Professional Documents
Culture Documents
Muslimin
Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, aiminmuslimin@gmail.com
Andi Zulfikar, MP
Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, andizulfikar@rocketmail.com
ABSTRAK
Kampung Madong memiliki sumberdaya perikanan yang cukup baik salah satunya
adalah teripang pasir. Kehidupan teripang pasir di alam dipengaruhi oleh faktor fisika-kimia
perairan, substrat dan aktifitas penangkapan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat
kerentanan lingkungan perairan kehidupan Teripang Pasir (holothuria scabra) di perairan
Kampung Madong. Kondisi lingkungan perairan di Kampung Madong dipengaruhi oleh
aktivitas pembangunan, pemukiman dan terdapat area pasca pembukaan lahan penambangan
bauksit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, pengumpulan data
dilapangan pada 3 titik stasiun menggunakan metode purposive sampling, data yang
dikumpulkan adalah data kondisi perairan dan substrat tempat hidup teripang pasir. Setiap
stasiun menggunakan transek pengamatan berukuran 1x1m. Hasil dari penelitian ini adalah
Indeks kerentanan pada stasiun I yaitu 94 menunjukan tingkat kerentanan yang sangat tinggi
hal ini dikarenakan kondisi perairan yang kurang baik untuk kehidupan teripang pasir seperti
kondisi suhu, pH, Oksigen terlarut, kedalaman, dan kecepatan arus masing-masing memiliki
skor 2 yang masuk dalam kategori kurang baik bagi kehidupan teripang pasir, hal ini
dikarenakan kondisi vegetasi tepian yang sudah tidak alami. Indeks kerentanan pada stasiun
II sebesar 61 yang masuk dalam kategori tingkat kerentanan yang rendah hal ini didukung
oleh kondisi suhu, salinitas, oksigen terlarut, kecerahan dan kecepatan arus masing-masing
memiliki skor 1 yang termasuk kedalam kategori baik bagi kehidupan teripang pasir hal ini
dikarenakan masih banyaknya tanaman air dan vegetasi tepian yang dapat menguragi
penetrasi matahari yang masuk kedalam perairan. Untuk ukuran tangkap pada semua stasiun
pengamatan menunjukkan hasil yang buruk dengan skor 3. Meningkatnya aktifitas
penangkapan dan kegiatan penangkapan yang dilakukan secara bebas tanpa memperhatikan
ukuran tangkap teripang pasir oleh nelayan dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian
teripang pasir.
Kampung Madong have a pretty good fishery resources one of which is sand sea
cucumbers. Sand sea cucumbers in the wild life are influenced by the physico-chemical
factors waters, substrate and arrest activity. The purpose of this research was to analyzed
level of vulnerability life aquatic environment Sand Sea cucumbers (Holothuria scabra) in
the Kampung Madong’s water. Environmental water conditions in Kampung Madong waters
affected by construction activity, residential area and there is an open area of was bauxite
mining. The method used is a survey method, field data collection station at 3 points using
purposive sampling method, data collected is data for condition of the waters and sea
cucumbers live sand substrate. Each transect observation station was using measure 1x1m.
Results from this study is the vulnerability index I of 94 stations showed a very high level of
vulnerability of this is due to poor water conditions for life sand sea cucumbers such as water
temperature at the station temperature conditions of temperature, pH, dissolved oxygen,
depth, and speed of each flow -masing has a score of 2 are included in the category of less
good for the life of the sand sea cucumbers,due to this condition of vegetation edges that are
not natural. Vulnerability index for the second station by 61 is entered into the category of a
low level of vulnerability is supported by the conditions of temperature, salinity, dissolved
oxygen, brightness and speed of currents each have a score 1 were included in both
categories for the life of the sand sea cucumbers this is because there are many water plants
and vegetation edges which can reduces the penetration of sunlight into the waters.
