Professional Documents
Culture Documents
Tesis
Diajukan Oleh:
SUTANTO
NIM: 09/293526/PMU/06282
Kepada
i
PRAKATA
Kepedulian penulis terhadap apa yang terjadi selama ini dalam konteks pelayanan
kesehatan kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan keluarganya khususnya
di lingkungan TNI Angkatan Laut, membuat tesis ini menjadi pilihan penulis untuk
menganalisanya menjadi salah satu syarat meraih gelar Magister Program studi
Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan karya tulis tesis ini
dengan tepat waktu.
Disadari bahwa tulisan ini pasti masih banyak kekurangannya dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis dengan sangat senang hati mengharapkan petunjuk,
kritik serta saran dari berbagai pihak yang membacanya.
1. Bapak Laksda TNI Hari Bowo, M.Sc selaku Panglima Komando Armada RI
Kawasan Barat yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan penulis
meneruskan studi.
2. Bapak Prof. Dr. Hartono, DEA.,DESS Direktur Sekolah Pasca Sarjana beserta staf
pengelola Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Armaidy Armawi, M.Si selaku Ketua Prodi Ketahanan Nasional Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Edhi Martono, M.Sc., dan Prof. Dr. Djoko Soerjo, MA sebagai
pembimbing utama dan pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu,
iv
tenaga dan pikiran untuk membimbing, mengarahkan dan memberi petunjuk selama
penulisan tesis ini.
5. Kolonel Laut (K) dr. Rahardjo Ario Mataram selaku Karumkital Dr. Mintohardjo
pada saat penelitian ini dilaksanakan.
6. Kolonel Laut (K) Dr. Gardjito Sipan, Sp.BU selaku Karumkital Dr. Mintohardjo
7. Kolonel Laut (K) dr. M Ichwanus Shofa, Sp.RM selaku Kadiskesarmabar yang sangat
membantu dalam penyelesaian studi ini.
8. Seluruh Dosen pada Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada.
9. Keluarga Besar yang sangat dekat di hati yang selalu memberikan dukungan dalam
proses penyelesaian tesis ini yakni kedua orang tuaku Bapak dan Ibu Zaini
Notosiswoyo, Bapak angkatku Chang Luan Khan, adikku Inunk-Linthuq, Istriku Sri
Sulistyowati, jagoan dan penggantiku kelak yaitu Adjie, Alliza dan Arie Alfiathur
Nugroho.
10. Staf dan anggotaku tercinta baik di Armabar (mBak Wiwik, Purwanto, Endar,
Purkon, Ramita, Emi, Wahyudi, Tony, April dan Agung) maupun di Unit Kesling
Rumkital Dr. Mintohardjo (Wita, Ony, Widya, Heni, Tya, Widya Pers, Hasan, Dony,
Anand, Catur dan Rahmat)
Penulis
Sutanto
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………...…… i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR……………’’’’’………………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………………………...……………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………..………………………………………… vi
INTISARI…………………………………………….…………………………………. ix
BAB I PENGANTAR
A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………. 9
B. Landasan Teori…………………………………………………………………..32
C. Metode penelitian
2. Sumber informasi…………………………...………………………………. 36
3. Jenis data……………………………………..……………………….…….. 37
A. Sejarah singkat………………………………………...…………………….......43
1. Kehandalan………………………………………………………………….78
2. Ketanggapan…………………………………………………………………79
3. Penjaminan…………………………………………………………………..80
vii
4. Empati……………………………………………………………………….81
5. Penampilan ………………………………………………………………….82
3. Strategi berjangka….………………………………………………………...90
C. Pembahasan.……………………………………………………………………..91
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..101
B. Saran………………..…………………………………………………………..101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Kerja……………………………………….……………………..48
kepangkatan militer………………………………………………48
dr. Mintohardjo…………………………………………………..48
x
15. Tabel 15. Hasil penilaian akhir rata-rata tingkat kepentingan dan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
3. Lampiran 3. Out put uji validitas dan reabilitas pre-test tingkat kepentingan 114
4. Lampiran 4. Out put uji validitas dan reabilitas pre-test tingkat kepuasan… 116
5. Lampiran 5. Out put uji validitas dan reabilitas riset tingkat kepentingan… 118
6. Lampiran 6. Out put uji validitas dan reabilitas riset untuk tingkat kepuasan.120
xii
ABSTRACT
Sutanto
“OPTIMALIZATION OF HEALTH SERVICE QUALITY
IN TNI’S HOSPITAL IS SEEM BY CUSTOMER (SOLDIERS) SATISFACTION
(CASE STUDY IN MINTOHARDJO NAVAL HOSPITAL)”
xiv+130+17 table+4 pictures+9enclosure
Building of defense in our country can’t be out from the building of TNI ability
person who are the main power of state. The building of ability soldiers target are consist
of maintenance person improving and profesionalism. One of the maintenance person
activity is giving a health services for soldiers and their family. How to bring into reality
the best physical and mental condition is the goal. It can make my motivation to research
of the optimalization in TNI’s hospital quality health service is seem from customer
(Soldiers) satisfaction, case study in Mintohardjo Naval Hospital Jakarta. The goal of this
research are to know grade of expectancy and health service satisfaction, the hospital’s
matter in service quality, and the optimalization of health service strategy has been
implemented in TNI’ hospital, especially Mintohardjo Naval Hospital Jakarta.
