You are on page 1of 3

Anatomi Gigi (2)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pulpa adalah suatu rongga di bawah lapisan
dentin. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh
manusia, namun ia memiliki karakteristik
1078 views

Oleh : drg. Martha Mozartha

Ilustrasi Gmbr. Gigi Molar

Pulpa

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pulpa adalah suatu rongga di bawah lapisan
dentin. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh
manusia, namun ia memiliki karakteristik yang unik. Di dalam pulpa terdapat berbagai
elemen jaringan seperti pembuluh darah, persyarafan, serabut jaringan ikat, cairan
interstitial, dan sel-sel seperti fibroblast, odontoblast dan sel imun.

Pulpa adalah sistem mikrosirkuler, di mana komponen vaskular terbesarnya adalah


arteriol dan venula, yang memasuki pulpa melalui lubang di ujung saluran akar gigi
(foramen apikal). Karena dibatasi oleh dinding denting yang kaku, perubahan volume
di dalam rongga pulpa -misalnya saat terjadi vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah)-
menjadi sangat terbatas
Gbr. Ilustrasi bagian dalam gigi yang memperlihatkan jaringan pulpa yang dibatasi oleh
jaringan dentin. Di bawah pulpa, persyarafan dan pembuluh darah kecil berjalan di
sepanjang saluran akar dan keluar melalui foramen apikal yang terletak di ujung akar.

Di bagian terluar pulpa yang sehat adalah barisan sel odontoblast –yaitu sel pembentuk
dentin. Uniknya, badan sel odontoblast berada di dalam pulpa, sedangkan
perpanjangan selnya (disebut serabut tomes) memasuki tubulus dentin. Oleh sebab itu,
adanya stimulus yang mengenai dentin -baik rangsang mekanis maupun suhu- akan
diteruskan ke pulpa. Sel odontoblast yang berada di pulpa bagian coronal (yang
menghadap mahkota gigi) lebih banyak daripada bagian radikular (yaitu daerah akar
gigi).

Di bawah lapisan sel odontoblast terdapat zona bebas sel (cell free zone), di mana di
zona ini hanya sedikit terdapat sel-sel dan mengandung pembuluh darah kapiler dan
serabut syaraf yang tidak bermyelin. Selanjutnya adalah zona yang kaya akan sel, di
mana selain terdapat fibroblast juga terdapat sel-sel pertahanan seperti makrofag, sel
dendritik dan limfosit.
Lapisan sel odontoblast, B. Zona bebas sel, C. Pleksus Raschkow. (sumber
http://210.44.214.13/lab/Oral Histology slides)

Inervasi (Persyarafan) Pulpa

Pulpa adalah fenomena yang kompleks, yang tidak hanya melibatkan respon sensorik
tapi juga aspek emosional dan konseptual. Gigi dipersyarafi oleh banyak sekali serabut
syaraf. Apapun bentuk rangsangan yang diterima pulpa –perubahan suhu, rangsang
mekanis, trauma- sensasi yang dihasilkan adalah rasa sakit. Sistem sensorik pada pulpa
membuatnya dapat menghantarkan sinyal ke otak saat pulpa terancam –misalnya saat
terjadi karies mencapai pulpa.

Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut syaraf bermyelin
(serabut A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut sensorik pada pulpa berasal dari
syaraf trigeminal dan memasuki ujung akar pulpa melalui foramen apikal. Serabut
syaraf A terletak di daerah perbatasan dentin-pula, dan bila terstimulasi maka akan
terasa rasa sakit yang tajam. Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh
kamar pulpa, bila serabut syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang
lebih berat dan biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena benturan atau
karies mencapai pulpa.

Bila infeksi bakteri karena karies telah mencapai pulpa, akan terjadi inflamasi
(peradangan) pada pulpa dan lama kelamaan persyarafan dan vaskularisasi pulpa
dapat mengalami kematian.

You might also like