You are on page 1of 25

Anatomi

Hepar
Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh, bertekstur lunak dan lentur. Sebagian besar hepar
terletak dibawah arcus costalis dextra yang berbatasan dengan pleura, paru-paru, pericardium,
dan jantung yang dipisahkan oleh diaphragma kanan dan setengah diaphragma kiri. Permukaan
atas hepar berbentuk cembung melengkung dibawah kubah diaphragma. Permukaan
posteroinferior/visceralis membentuk cetakan organ yang berdekatan sehingga bentuknya tidak
beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum,
flexura coli dextra, ren dexter dan glandula suprarenalis dextra, dan vesica biliaris.
Hepar dapat dibagi dalam:
1. Lobus dexter
• Lobus quadratus
• Lobus caudatus
2. Lobus sinister

Batas-batas sekitar hepar


• Anterior: diaphragma, arcus costalis dexter dan sinister, pleura dextra dan sinistra, serta
margo inferior pulmo dexter dan sinister, processus xiphoideus, dan dinding anterior
abdomen pada angulus subcostalis
• Posterior: diaphragma, ren dexter, flexura coli dextra, duodenum, vesica biliaris, vena
cava inferior, oesophagus, dan fundus gastricus
Perdarahan
• Arteri: arteria hepatica propria, cabang arteria coeliaca (truncus coeliacus), berakhir
dengan bercabang menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis
• Vena: vena porta berakhir menjadi cabang dexter dan sinister yang masuk ke porta
hepatis dibelakang arteri. Venae hepaticae (3 buah atau lebih) muncul dari permukaan
posterior hepatis dan bermuara di vena cava inferior
• Sirkulasi dalam hepar: arteri hepatica propria (30%) membawa darah kaya oksigen ke
hepar, vena porta (70%) membawa darah kaya metabolisme hasil absorpsi dari tractus
gastrointestinalis. Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobus
melalui sinusoid hati. Vena centralis mengalirkan darah ke vena hepatica dextra dan
sinistra, vena-vena ini meninggalkan permukaan posterior hepar dan bermuara ke vena
cava inferior

Aliran limfe
• Hepar menghasilkan ⅓-½ dari jumlah seluruh cairan limfe tubuh
• Pembuluh limfe meninggalkan hepar dan masuk kedalam sejumlah kelenjar limfe yang
ada didalam porta hepatis. Pembuluh eferen berjalan ke nodi coeliaci
• Beberapa pembuluh berjalan dari area nuda hepatis melalui diafragma ke lymphoidei
mediastinales posteriores
Persarafan
• Saraf simpatik dan parasimpatik membentuk plexus coeliacus
• Truncus vagalis anterior mencabangkan banyak ramus hepaticus yang berjalan langsung
ke hepar
Ductus Biliaris Hepatis
Merupakan saluran getah empedu yang berujung pada hepar, vesica biliaris, dan duodenum.
Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar dengan kecepatan tetap sekitar 40 ml/jam. Jika
pencernaan tidak terjadi, empedu disimpan dan dipekatkan di dalam vesica biliaris, kemudian
dikeluarkan ke duodenum.
Ductus biliaris terdiri dari:
• Ductus hepaticus dexter
• Ductus hepaticus sinister
• Ductus hepaticus communis
• Ductus choledochus
• Vesica biliaris
• Ductus cysticus
• Ductus hepaticus dexter dan sinister keluar dari lobus hepatis dexter dan sinister pada
porta hepatis. Dalam jarak pendek keduanya bersatu membentuk ductus hepaticus
communis
• Ductus hepaticus communis panjangnya sekitar 1,5 inci (4 cm) dan berjalan turun
dalam pinggir bebas omentum minus, lalu bergabung dengan ductus cysticus dari vesica
biliaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus
• Ductus choledochus panjangnya sekitar 3 inci (8 cm) berjalan turun pada sisi posterior
duodenum bagian pertama sampai pertengahan bagian kedua, lalu bergabung dengan
ductus pancreaticus major dan bersama-sama bermuara pada ampulla
hepatopancreatica. Ampulla bermuara pada papilla duodeni major
Tiga variasi ujung akhir ductus choledochus dan ductus pancreaticus major yang sering
ditemukan:
Vecisa Biliaris
Merupakan kantong berbentuk buah pir, terletak pada permukaan bawah hepar. Dapat
menyimpan empedu sebanyak 30-50 ml, dan dapat memekatkannya dengan cara mengabsorpsi
air.
Vesica biliaris dibagi menjadi:
• Fundus: bentuk bulat, menonjol dibawah margo inferior hepatis, bersentuhan dengan
dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra
• Corpus: terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar dan arahnya ke atas,
belakang, dan kiri
• Collum: berlanjut menjadi ductus cysticus yang berkelok kedalam omentum minus dan
bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus communis, untuk membentuk ductus
choledochus
Batas-batas Vesica Biliaris
• Anterior: dinding anterior abdomen dan facies inferior hepatis
• Posterior: colon transversum dan duodenum bagian pertama dan kedua
Perdarahan
• Arteri: arteria cystica, cabang dari arteria hepatica dextra mendarahi vesica biliaris
• Vena: vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta

