. 1. Nyeri akut (00132) 1. Pain level Pain Management Pain Management Domain 12 Kenyamanan 2. Pain control Observasi Observasi Kelas 1 Kenyamanan fisik 3. Comfort level 1. Kaji secara menyeluruh tentang 1. Untuk mengetahui daerah nyeri termasuk lokasi, durasi, nyeri,kualitas,kapan nyeri Definisi Tujuan: frekuensi, intensitas, dan faktor dirasakan, faktor Pengalaman sensori dan emosi Setelah dilakukan tindakan penyebab. pencetus,berat ringannya yang tidak menyenangkan akibat keperawatan selama 3 x 24 jam, nyeri yang dirasakan. adanya kerusakan jaringan yang nyeri dapat teratasi dengan 2. Observasi reaksi nonverbal dari 2. Mengetahui keadaan tidak actual atau potensil, atau ketidaknyamanan. menyenangkan klien yang digambarkan dengan istila seperi Indikator kriteria hasil: tidak sempat dan tidak bisa (International Association for the 1. Pain Level di gambarkan oleh klien. study of pain) 1) Mengerang dan menangis [4] 3. Kaji tipe dan sumber nyeri 3. untuk membantu proses Batasan karakteristik 2) Nyeri dilaporkan [4] pengobatan pada klien 1. Perubahan selera makan 3) Fokus menyempit [4] 4. Monitor Penerimaan pasien 4. Pasien dapat melakukan 2. Mengekspresikan tentang manajemen nyeri tindakan mendiri dengan perilaku (mis : gelisah, Keterangan: benar. merengek, menangis) [1] = Berat 3. Sikap melindungi area [2] = Cukup berat Mandiri Mandiri nyeri [3] = Sedang 1. Gunakan teknik komunikasi 1. Adanya hubungan saling 4. Focus menyempit (mis [4] = Ringan terapeutik untuk mengetahui percaya dapat membuat gangguan persepsi nyeri, [5] = Tidak ada pengalaman nyeri pasien. pasien lebih terbuka saat hambatan proses berfikir, menyempaikan rasa nyeri penurunan interaksi 2. Pain control yang dialami. dengan orang dan 1) Mengenali kapan nyeri terjadi 2. Bantu pasien dan keluarga 2. Nyeri sangat dalam yang lingkungan) [4] untuk mencari dan menemukan dialami pasien akan 5. Indikasi nyeri dapat 2) Menggambarkan faktor dukungan membuat pasien deperesi diamati penyebab [4] akan penyakitnya, 6. Sikap tubuh melindungi 3) Menggunakan tindakan dorongan dari keluarga dan 7. Melaporkan nyeri secara pencegahan [4] orang terdekat dapat verbal 4) Menggunakan tindakan menguatkan pasien 8. Gangguan tidur pengurangan [nyeri] tanpa menjalani proses Faktor yang berhubungan analgesik [4] 3. Kontrol lingkungan yang dapat pengobatan. Agen cedera (mis 5) Melaporkan perubahan mempengaruhi nyeri seperti 3. Mencegah pasien biologis, zat kimia, fisik, terhadap gejala nyeri pada suhu ruangan, pencahayaan, mengalami stress yang psikologis) profesional kesehatan [4] dan kebisingan. dapat meningkatkan 6) Melaporkan gejala yang tidak 4. Kurangi faktor perpitasi tinkatan nyeri yang dialami. terkontrol pada profesional 4. aktifitas yang berlebihan kesehatan [4] dapat meningkatkan rasa 7) Mengenali apa yang terkait 5. Tingkatkan istirahat. nyeri yang dialami. dengan gejala nyeri [4] 5. Dengan istirahat pasien tidak dapat beraktivitas Keterangan: yang berat yang dapat [1] = Tidak pernah menunjuk- meningkatkan nyeri. kan [2] = Jarang menunjukan Health education [3] = Kadang kadang menunjuk 1. Ajarkan tentang teknik non Heal education kan farmakologi. 