You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat sakit,adaptif dan maladaptif merupakan konsep yang berada pada
rentang yang tak terpisah. Seseorang yang mengalami sakit baik fisik maupun jiwa
dapat beradaptasi terhadap keadaan sakitnya begitu juga seseorang yang tidak
terdiagnosa sakit mungkin saja mempunyai respon koping yang Maladaptif.
Perawat penting mengetahui apap itu makna jiwa semakin berkembangnya
waktu dan bertambahnya tahun ,ilmu jiwa dibahas pada prilaku yang
mengkoordinasikan antara fisik dan psikis. Prilaku manusia dapat diformulasikan atau
dirumuskan dalam suatu pola prilaku yang akan disikapkan dalam bahasa psikologi.
Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan pribadinya. (Menurut
WHO). Sedangkan menurut Karini Kartono (1989), yang disebut dengan gangguan
mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental
yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi
kejiwaan terhadap stimulus dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul suatu
gangguan fungsi atau gangguan sruktur dari suatu bagian, suatu organ, atau sistem
kejiwaan/mental.
Manusia berekasi secara keseluruhan secara holistik ataupun dapat dikatakan
secara somato psiko sosial. Dalam mencari penyebab gangguan jiwa maka ketiga
unsur ini harus diperhatikan. Menurut Sigmund freud gangguan jiwa disebabkan oleh
adanya gangguan tugas pada masa perkembangan anak terutama dalam hal
berhubungan dengan orang lain sering menyebabkan frustrasi, konflik dan perasaan
takut (Teori psikodinamika). Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha
menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan
dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini
mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari
aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak dini.
Meskipun model struktural psikis freud tersebut tidak termasuk dalam domain
sains (lebih bersifat filosofi), tetapi pemahamannya sangat penting untuk menjelaskan
psikodinamika timbulnya prilaku berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pembentukan mind set dan ekspresi prilaku manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu psikodinamika masalah kesehatan ?
2. Apa itu skizofrenia dan bagaimana Asuhan keperawatan skizofrenia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang psikodinamika kesehatan
2. Untuk menegtahui tentang skizofrenia dan Asuhan keperawatan skizofrenia
BAB II
PEMBAHASAN

