You are on page 1of 10

KEMATIAN

1. Q.S. al Baqoroh 161


2. Q.S. ali Imron 102
3. Q.S. ali Imron 145
4. Q.S. ali Imron 185
5. Q.S. an Nisa’ 78
6. Q.S. al An’am 61
7. Q.S. al Ankabut 57
8. Q.S. an Nahl 61, Q.S. al Munafiqun 11
9. Q.S. al Jumu’ah 8
10. Q.S. az Zumar 42

SAKAROTUL MAUT
1. Q.S. al Isro’ 85
2. Q.S. al Qiyamah 26 -30

1
BIMBINGAN SAKARATUL MAUT
A. PENGERTIAN
Istilah sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Sakarat dapat
diartikan dengan “mabuk” sedangkan “maut” berarti kematian. Dengan demikian, sakaratul
maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya.
Sakaratul maut merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi terhentinya
pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal,
ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara
menetap. Sakartul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta
merupakan suatu fenomena tersendiri. kematian lebih kearah suatu proses, sedangkan sakaratul
maut merupakan akhir dari hidup.

B. INDIKASI
Ciri-ciri pokok (secara medis) orang yang akan melepaskan nafasnya yang terakhir (sakaratul
maut), adalah sebagai berikut:
1. Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai pada
anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa
dingin dan lembab.
2. Kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat.
3. Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat.
4. Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes.
5. Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri
bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi tiap
individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas
nampak lebih pasrah menerima.

C. PROSEDUR TINDAKAN
1. Membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT.
2. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut.
3. Mengajarkannya atau mengingatkannya untuk mengucapkan kalimat talqin yaitu La
ilaha illallah Muhammad Rasulullah.
‫أألب اَّلسقعيدد اَّالولخودقرلي اَّي للقولل اَّقلاَلل اَّلرلسولل اَّا ل قل اَّلصلل اَّاللل اَّعلللويقه اَّلولس ل لل اَّل ل ققنلوا اَّلموو لت ل وك اَّقلوولل اَّلل اَّا ل لل اَّالل اَّاللل‬
‫إ إ‬
Artinya: “Dari Abu Said Al Khudri, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Talqinlah (tuntunlah
orang yang akan mendekati) kematian di antara kalian semua dengan perkataan, 'La ilaha
illallah (tiada tuhan selain Allah).” (HR. Muslim)
4. Menghadapkannya ke arah kiblat.
5. Mendo’akannya agar dosanya diampunin dan dimudahkan dalam menghadapi
sakatarul maut.

2
PERAWATAN JENAZAH
A. PENGERTIAN
Perawatan jenazah merupakan sebuah tindakan yang dilakukan kepada jenazah. Dalam
agama Islam, perawatan jenazah terdiri dari 4 hal, yaitu memandikan, mengkafani,
menshalatkan, dan menguburkan.
Jika salah seorang dari saudara muslim meninggal dunia, maka ucapkanlah:
َ‫َ اَّلالل قٰلهلم اَّأأقجور ق ون اَّ ق وف اَّلمقصويبل ق وت اَّلواوخللوف اَّ ق ول اَّلخ و ييا اَّقمونلا‬.‫َالنلقل ٰققه اَّلوا لنال لويقه اَّلراقجلعوولن‬.
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-
‫إ إ إ‬
Nya. Ya Allah berilah aku pahala dalam musibahku dan gantikanlah untukku yang lebih baik
daripadanya”

