Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Retno Dyah W.
Disusun Oleh:
Ahmad Taisir Lusy Angriani Manurung
Andhy Ardat Pratama Muhamad Hastari Setiawan
Daryan Nurkomariah
Dwi sunaring Ririn Rozalina
Minarni Suprapto
Lidya Wairina
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pelayanan paliatif ?
2. Apa saja tahapan program pencegahan pada kanker ?
3. Apa saja penderitaan pada pasien kanker ?
4. Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien kanker?
BAB II
PELAYANAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER
4. Penatalaksanaan
1) Kemoterapi
Penggunaan obat anti kanker yang bertujuan mematikan sel kanker
Indikasi dan prinsip :
a. Sebanyak mungkin mematikan sel kanker seminimal mungkin
mengganggu sel normal.
b. Dapat digunakan untuk : pengobatan, pengendalian, paliatif.
c. Jangan diberikan jika bahaya/komplikasinya lebih besar dari
manfaatnya.
d. Obat kemotherapi umumnya sangat toksik, teliti/cermat evaluasi
kondisi pasien Kompilaksinya :
a) Efek samping :
i. Nausea, vomiting
ii. Alopecia
iii. rasa (pengecap) menurun
iv. mucositis
b) Toksik
i. hematologik : depresi sumsum tulang, anemia
ii. ginjal, hepar.
2) Radiotherapy
Menggunakan X-ray atau radiopharmaceuticals (radionuclides). Terapi
radiaisi eksternal yaitu pengobatan noninvasive dan mungkin lebih sering
disarankan untuk lansia lemah yang tidak mampu menjalani pembedahan.
(Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006).
3) Pembedahan
Pembedahan dapat digunakan sebagai upaya kuratif atau digunakan untuk
meingkatkan kualitas hidup. Pembedahan kurang menimbulkan debilitasi
dari pada kemoterapi atau terapi radiasi untuk pasien yang cukup sehat
utnuk menjalani anastesi dan hanya merupakan satu – satunya terapi untuk
banyak lansia dengan kanker. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006).
4) Immunoterapi
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis
pengobatan kanker yang relative baru. Sekalipun demikian diperkirakan
akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya
penyembuhan kanker secara total. Tidak beda dengan imunisasi pada
umumnya, immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
guna melawan sel –sel kanker. Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif
(vaksin kanker), pasif, dan terapi adjuvant.
5) Terapi Gen
Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Mengganti gen yang rusak atau hilang.
b. Menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan sel kanker.
c. Menambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi
dan di hancurkan oleh system kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun
radioterapi.
d. Menghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah
baru di jaringan kanker sehingga sel – sel kankernya mati.
5. Pemeriksaan
a. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang).
b. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan
patologis dapat diketahui.
c. CT (Computed Tomography).
d. MRI (Magnetic Resonance Imaging).
e. Mediastinoskopi.
f. Biopsi sumsum tulang, yaitu pengambilan sample jaringan tubuh.
g. Endoskopi, untuk melihat kanker di bagian dalam tubuh manusia.
EVALUASI, apakah
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa memiliki kemampuan untuk
mengontrol kondisi yang ada
d. Beban keluarga berkurang
e. Hubungan dengan orang lain lebih baik
f. Kualitas hidup meningkat
g. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh
secara spiritual
Jika Pasien MENINGGAL
a. Perawatan jenazah
b. Kelengkapan surat dan keperluan
pemakaman
c. Dukungan masa duka cita ( berkabung )
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium
dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya. Langkah-langkah
pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi
data, analisa data dan diagnosa keperawatan. Pengkajian meliputi :
a. Pengumpulan data
Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan landasan
proses keperawatan. Kumpulan data adalah kumpulan informasi yang
bertujuan untuk mengenal masalah klien dalam memberikan asuhan
keperawatan .
b. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan
petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.
c. Data biografi /biodata meliputi identitas klien dan identitas penanggung
antara lain : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan
alamat.
d. Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak,
nyeri.
e. Riwayat kesehatan masa lalu, apakah pasien pernah mengalami penyakit
yang sama sebelumnya. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit
yang sama.
f. Pengkajian fisik meliputi keadaan umum, tingkah laku, BB dan TB,
Pengkajian head to toe
g. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya
menurun, leukosit meningkat, trombosit meningkat jika ada penyebaran
ureum dan kreatinin. Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan
kreatinin meningkat.
h. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae
adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan
pemeriksaan reseptor hormon.
i. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi
nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, personal hygiene, identifikasi
masalah psikologis, sosial dan spiritual.
j. Biologis
Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan pada penglihatan,
pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda vital, mobilisasi,
nyeri. Efek samping dari kemoterapi juga menimbulkan mual, muntah,
tidak nafsu makan, cepat lelah dsb. Nyeri juga bisa didapat dari luka
operasi.
k. Psiko
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien
terminal, harus bisa mengenali, ekspresi yang di tunjukan, apakah sedih,
depresi, atau marah. Gangguan psikologis juga muncul akibat gejala fisik,
progresifitas penyakit, kecacatan yang timbul, perubahan bentuk tubuh,
ketergantungan fisik, kegagalan pengobatan, biaya yang harus
dibayarkan, komunikasi yang buruk dengan tenaga kesehatan.
l. Sosio
m. Kultural
Penyakit kanker juga sering ditemui pada kelompok sosial ekonomi yang
rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau gizi
yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal hygiene.
n. Spiritual
Mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian, bagaimana
sikap pasien menghadapi saat-saat terkahir. Apakah semakin
mendekatkan diri kepada tuhan ataukah semakin memberontak akan
keadaanya. Menganggap penyakit akibat hukuman, menyalahkan diri
sendiri,nhidup tidak berguna dapat menjadi sumber penderitaan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak
adekuat.
3. Perencanaan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan
massa tumor
Tujuan : Nyeri teratasi.
Kriteria Hasil :
– Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
– Nyeri tekan tidak ada
– Ekspresi wajah tenang
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan
penyebaran.
2) Beri posisi yang menyenangkan.
3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
4) Ukur tanda-tanda vital
5) Penatalaksanaan pemberian analgetik
4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana
rencana keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang
telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi
dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya,
pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila
perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien
terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada
penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan data,
dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap proses
keperawatan berikutnya
5. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi
keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan
pasien ke arah pencapaian hasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan palliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual. Perawatan palliatif diantaranya yaitu penanganan rasa nyeri,
pengambilan keputusan yang tepat dalam penggunaan kemoterapi palliatif
B. Saran
Melalui makalah ini diharapkan setiap tenaga kesehatan dapat saling
bersinergi guna menerapkan perawatan yang yang maksimal bagi pasien
paliatif khususnya pada klien dengan kanker.
DAFTAR PUSTAKA