1. Memberikan pengetahuan [4] = Sering menunjukkan kepada pasien untuk [5]=Secara konsisten menangani rasa nyeri secara menunjuk-kan Kolaborasi mandiri 1. Kolaborasi dalam pemberian Kolaborasi 3. Comfort level analgetik untuk mengurangi 1. Zat aktif yang terdapat pada 1) Kontrol terhadap gejala [4] nyeri. obat analgesic dapat 2) Hubungan sosial [4] menghambat mediator 3) Perawatan sesuai kebutuhan [4] kimia dengan menghasilkan 4) Keterangang: endorphin yang berfungsi [1] = Sangat terganggu menghambat mediator nyeri [2] = Banyak terganggu di tankap oleh reseptor [3] = Cukup terganggu nyeri di system saraf pusat [4] = Sedikit terganggu sehingga transmisi [5] = Tidak terganggu rangsangan nyeri 2. Kolaborasi dengan dokter jika terhambat. ada keluhan dan tindakan nyeri 2. adanya masalah control yang tidak berhasil. nyeri pasien sehingga memerlukan tindakan kolaborasi yang tepat. Analgetic Administration Observasi Analgetic Administration 1. Tentukan lokasi, karakteristik, Observasi kualitas, dan derajat nyeri 1. Agar fungsi obat dapat sebelum pemberian obat. berkerja lebih efesien pada 2. Monitor vital sign sebelum dan lokasi nyeri yang dialami. sesudah pemberian analgesic 2. untuk mengetahui respon pertama kali. tubuh pasien saat sebelum dan sesudah pemberian Mandiri analgesic 1. Cek riwayat alergi Mandiri 1. Untuk mengetahui apakah klien memiliki riwayat 2. Pilih rute pemberian secara IV, alegi saat pemberian IM, untuk pengobatan nyeri analgetic. 2. Untuk mengetahui respon secara teratur. tubuh pasien saat sebelum dan sesudah pemberian Health education 1. Jelaskan pada klien tentang analgesic Health education fungsi maupun efek samping 1. Dilakukan agar klien tidak yang akan diberikan oleh kaget dengan reaksi analgesic. analgetik yaitu dengan menjelaskan efek samping agar klien mengetahui efek samping dari pemberian obat analgetic. Analgetik yaitu obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat penghilang nyeri tampa menghilangkan kesadaran contoh Kolaborasi antipeuretik. 1. Tentukan pilihan analgetik, rute Kolaborasi 1. Dilakukan agar tidak terjadi pemberian, dan dosis optimal. kesalahan dalam pemberian obat. Misalnya dengan pemilihan obat analgetik yang sesuai dengan jenis nyeri yang di rasakan klien dan dosis yang optimal. Fungsinya untuk memepercepat proses penyembuhan dan untuk menangani nyeri yang di 2. Pilih analgesik yang diperlukan rasakan klien. 2. Untuk mempercepat proses atau kombinasi dari analgesik penyembuhan klien apabila ketika pemberian lebih dari nyeri tidak teratasi dengan satu. pemberian analgetik yang pertama, maka perlu dilakukan pemberian kombinasi analgetik lebih dari satu. 2. Mual (00134) 1. Status nutrisi: asupan Manajemen Muntah Manajemen muntah Kelas 1. Kenyamanan fisik makanan dan cairan Observasi Observasi Domain 12. Kenyamanan 2. Pengendalian muntah 1. Kaji faktor pencetus muntah. 1. Untuk menegtahui Definisi: Perasaan subjektif penyebab muntah. seperti gelombang yang tidak 2. Catat warna, jumlah dan 2. Untuk mengetahui jumlah menyenangkan dibelakang frekuensi muntah. pengeluaran cairan dan tenggorokan, epigastrium dan Tujuan: berguna untuk dilakukan abdomen yang dapat mendorong Setelah dilakukan tindakan pemeriksaan selanjutnya keinginan untuk munta. keperawatan selama 3 x 24 jam (LAB). masalah mual teratasi dengan Batasan karakteristik: Mandiri Mandiri 1. Sensai ingin muntah Indikator kriteria hasil: 1. Berikan air hangat/teh hangat 1. Hal ini berguna untuk 2. Peningkatan produksi 1. Status nutrisi: asupan untuk menekan reflex muntah. mengembalikan saliva makanan dan cairan keseimbangan cairan dalam 3. Dilatasi pupil. 