You are on page 1of 7

materi78.co.

nr BIO 2

Fungi
A. PENDAHULUAN pileus
Fungi merupakan salah satu Kingdom dalam
klasifikasi makhluk hidup. sekat
annulus
Ciri-ciri umum kingdom Fungi: lamella
1) Eukariotik. tangkai
2) Uniselular dan multiselular. volva
3) Heterotrof. rhizoid
4) Tidak berklorofil. Tubuh buah dapat berbentuk:
5) Dinding sel tersusun atas kitin.
6) Penghasil spora.
7) Tubuh bertalus.
8) Hidup di daerah lembap/mengandung zat
organik.
Ciri-ciri di atas menggambarkan bahwa a. Payung, contohnya Lentinus edodes
kingdom Fungi lebih dekat dengan kingdom (jamur hioko/shitake).
Animalia ketimbang kingdom Plantae, ciri yang
membedakannya adalah:
1) Animalia melakukan sistem pencernaan
secara mekanik dan kimiawi (ingesti dan
digesti).
2) Fungi melakukan sistem pencernaan secara
kimiawi saja (digesti). b. Kuping, contohnya Auricularia
polytricha (jamur kuping).
B. BENTUK-BENTUK FUNGI
Berdasarkan bentuk tubuhnya, fungi
dibedakan menjadi:
1) Khamir (yeast), yaitu fungi uniseluler,
dikenal sebagai ragi.
c. Setengah lingkaran, contohnya
Ganoderma applanatum.

Contoh: Saccharomyces.
2) Kapang (mold), yaitu fungi multiseluler
yang berbentuk benang/filamen. d. Bulat, contohnya Volvariella volvacea
(jamur merang).
C. KLASIFIKASI DAN REPRODUKSI FUNGI
Tubuh Fungi dalam bentuk vegetatif tersusun
atas filamen yang disebut hifa.
Hifa kemudian membentuk jaring-jaring benang
yang disebut miselium.
Contoh: Rhizopus oryzae (pembuat tempe), Macam-macam hifa:
Aspergillus wentii (pembuat kecap).
1) Hifa bersepta, yaitu hifa-hifa terpisah oleh
3) Cendawan (mushroom), yaitu fungi sekat antar bagian selnya, tetapi tetap
multiseluler yang berbentuk tubuh buah terdapat celah untuk perpindahan molekul.
(fruiting body).
Hifa jenis ini terdapat pada divisi
Ascomycota dan Basidiomycota.

FUNGI 1
materi78.co.nr BIO 2
2) Hifa senositik (coenocytic), yaitu hifa-hifa Contoh Fungi dengan sporangiospora:
tidak terpisah oleh sekat antar bagian selnya,  Rhizopus oryzae (pembuatan tempe)
sehingga menjadi satu badan sitoplasma  Mucor javanicus (pembuatan tape)
yang terdiri dari banyak sel.
 Rhizopus stolonifer (pada roti basi)
Hifa jenis ini terdapat pada divisi
2) Konidiospora
Zygomycota.
Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini
Fungi menghasilkan spora untuk reproduksi,
memiliki hifa bersepta dan dimiliki oleh
dapat dilakukan secara aseksual maupun seksual.
divisi Ascomycota dan Basidiomycota.
Fungi berasal dari nenek moyang yang
Pada Ascomycota, dinding sel terdiri dari zat
merupakan jamur primitif yang tergolong Divisi
tambahan berupa glukan dan selulosa.
Chytridiomycota.
Pada Basidiomycota, ciri yang
Klasifikasi divisi Fungi didasarkan atas
membedakan adalah ukurannya yang besar
perbedaan spora aseksual dan seksualnya.
dan berbentuk tubuh buah.
Spora Spora
Divisi Pada fungi uniseluler (khamir), spora yang
aseksual seksual
dibentuk berupa blastospora yang
Zygomycota sporangiospora zigospora merupakan pseudohifa.
Ascomycota konidiospora askospora Struktur tubuh:
Basidiomycota konidiospora basidiospora
sporangio- e
tidak
Deuteromycota spora atau
diketahui
konidiospora d