To answer this research, the theories are used consist of services quality theory,
the technical of customer satisfaction measurement, and optimalization customer
satisfaction theory. The research are used survey method with cross sectional approach.
The collecting of primary data is done with questioner, interview and live observation
and some secondary data.
Start from analysis that are gotten from Importance performance Analysis (IPA)
model, are obtained eight item problems in the first quadrant so must been improved and
repaired. Then, six items in the second quadrant. It mean that have to maintenance. In the
third quadrant are four matters, it must be kept on. And the last quadrant, only two item
but it has to be optimalization maintenance too. Based on service quality, consist of
responsibility, realibility, assurance, empathy and tangible can be explored some of
constraint and optimalization effort that are faced by hospital to give shape of quality
service for soldiers and family. In the meanwhile are try to shaper of leader participation
in each of level management. The strategy of involvement soldiers try to improving
quality services, the long, midle and short periode strategy, the strategy of optimalization
service activity and strategy of implementation service policy.
xiii
INTISARI
Sutanto
“OPTIMALISASI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TNI
DITINJAU DARI PERSPEKTIF KEPUASAN PRAJURIT PENGGUNA (STUDI KASUS
DI RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO)”
xiv+130+17 tabel+4 gambar+ 9 lampiran
Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan prajurit, kendala dan optimalisasi pelayanan
xiv
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
keselamatan segenap bangsa dari ancaman militer serta ancaman bersenjata terhadap
keutuhan bangsa dan Negara. Pertahanan Negara merupakan upaya utama untuk
UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
(RPJM, 2004).
bahwa Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau, merupakan negara kepulauan
terbesar dan memiliki wilayah yuridiksi laut yang sangat luas. Selanjutnya, secara
geopolitik dan geostrategik Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan
menentukan dalam tata pergaulan dunia kawasan. Dengan potensi ancaman yang
tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang beragam, bangsa dan
secara keseluruhan. Gerakan separatisme di NAD dan Papua serta konflik horizontal
1
di Maluku, Maluku Utara, Poso dan Mamasa yang pernah terjadi beberapa tahun
terhadap ancaman dari luar negeri tetapi juga belum mampu meredam gangguan dari
kurang memadai, medan dan fasilitas latihan yang terbatas, alat instruksi dan alat
penolong instruksi yang relatif kadaluarsa, serta peranan pendidikan dan latihan yang
juga terbatas. Selain itu, masalah kesejahteraan prajurit dan belum tersiapkannya
potensi dukungan pertahanan seperti rakyat terlatih dalam jumlah yang cukup
jangka panjang dan lima tahunan, salah satu programnya adalah perawatan personel,
dasar prajurit dan keluarganya saja, namun juga ketersediaan perumahan, kecukupan
secara finansial dan pelayanan kesehatan yang memadai menjadi tolok ukur kesiapan
prajurit dan keluarganya, menjadi salah satu tugas pokok pimpinan yang tidak bisa
2
dianggap sebagai tugas tidak penting, karena hal ini sangat mempengaruhi mental
rumah sakit-rumah sakit TNI yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Seperti
halnya rumah sakit pada umumnya, rumah sakit TNI juga berorientasi kepada
pelanggannya. Pelanggan disini dapat diartikan sebagai pengguna yakni para prajurit
Oleh karena itu rumah sakit TNI harus mengubah bentuk dan sistem
sakit harus berubah menjadi tempat pemeliharan kesehatan yang memuaskan bagi
prajurit sehat dan penyembuhan bagi yang sakit. Pada saat ini pola ganda pelayanan
semakin menggejala, yaitu pelayanan agar orang tetap dalam kondisi sehat dan
pelayanan penyembuhan. Hal inilah yang akan membawa rumah sakit untuk saling
(Sujudi, 2000:1).