Sejumlah arteri dan vena kecil juga berjalan diantara hepar dan vesica felea
Aliran limfe
Cairan limfe mengalir ke nodus lymphaticus cysticus yang terletak dekat collum vesicae
biliaris
Pembuluh berlanjut berjalan ke nodi hepatici dengan berjalan sepanjang arteria hepatica
dan kemudian ke nodi coeliaci
Persarafan
• Serabut simpatik dan parasimpatik vagus membentuk plexus coeliacus
Vesica biliaris berkontraksi sebagai respons terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh
tunica mucosa duodeni karena masuknya makanan berlemak dari gaster

Pancreas
Merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Sebuah
organ berstruktur lunak dan berlobus yang terletak pada dinding posterior abdomen dibelakang
peritoneum. Pancreas menyilang planum transpyloricum.
Pancreas dapat dibagi dalam:
• Caput
• Collum
• Corpus
• Cauda

• Caput pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung
duodenum. Sebagian dari caput meluas ke kiri di belakang vasa mesenterica superior,
dinamakan processus uncinatus
• Collum pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil, menghubungkan caput
dan corpus pancreatis. Bagian ini terletak didepan pangkal vena porta dan tempat
dicabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta
• Corpus pancreatis berjalan keatas dan kekiri, menyilang garis tengah. Pada potongan
melintang corpus berbentuk hampir segitiga
• Cauda pancreatis berjalan kedepan dalam ligamentum lienorenale dan berhubungan
dengan hilus lienalis
Batas-batas Pancreas
• Anterior: (kanan ke kiri) colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum,
bursa omentalis, gaster
• Posterior: (kanan ke kiri) ductus choledochus, vena porta dan vena lienalis, vena cava
inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas sinister, glandula
suprarenalis sinistra, ren sinister dan hilus lienalis
Ductus pancreaticus
• Ductus pancreaticus major mulai dari cauda pancreatis, berjalan sepanjang kelenjar,
menerima banyak cabang pada perjalanannya dan bermuara pada duodenum bagian
kedua bersama dengan ductus choledochus pada papilla duodeni major. Terkadang dapat
terpisah
• Ductus pancreaticus accessorius jika ada, mengalirkan getah pancreas dari bagian atas
caput, kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus major,
pada papilla duodeni minor
Perdarahan
• Arteri: arteri lienalis, arteri pancreaticoduodenalis superior dan inferior mendarahi
pancreas
• Vena: vena yang sesuai arterinya mengalirkan darah ke vena porta
Aliran limfe
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteri yang mendarahi kelenjar
Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi lymphatici coeliacus dan
mesenterici superiores
Persarafan
• Serabut saraf simpatik dan parasimpatik (vagus) mempersarafi pancreas

Histologi
Pankreas
Merupakan kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan
hormon. Sedikitnya pankreas mensekresikan 1,5-2 l getah per hari yang kaya akan ion
bikarbonat (HCO3-) dan enzim digestif, termasuk beberapa protease (tripsinogen,
kimotripsinogen, proelastase, protease E, kallikreinogen, prokarboksipeptidase), α-amilase,
lipase, dan nuklease (DNAase, RNAase).
Komponen histologis pankreas:
• Pulau langerhans: menghasilkan hormon
• Sel asinar: menghasilkan enzim digestif
• Duktus interkalaris: mengalirkan enzim ke duktus interlobaris
• Duktus interlobaris: mengalirkan enzim ke lumen usus
• Pankreas dilapisi oleh suatu simpai tipis jaringan ikat yang menjulurkan septa
kedalamnya yang memisahkan lobulus pankreas
• Setiap asinus eksokrin terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi lumen
Hepar
Merupakan organ terbesar di tubuh dengan berat 1,5 kg atau 2% berat tubuh orang dewasa.
Seluruh materi yang diserap usus tiba di hati melalui vena porta, kecuali lipid kompleks
(kilomikron), diangkut oleh pembuluh limfe.
Komponen hepar:
• Stroma merupakan jaringan ikat yang membungkus hepar, membentuk simpai yang
menopang sel hepar dan sel endotel di lobulus hati
• Lobulus hepar
• Segitiga kiernann (cabang duktus biliaris, cabang vena porta hepatika, cabang
arteri hepatika)
• Sinusoid
• Hepatosit
• Kanalikuli biliaris
• Vena sentralis
• Lobulus hepar
• Merupakan unit fungsional dan struktural hepar berbentuk segi-enam
• Disusun oleh ribuan hepatosit yang membentuk lempeng yang saling
berhubungan dengan lobulus lain
• Setiap lobulus memiliki 3-6 area portal (segitiga kiernann) di bagian perifernya
dan 1 vena sentralis di bagian pusatnya
• Darah dari vena dan arteri hepatika mengalir melalui segitiga kiernann, masuk ke
lobulus melalui sinusoid sampai ke vena sentralis, lalu bergabung dan bermuara
pada vena cava inferior
• Segitiga kiernann
• Cabang duktus biliaris: membawa empedu yang disintesis oleh hepatosit ke
duktus hepatikus
• Cabang vena porta hepatika: mengandung darah dari vena mesenterica superior
dan inferior serta vena lienalis
• Cabang arteri hepatika: menerima darah dari truncus coeliacus dari aorta
abdominalis

