Professional Documents
Culture Documents
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Pengkajian dilakukan pada hari rabu, 07 juni 2017 pada pukul 08.30 WIB
di ruang Samolo II RSUD Kelas B Cianjur dengan metode wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. U
Tempat/tanggal lahir : Cianjur, 06 Januari 1959
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Kelamin : Sudah Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia
Alamat : Kp. Tarikolot RT.01/03
Desa Cinangsi
Kec. Cikalong Kulon
Kab. Cianjur
Tanggal Masuk RS : Senin, 05 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : Rabu, 07 Juni 2017
Diagnosa Medis : TB Paru
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.N
Umur : 50 Tahun
1
2
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
4
9) Dada/ thorax
a) Inspeksi : simetris antara kiri dan kanan, pernapasan klien
cepat dan dangkal.
b) Auskultasi : ronchi +/+ di daerah dada, di depan diatas
klavikula.
c) Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan,
vocal fremitus sama antara kiri dan kanan4.
d) Perkusi : sonor kiri dan kanan
10) Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidaak tampak
b) Palpasi : ictus cordis teraba di intercostal ke 4
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler lup dup cepat
11) Abdomen
a) Inspeksi
Tidak ada benjolan, simetris, tidak ada luka.
b) Auskultasi
auskultasi bunyi usus (+) dengan frekuensi 10x/menit
c) Perkusi
Pada kuadran I kanan atas suranya pekak dan suara
lambung dan usus timpani
d) Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
12) Perineum dan Genitalia
Pasien mengatakan keadaan genetalianya bersih dan normal,
tidak ada kelainan, tidak ada kemerahan, tidak ada lesi, tidak
ada luka dan tidak ada benjolan .
13) Ekstremitas atas
Bentuk kedua tangan simetris, jari-jari lengkap, tidak terdapat
lesi, pasien mampu melakukan gerakan fleksi, ekstensi,
abduksi, aduksi dan rotasi, reflek bisep+trisep baik, tangan
9
kanan terpasang infus RL, kekuatan otot 4,4, tidak ada nyeri
tekan.
14) Ekstremitas bawah
Bentuk kaki simetris, jari-jari lengkap, tidak terdapat lesi,
pasien mampu melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi,
aduksi dan rotasi. Reflek patella dan reflek babynski baik,
kekuatan otot 4,4.
Masalah Keperawatan :
10
2 ELIMINASI
A. BAB
1. Jenin Feces Feces
2. Frekuensi 1 kali/ hari 2 hari 1 kali
3. Warna Kuning Kuning
4. Konsistensi Cair Cair
5. Diare Tidak diare Tidak diare
6. Cara pengeluaran Sendiri Dibantu
B. BAK
1. Jenis Urine Urine
2. Frekuensi 5 kali/ hari 3 kali/ hari
3. Warna Jernih Kuning
4. Bau, darah Tidak ada Tidak ada
darah darah
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
6. Penggunaan kateter Tidak Tidak
terpasang terpasang
kateter kateter
7. Cara pengeluaran Sendiri Dibantu
Masalah Keperawatan :
3 A. ISTIRAHAT DAN
TIDUR
1. Kebiasaan tidur 13 :00 -15 : 00 10:00-11:00
siang WIB WIB
2. Kebiasaan tidur 20 : 00 – 04 : 20:00-03:00
malam 00 WIB WIB
3. Kebiasaan Nonton tv Langsung tidur
pengantar tidur
4. Masalah tidur Tidak ada Gerah /panas
masalah
11
k. Terapi Pengobatan
1) Infus RL 2000 cc/ 24 jam
2) Cefotaxime 3x1 gr → IV
3) Metronidazole 3x500 mg→ IV
4) Ranitidin 2x1 mg → IV
5) Ondancentron 2x8 mg →IV
6) Ambroxol 3x3 sdt →Oral
7) Sucralfat 3x3 sdt → Oral
8) Alloperin 1x1 mg → IV
9) Atrovastatin 1x100 mg → IV
KROBIOLOGI
A 3x
14
No.Reg 1281
Klasifikasi penyakit Paru
Alasan Diagnosa
Bulan ke ABC
Jenis sampel Sputum
No. Identitas sample 03/RSU-
35/1192
Tgl Sample Terakhir 06-06-17
Tgl Pengiriman Sample 06-06-17
Dahak A (pertama)
Waktu dahak Sewaktu
Visual dahak Nanah
lendir
Tanggal hasil 06-06-17
Hasil BTA Negatif
Dahak B ( kedua)
Waktu dahak Pagi
Visual dahak Nanah
lendir
Tanggal hasil 06-06-17
Hasil BTA negatif
Sumber : Laboratorium RSUD Kelas B Cianjur
2) Hasil Pneumothorax : (-)
15
m. Analisa Data
Tabel 4.4 analisa data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Mycobacterium Ketidakefektifan
- Pasien tuberculosis bersihan jalan
mengatakan nafas.