Dalam era sekarang ini, salah satu hal yang menjadi tuntutan pengguna
rumah sakit adalah kepuasan pasien secara total (total customer satisfaction). Bagi
pengelola rumah sakit, kepuasan pasien secara total tersebut harus diterjemahkan
dalam tindakan nyata yang secara jelas dapat diupayakan dan dimonitor. Tindakan
nyata ini secara bertahap dan terus menerus diperbaiki dan dikembangkan untuk
3
memenuhi kebutuhan pelanggan, karyawan bisa menjadi lebih percaya diri dan citra
pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan erat, yaitu kecepatan, ketepatan,
sukses dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, atau dengan kata lain bahwa
pelayanan, maka data dan informasi tentang kepuasan pasien tersebut sangat
dibutuhkan rumah sakit. Oleh karena itu, perlu adanya informasi atau data
pelanggan. Hal ini sesuai dengan keputusan Menpan nomor 63 tahun 2004 yang
mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan termasuk dalam hal ini rumah
sakit, secara berkala diharuskan melakukan survei indeks kepuasan masyarakat tanpa
TNI maupun Polri memiliki rumah sakit sendiri dalam rangka mendukung tugas
pada dekade ini mengarah pada bidang kelautan dan masyarakat pesisir/desa
4
di lingkungan TNI, dilaksanakan oleh rumah sakit Angkatan Laut terutama oleh
Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr. Ramelan di Surabaya dan Rumkital Dr.
Mintohardjo di Jakarta. Kedua rumah sakit ini disamping mempunyai tugas pokok
sakit tipe A dan merupakan rujukan dari rumah sakit TNI wilayah timur. Sedangkan
Rumkital Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit tipe B terletak di tengah kota
Jakarta dan sebagai rumah sakit rujukan TNI AL wilayah Indonesia bagian barat.
Namun yang lebih menarik adalah dikarenakan posisi yang strategis dalam segitiga
emas jantung perekonomian kota Jakarta dan juga berdekatan dengan fasilitas-
fasilitas penting kenegaraan seperti istana negara, gedung DPR/MPR serta kawasan
lokasi tersebut tidak jarang Rumkital Dr. Mintohardjo sebagai unsur pelayanan
pokoknya adalah untuk memberikan dukungan kesehatan pada operasi dan latihan
pelanggan dalam hal ini adalah prajurit sebagai pengguna pelayanan kesehatan di
5
pertahanan matra laut. Prajurit pengguna disini adalah seluruh prajurit maupun
sakit TNI khususnya Rumkital Dr. Mintohardjo. Perlu diketahui pula bahwa
prajurit dan keluarganya adalah pasien askes dan masyarakat umum. Dipilihnya
Rumkital Dr. Mintohardjo sebagai lokasi penelitian terkait dengan tugas pokok dan
posisi strategisnya dalam mendukung tugas pokok TNI sebagai inti kekuatan
B. Rumusan Masalah
rumah sakit TNI ditinjau dari perspektif kepuasan prajurit dengan studi kasus di
6
C. Tujuan
D. Sistematika Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tujuh bab, yang masing-masing merupakan tahapan
secara sitematis dimulai dari pengantar sampai dengan penutup. Bab pertama
diuraikan pengantar penelitian. Dalam pengantar ini akan diuraikan latar belakang
sistematika penulisan.
Selanjutnya pada bab II ditampilkan hasil kajian pustaka atau teori-teori yang
mendukung dalam rangka analisis data yang didapat. Sebelum data dilakukan
pengolahan dan analisis, perlu diuraikan pula teori-teori terkait yang digunakan
dalam pembahasan. Dalam bab dua tersebut juga ditampilkan kerangka teori dan
Bab III adalah hasil penelitian berupa gambaran umum data lokasi maupun
obyek penelitian beserta hasil-hasil penilaian terhadap angket yang disebar. Setelah
didapatkan hasil yang cukup memadai maka dilakukan analisis terhadap data yang
7
penelitian ini ditutup dengan item kesimpulan hasil penelitian (BAB VI) beserta
8
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Pertahanan Negara
tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah segala
Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber
daya nasional lainnya yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah secara total,
terarah, terpadu dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dan Negara. Yang bertindak sebagai komponen utama
yang meliputi matra darat, laut dan udara secara terintegrasi agar mampu
9
adalah:
dan lain-lain.
operasional.
