Professional Documents
Culture Documents
2. kompetensi professional
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru
yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:
a. kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan
tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan
tujuan pembelajaran
b. pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang
tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar
c. kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang
diajarkannya
d. kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran
e. kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar
f. kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
g. kemampuan dalam menyusun program pembelajaran
h. kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi
sekolah, bimbingan dan penyuluhan
i. kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk
meningkatkan kinerja.
3. kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga
kependidikan atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru meliputi:
a. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
b. Berkomunikasi lisan dan tulisan
c. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
d. Tua/wali peserta didik
e. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jeniskelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
f. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
g. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia
h. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
i. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
4. kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus
dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada
diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta
mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat
diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari
kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap
perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan
kepribadian seseorang, beberapa aspek kompetensi ini misalnya:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma
sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani
peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pedagogic atau ilmu pendidikan ialah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala pernuatan mendidik.
Pedagogic berasal dari kata Yunani paedagogia yang berarti “pergaulan dengan anak-
anak”. Pendagogos ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno yang
pekerjannya mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Juga dirumahnya,
anak-anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para paedagogos itu.
Jadi, nyatalah bahwa pendidikan anak-anak Yunani kuno sebagian besar diserahkan
kepada paedagogos itu.
Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing,
memimpin). Perkataan paedagogos yang mulanya berarti “rendah” (pelayan, bujang),
sekarang dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Paedagoog (pendidik atau ahli didik) ialah
seorang yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri
sendiri. Jadi pendidikan itu sendiri memiliki pengertian “Segala usaha orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kea rah kedewasaan”.
Mendidik adalah pengertian yang sangat umum yang meliputi semua tindakan
mengenai gejala-gejala pendidikan. Dari rumusan pengertian di atas nyatalah bahwa
pendidikan yang sebenarnya berlaku dalam pergaulan antara orang dewasa dan anak.
Pendidikan memang kita dapati dalam pergaulan antara orang dewasa dan anak.
Untuk menciptakan generasi yang diharapakan potensi tenaga pendidik sangat
diperlukan. Setiap tugas yang dilakukan tenaga pendidik harus bisa mencerminkan
kekedewasaan dalam berfikir dan bertindak agar dapat dicontoh oleh peserta didik.
Secara tidak langsung peserta didik juga dapat menerapkan pada dirinya sendiri.