You are on page 1of 6

AMBULASI

OLEH :
Afifa Cholifatul A.
Anggraini Putri Wulan S.
Anita Ayu Nikmatul W.
Cici Nur Farrochah
Desy Indra Lia
Dwi Suprapti
Elisabet Intoviana
Febry Irawati
Felomena Nurni

TULIP A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


D III KEBIDANAN
TA 2011/2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1


1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Ambulasi 3

2.2 Tujuan Ambulasi 3

2.3 Tindakan-tindakan Ambulasi 4

2.4 Alat-alat yang digunakan dalam Ambulasi 5

BAB III PENUTUP 6

3.1 Kesimpulan 6

DAFTAR PUSTAKA 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ambulasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun, dan duduk di sisi tempat tidur hingga pasien turun dari tempat tidur,
berdiri dan mulai belajar berjalan.
Manfaat ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, mencegah flebotrombosis
(thrombosis vena profunda/DVT). Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca operasi,
mempercepat pemulihan peristaltic usus, mempercepat pasien pasca operasi (Hinchliff, 1999;
Craven dan Hirnle, 2009).
Ambulasi sangat penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien
membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien
akan semakin sulit untuk memulai berjalan (Kozier, 1989).
Menurut Kozier dan Erb (1987), factor yang mempengaruhi ambulasi adalah kondisi
kesehatan pasien, nutrisi, emosi, situasi dan kebiasaan serta gaya hidup dan pengetahuan.
Untuk itu penulis membuat makalah ini agar dapat membantu tata cara dasar ambulasi
yang benar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apakah pengertian dari ambulasi?
1.2.2 Apakah tujuan dari ambulasi?
1.2.3 Sebutkan dan jelaskan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan ambulasi!
1.2.4 Sebutkan apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan ambulasi!
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari ambulasi.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari ambulasi.
1.3.3 Untuk mengetahui tindakan-tindakan yang berhubungan dengan ambulasi.
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan ambulasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AMBULASI


Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah sakit
dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien.
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan
tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi
adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera
pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.

2.2. TUJUAN AMBULASI


 Untuk memenuhi kebutuan aktivitas
 Memenuhi kebutuhan ambulasi
 Mempertahankan kenyamanan
 Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
 Mempertahankan control diri pasien
 Memindahkan pasien untuk pemeriksaan

2.3 TINDAKAN - TINDAKAN AMBULASI


a. Duduk diatas tempat tidur
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan disamping badannya
3. Berdirilah di samping tempat tidur, kemudian meletakkan tangan pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk duduk dan diberi penopang atau bantal

b. Turun dan berdiri dari temapt tidur


1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Fleksikan lutut dan pinggang anda
3. Letakkan kedua tangan pasien di bahu anda dan letakkan kedua tangan anda di samping
kanan kiri pinggang pasien
4. Ketika pasien melakukan ke lantai, tahan lutut anda pada lutut pasien
5. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
6. Bantu pasien duduk di kursi dengan posisi yang nyaman

c. Bantu berjalan
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Letakkan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda
3. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk berjalan perlahan-lahan

d. Memindahkan pasien dari tempat tidu ke branchard


1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Atur branchard dengan posisi terkunci
3. Bantu pasien dengan dua sampai tiga orang dengan berdiri menghadap pasien
4. Silangkan tangan pasien di depan dada
5. Tekuk lutut anda kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien
6. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher, orang kedua meletakkan tangan di bawah
pinggang dan panggul dan orang ketiga meletakkan tangan di bagian kaki
7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
8. Atur posisi pasien di branchard yang nyaman

2.4 Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan ambulasi

 Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan digunakan permanen untuk
meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. Misalnya:
Conventional, Adjustable dan lofstrand
 Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang
digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat berkaki
panjang lurus (single stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad cane).
 Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh
digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu
menopang tubuh.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska operasi
dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan.
 Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatan pasien
 Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat tidur,
membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard.
DAFTAR PUSTAKA

Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik


untuk Kebidanan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC

You might also like