10
pertahanan Negara adalah memaksimalkan segala sumber daya nasional yang berupa
sumber daya manusia, sumber daya alam dan buatan, nilai-nilai, teknologi dan dana
bidang pertahanan.
4. Rumah Sakit
pelayanan kepada pasien baik rawat inap maupun rawat jalan serta pelayanan
penunjang lainnya. Ditinjau dari sisi pelayanan, rumah sakit setidaknya memiliki
lima fungsi yaitu rumah sakit yang mempunyai pelayanan rawat inap, memiliki
2004:5).
11
No.1204/Menkes/SK/X/2004:
“Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
peningkatan kesehatan sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medik dan
para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan. Dalam hai ini rumah sakit
12
berikut :
terbatas.
berikut :
13
akan diuraikan tentang konsep model kualitas pelayanan, pengukuran serta deskripsi
pelayanan yang baik tidak bisa dicapai, karena adanya lima kesenjangan/gap,
yaitu:
rendah.
pelayanan.
14
15
Orientasi Penelitian
Tingkatan Manajemen
Komitmen manajemen
Terhadap kualitas
pelayanan
Standarisasi Tugas
Persepsi dan
feasibilitas Kehandalan
Kepaduan tim
Ketanggapan
Kesesuaian orang Gab 5
Pekerjaan Jaminan
Realitas Kontrol
Empati
Sistem Kontrol
pengawasan Tampilan
Kecendrungan untuk
Mengobral janji Gab 3
Konflik peran
Kejelasan peran
Komunikasi Horisontal
Gab 4
Kecendrungan untuk obral
janji
Gambar 1. Gap dalam kualitas pelayanan 16
Servqual=Perceived-expected
Atau
Keterangan:
(Gasperz, 2003:5)
17
hubungan pasien dengan staf rumah sakit, aspek kompetensi dan aspek
6. Kepuasan Pelanggan
a. Kepuasan
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu
2002).
18
yang diharapkan, kinerja yang dirasakan dan gap antara harapan dan kinerja
HIGH
High Leverage
Kuadran I Kuadran II
19
posisi setiap atribut. Atribut yang ada akan berada diantara empat kuadran yang
ada/koordinat titik tengah kuadran mengacu pada grand mean yakni rata-rata
semua atribut pada bagian kinerja dan rata-rata semua atribut pada bagian
kepentingan.
dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan pelanggan total.
20
tinggi.
dikurangi karena kinerja lebih tinggi dari pada harapan atau dengan
penyampaian jasa dan komunikasi eksternal dan kesenjangan antara jasa yang
21
dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan juga ditentukan oleh pengalaman dan
rumah sakit, tak seorangpun karyawan rumah sakit akan menang beragurmentasi
menanganinnya secara menguntungkan bagi dia dan bagi rumah sakit itu sendiri
(Kotler, 2004:58).
22
1. Karyawan
2. Pengguna layanan
3. Pelanggan lain
Personel
Proses Lingkungan
phisik
Gambir Jakarta Pusat tahun 2009” dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
23
masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana
kurang dari yang diharapkan dari masyarakat, maka penelitian disebut tidak
baik. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang mengacu pada konsep
puluh lima persen atau sudah baik. Ini menunjukkan keberhasilan dari pihak
24
persen atau cukup baik. Jika dibandingkan, kualitas pelayanan dari kelima
perhitungan statistik dan diagram kartesius, menurut penulis tesis ini ada
beberapa hal yang dianggap baik dan perlu dipertahankan adalah kinerja
merasa puas terhadap kebersihan gedung serta kerapian petugas, apotek yang
dua hal yang menurut penerima layanan perlu harus ditingkatkan, dimana
25
b. Tesis dengan judul Analisis kualitas jasa pada pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2003.