B. HAL-HAL YANG PERLU SEGERA DILAKUKAN TERHADAP JENAZAH


1. Dipejamkan matanya, mendo’akan dan memintakan ampun atas dosanya.
‫صله اَّفلأأ و لغلضله‬ ‫لعون اَّأأ قم اَّلسلللملة اَّقلاَل لوت اَّلدلخلل اَّلرلسولل اَّا ل قل اَّلصلل اَّاللل اَّعلللويقه اَّلولس ل لل اَّعللل اَّأأقب اَّلسلللملة اَّلوقلود اَّلشلق اَّب ل ل ل‬
‫فللصليلح اَّ لنسس اَّقمون اَّأأوه ق قل اَّفللقاَلل اَّلل اَّتلودلعوا اَّعللل اَّأأنولفقسولك اَّالل اَّ ق لب و دي اَّفلاَلن اَّالولمللقئلكلة اَّي للؤ قملنولن اَّعللل اَّلماَ اَّتللقوللولن اَّ ل لث‬
‫إ‬
‫قلاَلل اَّالل للهلم اَّاوغقفور اَّ ق ألقب اَّلسلللملة اَّلواورفلوع اَّلدلرلجتلله اَّقف اَّالولموهقد قيلي اَّلواوخللوف لإه اَّقف اَّلعقققبقه اَّقف اَّالولغاَقبقريِلن اَّلواوغقفور اَّللنلاَ اَّلو ل لل اَّلرلب‬
‫الولعاَل لقملي اَّالل للهلم اَّافولسوح اَّ ل لل اَّقف اَّقل و قبقه اَّلون ل قوور اَّ ل لل اَّقفيقه‬
Artinya: “Dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah SAW masuk mendekati (jenazah) Abu
Salamah, (dilihatnya) kedua matanya belum terpejam yang kemudian dipejamkan beliau.
Sementara keluarga Abu Salamah meratapi kepergiannya, lalu beliau bersabda, "Janganlah
kalian mendoakan diri kalian kecuali doa yang baik. Sesungguhnya malaikat mengaminkan
semua yang kalian ucapkan." Kemudian beliau berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosa Abu
Salamah, angkatah derajatnya ke dalam golongan hamba-hambaMu yang mendapat
petunjuk kebenaran, berilah pengganti untuk keluarga yang ditinggalkannya dan ampunilah
kami dan dia (wahai) Tuhan semesta alam. Ya Allah, luaskan dan terangilah alam kuburnya
dengan nur.” (HR. Muslim)
2. Dilemaskan tangannya unutuk disedekapkan di dada dan kakinya diluruskan.
3. Dikatupkan mulutnya dengan mengikatkan kain melingkari dagu, pelipis sampai
ubun-ubun, agar mulut jenazah tidak terbuka.
4. Bila memungkinkan jenazah diletakkan membujur kearah utara dan badannya
diselubungi dengan kain.
5. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat dan masyarakat sekitar.
6. Diperbolehkan mencium dan menangisi jenazah sepanjang tidak sampai menjerit-
jerit dan meratap-ratap.
7. Menyegerakan pelunasan hutang-hutang jenazah.
8. Menyegerakan perawatan jenazah.

C. TUJUAN
1. Untuk Mensucikan Jenazah

D. ALAT
1. Memandikan
a. Air bersih
b. Gayung
c. Tempat air
d. Shampo
e. Sabun

3
f. Sisir
g. Kapur barus
h. Handuk
i. Sarung tangan
j. Kain bersih/jarik 2 helai

2. Mengkafani
a. Kain kafan
 3 lembar untuk laki-laki
 5 lembar untuk perempuan (kain basahan, baju kurung, kerudung, dan dua
lembar kain penutup)
b. Tali sebayak 3, 5, atau 7 digunakan untuk
1) ujung kepala
2) leher
3) lengan tangan
4) perut
5) lutut
6) pergelangan kaki
7) ujung kaki
c. Kapas
d. Kapur barus
e. Minyak wangi

E. PROSEDUR TINDAKAN
1. Memandikan
a. Fase Persiapan
1) menyiapkan jenis air (bersih, sabun, bunga, dan kapur barus)
2) handuk
3) sisir
4) sarung tangan
5) kapas
6) kain bersih/ jarik 1 lembar
7) Jenazah ditutup dengan jarik sampai leher
8) diusahakan posisi jenazah kepala di utara dan kaki di selatan, bagian kepala
lebih tinggi
b. Fase Kerja
1) meletakkan jenazah dengan ditutup auratnya

2) memakai sarung tangan


3) membersihkan qubul dan dubur (tangan kanan mengangkat kepala jenazah
hingga hampir mendekati posisi duduk. Lalu tangan kiri mengurut perutnya dengan

4
perlahan untuk mengeluarkan kotoran yang masih dalam perut) sambil diguyur
dengan air sabun, bersih, dan bunga.

4) membersihkan anggota wudhu atau di wudhukan jenazah dulu


5) membersihkan wajah/ muka.
6) membersihkan kedua tangan dimulai dari kanan kemudian kiri.
7) mengusap kepala dengan shampo
8) membersihkan kedua telinga dimulai yang kanan kemudian kiri.
9) ketika membersihkan anggota wudhu menggunakan air sabun, bersih, dan
bunga.
10) mengguyur seluruh tubuh jenazah dengan air bersih sebanyak 3 kali dimulai
dari kepala sampai kaki. (kanan 1 kali, tengah 1 kali, dan kiri 1 kali)
11) miringkan badan ke kiri, bersihkan dengan air sabun, bersih, dan bunga.