Spora aseksual Fungi terdiri dari sporangio- c


spora dan konidiospora.
Struktur tubuh vegetatif Fungi terdiri dari: b
1) Sporangiospora/aplanospora
a
Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini
memiliki hifa senositik dan dimiliki oleh
a. Rhizoid
divisi Zygomycota.
b. Stolon
Struktur tubuh:
c. Konidiofor, bentuk hifa berupa tangkai,
d terdapat konidia di ujungnya.
e
d. Konidia, adalah kotak tempat spora
aseksual dimatangkan.
b e. Konidiospora, merupakan spora
c
aseksual Ascomycota & Basidiomycota.
Macam-macam susunan konidia:
a a. Sederhana, konidia hanya berada pada
satu konidiofor.

a. Rhizoid, bentuk hifa yang menyerupai


akar, digunakan untuk menembus
subtrat dan menyerap makanan.
Contoh: Geotrichium sp.
b. Stolon, bentuk hifa yang berada di
b. Bercabang, konidia berada di cabang-
permukaan substrat.
cabang konidiofor.
c. Sporangiofor, bentuk hifa berupa
tangkai, terdapat sporangium di ujungnya.
d. Sporangium (columella), adalah kotak
tempat spora aseksual dimatangkan.
e. Sporangiospora (aplanospora),
merupakan spora aseksual Zygomycota.
Contoh: Trichoderma sp, Penicillum sp.

FUNGI 2
materi78.co.nr BIO 2
c. Koremium, konidia berkumpul  Penicillium notatum (penghasil anti-
membentuk agregat pada ujung biotik)
konodiofor yang memanjang. Basidiomycota
 Auricularia polytricha (jamur kuping)
 Pleurotes (jamur kayu)
 Lentinus edodes (jamur shitake)
 Volvariella volvacea (jamur merang)
Deuteromycota adalah divisi dari kingdom
Contoh: Aspergillus sp. Fungi yang digunakan untuk meng-klasifikasikan
d. Pycnidium, konidia berada pada jamur yang tidak termasuk ke dalam divisi
konidiofor yang berbentuk botol/labu yang lainnya, karena spora seksualnya belum
dilengkapi ostium dan dinding pycnidial. diketahui.
Deuteromycota disebut juga jamur tidak
sempurna (fungi imperfecti).
Contoh fungi Deuteromycota:
 Microsporum
 Trichophytan dan Epidermophyton (kurap)
Contoh: Phoma sp.
 Tinea versicolor (panu)
e. Aservulus, konidia berada pada
konidiofor yang mendatar.
 Epidermophyton floocosum (penyakit kaki
atlet)
 Monilia sitophyla (pembuat oncom)
Namun setelah diketahui bahwa jamur ini
bereproduksi dengan askospora, ia dipindah
ke Divisi Ascomycota, dan namanya menjadi
Contoh: Colletotrichum sp.
Neurospora crassa.
f. Sporodochium, konidia berada pada
Proses reproduksi aseksual Fungi secara umum:
konidiofor yang menggunung.
1) Kotak spora yang berisi spora matang akan
pecah dan menyebarkan spora.
2) Spora yang jatuh di tempat yang tepat
berkembang menjadi hifa jamur vegetatif.
3) Hifa kemudian membentuk miselium dan
membentuk sporangiofor/konidiofor.
Contoh: Epicoccum sp. 4) Sporangiofor/konidiofor kemudian
Contoh Fungi dengan konidiospora: membentuk kotak spora dan menghasilkan
Ascomycota spora kembali.

 Saccharomyces cerevisiae (pembuatan Reproduksi seksual Fungi terdiri dari tiga jenis
roti dan alkohol) spora:
1) Zigospora, spora seksual Zygomycota.
 Saccharomyces ellipsoideus (pem-
buatan minuman anggur) 2) Askospora, spora seksual Ascomycota.
 Aspergillus sojae (pembuatan kecap) 3) Basidiospora, spora seksual Basidiomycota.

