You are on page 1of 7

1.

Black Caiman

Merdeka.com - Lahir dari keluarga Alligatoridae, Black Caiman adalah salah satu jenis
buaya yang memiliki panjang tubuh mencapai 29 kaki. Berat badannya bisa mencapai 660
pounds.

Karakter Black Caiman sangat tenang, seperti kebanyakan buaya lain. Namun saat menerkam
mangsa, hewan melata ini sangat kuat dalam daya cengkeram menggunakan rahangnya.
Setelah dicengkeram, Black Caiman cenderung menyeret mangsanya dan ditenggelamkan ke
air sambil merobek-robek tubuhnya. Jika Anda sedang berkunjung ke Amazon, sebaiknya
menghindari habitat Black Caiman, karena daya penciumannya sangat tajam untuk daging
segar.

2. Arapaima

Merdeka.com - Raksasa Amazon lainnya adalah Arapaima yang dapat tumbuh hingga sepanjang 6,5
kaki. Kekurangan pada gigi mampu ditutupinya dengan memiliki sisik tebal yang seperti baja untuk
melindungi diri dari predator. Ini juga yang menyebabkan Arapaima mampu hidup berdampingan
dengan Pirnha tanpa masalah.

Serangan mematikan dari Arapaima adalah dengan melompat dan menabrakkan tubuhnya yang
memiliki bobot 220 pounds. Daya 'dobrak' ikan ini mampu membuat kerusakan pada dek kapal.

Pada tahun 2002, seorang jurnalis TV bernama Jeremy Wade kedapatan diserang oleh seekor
Arapaima dan mengakibatkan kerusakan permanen pada jantung. Mengerikan, bukan?

3. Coral Snake

Merdeka.com - Ada banyak yang tidak sejalan di Hutan Amazon. Ular dengan warna merah kuning
mematikan, sementara merah hitam adalah teman. Pernyataan tersebut bisa saja berlaku di
Amerika Utara, namun tidak di Amazon.

Coral Snake 'biasanya' berwarna merah kuning hitam, namun nyata ular ini justru memiliki coak
warna yang berbeda, namun tetap mematikan. Contohnya saja Coral Snake Peru yang mampu
menyamarkan diri dengan menyatu bersama warna tanah hutan.

Coral Snake sebenarnya akan takut dan bersembunyi jika bertemu manusia. Meskipun begitu
apabila terinjak atau terganggu mereka tak akan segan untuk menggigit. Racunnya mengandung
neurotoxin yang mampu melumpuhkan otot-otot pernapasan. Jika tak cepat ditangani, korban
gigitan Coral Snake hanya akan bertahan hidup dalam hitungan beberapa jam saja.

4. Fer-de-lance

Merdeka.com - Masih dengan ular. Kali ini adalah ular dari keluarga viper. Karakternya pemarah,
meskipun tidak sedang diganggu, dia memiliki cara provokatif sendiri agar diganggu, terutama
manusia. Sisiknya coklat dan mampu menyatu dengan mudah bersama pohon dan tanah hutan.
Anda harus berhati-hati, sebab ular ini sangat sering dijumpai, alias ada di mana-mana.

Jika digigit, awalnya akan mual, pingsan, kerusakan jarinagn tubuh, pendarahan internal, dan efek
jangka pendeknya adalah pada ingatan. Banyak orang menyebutnya ular tiga langkah. Artinya, Anda
tidak akan selamat jika mendekati ular ini kurang dari tiga langkah.
Pergerakannya sangat cepat, bahkan seekor luwak yang bisa membunuh kobra pun memiliki
kesempatan hidup 50:50 jika berhadapan dengan Fer-de-lance.

5. Katak Poison Dart

Merdeka.com - Katak ini memiliki warna yang cerah, mata bening, dan sangat mungil dengan hanya
berukuran 2inci. Namun tak ada yang menyangka bahwa dia adalah Poison Dart, Si Katak Beracun.

Namun tidak semua spesies ini beracunm beberapa anggota keluarganya telah berevolusi secara
mirip untuk membingungkan para predator. Nah, bagi Anda sebaiknya menjauhi hewan ini karena
tidak ada yang tahu mana yang beracun dan mana yang tidak.