12) miringkan badan ke kanan, bersihkan dengan air sabun, bersih, dan bunga.
13) lentangkan badan
14) mengguyurkan air kapur barus keseluruh tubuh
15) membersihkan badan jenazah dengan handuk
16) mengganti kain yang basah dengan kain yang kering untuk menutup tubuh
jenazah.
17) rambut disisir
18) qubul dan dubur diberi kapas.

2. Mengkafani
a. Jenazah Laki-laki
1) Fase Persiapan
a) Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan
yang akan ditali adalah:
 bagian atas kepala
 bagian bawah dagu
 bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan

5
 bagian pantat
 bagian lutut
 bagian betis
 bagian bawah telapak kaki.
b) Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis
lainnya tidak tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan
lapis ketiga bentangkan di tengah-tengah.
c) berilah wangi-wangian pada kain kafan.
2) Fase Kerja
a) menutup badan jenazah dengan jarik.
b) meletakkan jenazah di atas kain kafan yang sudah disiapkan dengan posisi
kepala di utara dan kaki di selatan.
c) memberikan kapas pada telinga, mata, hidung, dan mulut.
d) mengenakan kain kafan lembar pertama, kemudian jarik dilepas.
e) mengenakan kain kafan lembar kedua, lalu ketiga hingga tertutup semua.
f) mengikat kan tali yang sudah disiapkan.
g) merapikan kain kafannya.
h) memberikan wangi-wangian.

b. Jenazah Perempuan
1) Fase Persiapan
a) Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan
yang akan ditali adalah:
 bagian atas kepala
 bagian bawah dagu
 bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan
 bagian pantat
 bagian lutut
 bagian betis
 bagian bawah telapak kaki.
b) Bentangkan 2 lembar kain kafan dengan susunan antara lapis pertama
dengan lapis kedua tidak tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja.
c) Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian
alas di sebelah atas. Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala jenazah.
d) Bentangkan kain baju/baju kurung yang sudah disiapkan. Lubang yang
berbentuk belah ketupat untuk leher jenazah.
e) Bentangkan kain sarung/kain basahan di tengah-tengah kain kafan. Letak
kain sarung ini diperkirakan pada bagian pantat jenazah.
f) Bujurkan kain CD di bagian tengah untuk menutup alat vital jenazah.
g) Berikan wangi-wangian ditiap bagian kain kafan.
2) Fase Kerja
a) Menutup badan jenazah dengan jarik.
b) Letakkanlah jenazah di atas kain kafan yang sudah disiapkan dengan posisi
kepala di utara dan kaki di selatan.
c) Berikanlah kapas pada telinga, mulut, hidung, dan mata.
d) Kenakan kain kafan dengan tertib.
e) Pakaikanlah CD
f) Pakaikanlah kain sarung/kain basahan.
g) Pakaikanlah baju kurung, kemudian jarik penutup dilepaskan.
h) Sisirlah rambut jenazah, jika panjang maka dapat dikepang.
i) Pakaikanlah jilbab.

6
j) Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis
sambil ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
k) Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
l) Rapikan kain kafan.
m) Berikan minyak wangi pada kain kafan tersebut.

3. Menshalatkan
a. Fase Persiapan
1) Letakkan jenazah di depan.
2) Jika jenazahnya laki-laki maka posisi imam lurus dengan kepala. Namun jika
jenazahnya perempuan maka posisi imam lurus dengan perut.
b. Fase Kerja
1) Niat dalam hati.
2) Takbiratul ihram kemudian membaca surat Al-Fatihah.