1) Asupan makanan secara oral [4] tubuh. Faktor yang berhubungan: 2) Asupan makanan secara tube 2. Berikan makanan sedikit tapi 2. Untuk mencegah terjadinya 1. Peningkatan tekanan feeding [4] sering. refluks dan untuk intrakranial (TIK). 3) Asupan cairan secara oral [4] pemenuhan nutrisi. 4) Asupan cairan intravena [4] 3. Ajarkan pasien untuk menelan 3. Hal ini berguna untuk secara sadar atau nafas dalam menekan reflex muntah. Keterangan: untuk menekan reflex muntah [1] = Tidak adekuat 4. Tinggikan bagian kepala tempat 4. Untuk mencegah aspirasi. [2] = Sedikit adekuat tidur atau ubah posisi pasien [3] = Cukup adekuat lateral untuk mencegah aspirasi [4] = Sebagian besar adekuat [5] = Sepenuhnya adekuat 5. Pertahankan kebersihan klien 5. Agar rasa muntah yang dan tempat tidur saat terjadi tadinya akan keluar 2. Pengendalian muntah muntah. perlahan akan menghilang 1) Mengenali onset mual [4] dengan diberikannya 2) Mendeskripsikan faktor-faktor relaksasi nafas dalam. penyebab [4] 3) Mengenali pencetus stimulus 6. Berikan perawatan mulut 6. Perawatan mulut setelah [4] setelah terjadi muntah muntah dapat 4) Menggunakan obat antiemetik menghilangkan rasa muntah seperti yang direkomendasikan yang berkelanjutan. [4] 5) Menggunakan langkah-langkah pencegahan [4] Healt education Health education
6) Melaporkan kegagalan 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Agar pasien dan keluarga
pengobatan antiemetik [4] pasien penyebab muntah. tau apa saja yang dapat menyebabkan muntah itu terjadi sehingga pada saat mual terjadi pasien tidak perlu merasa takut dan cemas.
2. Jelaskan kepada pasien untuk 2. Agar tidak terjadi refluks
menelan secara perlahan muntah.
3. Beritahu kepada keluarga 3. Untuk meningkatkan
pasien, apabila pasien telah ventilasi alveoli,
mengalami muntah, ajarkan memelihara pertukaran gas,
untuk relaksasi nafas dalam mencegah ateliktasu paru,
terhadap pasien untuk meningkatkan efisiensi
mengurangi rasa muntah batuk, mengurangi sters tersebut (Fisik maupun emosional), menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. Kolaborasi Kolaborasi 1. Berikan obat antienetic sesuai 1. Antimietik adalah obat anjuran. yang dapat mengatasi mual/muntah. 2. Konsultasikan dengan dokter 2. Untuk mengurangi nyeri. untuk memberikan obat pengendali nyeri yang adekuat dan tidak menyebabkan muntah pada pasien. 4. Defisiensi pengetahuan 1. Pengetahuan: manajemen Pengajaran: proses penyakit Pengajaran: proses penyakit (000126) penyakit kronis 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Untuk mengetahui 2. Motivasi Domain 5: persepsi/kognisi pasien terkait dengan proses sejauh mana informasi Setelah dilakukan tindakan Kelas 4: kognisi penyakit yang spesifik. yang diketahui pasien keperawatan selama ....... X24 jam, Definisi : mengenai penyakit yang defisiensi pengetahuan pasien Ketiadaan atau defisiensi dialami teratasi dengan kriteria hasil: 2. Agar pasien dapat informasi kognitif yang 2. Jelaskan mengenai