A. PSIKODINAMIKA MASALAH KESEHATAN


Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Dia memberi nama
aliran psikologi yang dia kembangkan sebagai psikoanalisis. Pemahaman freud tentang
kepribadian manusia didasarkan pada pengalaman-pengalaman dengan pasiennya, analisis
tentang mimpinya, dan bacaannya yang luas tentang beragam literature ilmu pengetahuan
dan kemanusiaan. Pengalaman-pengalaman ini menyediakan data yang mendasar bagi
evolusi teorinya. Baginya, teori mengikuti megikuti observasi, dan konsepnya tentang
kepribadian terus mengalami revisi selama 50 tahun terakhir hidupnya. Teori
psikodinamika atau tradisi klinis berangkat dari dua asumsi dasar. Pertama, manusia
adalah bagian dari dunia binatang. Kedua, manusia adalah bagian dari sistem energi.
Kunci utama untuk memahami manusia menurut paradigma psikodinamika adalah
mengenali semua sumber terjadinya perilaku, baik itu berupa dorongan yang disadari
maupun tidak disadari Sigmun freud dalam teori psikoanalisisnya menggemukan model
srtuktural kejiwaan yang berperan sebagai aparatus mental. Sruktur tersebut terdiri atas id,
ego dan superego. Ketiga komponen tersebut konstruksi teoritis yang mengambarlam
aktivitas mental.
1. Asumsi Dasar Tentang Manusia dalam Psikodinamika
Dikatakan psikodinamika, karena teori ini didasarkan pada asumsi bahwa
perilaku berasal dari gerakan dan interaksi dalam pikiran manusia, kemudian pikiran
merangsang perilaku dan keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya. Perkembangan teori psikodinamika dalam lingkungan teori-
teori pekerjaan sosial masih diterapkan secara generalis, hal ini dimungkinkan karena
penerapannya masih berpatokan pada ajaran Freud tadi dengan mengarah kepada
pengembangan psikoanalisis. Pendekatan psikodinamika terhadap psikologi berpusat
pada proses-proses bawah sadar yang mempengaruhi prilaku. Teori psikodinamika
yang paling terkenal adalah teori dari Freud, yaitu teori ”struktur” kepribadian,
pertahanan ego, perkembangan psikoseksual, dan teori mimpi.
Asumsi-asumsi penting psikologi psikodinamika adalah:
a. Perilaku dan perasaan orang dewasa (termasuk masalah-masalah psikologis)
berasal dari pengalaman masa kecil.
b. Hubungan antar manusia (terutama hubungan orangtua-anak) sangat penting
dalam menentukan perasaan dan perilaku manusia.
c. Perilaku dan perasaan sangat dipengaruhi oleh makna kejadian-kejadian dalam
pikiran bawah sadar dan motif-motif bawah sadar.
d. Berlawanan dengan cabang-cabang lain dalam psikologi yang sangat
menekankan penelitian sistematis dan ilmiah, psikologi psikodinamika
mencari informasi melalui mimpi, gejala, tingkah laku yang tidak masuk akal,
dan Semua Ucapan Pasien Selama Terapi.
2. Id, Ego dan Superego
a. Id
Id adalah bagian kepribadian yang tidak terorganisasi dan berperan
sebagai dorongan insting dasar dan menganut prinsip kenikmatan . fokus id
adalah egosentrisme dan pemuasan segera tanpa pengendalian apapun yang
menuntut pemuasan keinginan segera. Id berekspresi sebagai dorongan insting
dasar seperti makan, minum, seks serta implus dasar seperti mempertahankan
diri. Karena sifat egosentrinya id sama sekali terlepas dari nilai moral.
Freud menulis bahwa id dikendalikan hanya oleh prinsip kenikmatan-
nyeri, tidak dapat menunggu, tidak logis, mengutamakan seksual, bersifat
infatil pada perkembangan emosional tidak mengenal “tidak” pada sesuatu
yang diinginkan. Id merupakan reserviar labido atau dororngan insting untuk
mencapai sesuatu. Freud membagi dorongan insting id dalam dua kategori
insting hidup (eros) dan insting mati (thanatos). Eros adalah insting terpenting
untuk klestarian (servival) seperti makan, minum dan prilaku seksual.
Thanatos adalan kegiatan yang tidak disadarai untuk mati karena kematian
mengakhiri perjuangan untuk bertahan hidup dan mengapai kebahagian. Freud
mengemukakan bahwa thanatos mendasari keinginan untuk mencapai realitas
seperti menggunakn alkohol dan merokok.
b. Ego
Menurut Freud ego adalah bagian terorganisir danstruktur kepribadian
yang sebgaian besar disadari. Ego berkembang secara multiple yang
mencakup perkembangan fungsi kognitif ,mekanisme pertahanan mental, dan
kemampuan membina hubungan antarpersonal. Ego merupakan sistem mental
yang berkaitan dengan penalaran seperti relita daya nilai, realitas, toleransi,
pengendalian ,perencanaan ,mekanisme perubahan mental, sisntesis informasi,