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha


Penyayang.
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan.
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta
pertolongan.
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
3) Takbir kedua membaca shalawat Nabi
‫َمْ اَّلولبقروك اَّعللل‬,‫َمْ اَّ ل لك اَّلصل لويلت اَّعللل اَّاوبلراقهلوي اَّلواقل اَّاوبلراقهلوي‬,‫لا ل قٰلهلم اَّلصقل اَّعللل اَّلملحلمدد اَّلوعللل اَّاقل اَّلملحلمدد‬
‫إ‬ ‫إ‬
‫َمْ اَّان للك اَّ ل قحويسد اَّلمقجويسد‬,‫َمْ اَّ ل لك اَّلبلروكلت اَّعللل اَّاوبلراقهلوي اَّلواقل اَّاوبلراقهلوي‬,‫َلملحلمدد اَّلواقل اَّلملحلمدد‬.
‫إ‬
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat-Mu kepada Muhammad dan keluarganya,
‫إ‬ ‫إ‬
sebagaimana telah Kau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah
Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Kau berkahi Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Terpuji dan Maha Mulia.”
4) Takbir ketiga membaca do’a
‫َمْ اَّلون ل قققه‬,‫َمْ اَّلواوغقس و لل اَّقبلماَدء اَّلوثللودج‬,‫َمْ اَّلوأأوكقروم اَّنللز ل لل اَّلولو ققسوع اَّلمودلخ ل لل‬,‫الل قلهلم اَّاوغقفور ل لل اَّلواورولحله اَّلوعلاَقفقه اَّلواوعلف اَّلعونله‬
‫َمْ اَّلوأأبوقد و لل اَّلدايرا اَّلخ و ييا اَّقمون اَّلداقرقه اَّلوأأوهيل اَّلخ و ييا اَّقمون‬,‫قملن اَّالولخلطاَلي اَّ ل لك اَّي لنلقلىَّ اَّالث لوولب اَّا و ألبوليلض اَّقملن اَّاللن لقس‬
‫َمْ اَّلوقققه اَّقفوتنللة اَّالوقل و قب اَّلوعللذاب لله‬,‫َأأوه ق قل اَّلولزوويجاَ اَّلخ و ييا اَّقمون اَّلزووقجقه‬.
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan, rahmat dan ‘afiat kepadanya. Muliakanlah
tempat turunnya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air dan salju,
bersihkanlah dari segala kesalahan, sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari
kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik daripada rumahnya, keluarga
yang lebih baik daripada keluarganya, dan jodoh yang lebih baik daripada jodohnya.
Jauhkanlah daripadanya fitnah kubur dan siksanya.” (HR. Muslim)
Atau membaca
‫َ اَّلالللهلم اَّلمون اَّأأوحيلويلتله‬.‫لا ل قٰلهلم اَّاوغقفور اَّقللح قينلاَ اَّلولم قيتقنلاَ اَّلولشاَقهقدلن اَّلوغلاَئققبنلاَ اَّلولصقغ و قيلن اَّلولكقب و قيلن اَّلولذلكقرلن اَّلوأأنوثلاَلن‬
‫َمْ اَّلولمون اَّتللوف لويلتله اَّقمن لاَ اَّفلتللوف لله اَّعللل اَّاوليولماَقن‬,‫َقمن لاَ اَّفلأأوحقيقه اَّعللل اَّاولوسللقم‬.
‫إ‬ ‫إ‬
7
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan kepada kami, yang hidup dan yang mati, yang
menyaksikan (hadir) dan yang tidak, yang tua dan yang muda, yang laki-laki dan yang
perempuan. Ya Allah, barangsiapa yang Engkau hidupkan diantara kami, hendaklah
Engkau hidupkan secara Islam; dan barangsiapa yang Engkau matikan diantara kami,
hendaklah Engkau matikan dalam iman.” (HR. Abu Daud)
5) Takbir keempat membaca do’a
‫َلالل قلهلم اَّلل ل وتقرومنلاَ اَّأأوجلرله اَّلوللتلقضل لنلاَ اَّب لوعلدله‬.
Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jauhkan kami dari pahalanya dan janganlah
Engkau menyesatkan kami sesudahnya”(HR. Abu Daud)
Atau membaca:
‫َلالل قلهلم اَّلل ل وتقرومنلاَ اَّأأوجلرله اَّلوللتلوفقتنلاَ اَّب لوعلدله‬.
Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jauhkan kami dari pahalanya dan janganlah
Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.”(HR. Abu Daud)
kemudian dilanjutkan dengan membaca salam.
‫َلاللسلللم اَّعلللويولك اَّلولر و لحلة اَّ ق‬.
‫ا اَّلوبللرلكتلله‬
Artinya: “semoga kedamaian tercurah untuk kamu sekalian beserta rahmat dan
berkah Allah.”

4. Menguburkan
a. Fase Persiapan
1) Liang kubur dibuat yang dalam pada tanah yang kuat, sehingga tidak sampai
tercium bau jasadnya dan aman dari gangguan hewan pemakan bangkai/binatang
buas.
2) Jenis liang kubur ada dua, yaitu:
a) Lahad liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada arah kiblat (pinggir)
untuk meletakkan jenazah.
b) Syiq liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya.
SYIQ LAHAT

3) Diutamakan jenazah dikubur dipemakaman muslim.


