KEPERAWATAN KRITIS » DeMYSTSFieD
Gangguan moral diakibatkan karena situasi di mana perawat mengetabui
hal yang semestinya mereka lakukan tetapi tidak bisa Karena terbatasi oleh
insttusi. Pembatasan dari institusi berupa mulai dari kurangnya otoritas
pribadihingga kurangnya sarana untuk bisa melakukan apa yang secara moral
dirasa benar oleh perawat. Gangguan moral sering disebut-scbut sebagai
alasan mengapa perawat meninggalkan pekerjaan mereka. Untuk membanta
‘menckan insidensi gangguan moral, AACN mengembangkan yang disebut
dengan model 4A, yang terdiri dari ask, afrm, assess, dan act (Tabel 1-6)
Model ini dikembangkan supayamembantu perawat keperawatan kris
smengendalikan situasi dan megambil langkah apabila mereka mengslami
gangguan moral
Lae
Seorang perawat harus selalu waspada akan tanda gangguan moral dan
‘mengambil langkah untuk mencegah gangguan moral.
“Apakah saya mengalami atau menunjulkan gejala?”
“Apakah saya menjaga di saya secara personal maupun profesional”
“Dari mana asalnya gangguan yang saya alam ini?™
“Apakah saya perlu mengembangkan rencana tindakan untuk mence-
‘gahnya? Siapasaja yang bisa membantu saya? Apakah ada permohonan
Luntuk mendapet bantuan dari unit atau insttusi yang bisa diajukan?”
Tantangan Pendidikan
‘Ada berbagai tantangan pendidikan yang akan dihadapi oleh perawat kepe-
‘awatan kits di tahun-tahun mendatang. Termasuk dalam tantangan ini ada-
ah tingkat pendidikan dari perawat keperawatan kits yang masih baru serta
perawat pendidik yang bertambah tua, meningkatnya Kolegalitas di antara
perawat Keperawatan krtis dan inengamanatkan kelanjutan pendidikan,
Malapetaka bisa terjai apabile perawat yang baru mendapat lisensi prak-
tik tonpa ampun “seperti dilempar ke kerumunan sings”. tanpa adanya bim-
bingan dan pengalaman yang mencukupi. Apabila tidak dididik dan didukung,
para perawat yang masih baru akan dengan segera tenggelam dalam tanggung