fungsi intelektual dan memori.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas yang bertujuan memuaskan
dorongan id dengan cara realistik sehingga prilaku yang bermanifestasi
memberikan keuntungan jangka panjang dan memebahayakan si pelaku. Ego
merupakan bagian terorganisir dari struktur kepribafian yang mencakup
mekanisme pertahanan mental, persepsi, fungsi kognitif –intelektual, dan
fungsi eksekutif. Segala sesuatu yang disadari berada dalam ego tetapi tidak
semua dikerjakan oleh ego disadari. Ego memisahkan segala sesuatu yang
nyata dengan segala sesuatau yang tidak nyata. Ego membantu kita
mengorganisir pikiran, menalar tentang isi pikiran dan dunia disekeliling kita.
Mengenai Freud menulis dalam bukunya (The ego and the Id) : Ego adalah
sebagian dari Id yang telah dimodifikasi oleh dunia luar. Ego mewakili
penalaran akal sehat (common sense) dan berlawanan dengan id yang hanya
merupakan nafsu(passion). Dengan mengacu pada teori Freud, ego berperan
sebagai mediator id, superego dan tuntutan dunia luar. Tujuan ego adalah
menyeimbangkan dorongan insting dengan tuntutan realitas sedangkan tugas
utama ego adalah menjaga keselamatan individual. Karena itu,ego dapat
meloloskan beberapa dorongan id untuk diekspresikan tetapi hanya bila
konsekuensi prilaku pemuasan tersebut tidak membahayakan diri atau
menangguhkanatau menubah cara pemuasan insting sehingga prilaku
pemuasan tersebut tidak membahayakan individu. Mekanisme pertahanan
mental digunakan oleh ego bila prilaku pemuasan id akan meninbulkan
konflik dengan realitas dunia luar seperti norma atau dengan harapan
individual yang dibentuk oleh internalisasi nilai dan norma, dalam bentuk hati
nurani sebagai ekspresi superego.
c. Superego
Superego menganut sistem prinsip kesempurnaan. Superego menuntut
pikiran ,perasaan, prilaku tanpa cacat. Superego adalah bagaian yanag
terorganisasi dari struktur pribadi yang sebagian tidak disadari. Bagian ini
mencakup konsep yang terinternalisasi sebagai ego ideal (apa yang dinilai
paling baik), tujuan spiritual, dan hati nurani. Superego menghukum dan
melarang dorongan, fantasi, perasaan, pikiran, dan prilaku yang dinilai buruk
tidak berdasarkan rasio dan resiko melalui nilai baik buruk, agama dan budaya
yang terinternalisasi menjdi suatu hati nurani. Superego mengendalikan
perasaan baik buruk dan menimbulkan perasaan bersalah. Karena super ego
sangat penting agar kita sebagai makluk sosial berprilakiusesuai kaidah yang
diterima envirinmental setting sekaligus sesuai dengan nilai universal serta
nilai moral agama dan tabu yang telah diinternalisasi dalam diri kita. Superego
memperkuat memperkuan fungsi ego.
3. Kekuatan dan Kelemahan Model Intervensi Psikodinamika
a. Kekuatan
1) Mengenalkan pentingnya pikiran bawah sadar
2) Mengenalkan pentingnya pengalaman masa kecil dan hubungan dengan
orang lain. Menerangkan masalah-masalah yang sulit dan penting.
3) Pendekatan yang berguna dalam memahami kesehatan mental, kendati tidak
lengkap.
4) Seperangkat terapi dan teknik terapeutik yang sangat berguna bagi mereka
yang sedang mengalami derita psikologis.
5) Sebagai orang pertama yang menyentuh konsep-konsep psikologi seperti
peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan
teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian.
6) Posisinya yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus
menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat
diramalkan.
7) Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa,
seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain. Oleh karenanya ia memberi
sumbangan juga pada analisis karya seni.
b. Kelemahan
1) Teori-teorinya diperoleh dari studi-studi kasus.
2) Konsep-konsepnya menarik, tetapi tidak jelas dan tidak dapat diuji.
3) Reduksionisme psikodinamia
4) Kesulitan berkomunikasi dan pola prilaku yang berulang-ulang – sebagai
akibat pola asuhan yang buruk.
5) Tidak berpihak pada gender.
6) Lebih diasumsikan pada model-model yang berhubungan dengan bidang
kesehatan dan lain sebagainya.
7) Metode studinya dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan
sangat subyektif.
8) Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga
diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi,
seperti Oedipus complex.
9) Bagi aliran behaviorit,yang dilakukan Freud adalah mempelajari
intervening Variable.