FUNGI 3
materi78.co.nr BIO 2
REPRODUKSI SEKSUAL ZYGOMYCOTA

n 3

n+n
SEKSUAL
4

ASEKSUAL
5
n

2n

Reproduksi seksual Zygomycota dapat dilakukan dari 4) Pertemuan menghasilkan zigosporangium yang berisi
dua hifa zigofor dari suatu jamur (homotalik) atau dua hifa zigospora.
zigofor dari dua jamur (heterotalik). 5) Zigospora yang siap untuk disebar mengalami
Tahap reproduksi seksual Zygomycota: perkecambahan (germinasi) dan peleburan materi
1) Dua hifa zigofor homotalik atau heterotalik yang telah genetik (karyogami), fase heterkaryotik berakhir.
memiliki gametangium akan saling bertemu. 6) Zigospora berkembang menjadi hifa dan terjadi
2) Kedua hifa saling bertemu (singami). reproduksi aseksual oleh sporangiospora.
3) Kedua hifa melakukan peleburan sitoplasma 7) Dihasilkan dua hifa baru dengan jenis berbeda yang
(plasmogami) dan pertukaran materi genetik (fase kemudian siap bertemu kembali.
heterokaryotik).
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
Spora seksual Ascomycota ditemukan pada askus yang 3) Pyrenomycetes
terletak di suatu tempat yang disebut askokarp (tubuh Berbentuk botol/labu yang
buah Ascomycota). dilengkapi ostium (leher)
Berdasarkan askokarpnya, Ascomycota terbagi menjadi dan dinding peritisial yang
lima kelas: disebut peritesium.
1) Hemiascomycetes (Saccharomycetes)
Askus tidak memiliki
askokarp (telanjang) dan 4) Loculoascomycetes
tidak memiliki hifa.
Berbentuk botol/ labu yang dilengkapi ostium,
namun tidak dilengkapi dinding peritisial yang
disebut pseudotesium.
2) Plectomycetes 5) Discomycetes
Berbentuk bola yang Berbentuk piala terbuka dan
tertutup oleh suatu dinding askus berjajar membentuk
kleistosial yang disebut himenium yang disebut
kleistotesium. apotesium.

FUNGI 4
materi78.co.nr BIO 2
3

4 2n
n+n
2
ASEKSUAL 5

n
SEKSUAL

1
n 7 6
8

Tahap reproduksi seksual Ascomycota: genetik (karyogami) pada askokarp dan terbentuk
1) Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) yang telah askus-askus berisi materi genetik (fase dikaryotik).
memiliki askogonium dan anteridium akan saling 4) Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa
bertemu. kedua jamur dan fase dikaryotik berakhir.
Di bagian hifa lainnya, dapat terjadi reproduksi 5) Askospora meiosis menjadi total 4 spora.
aseksual oleh konidiospora. 6) Askospora mitosis menjadi total 8 spora.
2) Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami) 7) Askus yang berisi askospora yang telah matang
dengan jembatan dari askogonium, yaitu trikogin. pecah dan menyebarkan askospora.
3) Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan 8) Terbentuk hifa baru, miselium baru, dan siklus
sitoplasma (plasmogami) dan pertukaran materi berulang.
REPRODUKSI SEKSUAL BASIDIOMYCOTA
Spora seksual Basidiomycota ditemukan pada basidia 2) Plectomycetes
yang terletak di suatu tempat yang disebut basidiokarp Basidia berkumpul dan bersebelahan di dalam
(tubuh buah Basidiomycota). basidiokarp, dapat menutupi lamella, dan terlihat
Berdasarkan basidianya, Basidiomycota terbagi menjadi ketika telah matang.
tiga kelas: 3) Gasteromycetes
1) Teliomycetes Basidia berkumpul dan bersebelahan di dalam
Basidia tidak berkumpul dan bersebelahan di dalam basidiokarp, dapat menutupi lamella, namun tidak
basidiokarp. terlihat ketika telah matang.

