Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
dan dipergunakan oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan
dengan permasalahan yang diselidiki. Seperti yang dikemukakan oleh Winarmo
Surakhmad (1995, hlm. 131) sebagai berikut :
15
16
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan.”
Dari uraian yang telah dikemukakan dan pendapat para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan suatu bentuk
rangkaian kegiatan percobaan penelitian dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu
hal atau masalah dengan mencoba menerapkan perlakuan atau treatment sehingga
diperoleh hasil akan perlakuan tersebut.
Karena penelitian yang akan dilakukan penulis adalah ingin mengetahui
kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Penulis anggap bahwa
metode eksperimen lebih tepat untuk mencari jalan pemecahan masalah hubungan
sebab akibat. Hal ini pun dikemukakan oleh Suryadibrata dalam Nur (2014, hlm.
41) bahwa:
Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan
saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan, dan membandingkan
hasilnya. Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan orang
untuk mengadakan penelitian suatu permasalahan, seperti metode historis,
deskriptif dan eksperimen.Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang
penulis ajukan maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode
eksperimen, yaitu mengadakan kegiatan percobaan terhadap variabel-variabel
yang diselidiki untuk mendapatkan suatu hasil.
Metode ini dipergunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian
ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa pada pembelajaran pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Negeri 2
Sukaraja. Melalui penelitian eksperimen ini, diharapkan akan terungkap besarnya
kontribusi dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
kooperatif terhadap variabel terikat yaitu minat belajar siswa SMP Negeri 2
Sukaraja dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.
17
2. Populasi
Setiap penelitian memerlukan sejumlah objek yang akan diteliti, populasi
merupakan sumber data yang sangat penting. Populasi memegang peranan penting
dalam suatu penelitian, karena populasi merupakan keseluruhan sumber data atau
objek yang akan diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm.
117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Sukaraja, sedangkan populasi
terjangkaunya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sukaraja. Berdasarkan
ketentuan tersebut maka jumlah populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Sukaraja sebanyak 280 siswa.
3. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) menyatakan bahwa
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
18
tersebut. Sedangkan seperti yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Nur (2014,
hlm. 43) bahwa: “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.”
Berdasarkan pengertian tersebut, sampel yang diambil harus dapat
memiliki karakteristik yang sama dengan populasi, sehingga apa yang diteliti
tersebut benar-benar mewakili populasi penelitian. Salah satu syarat dalam
penarikan sampel adalah bahwa sampel itu bersifat representative, artinya sampel
yang ditetapkan harus mewakili populasi. Sifat karakteristik populasi harus
tergambar dalam sampel. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini
harus berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, metoda, dan instrument
penelitian. Disamping itu perlu diperhatikan masalah waktu, tenaga, dan dana.
Berdasarkan metode penelitian eksperimen yang ciri utamanya adalah
penugasan random, maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah
ada sebagai sampel. Jadi peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi
secara individu tetapi dalam bentuk kelas, alasannya adalah karena apabila
pengambilan sampel dilakukan secara individu dikhawatirkan situasi kelompok
sampel menjadi tidak alami. Lalu penulis berpedoman pada pendapat Arikunto
dalam Nur (2014, hlm. 43) yang mengemukakan sebagai berikut:
Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya
jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25%
atau lebih.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis menetapkan jumlah sampel
yang diambil adalah keseluruhan dari populasi, sehingga diperoleh sampel
sebayak 70 orang. Dari sampel tersebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu
masing-masing 35 siswa pada kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dan 35 siswa lainnya pada
kelompok kontrol yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
19
C. Desain Penelitian
Menurut Nazir dalam Nur (2014, hlm. 44) Desain penelitian adalah
“semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Dalam pengertian lebih sempit, desain penelitian hanya pengumpulan dan analisis
data saja. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup
didalamnya, yaitu sebagai berikut Nazir dalam Nur (2014, hlm. 44-45)
Gambar 3.1
Bentuk Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Eksperimen = Y1 X1 Y2
Kelompok Kontrol = Y1 Y2
Keterangan :
Kelompok 1: kelompok eksperimen Kelompok 2: kelompok kontrol
Y1 : tes awal
Y2 : tes akhir
X1 : perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif
D. Instrumen Penelitian
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani perlu adanya alat evaluasi
yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, terutama
minat belajar. Instrument penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang
pada hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variable penelitian.
Keberhasilan penelitian banyak ditemukan oleh instrument yang digunakan, sebab
data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan
menguji hipotesis diperoleh melalui instrument penelitian. Menurut Arikunto
(2009, hlm. 101) menyatakan bahwa. “Instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.”
Bertolak dari tujuan dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka instrument yang digunakan adalah berupa skala atau angket pengukuran
21
motivasi belajar dengan menggunakan skala likert. Dibawah ini akan dijelaskan
tentang pengertian angket.
1. Angket
Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan angket minat
belajar sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian ini. Menurut Sugiyono
(2013, hlm. 199). Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang paling efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu pasti apa yang akan diharapkan dari responden.
Maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pertanyaan tertutup
dalam pembuatan angketnya, karena dengan menggunakan pertanyaan tertutup
akan mendapatkan jawaban yang tegas dari responden. Angket tersebut telah
tersusun atas pertanyaan atau pernyataan yang tegas, teratur, kongkrit, lengkap
dan tidak menuntut jawaban, hanya sesuai dengan alternatif jawaban. Ini
sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009, hlm. 103) yang
menyebutkan “angket tertutup atau kuesioner adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang
(√) pada kolom atau tempat yang sesuai”.
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen
penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh
karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan
data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data
penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut
diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dulu.
Varibel yang diukur dalam penelitian ini adalah minat belajar, maka
instrumen yang digunakan adalah tes minat belajar yang dikembangkan oleh
peneliti sendiri. Sebelum menyusun butir-butir pernyataan yang akan diberikan
kepada responden dalam bentuk angket, penulis membuat kisi-kisi tentang
instrumen penelitian, yaitu kisi-kisi minat belajar siswa.
22
Untuk menyusun angket maka kita harus perlu mengacu pada definisi
konseptual dan definisi oprasional. Karena aspek yang dinilai dalam penelitian ini
adalah minat. Pengertian Minat menurut Slameto dalam Suhendar (2011, hlm. 19)
adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.” Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu
hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan menurut Hurlock dalam
Suhendar (2011, hlm. 19) ”Minat adalah sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.” Dan
menurut Dewa Ketut Sukardi dalam Suhendar (2011, hlm. 20) “Minat merupakan
suatu kesukaan, gambaran atau kesenangan akan sesuatu.”
Dari kisi –kisi instrumen penelitian tersebut dijabarkan ke dalam
pernyataan-pernyataan yang siap digunakan sebagai alat pengumpul data atau
instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi angket yang diberikan kepada
sampel penelitian.
Tabel 3.1
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
ANGKET MINAT SISWA
TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Penskoran untuk alternatif jawab likert ialah dalam dalam bentuk chek list
(√). Pilihan jawaban setiap item memiliki gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pola Skor Opsi Alternatif Respons
Model Summated Ratings (Likert)
Pemberian Skor
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Ragu-Ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
26
Gambar 3.2
POPULASI
SAMPEL
PENGOLAHAN
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
27