Cara membunuh katak ini terletak dari kulit luarnya yang beracun. Jika Anda tahu, Poison Dart
adalah sumber racun utama yang digunakan untuk ujung panah pada adat penduduk asli Amerika
Selatan selama berabad-abad. Racunnya menyebabkan kelumpuhan saraf, pendarahan, dan
kegagalan fungsi organ dalam hitungan menit! Sangat mengerikan.

6. The Brazilian Wandering Spider

Merdeka.com - Inilah laba-laba yang paling berbisa di dunia menurut Guiness Book of Records.
Serangga berukuran 5inci ini sangat agresif dan akan menyerang manusia apabila diprovokasi.
Kekuatannya ada pada kaki dan rahang bawah. Dia akan menggigit dan menyuntikkan racun.

Efek dari gigitan The Brazilian Wandering Spider ini adalah hilangnya kontrol otot, masalah
pernapasan, terkadang juga sesak napas akut.

Sulit menghindari laba-laba ini karena di atidak memintal jaring atau menggali sarang. Dia cenderung
mengembara mencari mangsa, berdiam diri di tempat gelap, dingin di siang hari dan berkeliaran saat
malam tiba.

7. Bullet Ants

Merdeka.com - Dia adalah jenis semut yang bisa dibilang raksasa dengan panjang sekitar 1inci.
Bentuknya cukup menakutkan dengan tekstur kasar pada tubuhnya dan dua tanduk tumpul.
Sebenarnya dia cukup jinak. Namun jangan sampai memprovokasinya.

Semut ini bersarang di pohon dan akan turun untuk menggigit jika terancam. Gigitan mereka akan
terasa seperti Anda menginjak arang menyala atau bara api. Ada juga yang mengungkapkan gigitan
semut ini seperti ditembak peluru.

Bagaimana dengan efeknya? Anda akan mual dan kemudian lumpuh sementara. Rasa sakit setelah
gigitan akan bertahan hingga 24 jam lamanya (minimal). Uniknya, semut ini bisa melakukan dua
gigitan dengan waktu yang sangat cepat. Di tambah lagi, karena semut ini hidup koloni,
kemungkinan besar tidak akan hanya satu semut yang menggigit, melainkan dalam jumlah besar.

8. Assassin Bugs

Merdeka.com - Hewan ini merupakan serangga yang memiliki belalai panjang untuk menusuk
mangsanya. Setelah itu racunnya akan dicairkan di dalam. Mereka juga mengisap darah, sehingga
sangat mematikan bagi manusia
Gigitan Assassin Bugs memiliki kandungan Tryoanosoma Cruzi, yang menyebabkan penyakit Chagas.
Di daerah tropis Amerika dan sub-tropis sendiri, penyakit ini menyebabkan hingga 12.500 kematian
per tahun

. 9. Pareira

Merdeka.com - Tidak lengkap rasanya jika tidak membahas tentang tanaman di Amazon. Sebab yang
mematikan bukan hanya hewan, melainkan juga tanaman. Adalah Pareira, tanaman dengan buah
berwarna merah segar. Tidak ada yang menyangkal bahwa tanaman ini sangat menarik bagi
serangga, burung, kadal, mamalia, dan lain sebagainya.

Pareira memiliki racun serta duri yang juga beracun untuk pemangsa. Racunnya terkadang
digunakan untuk ujung tombak atau anak panah. Racun dari Pareira sendiri mengandung D-
tubokurarin yang diperoleh dari Chondrodendron temontosum. Efeknya adalah berhentinya otot,
menimbulkan kelumpuhan, dan sesak napas akut.

Namun racun ini hanya akan bekerja efekti apabila masuk melalui mulut atau lubang lainnya yang
dapat dicerna tubuh.

10. Mosquito

Merdeka.com - Mosquito atau nyamuk di Amazon berbeda dengan nyamuk yang ada di sekitar
Anda. Sebab, hewan berukuran 0,6inci ini memiliki racun yang mematikan.

Nyamuk betina dianggap yang paling mematikan, dan itu bukan karena gigitannya yang
menyakitkan. Ada parasit plasmodium falciparum yang disuntiikkan ke dalam aliran darah di tiap
gigitan sehingga menyebabkan malaria. Malaria adalah penyebab kematian lebih dari 600.000 orang
di seluruh dunia tiap tahunnya.

Gigitan awal akan membuat Anda demam, mual, dan bahkan koma dalam waktu 15 hari. Karena
parasit tersebut memiliki beberapa morfologi selama siklus hidupnya di tubuh manusia, maka
mudah menghindar dari sistem kekebalan tubuh. Sebab terus mengalami perubahan antigen
permukaan. Mereka pun biasanya menempel hidup di sel-sel darah merah.