Ditulis oleh Astri Ilhamsyah dari Studi Ilmu Administrasi FISIP UI.
kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada
di RSUD Pasar Rebo yang diteliti, tapi hanya dibatasi pada unit pelayanan
Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa
26
kepuasan dari 120 orang responden yang diambil secara acak memakai
digunakan, hanya 20 indikator yang reliabel dan valid untuk dianalisis lebih
banyaknya faktor yang terbentuk adalah faktor yang memiliki nilai eigennya
lebih dari itu. Keenam faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian
(3) faktor komunikasi (6,893%); (4) faktor kenyataan fisik (6,520%); (5)
(5,150%).
27
c. Tesis dengan judul Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus
FISIP UI.
menimbulkan kehilangan jumlah volume air cukup tinggi yaitu berkisar 45-
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan kehilangan air tersebut ialah
]ayanan yang tepat dan cepat , Assurance yaitu pengetahuan dan keramahan
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Budi Asih. Tesis ini
28
persepsi atau tanggapan pengguna jasa terhadap layanan yang diberikan dan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai terhadap 100 pasien
poliklinik rawat jalan yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik
dan tangible.
poliklinik rawat jalan RSUD Budhi Asih sebagian besar berada pada
setiap dimensi juga berada pada kontinum cukup memuaskan. Sementara dari
29
sakit.
di Gedung Rawat Inap Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.
UI tahun 2009.
Rawat Inap Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diteliti, dibatasi pada
Ruang Rawat Inap Kebidanan, Bedah dan Penyakit Dalam Lantai-6 dengan
30
(tiga puluh dua) pertanyaan dan disusun berdasarkan Skala Likert untuk
layanan yang diterima pasien pada setiap dimensi dilakukan dengan cara skor
dengan menggunakan program SPSS 15.0 Hasil analisis data, simpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini bahwa kualitas layanan yang diberikan di
yang erat antara kualitas layanan yang diberikan dengan tingkat kepuasan
31
pasien, semakin baik kualitas layanan, maka semakin puas pasien, juga
terlihat bahwa layanan yang diberikan belum sesuai harapan pasien, ini
B. Kerangka Teori
1. Alur Pikir
Kehandalan
Tanggapan
Ketanggapan Pelanggan
Jaminan
Empati
Tingkat Tingkat
Tampilan Kepentingan Pelaksanaan
Kinerja
Kepuasan
Pelanggan
32
pelayanan dapat dilihat dari perbedaan antara harapan atau tingkat kepentingan dan
kinerja yang diberikan rumah sakit kepada para pasiennya. Hal ini merupakan
a. Definisi Konseptual
dan pemakaian yang didapat dari perbandingan yang dilakukan oleh pembeli atas
reward dan biaya pembelian dengan konsekuensi yang diantisipasi. Tse dan
perbedaan antara ekspektansi awal (atau standart kinerja tertentu) dan kinerja
Sedangkan menurut Halstead dkk (1994) dalam Tjipto dan Chandra (2005:196),
33
pembandingan antara nilai persepsi atau kinerja aktual dengan nilai harapan atau
b. Definisi Operasional
Tabel 1.
1 2 3
34
1 2 3
35
C. Metode Penelitian
1. Pemilihan Lokasi
a. Tempat Penelitian
b. Alasan
alasan bahwa Rumkital Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit tingkat dua dan
sebagai rujukan rumah sakit TNI AL wilayah barat. Rumkital Dr. Mintohardjo
lingkungan kerja TNI AL dan juga sebagai pendukung utama bidang kesehatan
2. Sumber Informasi
dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sumber informasi
atau data diperoleh dari responden setelah dilakukan pengisian kuesioner dan
wawancara. Sedangkan populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pasien berstatus
prajurit tanpa memandang pangkat maupun jabatan, keluarga prajurit maupun teman
Rumkital Dr. Mintohardjo. Pasien askes maupun pasien umum tidak dijadikan
36
3. Jenis data
Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif yang dilengkapi data kualitatif
sakit sudah berlangsung sejak 1957 sampai dengan saat pembuatan tesis ini masih
berlangsung. Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 352 sampel.
Hal ini sudah sesuai dengan teori Sugiyono (2003:99). Dalam tabel 5.1 yang
menyebutkan bahwa jika populasi tak terhingga maka untuk tingkat kesalahan 1%
jumlah sampelnya 664, tingkat kesalahan 5% sejumlah 349 dan tingkat kesalahan
10% sejumlah 272 sampel. Sehubungan dengan data yang akan dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder maka data primer dikumpulkan
yang berobat terhitung mulai tanggal April 2010 sampai dengan September 2010
serta pihak perwakilan manajemen yang telah ditunjuk oleh pimpinan rumah sakit.