proses 1. Pengetahuan: manajemen memahami penyakit berkaitan dengan topik tertentu. penyakit sesuai kebutuhan. Batasan karakteristik : penyakit kronis yang dialami, maka Data subjektif: a. Faktor-faktor yang perawat senantiasa - Penurunan kesadaran penyebabab dan yang menjelaskan secara - Kejang berkontribusi (4) singkat, jelas, dan Data objektif: b. Perjalanan penyakit biasanya menggunakan kata-kata - Keluarga klien (4) yang mudah dimengerti mengatakan dia tidak c. Tanda dan gejala penyakit klien mengetahui apa yang 3. Agar pasien ikut terlibat kronis (4) 3. Diskusikan perubahan gaya akan dia lakukan dalam hal pencegahan d. Tanda dan gejala komplikasi hidup yang mungkin komplikasi dan (4) diperlukan untuk mencegah meminimalkan dampak e. Tahu kapan untuk mendapat komplikasi dimansa yang yang tidak diinginkan bantuan dari seseorang akan datang dan atau atau terjadinya kejadian professional kesehatan (4) mengontrol proses penyakit berulang. f. Tindakan-tindakan yang dan edukasi pasien perlu dilakukan saat keadaan mengenai tindakan untuk darurat (4) mengontrol/ meminimalkan Catatan : gejala, sesuai kebutuhan Pengajaran : individu Pengajaran : individu 4 = pengetahuan banyak 1. Pertimbangkan kesiapan 1. Agar proses 2. Motivasi pasien untuk belajar pembelajaran berjalan a. Mengembangkan rencana maksimal tindakan(4) 2. Agar tidak memberikan 2. Tentukan kemampuan b. Memperoleh sumber yang beban kepada pasien, diperlukan(4) pasien untuk mempelajari sehingga perlu Catatan : informasi yaitu tentang dilakukan penentuan 4 = deviasi ringan dari kisaran membersihkan telinga kemampuan pasien normal, ringan sebagai tolak ukur pemberian intervensi selanjutnya 3. Membantu klien dengan melibatkan klien dalam 3. Pilih metode dan strategi penentuan strategi dan pengajaran yang tepat metode yang akan dilakukan 4. Sebagai peralihan dan penggantian tindakan 4. Pilih metode pengajaran Bantuan modifikasi diri baru atau strategi, jika yang 1. Agar perawat dapat sebelumnya tidak efektif membantu pasien dalam Bantuan modifikasi diri 1. Eksplorasi bersama pasien mencari solusi dan jalan mengenai rintangan- keluar mengatasi hal rintangan yang potensial tersebut (menghambat) terhadap 2. Agar strategi tersebut (dilakukannya) perubahan tetap berjalan hingga perilaku pasien dapat melakukan 2. Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling penanganan kejang efektif terkait dengan awal dan menghindari perubahan perilaku. factor penyebab 3. Karena perawat tidak selamanya bersam 3. Jelaskan kepada pasien pasien sehingga pasien mengenai pentingnya harus mampu monitor diri dalam usaha memonitor dan untuk merubah perilaku mengkondinir tidakan yang akan dilakukan serta menghindari factor resiko terjadinya kembali pada kebiasaan yang buruk 4. Agar pasien selalu termotivasi, dan pada 4. Dorong pasien untuk saat pasien kembali memilih penguatan atau terpuruk pasien tahu penghargaan yang cukup hal-hal yang dapat signifikan untuk memotivasinya mempertahankan perilaku 5. Agar pasien dapat mengetahui sejauh 5. Bantu pasien mengevaluasi mana perkembangan perkembangan dengan yang telah terjadi dan membandingkan catatan sebagai perbandingan perilaku sebelumnya tercapainya intervensi dengan catatn perilaku saat yang telah dilakukan ini