Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang
pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah) dan sebagainya. Adapun yang
media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang
udara dan tanah akan mengakibatkan merosotnya kualitas air, udara dan tanah,
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik,
Faktor lingkungan (fisik, biologi dan sosiokultural) mempunyai kaitan yang erat
termasuk pembuangan limbah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pencemaran air
tersebut dan penduduk menjadi rawan terhadap penyakit menular bawaan air seperti
1992, yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamatan dan penetapan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan manusia. Oleh karena itu seharusnya air yang
dikonsumsi oleh manusia untuk kebutuhan sehari- hari selain harus mencukupi juga
harus memenuhi persyaratan kualitas fisik, kimia dan bakteriologis (Depkes, 1992).
Secara epidemiologis ada keterkaitan yang erat antara masalah air bersih
dengan penyakit kulit, maka oleh sebab itu dengan adanya cakupan air bersih yang
tinggi dapat menurunkan angka penyakit kulit. Dalam kaitan dengan hal tersebut
maka seharusnya air bersih yang digunakan harus memenuhi persyaratan kualitas
yang ditetapkan. Persyaratan kualitas tersebut telah tertuang dalam Permenkes No.
Program penyehatan air merupakan salah satu program prioritas dalam agenda
sebesar separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap sumber air
minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015,
dan diperkirakan 1,1 milyar penduduk didunia yang tinggal di desa maupun di kota
tidak memiliki akses air bersih sebesar 44,2 %, dan hanya 5,5 % penduduk di desa
yang mempunyai akses air bersih. Selanjutnya pada tempat-tempat umum cakupan
pencemar dari berbagai kegiatan, seperti rumah tangga, pertanian, industri. Akibat
pencemaran tersebut kualitas air dapat menurun hingga tidak memenuhi persyaratan
peruntukan yang ditetapkan. Penurunan kualitas air akibat pencemaran, seperti yang
substansi toksik, limbah industri dapat menyebabkan gangguan kualitas air dan
Kota Medan yang berpenduduk 2.109.339 (BPS 2010), merupakan salah satu
yang sebegitu besarnya, kebutuhan akan air bersih juga sangat besar. Sedangkan
Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang status sungai Deli dan Sungai Babura
adalah sungai yang merupakan kawasan lindung yang harus dilindungi maka
Aliran Sungai (DAS) dari hulu sampai hilir antara lain usaha pertanian, pemukiman,
Medan ,2010).
Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis dan
polutannya atau komponen yang mengakibatkan polusi. Sebagai contoh air minum
yang terpolusi mungkin rasanya akan berubah meskipun perubahan baunya mungkin
sukar dideteksi, bau yang menyengat mungkin akan timbul pada pantai laut, sungai
dan danau yang terpolusi, kehidupan hewan air akan berkurang pada air sungai yang
terpolusi berat, atau minyak yang terlihat terapung pada permukaaan air laut
menunjukkan adanya polusi. Tanda- tanda polusi air yang berbeda ini disebabkan
Di dalam kegiatan industri dan teknologi, air yang telah digunakan (air limbah
pencemaran. Air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai kualitas
yang sama dengan kualitas air lingkungan. Jadi air limbah industri harus mengalami
proses daur ulang sehingga dapat digunakan lagi atau dibuang kembali ke
limbah rumah tangga, pestisida dan lain-lain. Limbah industri sangat potensial
mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Karakteristik limbah
B3 korosif yang dapat menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat
Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan
cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat,
asam nitrat dan asam fosfat. Limbah bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan
dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu
Berdasarkan survei awal yang dilakukan terlihat bahawa air sungai Babura
keruh, terlihat berminyak dan mengandung tinja manusia. Dengan kondisi sungai
yang seperti ini masih banyak masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Babura
yang mencuci pakaian, buang air besar dan kecil termasuk mencuci kenderaan
bermotor. Perilaku masyarakat yang buruk tentang sanitasi terutama dalam hal
kulit.
kualitas air, perilaku masyarakat dan keluhan penyakit kulit di sekitar sungai Babura
untuk MCK dan membersihkan kendaraan di sungai tersebut. Hal ini menyebabkan
sungai berwarna keruh dan dan berminyak. Dengan demikian yang menjadi
Sikap, Tindakan dalam penggunaan air sungai Babura dan Keluhan Kesehatan Kulit
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air dan perilaku
sungai.
sungai.
2. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis tentang kulitas air
Sungai Babura.