Baca berita lainnya Terlalu aneh, 5 gadget Android canggih ini seharusnya tak diciptakan

Olahraga bikin sehat, bukan bikin kurus?

Berhubungan seks 3 kali seminggu bikin cepat kaya, kok bisa?

Gawat! Lebah bisa kecanduan pestisida, bak manusia kecanduan rokok

Peneliti mancanegara tertarik teliti keunggulan sistem subak di Bali

2. Anaconda Hijau
Sumber: seruni.id

Berikutnya adalah ular paling besar di muka bumi, yaitu Anaconda Hijau. Seekor Anaconda Hijau
betina bisa tumbuh hingga panjang 9 meter dengan bobot tubuh seberat 250kg. Kebayang gk tuh
segede apaan ni uler?

Kalo lo sampe kena lilitan Anaconda sih fix jadi lemper dah. Anaconda hidup di batang pohon dan
perairan dangkal. Jadi lo wajib hati-hati banget kalo melintas di hutan atau sungai Amazon cuy,
takutnya lo gak liat ada Anaconda yang nunggu mangsanya.

3. Piranha Perut Merah

Sumber: trekearth.com

Kalo yang satu ini udah terkenal serem ya cuy. Ikan yang berburu dengan cara keroyokan ini asliya
tuh sensitif banget sama darah. Jadi kalo lo terluka dan tercium sama gerombolan ikan Piranha,
bakal jadi bencana kematian cuy.

Soalnya, gigi Piranha setajam pisau yang dengan mudah mencabik apapun dalam waktu singkat.
Bahkan, konon katanya gerombolan ikan Piranha mampu melenyapkan seekor sapi dewasa dalam
sekejap.

4. Belut Listrik
Sumber: rivanputra.wordpress.com

Selanjutnya ada Belut Listrik yang mendiami sungai Amazon dan siap memberi sengatan listrik kapan
pun cuy. Mungkin kalo HP lowbat, bisa kali numpang charge ke belut listrik ya.

Belut listrik mampu tumbuh hingga panjang 2,5 meter. Terus, kekuatan daya listrik yang mampu
dikeluarkan oleh belut ini sebesar 600volt yang mampu membuat pingsat seekor kuda.
Hmm,meskipun sengatan belut listrik gak bisa membunuh manusia, tapi sengatan yang betubi-tubi
bisa bikin manusia sesak napas dan pingsan.

Kalo pingsan di sungai Amazon, bisa-bisa lo hanyut atau dimakan Caiman atau Piranha cuy. Hati-hati
deh yaa kalo ketemu belut listrik.

5. Ikan Candiru

Sumber: knowledgemasti.com

Terakhir adalah hewan yang paling berbahaya di Hutan Amazon, yaitu Ikan Candiru. Ya meskipun
ukurannya mini alias kecil tapi dampak yang diakibatkan ikan ini luar biasa besarnya cuy.

Buat yang suKa pipis sembarangan di sungai, lebih baik jangan pernah ngelakuinnya di sungai
Amazon. Soalnya, ikan ini sangat tertarik dengan air seni.

Dengan luas 6,7 juta kilometer, hutan Amazon adalah harta karun flora dan fauna dunia.
Hutan hujan ini menjadi rumah untuk setidaknya 10 persen dari seluruh spesies dunia.
Keanekaragaman hayati tersebut dimulai sekitar jutaan tahun yang lalu ketika sebagian dari
hutan Amazon terendam air dan mempercepat evolusi. Namun, pertanyaannya adalah dari
mana air tersebut berasal?

Sebelumnya, para peneliti berspekulasi bahwa air yang mengalir dari pegunungan Andes
membagi spesies Amazon menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini kemudian
berevolusi menjadi spesies baru.

Pegunungan Andes yang terus bertumbuh juga menciptakan iklim-iklim mikro yang semakin
memperkaya keanekaragaman hayati hutan Amazon.

Akan tetapi, penemuan mikroorganisme laut di sendimen Amazon pada tahun 1990
menciptakan teori baru di mana banjir dari lautan memaksa spesies hutan Amazon untuk
berevolusi lebih cepat.