-
6 + -

1
+
2

n n+n
3
2n

FUNGI 5
materi78.co.nr BIO 2
Tahap reproduksi seksual Basidiomycota: 4) Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa
1) Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) akan saling jamur (+) dan hifa jamur (-), dan fase dikaryotik
bertemu. berakhir.
2) Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami). 5) Basidiospora meiosis menjadi total 4 spora.
3) Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan 6) Basidiospora disebar oleh basidia-basidia dan
sitoplasma (plasmogami) dan pertukuran materi membentuk hifa baru, miselium baru, dan siklus
genetik pada basidiokarp dan terbentuk basidio- berulang.
basidio berisi materi genetik (fase dikaryotik).
D. CARA HIDUP FUNGI Bentuk-bentuk lumut kerak:
Fungi mendapatkan zat anorganik dari a. Krustos, bentuknya seperti bercak/kerak
lingkungannya, dengan menguraikan zat organik pada pohon.
komplek dengan enzim (kimiawi). b. Folios, bentuknya seperti daun pada
Fungi umumnya hidup di daerah yang lembap bebatuan.
dan mengandung zat organik secara c. Frutikos, bentuknya seperti
kosmopolitan. serabut/jenggot/semak.
Cara hidup Fungi antara lain: Lumut kerak juga dianggap sebagai
1) Saprofit, yaitu mengambil zat organik dari indikator kebersihan udara suatu tempat,
sisa-sisa organisme mati, biasanya makin banyak lumut kerak (terutama jenis
merupakan dekomposer. frutikos), maka udaranya makin bersih.
2) Parasit, yaitu mengambil zat organik dari 2) Mikoriza
organisme hidup lain yang merugikan inang.
3) Simbiosis mutual, yaitu mengambil zat
organik dari organisme hidup lain yang
saling menguntungkan.
Dalam melakukan simbiosis mutual dengan
organisme lain, Fungi dapat membentuk lumut
kerak dan mikoriza.
1) Lumut kerak (Lichens) Mikoriza merupakan hasil dari simbiosis dari
Lumut kerak (Lichens) merupakan hasil jamur dengan akar tumbuhan.
simbiosis dari: Mekanisme simbiosis mikoriza:
a. Jamur mikobion (Ascomycota atau a. Jamur mendapat asam amino dan
Basidiomycota), dengan glukosa dari tumbuhan, dan
b. Alga fikobion (Chlorophyta atau menyediakan air dan mineral bagi
Cyanobacteria). tumbuhan, menyediakan hormon
Lumut kerak memiliki soredium, yang pertumbuhan bagi tumbuhan, dan
merupakan ganggang yang diselubungi hifa melindungi akar tumbuhan dari infeksi.
jamur, dan menghasilkan spora berupa b. Tumbuhan memberikan hasil
soredia. fotosintesis dan mendapat air dan
mineral yang disediakan jamur.
Mikoriza terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Ektomikoriza, yaitu hifa jamur
menyelubungi akar tumbuhan, sehingga
memperluas bidang penyerapan.
b. Endomikoriza, yaitu hifa jamur masuk ke
dalam jaringan korteks, sehingga hifanya
tidak terlihat.

Lumut kerak dianggap sebagai perintis


dalam suksesi primer. Habitatnya terdapat di
pohon, batu, atau tanah.

FUNGI 6
materi78.co.nr BIO 2
E. PERANAN FUNGI Tinea versicolor penyebab panu
Peranan menguntungkan Fungi antara lain: Tinea unguium jamur pada kuku
Nama spesies Peranan penyebab
Pneumonia carinii
Pembuatan makanan pneumonia
Rhizopus oryzae pembuatan tempe Penyakit pada tumbuhan
Mucor javanicus pembuatan tape Albugo parasit tumbuhan
Saccharomyces pembuatan roti dan Penicillium expansum apel busuk
cereviceae alkohol Synchytrium
kutil kentang
Saccharomyces endobioticum
pembuatan wine
ellipsoideus bintik coklat pada
Bipolaris oryzae
pembuatan tuak dari padi
Saccharomyces tuac
nira bercak karat pada
Puccinia graminis
Aspergillus niger penghasil asam sitrat rerumputan
Aspergillus wentii pembuatan kecap bintik hitam pada
Meliola mangiferae
daun mangga
pembuatan oncom,
Neurospora crassa Lain-lain
rekayasa genetika
pembuatan Rhizopus stolonifer jamur pada roti
Penicillium notatum
antibiotik penisilin Amanita verna jamur beracun
Penicillium peningkat kualitas
camemberti keju
Jamur pangan
Morchella esculenta jamur morel
Volvariella volvacea jamur merang
Auricularia polytricha jamur kuping hitam
jamur kancing/
Agaricus bisporus
champignon
jamur hiratake/
Pleurotes
kayu/tiram
Lentinus edodes jamur shitake/hioko
Flammulina velutipes jamur enokitake
Grifola frondosa jamur maitake

Peranan merugikan Fungi antara lain:


Spesies Peranan
Penyakit pada manusia
penyebab sariawan
Candida albicans dan keputihan
(candidiasis)
penyebab penyakit
Aspergillus fumigatus saluran pernapasan
(aspergillosis)
automikosis pada
Aspergillus nidulans
telinga
penyebab kanker hati
Aspergillus flavus dari kacang tanah
tengik
Malassezia furfur penyebab ketombe
Microsporum penyebab kurap

FUNGI 7

You might also like