• Sinusoid
• Merupakan celah mikrovaskular diantara hepatosit sebagai jalur darah yang
keluar dari segitiga kiernann menuju vena sentralis
• Tempat bercampurnya darah kaya-nutrien dan darah kaya-oksigen dari vena porta
hepatika dan arteri hepatika
• Terdiri dari lapisan diskontinu sel endotel bertingkap
• Sinusoid dikelilingi dan ditunjang selubung serat retikulir halus
• Sel penting yang berhubungan dengan sinusoid
• Makrofag stelata (sel kupffer) terdapat diantara sel endotel dan
permukaan lumen sinusoid, terutama dekat area segitiga kiernann.
Fungsinya untuk menghancurkan eritrosit tua, menggunakan ulang heme,
menghancurkan bakteri atau debris yang dapat menembus epitel usus, dan
sebagai APC pada imunitas adaptif
• Sel penimbun-lemak stelata (sel-sel Ito) berada di celah perisinusoid,
mempunyai droplet lipid kecil yang mengandung vitamin A. Ito
membentuk sekitar 8% sel hati, menyimpan banyak vitamin A tubuh,
menghasilkan komponen matrik ekstrasel, dan ikut berperan mengatur
imunitas setempat

• Hepatosit
• Merupakan sel polihedral besar, dengan 6 atau lebih permukaan, dan berdiameter
20-30 μm
• Memiliki banyak mitokondria, hingga 2000 per sel
• Permukaan setiap hepatosit berkontak dengan dinding sinusoid dan dengan
hepatosit lain
• Di tempat dua hepatosit berkontak, terbentuk suatu celah tubular yang bernama
kanalikuli biliaris
• Hepatosit terbagi dalam 2 area berdasarkan fungsinya
• Periportal lebih aktif mensintesis protein
• Sentrolobular lebih berperan dalam detoksifikasi dan metabolisme
glikogen

• Kanalikuli biliaris: bagian pertama sistem duktus biliaris, adalah saluran mikro (panjang
1-2 μm) diantara hepatosit yang mengalirkan empedu ke duktus biliaris, berlawanan arah
dengan aliran sinusoid
• Vena sentralis adalah muara dari aliran darah yang berasal dari sinusoid, darah yang
sudah ditoksifikasi dan diproses melewati hepatosit sikumpulkan disini dan akan
dialirkan ke vena cava inferior

Empedu dan salurannya


Empedu yang dihasilkan hepatosit mengalir melalui salurannya secara berurutan
• Kanalikuli biliaris
• Duktulus biliaris
• Duktus biliaris
• Duktus hepatik, bersatu dengan duktus sistikus
• Duktus koledokus
• Duktus hepatikus, duktus sistikus, dan duktus koledokus dilapisi membran mukosa
dengan epitel selapis silindris kolangiosit
• Lamina propria dan submukosanya tipis, dengan kelenjar mukosa disejumlah area duktus
sistikus, dan dikelilingi muscularis yang tipis
• Lapisan muscularis makin menebal seiring perjalanan ke duodenum, akhirnya
membentuk sfingter pada ujung nya
• Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir yang melekat pada permukaan
bawah hepar dan mampu menyimpan 30-50 ml empedu
• Dindingnya terdiri atas mukosa yang terdiri atas epitel selapis silindris dengan lamina
propria, muscularis tipis dan lapisan adventisia
• Mukosa akan melipat ketika kandung empedu kosong
• Sel epitel pelapis memiliki banyak mitokondria, mikrovili dan ruang antar-sel yang
menandakan sel sangat aktif mengabsorpsi air, untuk memekatkan empedu dan
mensekresi air bila diperlukan

You might also like