“Sulit untuk membayangkan sebuah proses yang mampu menutupi hutan sebesar itu dengan
lautan,” kata Carlos Jaramillo, seorang paleontologis di Smithsonian Tropical Institute,
Panama, yang mencari tahu kebenaran kedua argumen tersebut bersama koleganya.

Namun, karena bebatuan dan fosil yang dapat secara pasti membenarkan salah satu argumen
sangat langka ditemukan, mereka pun menggunakan data baru: inti dari bagian timur
Kolombia yang digali oleh perusahaan minyak dan dari bagian timur laut Brazil yang digali
oleh Brazilian Geology Survey pada tahun 1980-an.

Dengan lebar enam sentimeter dan panjang 600 meter, inti yang berbentuk silinder tersebut
menyimpan berbagai informasi dari masa lalu hutan Amazon yang berusia jutaan tahun,
mulai dari serbuk sari, fosil, hingga sendimen.

Jaramillo dan timnya kemudian mempelajari inti tersebut, lapisan demi lapisan, dan mereka
menemukan bahwa walaupun mayoritas informasi yang didapat berasal dari spesies daratan,
dua lapisan tipis mengandung plankton laut dan kerang. Inti yang berasal dari Kolombia
bahkan memiliki fosil udang sentadu dan gigi hiu.

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Laut Karibia pernah mencapai bagian barat hutan
Amazon di Brazil, Ekuador, dan Peru sebanyak dua kali. Pertama sekitar 18 juta tahun yang
lalu dan yang kedua 14 juta tahun yang lalu.

Namun, Laut Karibia tidak bertahan lama di Amazon.

Pada kali pertama, banjir bertahan selama 200.000 tahun di bagian barat laut Brazil dan
selama 900.000 tahun di Kolumbia yang lebih dekat dengan Karibia. Lalu, pada kedua
kalinya, banjir bertahan selama 400.000 tahun dan 3,7 juta tahun di kedua tempat tersebut.

Jaramillo berkata bahwa banjir tersebut bisa jadi disebabkan oleh pertumbuhan Andes.
Pegunungan tersebut mendorong benua di sekitarnya menjadi di bawah permukaan laut.
Namun, air tersebut dengan cepat terdorong keluar oleh air tawar dan sendimen yang
mengalir dari puncak pegunungan.
Walaupun penemuan ini semakin menguatkan argumen bahwa Amazon pernah terendam
laut, tetapi Paul Baker, geologis di Duke University, Durham, Carolina Utara, dan Yachay
Tech di Urcuqui, Ekuador, masih tetap percaya dengan argumen sungai.

Menurut dia, plankton-plankton yang seperti dari lautan juga ditemukan di berbagai danau air
tawar kuno di Eropa dan argumen laut akan lebih meyakinkan bila didukung oleh pengukuran
isotop oksigen pada kerang yang dapat menunjukkan bila kerang tersebut hidup di air laut
atau air tawar.

Hutan Amazon (Bahasa Portugis Brasil: Floresta Amazônica atau Amazônia; Bahasa
Spanyol: Selva Amazónica atau Amazonía) adalah hutan hujan di Amazon, Amerika Selatan.
Wilayah ini, yang juga disebut Amazonia atau Amazon Basin, meliputi wilayah seluas tujuh
juta kilometer persegi, walaupun hutannya sendiri seluas 5.5 juta kilometer persegi, terletak
di sembilan negara: Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador,
Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis. Ini adalah rumah masyarakat adat,
termasuk Urarina di Peru[1].

Amazon juga termasuk hutan tropis paling luas di dunia,dan memiliki dua nama
lain,yaitu'paru-paru dunia'karena menghasilkan 30% dari seluruh oksigendi Bumi,dan 'neraka
hijau' karena setiap tahun sungainya meluap.Lebatnya hutan membuat semua terlihat sama
dan yang terakhir karena banyak serangan dari serangga buas yang sebagian besar belum
dinamai.Tigapuluh persen dari jumlah seluruh binatang dan setengah dari seluruh spesies
tanaman ada di hutan ini.Beberapa jenis binatang di hutan ini adalah
jaguar,tapir,anakonda,boa,kupu-kupu morpho biru,elang harpy,sloth,cainman,babi
hutan,ikan,dan masih banyak lagi.Sedangkan berbagai jenis tanaman yang ada disini adalah
pohon kapok,pohon telinga gajah,teratai raksasa,anggrek,jarda,sapodilla,pohon pisang,dan
lain-lain.

You might also like