>33 3
ditentukan sehingga yang ingin diteliti
28-30 1
>33 3
Berikut adalah stasiun-stasiun yang 1
6,5-7,0
telah ditetukan berdasarkan area perairan c. pH 7,1-8,5 1 2
>8,5 3
dan aktivitas masyarakat Kampung 7-8 1
d. Oksigen terlarut
1 2
Madong: (mg/l) 4-6
<4 dan >8 3
1. Stasiun 1: Pada titik koordinat 50-100 1
0 0
0 58’42.2” LU dan 104 28’23.2” e. Kecerahan (cm) 101-150
1
2
Pasir 3
perairan dengan aktivitas sebagai 20-25 1
3. Ukuran 26-30
jalur pelayaran kapal-kapal tangkap (cm)
2 2
<15-20 3
nelayan. Sumber : COREMAP, 2010
3. Stasiun 3: Terletak pada titik Keterangan : *Angka berdasrkan petunjuk
DKP(2002) yaitu :
koordinat 0059’3.8” LU dan 1 : Baik
0
104 26’59.7” pada stasiun ini 2 : Cukup
3 : Buruk
terletak pada bagian muara perairan
dengan kondisi tidak ada aktivitas. 2. Kepadatan Teripang Pasir
E. Analisis Data Pengambilan sampel teripang
1. Bobot dan Skoring dilakukan pada tiap transek. Seluruh biota
Untuk menghindari hal tersebut diambil kemudian diidentifikasi. Besarnya
sebaiknya skor diambil dari referensi resmi nilai kepadatan dihitung berdasarkan
yang terpercaya seperti peraturan
metode Misra (1959) dalam Pandoe, et al 100. Kemudian disusun dalam kategori
(1994) adalah : indeks kerentanan dengan melakukan
Total Individu pengkelasan menjadi 4 kelas (kerentanan
Kepadatan (d) = Luas Area rendah, kerentanan sedang, kerentanan
Pengamatan (m2)
tinggi dan kerentanan sangat tinggi). Berikut
3. Indeks Kerentanan dapat dilihat pada tabel. 3 di bawah ini:
Pada tahap ini hasil pemberian skor Tabel 3. Tingkat Kesesuaian Perairan
kemudian dianalisis secara manual Kisaran Kategori tingkat
Nilai* kerentanan
menggunakan program Excel. Cara
< 65 Rendah
penilaian terhadap hasil penelitian 65 – 74 Sedang
dilapangan mengacu pada panduan yang 75 – 84 Tinggi
digunakan oleh Khodijah (2014). Pertama 85 – 100 Sangat tinggi
Sumber : Modifikasi dari *Rekomendasi DKP (2002) dan
menghitung nilai rataan skor masing- Bakosurtanal (1996) dalam kangkan (2006)
Indeks
Gultom (2004) pada suhu 26-31oC.
(∑ Skor Yang Diperoleh - ∑ Skor Minimum)
Kerentanan = (∑ Skor Maksimum - ∑ Skor Minimum) X 100
Tingginya suhu pada stasiun I dikarenakan
Dimana : kurangnya tanaman air ataupun pepohonan
∑ Skor Yang Diperoleh = Rata-rata total skor
parameter perairan di tepian yang dapat mengurangi penetrasi
∑ Skor Minimum = Skor minimum
∑ Skor Maksimum = Skor maksimum cahaya matahari masuk kedalam perairan
sehingga perairan menerima panas lebih
Hasil yang diperoleh digunakan
banyak dan penguapan jauh lebih besar.
untuk menentukan posisi tingkat
kerentanan kehidupan teripang pasir pada
masing-masing parameter yang dinyatakan
dalam skala nilai indeks kerentanan. Skala
indeks kerentanan terletak antara <65 –
Hasil Rata-rata Pengukuran Suhu d. Oksigen terlarut (DO)
32
31,53
31
Nilai rata-rata oksigen terlarut pada
30,63
Baik
30 Cukup stasiun I (dekat dengan aktivitas
29,65 Buruk
29
pemukiman dan area bekas penambangan)
28
Stasiun I Stasiun II Stasiun III adalah 6,96 mg/l dan merupakan stasiun
Gambar 2. Grafik hasil rata-rata dengan nilai oksigen terlarut paling
pengukuran suhu
rendah. Rendahnya oksigen terlarut ini
b. Salinitas diduga disebabkan oleh aktivitas manusia
James (1988) dalam Gultom dan buangan limbah sehingga kadar
(2004) menyatakan pada umumnya oksigen yang tersedia banyak dikonsumsi
teripang menyukai perairan yang bersih oleh bakteri untuk pernafasan dalam
dan jernih dengan salinitas laut optimum mengurai zat organik menjadi zat
sekitar 32-35ppt. anorganik. Sedangkan tingginya oksigen
Hasil Rata-rata Pengukuran Salinitas terlarut erat dengan aktivitas dan
31
30,65
pergerakan arus (Affan, 2010).