B. SKIZOFRENIA
1. Pengertian
a. Skizofrenia sebagai penyakit neorologis yang memegaruhi persepsi klien,cara
berpikir, bahasa, emosi dan prilaku sosial (Melinda Herman:2008)
b. Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada
proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi,
kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan
halusinasi, asosiasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi.
c. Skizofrenia merupakan bentuk psikosa yang banyak dijumpai dimana-mana namum
faktor penyebabnya belum dapat diidentifikasi secara jelas.
2. Etiologi
Beberapa faktor penyebab skizofrenia
a. Keturunan
Telah dibuktikan dengan penelitian bahwa angka keskitan bagi saudara tiri 0,9-
1,8%,bagi saudra kandung 7-15%,bagi anak dengan salah satu orang tua yang
menderita skizofrenia 40-68%,kembar dua telur 2-15%, dan kembar satu telur 61-
81%.
b. Endokrin
Teori ini dikemukakan berhubungan dengan seringnya muncul skizofrenia pada
masa pubertas, pada waktu kehamilan,reori ini tidak dapat dibuktikan.
c. Metabolisme
Teori ini didasarkan karena penderita skizofrenia tampak pucat,tidak sehat,ujung
extremitas agak sianosis, nfsu makan berkurang serta berat badan menurun serta
pada penderita dengan stupor katatonik konsumsi zat asam menurun,hipotesis ini
masih dalam pembuktian dengan pemberian obat halusinogenik.
d. Susunan saraf pusat
Kelaianan skizofrenia diarahkan pada kelainan SSP yaitu pada ensofalon atau
korteks otak,tetapi kelainan patologis yang ditemukan mugkin disebabkan oleh
perubahan postmortem atau mugkin merupakan artefakt pada waktu membuat
sedian.
e. Teori Adolf Mayer
Skizofrenia tidak disebakan oleh penyakit badaniah sebab hingga sekarang tidak
dapat kelaianan patologis anatomis atau fisiologis yang khas pada SSP tetapi Meyer
mengakui bahwa suatu konstitusi yang inferior atau penyakit badaniah dapat
mempengaruhi timbulnya skizofrenia. Menurut Mayer skizofrenia merupakan suatu
yang salah ,suatu maladaptif sehingga timbul disorganisasikepribadian dan lama
kelamaan orang tersebut menjauhkan diri dari kenyataan (otisme).
f. Teori Sigmun Freud
Skizofrenia terdapat kelemahan ego yang dapat timbul karena penyebab psikogenik
maupun somatik, superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dam id
yang berkuasa.
g. Eugene Bleuler
Penggunaan istilah skizofrenia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaiti jiwa
yang terpecah belah adanya keretakan atau disharmoni antara proses
berpikir,perasaan, dan perbuatan.
3. Jenis skizofrenia
a. Skizofrenia simplex: dengan gejala utama kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan.
b. Skizofrenia herbefrenik: gejala utama gangguan proses fikir gangguan kemauan dan
depersonalisasi. Banyak terdapat waham dan halusinasi.
c. Skizofrenia katatonik,dengan gejala utama pada psikomotor seperti stupor maupun
gaduh gelisah katatonik.
d. Skizofrenia paranoid:dengan gejala utama kecurigaan yang ekstrim disertai waham
kejar atau kebesaran.
e. Skizofrenia akut: kondisi akut mendadak yang disertai dengan perubahan kesadaran.
f. Skizofrenia psiko-aktif: adalah gejala utama skizofrenia yang menonjol dengan
disertai gejala depresi atau mania.
g. Skizofrenia residual adalah skizofrenia dengan gejala- gejala primernya dan muncul
setelah beberapa kali serangan skizofrenia.
4. Gejala primer
a. Gangguan proses pikir (bentuk langkah dan isi pikiran) yang paling menonjol adalah
gangguan asosiasi dan terjadi inkohorensi)
b. Gangguan afek emosi
c. Terjadi kedangkalan afek emosi
d. Emosi dan afek serta ekspresinya tdk mempunyai satu kesatuan
e. Hilangnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi yang baik
