Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuat makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah juga agar kita
mengetahui apa saja aspek aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan
masyarakat.
BAB II
ISI
2.1 Mayarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta
alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb
manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Adapun pengertian
masyarakat menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
5. Menurut Koentjaraningrat (1996): masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan
terikat oleh rasa identitas bersama
6. Menurut Gillin (1954): masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai
kebiasaan, sikap, tradisi dan perasaan persatuan yang sama
2.2 Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang
mempunyai latar budaya yang beraneka ragam.lingkungan budaya tersebut sangat mepegaruhi
tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut,sehingga dengan beranekaragam
budaya,menimbulkan variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam perilaku
kesehatan.
Dengan masalah tersebut,maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui budaya
dan masyarakat yang dilayaninya,agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
akan memberikan hasil yang optimal,yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manusai adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri sehingga
membentuk kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat.dengan definisi tersebut,Ternyata
pengertian masyarakat masih dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih konkretnya maka
ada beberapa unsur masyarakat,unsur masyarakat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu:
1. kesatuan sosial dan
2. pranata sosial.
Kesatuan sosial merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang
berinteraksi dengan kehidupan masyarakat.sedangkan yang dimaksud , pranata sosial adalah
himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
kehidupan masyarakat. norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang
yang hidup dalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertian yang terbatas,banyak orang yang
memberikan definisi kebudayaan sebagai bangunan yang indah,candi,tari-tarian,seni suara dan
seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks yang
didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral hukam
adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai
anggota masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan
adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus
didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tesusun dalam kehidupan masyarakat.
2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status Kesehatan
Menurut H Ray Elling (1970) ada beberapa faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku
kesehatan.antara lain
1.self concept
2.image kelompok
G.M foster menambahkan,bahwa identifikasi individu kepada kelompoknya juga berpengaruh
terhadap perilaku kesehatan.
A.Pengaruh self concept
Kita ditentukan oleh tingkat kepuasan atau tidak kepuasan yang kita rasakan terhadap diri
kita sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain,oleh
karena itu,secara tidak langsung self concept kita cenderung mementukan,apakah kita akan
menerima keadaan diri kita seperti adanya atau berusaha untuk mengubahnya.
Self concept adalah faktor yang penting dalam kesehatan,karena mempengaruhi perilaku
masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan.
B.Pengaruh image kelompok.
Image seseorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok.sebagai
contoh,seorang anak dokter akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan orang-orang dengan
pendidikan tinggi,sedangkan anak petani tidak terpapar dengan lingkungan medis,dan besar
kemungkinan juga tidak bercita-cita untuk menjadi dokter.
2.5 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang
antara lain adalah:
1.tradisi
2.sikap fatalism
3.nilai
4.ethnocentrisme
5.unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.
G.pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara
makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain.Kebiasaan
tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua,kebiasaan tersebut
sangat mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.
H.pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Tidak ada perubahan yang terjadi dalam isolasi,atau dengan perkataan lain,suatu
perubahan akan menghasilkan perubahan yang kedua dan perubahan yang ketiga.apabila seorang
pendidik kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang harus
dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan,menganalisis
faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan berusaha untuk memprediksi
tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebutapabila ia tahu budaya masyarakat
setempat dan apabila ia tahu tentang proses perubahan kebudayaan,maka ia harus dapat
mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi outcome dari perubahan yang telah
direncanakan.
Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus dirubah
budayanya
Bentuk perubahan sosial budaya:
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut inovasi
Syarat inovasi:
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial,
setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi
kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik.
Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social, budaya dan
personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan
juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4
aspek utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu peran aktif
semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan,
masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan
masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam merumuskan dan
mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga
tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi
bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa
kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama. Selain itu, pola penyegaran,
pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu,
UKS/UKGS dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat
dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal
mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di
masyarakat seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak Pedesaan
dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta
3. Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins
University, Maryland, Mayfield Publishing Company