sesak nafas. Menyebar ke organ
- Pasien lain (paru lain,
mengatakan saluran pencernaan,
batuk disertai tulang) melalui
sekret tetapi sulit media (bronchogen
dikeluarkan percontinultum,
DO : hematogen,
- Pasien tampak limfogen)
batuk dan sulit
mengeluarkan Pertahanan primer
sekret tidak adekuat
- Terdapat retraksi
dada. Pembentukan
- Adanya tuberkel
pelebaran cuping
hidung. Kerusakan
- Nafas dangkal. membran alveolar
- RR : 28 x/ menit
- Suara nafas Pembentukan
ronchi sputum berlebihan
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
2. DS : Batuk berat Ketidakseimban
- Pasien gan nutrisi
16
Mempengaruhi sel
point
hipertermi
4. DS : Proses peradangan Intoleransi
Klien mengatakan aktivitas
setiap melakukan Reaksi sistemik
aktivitas dibantu.
DO : Lemah
- Klien terlihat
lemas Intoleransi aktivitas
- Klien dibantu
saat melakukan
aktivitas (makan,
minum, ke toilet)
5. DS : klien Hipertermi Kekurangan
mengatakan bibirnya volume cairan.
kering. Kekurangan intake
DO : cairan
- Mukosa bibir
kering Kekurangan
- Turgor kulit volume cairan
abnormal
- CRT >2 detik
- Input : 2100 cc/
24 jam
- Output : 1500 cc/
24 jam
- IWL : 840 cc/ 24
jam
18
n. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian di dapatkan diagnosa keperawatan pada klien Tn.
U sebagai berikut :
1) Ketidakefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan
pembentukan sputum berlebihan.
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah.
3) Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Proses peradangan.
5) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan panas dan
kekurangan intake cairan.
o. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.5 perencanaan keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Ketidakefektif Tujuan : 1) Kaji dan R/ : mengetahui
bersihan jalan Setelah dilakukan pantau adanya
napas berhubungan tindakan frekuensi pengumpulan
dengan keperawatan 3x24 serta secret dan
pembentukan jam kualitas kebutuhan
sputum berlebihan. ketidakefektifan pernafasan intervensi lebih
bersihan jalan 2) Atur posisi lanjut.
nafas dapat semi R/ :
teratasi. fowler. meningkatkan
Kriteria Hasil : 3) nafas ekspansi paru
1) Sesak nafas sebanyak maximal.
mulai 3x tahan R/ : membantu
berkurang 1-2 detik, dalam sekresi
2) Batuk mulai pada mucus dan
19
4) Laporkan
pada
dokter bila
ada tanda-
tanda
dehidrasi
untuk
kolaborasi
pemberian
cairan
intravena.
p. Implementasi Keperawatan
Berdasarkan masalah keperawatan diatas penulis melakukan
implementasi selama 3 hari sesuai dengan tujuan, kriteria hasil dan
intervensi yang telah di buat.
Tabel 4.6 implementasi
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
1 08 juni Diagnosa 1 S: Sri
2017 Jam 08.00 WIB - Pasien mengatakan Rahmah
1) Mengkaji dan sesak berkurang.
memantau frekuensi - Pasien mengatakan
serta kualitas sudah tidak batuk,
pernafasan. tetapi masih ada
Hasil : nafas klien dahak yang sulit
cepat dan dangkal, dikeluarkan.
RR : 28x/ menit O:
Sri Rahmah - Pasien nampak
nyaman.
Jam 08.05 WIB - TD : 120/70 mmHg
24
Hasil : klien
diberikan diit bubur
dan diberikan selagi
hangat
Sri Rahmah
3 08 juni Diagnosa III S : klien mengatakan Sri
2017 Jam 08.00 WIB sudah tidak panas lagi. Rahmah
1) Mengkaji suhu O :
tubuh pasien. - suhu tubuh dalam
Hasil : suhu tubuh batas normal
klien tinggi (37.6◦C) (36.6C)
Sri Rahmah A :
masalah teratasi
Jam 09.50 WIB P:
2) Memberi kompres intervensi
air hangat dipertahankan dengan
Hasil : suhu tubuh menganjurkan klien
klien berangsur untuk bnayak minum
turun (36.6◦C) air putih sesuai
Sri Rahmah toleransi 1500-2000 cc.
untuk melakukan
aktivitas.
Hasil : klien
melakukan aktivitas
dibantu.
Sri Rahmah
sebagian.
Jam 11.10 WIB P:
2) Menganjurkan klien Intervensi dilanjutkan
banyak minum bila dengan menganjurkan
tidak ada klien banyak minum.
kontraindikasi.
