Professional Documents
Culture Documents
1
2. Riwayat pengobatan:
Pasien sebelumnya ke dr. Sp.OG, tetapi langsung dirujuk ke IGD RSUD HAMBA
3. Riwayat kesehatan/ penyakit:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
4. Riwayat keluarga:
Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keluhan yang sama.
5. Riwayat Pekerjaan:
Ibu rumah tangga
6. Lain-lain :-
Daftar Pustaka :
1. Chalik TMA. Perdarahanpadakehamilanlanjutdanpersalinan. In: Prawirohardjo S. Ilmukebidanan.
Edisi IV. Jakarta. BinaPustaka. 2008
2. Tanto C, Kayika IPG. Perdarahanpadakehamilantua. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S.
Kapitaselektakedokteran. Edisi IV. Jakarta. Media Aesculapius. 2014
3. Joy S, Smith CV. Plasentaprevia.http://emedicine.medscape.com/article/262063-overview
4. Marshall NE, Fu R, Guise JM. Impact of multiple cesarean deliveries on maternal morbidity: a
systematic review. Am J Obstet Gynecol. Sep 2011;205(3):262.e1-8
5. Wexler P, Gottesfeld KR. Early diagnosis of placenta previa. Obstet Gynecol. Aug
1979;54(2):231-4.
Hasil Pembelajaran :
1. Membuat diagnosis plasentaprevia
2. Mengetahui prinsip tatalaksana kegawatanpadaplasentaprevia
3. Edukasi tentang perjalanan penyakit dan prognosis penyakit pada pasien.
2
Keluar lendir dan cairan yang tidak bisa ditahan dari jalan lahir tidak ada. Gerak anak masih
dirasakan ibu.
Anamnesis Tambahan
-riwayat jantung berdebar-debar, mudah lelah saat beraktivitas disertai sesak napas, riwayat nyeri
dada serta bengkak pada kedua kaki tidak ada.
-riwayat tekanan darah tinggi tidak ada
-riwayat kencing manis tidak ada, riwayat kencing manis di keluarga tidak ada.
-riwayat pernah operasi di daerah perut tidak ada.
-riwayat alergi obat-obatan dan makanan tidak ada.
-riwayat sesak napas disertai bunyi mengi tidak ada.
-riwayat ayan tidak ada,.
-riwayat dilakukan kuret tidak ada.
Riwayat Haid
-Siklus : 28 hari
-Lamanya : 6-7 hari
-Banyaknya : biasa
-Dismenorrhea : tidak ada
3
Riwayat Obstetri
G3P2A0
1. Laki-laki , berat badan dan panjang badan lahir lupa, persalinan normal.
2. Laki-laki , berat badan lahir 3100 gr, panjang badan lahir lupa, persalinan normal.
3. Kehamilan sekarang
Riwayat KB
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan.
2. Objektif
Status Generalis
-Keadaan umum : tampak sakit sedang
-Kesadaran : compos mentis
-Tanda vital : TD :110/70 mmHg
Nadi :84x/menit
Respirasi :20x/menit
Suhu :36,7 C
Pemeriksaan Fisik
-Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
-Leher : JVP tidak meningkat
-Thorax : suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Bunyi jantung I & II murni reguler
-Abdomen : cembung gravidarum, BU (+)
-Ekstremitas : edema pretibial -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar
-Inspeksi
Mammae : hiperpigmentasi areola +/+, papilla mamae menonjol +/+
Abdomen : cembung gravidarum, linea nigra (+), striae gravidarum (+), bekas luka operasi (-)
-Palpasi
Leopold I : TFU 33cm, pada fundus uteri teraba benjolan bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II : teraba bagian rata dan memanjang di sebelah kanan perut ibu dan bagian kecil di
4
sebelah kiri perut ibu
Leopold III : bagian terendah teraba bagianyang keras, bulat homogen, melenting.
Leopold IV : konvergen
-Auskultasi
DJJ (+) 136x/menit dengan frekuensi 11-12-11
-Inspekulo
Dinding vagina : peradangan (-), pembengkakan (-)
Lumen vagina : varises (-), benjolan (-), darah (+), bekuan darah (+)
Forniks : laserasi (-), cavum douglas tidak menonjol
Serviks : darah (+) dari ostium uteri eksternum
-Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang
1.Darah rutin
Hb : 9,9 g/dl
Leukosit : 5500/mm3
Eritrosit : 3,9jt/mm3
HT : 29%
Trombosit : 286.000/mm3
2. USG transabdominal
3. Assesment
Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah Rahim sehingga
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
5
Klasifikasi
1. Plasenta previa totalis adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum.
2. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri eksternum.
3. Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri
internum.
4. Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah Rahim sehingga
tepi bawahnya berada pada jarak 2 cm dari ostium uteri internum.
Insiden
Plasenta previa lebih banyak terjadi pada kehamilan dengan parita tinggi dan pada usia di
atas 30 tahun. Kejadian ini juga lebih sering terjai pada kehamilan ganda daripada kehamilan
tunggal.
6
Etiologi
Penyebab pasti dari plasenta previa belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hal
yang telah diketahui menjadi factor risiko dari terjadinya plasenta previa, antara lain paritas tinggi,
usia lanjut, cacat pada rahim akibat bedah sesar, kerokan, maupun miomektomi.
Patofisiologi
Pada usia kehamilan lanjut, umumnya trimester ketiga akan mulai terbentuk segmen bawah
rahim. Pembentukan segmen bawah rahim akan menyebabkan pelepasan dari tapak plasenta.
Dengan melebarnya isthmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi
di situ akan mengalami laserasi akibat pelepasan desidua sebagai tapak plasenta. Demikian pula
saan serviks mendatar dan membuka, akan ada tapak plasenta yang terlepas. Laserasi tersebut yang
akan menyebabkan perdarahan.
Gambaran Klinis
1. Perdarahan jalan lahir pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu
2. Tidak disertai nyeri
3. Perdarahan bisa terjadi lebih dari satu kali selama kehamilan
4. Perdarahan bisa sedikit hingga banyak seperti solusio plasenta
5. Bagian terbawah janin masih tinggi
6. Perut tidak tegang
Diagnosis
Diagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam di atas meja operasi, dengan
persiapan untuk melakukan bedah sesar. Selain itu diagnosis juga dapat ditegakan dengan
melakukan pemeriksaan USG transvaginal.
Penanganan
1. Rawat inap
Seluruh pasien dengan keluhan perdarahan antepartum harus dirawatkan. Pasien
diistirahatkan tirah baring dan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Bila keadaan umum pasien
baik, tidak shock dan tidak memerlukan transfuse (Hb>10g%) serta perdarahan berhenti maka
7
pasien dapat dipulangkan.
2. Perbaiki keadaan umum
Apabila terjadi perdarahan hingga terjadi shock, maka dilakukan penanganan shock terlebih
dahulu hingga keadaan umum pasien dan janin membaik. Perdarahan umumnya sedikit dan akan
berhenti sendiri. Perdarahan dapat terjadi banyak pada pasien yang aterm.
3. Transfusi
Transfuse dilakukan pada pasien dengan kadar Hb <10g%. Pasien dapat diberikan transfuse
whole blood maupun packed red cell tergantung hasil lab yang didapat.
4. Terminasi kehamilan
Terminasi kehamilan pada kasus plasenta previa dapat dilakukan secara pervaginam maupun
bedah sesar. Pada plasenta letak rendah dan marginalis, persalinan dapat dilakukan secara
pervaginam. Apabila letak plasenta partialis dan totalis maka harus dilakukan bedah sesar. Pada
pasien dengan plasenta previa banyak disertai kelainan letak, sehingga untuk terminasi kehamilan
harus dengan bedah sesar.
Penatalaksanaan
1. Rawat inap
2. Observasi tanda vital
3. Observasi DJJ
4. Persiapan operasi
5. IVFD RL 20 tpm makrodrip
6. SC cito
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
8
FOLLOW UP
Tanggal 13 Oktober 2016
S Keluar darah sedikit dari jalan lahir
O : Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 110/80 mmHg
Nadi 84x/menit
Pernafasan 20x/menit
TFU 3 jari bawah processus xypoideus
Abdomen Peristaltik usus +
A G3P2A0 hamil 38-39 minggu belum inpartu + JTHIUPK +
plasenta previa totalis
P IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr ST
Rencana SC
9
TFU 2 jari dibawah pusat
Abdomen Peristaltik +
BU +
Flatus +
A P3A0 Post SC H- 2 a/i plasenta previa totalis
P Cefadroxyl tablet 2x1
Dexketoprofen tablet 2x1
Metronidazole tablet 3x1
As. Folat tablet 1x1
Pendidikan:
Harus ditekankan pada pasien dan keluarganya bahwa kondisi pasien merupakan kondisi gawat
darurat yang dapat mengancam jiwa sehingga perlu mendapatkan penanganan segera.
10