f. Gangguan kemauan: hilannya kelemahan kemauan, perilaku negatifisme atas
permiantaan, Otomatisme: merasa pikiran/perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain.
g. Gejala psikomotorik: Stupor atau hiperkinesia, logorea dan neologisme, stereotipi,
katelipsi: mempertahankan posisi tubuh dalam waktu yang lama, autisme.
5. Gejala Sekunder
a. Waham
Waham dapat didefenisikan sebagai keyakinan yang salah ,tidak sesuai dengan
kondisi obyektif dan realitas, dipertahankan terus menerus tidak dapat digoyahkan
dengan argumentasi rasional, keyakinan palsu yang tetap dipertahankan sekalipun
dihadapkan pada cukup bukti kekeliruannya. Jenis –jenis Waham: Waham
kebesaran, Waham kejaran, Waham curiga, Waham Agama, Waham Somantic, Siar
pikir, Sisip Pikir, Kontrol Pikir.
b. Halusinasi
Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah oleh panca indra tanpa adanya
rangsangan. Halusinasi merupakan persepsi yang salah mengenai suatu obyek
,gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya pengaruh rangsang dari luar
yang terjadi pada semua pengindraan dan hanya dirasakan oleh klien tetapi tidak
dapat dibuktikan dengan kata lain obyek tersebut tidak ada secara nyata. Klasifikasi
Halusinasi: Halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, halusinasi penghidung,
halusinasi pengecap, halusinasi sinestik.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan psikologi
1) Pemeriksaan psikiatri
2) Pemeriksaan psikometri
b. Pemeriksaan lain jika perlu:
Darah rutin, fungsi hepar, Faal ginjal, enzim hepar, EKG, CT scan , EEG.
7. Penatalaksanan
a. Penggunaan obat antipsikosis
Obat – obat yang digunakan untuk mengobati skizofrenia disebut antipsikotik.
Atipsikotik bekerja mengontrol halusinasi delusi dan perubahan pola pikir yang
terjadi pada skizofrenia.
b. Terapi elektrokonvulsif (ECT)
c. Pembedahan bagian otak
d. Perawatan di Rumah Sakit
e. Psikoterapi
8. Masalah yang Lazim Muncul
a. Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
b. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
c. Ketidakefektifan koping
d. Resiko pelemahan martabat
e. Resiko gangguan identitas pribadi
9. Discahrge Planning
a. Hindari kebiasaan menyendiri
b. Berusaha untuk menceritakan masalah yang ada dengan teman terdekat
c. Kenali gejala – gejala penyakit dan konsultasi demgan dokter
d. Konsumsi makanan yang bergizi
e. Observasi secara ketat prilaku klien
f. Singkirkan semua benda berbahaya
g. Berikan obat dan berkesinambungan
h. Fokus dan kuatkan realita
10. Diangnosa keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap Kekerasan
1) Tujuan
Klien tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain
2) Intervensi
a) Pertahankan lingkungan dalam tingkat stimulus yang rendah
Rasional: kecemasan meningkat dalam lingkungan penuh stimulus.
b) Observasi secara ketat perilaku klien
Rasioal: memastikan klien dalam keadaan aman
c) Singkirkan semua benda berbahaya
Rasional: dalam keadaan gelisah dan binggung dapat menggunakan benda
tajam untuk melukai
d) Salurkan prilaku merusak pada kegitan fisik
Rasional: menghilangkan ketegangan yang terpendam
e) Lakukan fiksasi bila diperlukan
Rasional : keamanan klien merupakn prioritas perawatan
f) Berikan obat transquilizer
Rasional : menurunkan kecemasan/ketegangan
b. Koping individu tak efektif
1) Tujuan
Klien tidak menggunakanlebih banyak keterampilan penggunaan koping adaptif
2) Intervensi
a) Hindari kontak fisik
Rasional : mungkin dianggp bentuk penganiayaan fisik.
b) Hindari tertawa berbisik didekat klien
Rasional : mengurangi rasa curiga
c) Jujur dan selalu menepati janji
Rasional : meningkatkan hubungan saling percaya
d) Jangan berikan kegiatan kompetitif
