You are on page 1of 3

NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA

MENTERI TENAGA KERJA

Disusun Oleh :

AMIR HASAN
(711.6.2.0072)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2012
A. Telaah Kritis Jurnal
1. Apakah pemilihan pasien dilakukan dengan randomisasi?
iya
2. Apakah semua pasien di follow up?
Tidak
3. Apakah “blind”?
Tidak dicantumkan
4. Apakah dilakukan pada waktu yang sama?
Tidak
5. Apakah setiap kelompok diperlakukan sama?
iya
6. Seberapa besar efek dari treatment/perlakuan?
Cukup besar
7. Seberapa tepat dan dapat dipercaya?
Cukup dapat dipercaya (p) , 0,05
8. Apakah jurnal ini berguna untuk kita?
iya
9. Apakah bisa diterapkan dalam menjalankan tugas sebagai perawat?
iya
10. Apakah semua hasil yang penting sudah ditampilkan?
iya

B. Telaah Kelengkapan Penelitian dalam Jurnal


1. Judul Makalah/Laporan
Secara umum judul sudah baik, lugas, tidak terlalu panjang maupun
singkat. Isi dan tujuan dari penelitian sudah tergambar dari judul tersebut.
2. Pengarang dan institusi
Nama pengarang dan institusi telah ditulis sesuai aturan jurnal. Alamat
Institusi dan korespondensi juga telah dicantumkan dengan jelas, sehingga pihak
penerbit atau pembaca dapat menghubungi bila perlu.
3. Abstrak
Abstrak yang ditulis tidak dalam satu paragraph tetapi secara terstruktur.
Komponen aim, methods,results, conclusion dan key word sudah terpenuhi.
4. Pendahuluan
Pendahuluan yang ditulis terdiri dari 2 paragraf. Paragraf pertama
menjelaskan mengenai pengertian dan tingkat kejadian scabies. Pada paragraf
kedua menjelaskan tentang study pendahuluan
5. Metode
Pada penelitian jurnal ini menggunakan metode penelitian cross sectional.
Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

5. Daftar Pustaka dan lain-lain


Daftar pustaka telah ditulis sesuai aturan jurnal. Secara garis besar jurnal
telah ditulis dengan taat azas.

C. Hasil
Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa faktor sanitasi lingkungan
yang berperan terhadap tingginya prevalensi penyakit Scabies dikalangan para
santri Ponpes di Kabupaten Lamongan adalah sanitasi Ponpes (terutama sanitasi
dan ventilasi kamar tidur para santri), perilaku yang kurang mendukung pola
hidup sehat terhadap penyakit Scabies, serta higiene perorangan yang buruk dari
para santri.

D. Kesimpulan dan Saran


1. Jurnal Valid
2. Berguna dalam pratik keperawatan komunitas
3. Disarankan kepada fihak manajemen Ponpes untuk memperbaiki kondisi sanitasi
lingkungan Ponpes dengan me nambah jumlah kamar pondokan atau mengurangi
jumlah santri sehingga mengurangi kepadatan hunian. Perlu perbaikan dalam
penyediaan air bersih dengan mengolah secara sederhana yaitu penambahan tawas
untuk menjernihkan air dan penambahan kaporit sebagai disin fektan. Selanjutnya
dibuat peraturan dan pengawasan ketat tentang pola perilaku hidup bersih dan
higiene perorangan para santri.

You might also like