Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
didalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap ada nya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membaca nya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
Penyusun
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan …………………...........................................……….... 4
A Kesimpulan …...........……………………................................... 8
B Saran ………………………....……………........................….... 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus
memahami langkah-langkah dari proses keperawatan. Proses keperawatan
merupakan suatu metode bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada klien. Beberapa pengertian proses keperawatan adalah sebagai berikut
Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional
(Kozier, 1991) Metoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan
sistematis, berfokus pada respon yang unik dari individu terhadap masalah
kesehatan yang actual dan potensial (Rosalinda,1986)
Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang meliputi interaksi
perawat klien dan proses pemecahan masalah (Schultz dan Videbeck). Proses
keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui
lima langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan suatu
metode pemecahan masalah baik secara episodic maupun secara linier. Kemudian
dapat dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien, keluarga, dan komunitas.
Bersifat teratur dan sistematis.
Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain.
Memberikan asuhan keperawatan secara individual.
Klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien.
Dapat digunakan dalam keadaan apapun
3
B. Rumusan Masalah
Adapun pokok bahasan yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Apa definisi dari proses keperawatan?
2. Apa manfaat dari proses keperawatan?
3. Apa kerugian jika tidak melakukan proses keperawatan?
4. Apa tujuan dan fungsi proses keperawatan?
5. Apa saja tahapan-tahapan proses keperawatan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari proses keperawatan.
2. Dapat mengetahui manfaat dari proses keperawatan.
3. Dapat mengetahui kerugian jika tidak melakukan proses keperawatan.
4. Dapat mengetahui tujuan dan fungsi proses keperawatan.
5. Dapat mengetahui tahapan-tahapan proses keperawatan.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
sehingga ada perawat yang hanya mengerjakan satu prosedur yang sama selama
bertahun-tahun. Prosedur yang umum dilakukan perawat antara lain : memasang
infus, memasang kateter, perawatan luka, memberikan obat suntik, dan
mengambil darah untuk pemeriksaan diagnostik. Apabila tugas-tugas tersebut
telah selesai, maka perawat tidak melakukan pekerjaan lainnya lagi pada klien.
Jadi dapat dipahami mengapa dulu perawat dikenal dengan sebutan ”pembantu
dokter”. Ironisnya, sebutan itu masih melekat hingga saat ini.
Seiring perkembangan keperawatan, berbagai penemuan dalam dunia
keperawatan pun diperkenalkan, salah satunya adalah proses keperawatan. Pada
tahun 1955, seorang ahli keperawatan bernama Hall memperkenalkan istilah
proses keperawatan. Namun hal ini baru sekedar istilah dan belum dilaksanakan.
Delapan tahun kemudian Wiedenbach memperkenalkan tiga langkah dalam proses
keperawatan yaitu : observasi, bantuan pertolongan, dan validasi.
Perkembangan terhadap proses keperawatan berlanjut pada tahun 1967,
dimana Knowless menemukan istilah yang menjelaskan tentang discover
(penemuan), divide (membagi), decide (memutuskan), do (melakukan) dan
discrimination (membedakan).
Perkembangan proses keperawatan terus terjadi di tahun yang sama,
fakultas keperawatan sebuah universitas katolik di Amerika memperkenalkan 4
tahap proses keperawatan, yaitu : pengkajian, perencanaan, interfensi dan
evaluasi.
Pada tahun 1982 National Council of State Boards of Nursing
menyempurnakan tahapan dari proses keperawatan menjadi 5 tahap, yaitu :
pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap
pengkajian kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data, seperti riwayat
keperawatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan data sekunder lainnya (catatan
hasil pemeriksaan diagnostik dan literatur).
6
B. TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
• Tujuan umum :
Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat, sehingga kebutuhan perawatan kesehatan klien, keluarga dan
masyarakat dapat terpenuhi.
• Tujuan khusus :
1. Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan
(problem solving)
2. Menggunakan standart dalam praktek keperawatan
3. Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
4. Memperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi
5. Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta
faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah
dianalisis.
7
Jenis data antara lain:
Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan,
dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau
dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
b. Analisa data
c. Perumusan masalah
8
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang
mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi.
Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat
dalam
transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih
tinggi.
Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan
resiko
tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
9
3. Rencana keperawatan
4. Implementasi keperawatan
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
10
Tahap 2 : intervensi
Tahap 3 : dokumentasi
5. Evaluasi
11
Hasil Evaluasi
12
Metode ilmiah ini akan selalu di gunakan manusia sepanjang hidupnya
karena mereka tidak akan pernah lepas dari fenomena masal yang ada. Karenanya
manusia harus memiliki kemampuan untuk menerapkan metode pemecahan
masalah, begitu pula dengan profesi keperawatan. Keperawatan mempunyai
metode tersendiri dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, yaitu
melalui proses keperawatan.
TAHAP 1 (PENGKAJIAN)
13
Metode utama yang dapat di gunakan dalam pengumpulan data adalah
wawancara,observasi, dan pemeriksaan fisik serta diagnostik.
WAWANCARA
OBSERVASI
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan menurut Carol V.A. (1991) adalah proses inspeksi tubuh dan
sistem tubuh guna menentukan ada tau tidaknya penyakit yang di dasarkan pada
hasil pemeriksaan fsik dan laboratorium.
14
TAHAP III (perencanaan)
TAHAP IV (IMPLEMENTASI)
TAHAP V (EVALUASI)
PENGKAJIAN
15
Terdapat tiga fase dasar untuk pengkajian:
Data obyektif lain yang bersal dari pengukuran di tempat tidur seperti alat
pengawasan, pemeriksaan laboratorium, prosedur di agnosis dan pemeriksaan
radiografi.
Analisa
16
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Suatu perbandingan antara hasil aktual pasien dan hasil yang di harapkan
terjadi dalam fase evaluasi. Pada bagian ini menunjukkan pentingnya modifikasi
dalam rencana keperawatan atau pengkajian ulang total dapat teridentifikasi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita
analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.
Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge,
berhubungan dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi,
komitmen, kesadaran bermasyarakat, dan kode etik.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari
tim kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai
individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun
sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan
keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal
serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
B. Saran
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas
kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://nursingbegin.com/tag/komponen-proses-keperawatan/
https://id.scribd.com/document/347031294/KOMPONEN-PROSES-
KEPERAWATAN
http://www.ilmukeperawatan.info/2016/03/proseskeperawatan.html#ixzz4x4rXnz
Hz
https://www.academia.edu/11502947/TAHAPTAHAP_PROSES_KEPERAWAT
AN
19