Rasioanl merupak ancaman bagi pasien curiga
e) Motivasi untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Rasional : mengungkapkan perasaan secara verbal dalam lingkungan yang
tidak mengancam mungkiln akan menolong pasien untuk sampai pada
keadaan tertentu dimana pasien mencurahkam perasaan setalan sekian lama
terpendam.
f) Sikap asertif
Rasional: pasien curiga tidak memiliki kemampuan untuk berhubungan
dengan sikap yang bersahabat atau ceria sekali.
c. Perubahan persepsi sensori
1) Tujuan
Klien tidak banyak menggunakan keterampilan penggunaan koping adaptif
2) Intervensi
a) Observasi tanda halusinasi
Rasional : intervensi awal untuk mencegah respon agresif yang diperintahkan
halusinasi
b) Hindari menyentuh pasien secara tiba –tiba, yakinkan bahwa ia aman
disentuh
Rasional : pasien dapat mengartikan sentuhan sebagai ancaman
c) Sikap menerima dan mendorong pasien menceritakan halusinasi
Rasional : mencegah kemungkinan cedera pasien atau orang lain karena ada
perintah dari halusinasi
d) Jangan mendukung halusinasi
Rasioanal: perawat harus jujur tehadap pasien sehingga pasien itu merasa
bahwa sesuatu itu tidak ada.
e) Alihkan perhtian pasien pada halusinasi
Rasional : perawat harus jujur tehadap pasien sehingga pasien itu merasa
bahwa sesuatu itu tidak ada
d. Perubahan proses pikir
1) Tujuan
Klien mengatakan berkurangnya pikiran –pikiran waham
2) Intervensi:
a) Tunjukkan sikap menerima keyakinan klien tanpa sikap mendukung
Rasional: penting untuk dikomunikasikan kepada klien bahwa perawat tidak
menerima delusi sebagai realita.
b) Tidak membantah atau menyangkal keyakinan pasien
Rasional :membantajh pasien tidak bermanfaat dapat merusak hubungan.
c) Bantu pasien untuk menghubungkan keyakinan yang salah dengan
peningkatan peningkatan kecemasan.
Rasional : jika pasien dapat belajar menghenyikan masalah, pikiran waham
mungkin dapat dicegah.
d) Fokus dan kuatkan realita
Rasional : mengurangi pikiran-pikiran waham.
e) Bantu dan dukung pasien dalam mengungkapkan secara verbal perasaan
ansietas, takut, tak aman.
Rasional : ungkapan secara verbal dalam lingkungan yang tidak mengancam
dapat menolong pasien untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin
terpendam.
BAB III
KESIMPULAN

Teori psikodinamika dicetuskan oleh Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa


perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang
bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut menentukan
dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya. Sehingga freud membagi struktur kepribadian
atau jiwa seseorang menjadi tiga yaitu: Id (das es) bisa dikaitkan dengan nafsu, Ego (das ich)
bisa disebut juga dengan akal, Superego (das ueber es) bisa disebut dengan hati nurani.

Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsinal dengan gangguan utama pada
proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi,
kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi,
asosiasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi.
DAFTAR PUSTAKA

Direja, Ade Herman Surya.2011.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta:


Nuha Medika
Erlinafsiah.2010.Modal Perawat Dalam Praktik Kperawatan Jiwa. Jakarta: TIM

Nurarif, Amin Huda dkk.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis Dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid Tiga. Jogyakarta:Mediaction Jgja

Nurdin,Adnil Edwin.2009. Tumbuh Kembang Prilaku Manusia. Jakarta : EGC


PSIKODINAMIKA MASALAH

KESEHATAN DAN SKIZOFRENIA

OLEH
KELOMPOK II :
Siti Nur Farida
Yolanda Sherly Akoit
Nuraini Syahrani Rumaisah Arsad

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2016

You might also like