Hasil : klien
melakukan apa yang
dianjurkan.
Sri Rahmah
q. Catatan Perkembangan
4.7 Catatan Perkembangan hari ke 2
No Tanggal/ Perkembangan (SOAPIER) Paraf
jam
1. 08 juni Diagnosa keperawatan I Sri
2017 S: Rahmah
- Pasien mengatakan sesak berkurang
- Pasien mengatakan masih batuk dan masih
ada dahaknya.
O:
- Pasien tampak batuk-batuk.
- TTV
- TD : 120/80 mmHg
-N : 88x/menit
-R : 28x/menit
-S : 37,6ºC
A:
Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
teratasi sebagian.
P:
1) Kaji dan pantau frekuensi serta kualitas
pernafasan
2) Atur posisi semi fowler.
3) nafas sebanyak 3x tahan 1-2 detik, pada
tarikan terakhir kemudian batukan.
4) Lakukan inhalasi sederhana
I:
Jam 08.00 WIB
1) Mengkaji dan memantau frekuensi serta
kualitas pernafasan.
32
bertambah.
- Pasien mengatakan sudah masih mual dan
sudah tidak muntah.
O:
- Pasien mampu menghabiskan 1/2 porsi
makan.
- Pasien nampak masih lemah lemah.
A:
Masalah ketidakefektifan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi sebagian.
P:
1) Lakukan pengkajian pola makan klien.
2) Kaji pola makan, kebiasaan makan, dan
makanan yang disukai pasien.
3) Berikan makanan sesuai diet dan berikan
selagi hangat.
4) Jelaskan pentingnya makanan untuk
kesembuhan.
5) Anjurkan makan sedikit tapi sering
6) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diit yang sesuai indikasi
I:
Jam 08.40 WIB
1) Melakukan pengkajian frekuensi makan
klien.
Hasil : klien makan 3x sehari.
Sri Rahmah
cukup.
5) Letakkan barang-barang di tempat mudah
dijangkau.
I:
Jam 08.00 WIB
1) Mengobservasi tanda-tanda vital.
Hasil :
TD : 110/70 mmHg
S : 37.6◦C
N : 88x/ menit
RR : 28x / menit
Sri Rahmah
mudah dijangkau.
Hasil : memudahkan klien melalukan
aktivitas sendiri
Sri Rahmah.
E:
Masalah belum teratasi.
R:
Implementasi dilanjutkan.
5. 08 juni S: Sri
2017 Klien mengatakan bibirnya kering. Rahmah
O:
- mukosa bibir klien kering, turgor kulit
abnormal lambat.
A:
Masalah kekurangan volume cairan belum
teratasi.
P:
1) Anjurkan klien dan keluarga untuk
mengenal tanda dehidrasi.
2) Anjurkan klien banyak minum bila tidak
ada kontraindikasi.
3) Ukur pemasukan dan pengeluaran dalam
24 jam.
4) Laporkan pada dokter bila ada tanda-
tanda dehidrasi untuk kolaborasi
pemberian cairan intravena
I:
Jam 11.00 WIB
1) Menganjurkan klien dan keluarga untuk
mengenal tanda dehidrasi.
39
P:
Intervensi dilanjutkan.
I:
Jam 08.05 WIB
1) Mengatur semi fowler ( tidur setengah
duduk)
Hasil : klien melakukan apa yang
diperintahkan.
Sri Rahmah
E:
Masalah teratasi
R:
Implementasi dihentikan
3. 09 juni S : Sri
2017 Klien mengatakan badannya sudah tidak Rahmah
panas
O:
- Suhu tubuh 36.6 C
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dipertahankan.
I:
Jam 08.45 WIB
1) Berikan / anjurkan pasien banyak minum
1500-2000 cc (sesuai toleransi)
Hasil : klien melakukan apa yang
dianjurkan.
Sri Rahmah
E:
Masalah teratasi
R:
Implementasi dihentikan
4. 09 juni S : Sri
2017 Klien mengatakan badannya sudah tidak Rahmah
terlalu lemas dan sudah bisa melakukan
aktivitas mandiri sebagian.
O:
- Klien terlihat melakukan aktivitas makan
43
sendiri.
A:
Masalah intoleransi aktivitas teratasi
sebagian.
P:
1) Observasi tanda-tanda vital.
2) Kaji keluhan pasien
3) Kaji kemampuan klien untuk melakukan
aktivitas.
4) Berikan aktivitas dan istirahat yang
cukup.
5) Letakkan barang-barang di tempat mudah
dijangkau.
I:
Jam 08.00 WIB
1) Mengobservasi tanda-tanda vital.
Hasil :
TD : 120/70 mmHg
S : 36.6◦C
N : 88x/ menit
RR : 26x / menit
Sri Rahmah