You are on page 1of 4

Nama : Suryani S.

NIM : 1534047
Mata Kuliah : Hematologi III
Dosen : dr. Hotman Sinaga, Sp.PK.

Tes Schilling

A. Pengertian Tes Schilling


Tes Schilling adalah prosedur medis yang digunakan untuk
menentukan apakah seseorang menyerap vitamin B-12 dengan benar.
Dokter akan memilih untuk tes ini jika seorang pasien kekurangan vitamin
B-12, atau anemia pernisiosa. Tes ini juga melibatkan analisis sampel urin
untuk membantu menentukan penyebab kekurangan vitamin.
Tubuh menggunakan vitamin B-12 untuk membuat sel darah
merah. Anemia adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel
darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke organ dan jaringan.
Tes ini dirancang untuk mengukur seberapa baik tubuh menyerap vitamin
B-12 dari saluran pencernaan

B. Prinsip Kerja Tes Schilling


Kapasitas tubuh untuk menyerap vitamin B12 diukur dengan pemberian
dosis vitamin B12 yang diberi label oleh radio isotop kobalt dan mengukur
persentase yang diekskresikan dalam urin.

Kobalt dan 57Cobalt adalah radioisotop yang digunakan secara normal.

C. Persiapan Pasien
Pasien tidak dapat menerima suntikan vitamin B-12 intramuskular
tiga hari sebelum tes. Meskipun pasien mungkin minum air putih, pasien
harus menghindari makanan selama delapan jam sebelum tes. Pasien
kemudian bisa makan normal setelah tes.

1
D. Pengumpulan Sampel
1. Untuk orang dewasa.
 Pada hari ke 1, buang air kecil ke toilet setelah bangun tidur.
Kumpulkan semua urin dalam wadah bersih selama 24 jam
berikutnya.
 Pada hari ke 2, buang air kecil ke wadah yang sama setelah
bangun. Tutup wadah dan beri label dengan nama dan
tanggalnya. Simpanlah itu dan simpan di tempat dingin sampai
pasien bisa mengembalikannya ke dokter.
2. Untuk bayi.
Jika petugas perlu mengumpulkan sampel urin 24 jam pada bayi, ikuti
langkah - langkah ini:
 Cuci daerah sekitar alat kelamin bayi.
 Tempatkan tas koleksi urin pada bayi, dan kencangkan pita
perekat.
 Tempatkan popok pada bayi, tutup tas koleksi.
 Periksa bayi secara teratur dan ganti tas setiap kali buang air
kecil di dalamnya.
 Tiriskan urin ke dalam wadah bersih
 Kirimkan kontainer ke dokter segera setelah Anda
mengumpulkan jumlah urine yang dibutuhkan.

E. Prosedur Kerja Tes Schilling


1. 1 μg radiolabel dari vitamin B12 diberikan secara oral ke pasien
puasa.
2. 2 jam kemudian 1000 μg vitamin B12 yang tidak berlabel
diberikan secara intramuskular.
3. Injeksi imtramuskular keluar sekitar 1/3 dari vitamin B12
radioaktif yang diserap ke dalam urin dengan 24 jam berikutnya.

2
F. Interpretasi Hasil
Hasilnya terlihat:
1. Pada pasien normal, 10% atau lebih dari dosis radioolabel 1 μg
diekskresikan dalam urin.
2. Pada anemia pernisiosa, pasien mengeluarkan <5% sampai 7%
dosis.
3. Pada gastritis atrofik, hasil garis batas upto 10% mungkin terlihat.
4. Jika hasilnya subnormal (di bawah 10%), dosis selanjutnya dari
radioaktif vitamin B12 diberikan secara oral dengan faktor intrinsik
kastil.
5. Jika hasil kembali normal, maka diagnosisnya adalah anemia
pernisiosa.

G. Risiko Tes Schilling


Dalam beberapa kasus, tes Schilling dapat menghasilkan efek samping
kecil berikut ini:
 Nyeri di tempat suntikan vitamin.
 Kemerahan di tempat suntikan vitamin.
 Mual ringan.
 Ringan kepala.
Hasil positif palsu umumnya disebabkan karena kesalahan pada pra
analitik atau pun analitik. Tes Schilling terkadang memberi hasil positif
palsu. Koleksi urin yang buruk biasanya penyebabnya. Namun, hal itu
juga bisa terjadi karena penyakit ginjal atau masalah dengan lapisan usus
kecil. Untuk tindak lanjut, pasien harus menjalani tes lagi jika dokter
menduga pasien memiliki hasil positif palsu.

H. Referensi
https://www.healthline.com/health/schilling-test
https://www.allinahealth.org

3
https://www.healthline.com/health/schilling-test
http://www.healthdiseaseblog.com/2011/10/schilling-test-what-is-it-
principle.html
https://www.allinahealth.org/CCS/doc/Thomson%20Consumer%20Lab%2
0Database/49/150174.htm

You might also like