30 29,73
29,25 Baik
29 Hasil Rata-rata Pengukuran Oksigen Terlarut
Cukup 8
Buruk 7,44
28
7 7,2 Baik
Stasiun I Stasiun II Stasiun III 6,96
Cukup
6 Buruk
Gambar 3. Grafik hasil rata-rata
Stasiun I Stasiun II Stasiun III
pengukuran salinitas
Gambar 5. Grafik hasil rata-rata
c. pH (derajat keasaman) pengukuran Oksigen terlarut
Hasil rata-rata pada pengukuran pH e. Kecerahan
perairan pada semua stasiun adalah 7,45. Kecerah perairan yang baik
Stasiun I, stasiun II, dan stasiun III terhadap kehidupan teripang berkisar
masing-masing adalah 7,56, 7,59 dan 7,22. antara 50-150 cm (COREMAP, 2006).
Menurut Kordi (2010) pH yang baik untuk Hasil rata-rata pada pengukuran kecerahan
pertumbuhan teripang berkisar antara 6,5- perairan pada 3 stasiun pengamatan
8,5. memiliki tingkat kecerahan yang seragam,
Hasil Rata-rata Pengukuran pH Perairan yaitu 100%.
7,8
7,6 7,56 7,59
7,4 Baik
7,2 7,22 Cukup
Buruk
7
Stasiun I Stasiun II Stasiun III
1 = Parameter lingkungan perairan dalam kondisi baik kehidupan teripang pasir dengan skor 2.
2 = Parameter lingkungan perairan dalam kondisi cukup Untuk ukuran tangkap termasuk kedalam
3 = Parameter lingkungan perairan dalam kondisi buruk
skor yang buruk dengan hasil skor 3.
Stasiun I Salinitas, kecerahan,
D. Tingkat Kerentanan Lingkungan
kecepatan arus masing-masing memiliki
Perairan dan Substrat di
skor 1 yang termasuk kedalam kondisi
Lingkungan Perairan Madong
yang baik untuk kehidupan teripang pasir.
Sedangkan suhu dengan skor 2 termasuk 1. Stasiun 1
kedalam kondisi kurang baik, pH, oksigen Dari hasil perhitungan indeks
terlarut. Untuk ukuran tangkap pada kerentanan lingkungan perairan teripang
stasiun I yang diperoleh termasuk kedalam pada stasiun I menunjukan hasil indeks
skor yang buruk yaitu skor 3. yang tergolong kedalam tingkat kerentana
yang sangat rentan dengan hasil indeks Dari hasil perhitungan indeks
sebesar 94. kerentan perairan teripang pasir pada
Tabel 5. Hasil perhitungan indeks perairan stasiun II menunjukan kerentanan yang
pada stasiun I
rendah, dengan hasil indeks sebesar 61
Parameter
Skor dari rata- rata hasil pengukuran
lingkungan yang tergolong kedalam kartegori indeks
1. Parameter Stasiun
Bobot Skor bxs Indeks
perairan I kerentanan yang rendah.
Suhu (oC) 31,53 2 2 4
Salinitas ( ppt) 29,25 1 1 1 3. Stasiun III
Ph 7,56 1 2 2
Oksigen Dari hasil perhitungan indeks
6,96 1 2 2
terlarut (ppm)
Kecerahan (cm) 100 1 1 1 94
kerentanan lingkungan perairan teripang
Kedalaman (m) 1,01 1 2 2
Kecepatan arus
pada stasiun I menunjukan hasil indeks
0,03 2 1 2
(m/det)
2. Substrat Lumpur 3 2 6 yang tergolong kedalam tingkat kerentana
3. Ukuran
tangkap (cm)
12,9 2 3 6 yang tinggi dengan indeks kerentana yang
Jumlah 26
Rata-rata 2,89
diperoleh yaitu 78. Hasil indeks dapat
(2,89-1) dilihat pada tabel 7.
Indeks Kerentan = x 100 = 94
(3-1)
Tabel 7. Hasil perhitungan indeks perairan
Keterangan : pada stasiun III
Skor minimum = 1
Parameter
Skor maximum = 3 Skor dari rata- rata hasil pengukuran
lingkungan