4) Penutup lubang kubur harus kuat dengan menggunakan kayu, bambu, atau
batu sebagai penyangga sehingga tidak mudah longsor ke bawah.
5) Jangan mengubur jenazah pada 3 (tiga) waktu:

8
a) ketika terbit matahari hingga naik.
b) ketika matahari di tengah-tengah.
c) ketika matahari hamper terbenam hingga betul-betul terbenam.
b. Fase Kerja
1) Jenazah dibawa ke kuburan dengan diiringi oleh kerabat dan masyarakat.
2) Menunjukkan sikap berkabung dan tidak bersenda gurau dalam mengiringi
jenazah.
3) Pengiring jenazah yang berjalan kaki berada di sekitar jenazah sedangkan
yang berkendaraan berada di belakang.
4) Mengucapkan salam ketika memasuki kuburan.
‫لاللسلللم اَّعلللويولك اَّلدالر اَّقلوودم اَّلموؤقمقن و لي اَّلوالن اَّاون اَّلشاَلء اَّ ل‬
َ‫َ اَّلالللهلم اَّلل ل وتقرومنلاَ اَّأأوجلر ل وه اَّلوللتلوفقتنلا‬.‫ا اَّقبولك اَّللقحلقوولن‬
‫إ إ‬
‫َب لوعلد ل وه‬.
Artinya: “Semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai perumahan orang-orang
yang Mukmin. Dan insya Allah, kami akan menyusul kamu sekalian. Ya Allah,
janganlah Engkau menjauhkan kami dari pahala mereka dan janganlah Engkau
timbulkan fitnah kepada kami, sepeninggal mereka.”
Atau membaca:
‫لاللسلللم اَّعلللويولك اَّأأوهلل اَّا قلليقر اَّقملن اَّالولموؤقمقن و لي اَّلوالولموسقلقم و لي اَّلوالن اَّاون اَّلشاَلء اَّ ل‬
‫َ اَّن لوسأألل اَّ ل‬.‫ا اَّقبولك اَّللقحلقوولن‬
‫ا‬
‫إ إ‬
‫َل لنلاَلولل ل لك اَّالولعاَقفيللة‬.
Artinya: “Semoga kedamaian tercurah kepadamu penghuni perumahan dari orang-
orang mukmin dan orang-orang muslim. Dan kami akan menyusul, insya Allah. Kami
memohon kepada Allah ‘afiyah (kebaikan) bagi kami dan bagi kamu.”
5) Dua atau tiga orang dari keluarga terdekat jenazah dan diutamakan yang
tidak junub malam hari sebelumnya, masuk ke dalam liang kubur dengan berdiri
untuk menerima jenazah.
6) Jenazah dimasukkan sambil membaca:
‫ا اَّلوعللل اَّقمقلل اَّلرلسووقل اَّ ق‬
‫ا‬ ‫َقبوسقم اَّ ق‬.
Artinya: “Dengan nama Allah dan nafs agama Rasulullah.”
7) Miringkan jenazah ke sisis kanan menghadap kiblat.
8) adapun melepas tali-tali dan membuka kain yang menutupi pipi dan jari-jari
kakinya sehingga menempel ke tanah, serta memasang bantalan dari tanah (gelu;
Jawa) tidak ada tuntunan dari Nabi Muhammad SAW.
9) Menutup dengan papan, bambu, atau batu lempeng dengan member rongga
secukupnya.
10) Menimbun liang kubur dengan tanah dan boleh ditinggikan kurang lebih satu
jengkal.
11) Memasangkan tanda dengan sebuah batu, kayu, atau bamboo pada arah
kepala.

9
KUBUR DAN SEPENINGGAL
1. Meninggikan dan membangun kubur dilarang
2. Nyadran--` dilarang
3. Duduk atau berjalan di atas kubur--- dilarang
4. Mencaci maki mayat -- dilarang
5. Tahlil
Hadits
‫ اذا مات ابن ادم انقطع عمله ال من ثالثاة صد قة جارية او علم‬: ‫ ان النبي ص م قال‬:‫عن ابى هريرة رض قال‬
‫ينتفع به او ولد صالح يدعوله‬
Q.S. Al Baqarah 134
Q.S. Al Baqarah 139 – 141
Q.S. Al An’am 164

10

You might also like