37
Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara mengambil data dari arsip dan
berobat, dibagi menjadi dua yaitu pelanggan yang menjalani perawatan inap di
rumah sakit dan tidak menjalani perawatan inap atau rawat jalan. Bagi prajurit yang
menjalani perawatan inap maka kuesioner dibagikan dan setelah diisi dikumpulkan
menggunakan tingkat pengukuran ordinal dengan kategori jawaban terdiri atas lima
tingkatan. Oleh karena itu alternatif jawaban tersebut dapat diberi skor dari nilai 1
5 = sangat penting
4 = penting
3 = ragu-ragu
2 = kurang penting
1 = tidak penting
38
yaitu:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = ragu-ragu
2. = kurang baik
1 = tidak baik
menjadi data data interval untuk menghitung rata-rata. Sebelum dan sesudah
Dalam penelitian ini uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap instrumen
penelitian yang berupa variabel indikator yang terdiri dari penelitian tingkat
kepentingan atau harapan, penelititan kinerja atau persepsi. Uji tersebut dilakukan
dua kali yaitu berupa uji pre test, yaitu pengujian kuesioner sebelum dimulainya
pengumpulan data (100 kuesioner) dan uji riset sesungguhnya yaitu pada saat semua
39
data sudah dikumpulkan. Dua kali pengujian ini dilakukan terutama untuk
hasil “corrected item-total correlation” lebih besar dari r-tabel, dicari dengan rumus
t-hitung yaitu: Nilai t dicari dalam tabel t dengan derajat signifikan sebesar 5% dan
derajat kebebasan (df)= n-2. Hasil pengujian dinyatakan valid bila nilai “corrected
bila nilai crombach’s alpha lebih besar dari 0,7 (Kuncoro, 2003:266), atau setiap
nomor pernyataan/pertanyaan dinyatakan reable bilai nilai alpha if item deleted lebih
sampel yang dipilih secara acak tanpa memandang pangkat, jabatan, korps maupun
angkatan.
40
program Microsoft excel, Statistical Package for Social Sciences (SPSS) ver.
13.0.
1) Pengeditan
2) Memberi kode
3) Memasukan Data
41
berikut:
b. Analisis data
pelanggan dengan metode IPA dengan tujuan untuk melihat sejauh mana penyebaran
atribut kualitas pelayanan dalam sebuah diagram yang mampu mencerminkan sikap
42
BAB III
GAMBARAN UMUM
Rumkital Dr. Mintohardjo berdiri pada tanggal 1 Agustus 1957 dengan nama
fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk anggota TNI Angkatan Laut di Jakarta,
ketika pada tahun 1950 semula dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Komando
Daerah Maritim Djakarta (KMDK), Jalan Prapatan No. 48, perawatan pasien
dilaksanakan di Jalan Cut Mutia No. 16 serta Klinik Bersalin di Jalan Citandui No. 4
Mayor Laut (K) Dr. Gandi AT, saat itu pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 5
(lima) orang dokter yakni: dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah, dokter
spesialis kebidanan, dokter spesialis penyakit dalam dan seorang dokter umum.
Rumkital Dr. Mintohardjo secara resmi digunakan sejak tanggal 15 Mei 1974,
Sejak tahun 1976 Rumkital Dr. Mintohardjo merupakan Rumah Sakit Matra
Laut wilayah barat dengan dimilikinya ”Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) ”
43
yakni Unit untuk penanggulangan akibat penyelaman, kegiatan matra laut seperti uji
Rumkital Dr. Mintohardjo yang berada di Jl. Bendungan Hilir No. 17 Jakarta
Pusat adalah rumah sakit tingkat II atau setara rumah sakit tipe B dengan kapasitas
rawat inap sebanyak 256 Tempat Tidur (TT) serta fasilitas gedung dan peralatan
medis, penunjang medis yang cukup lengkap sebagai rumah sakit rujukan.
satuan kerja (satker) kesehatan TNI Angkatan Laut wilayah barat. Dalam
Mintohardjo mempunyai visi, misi dan motto yang menjadi target kinerja seluruh
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI AL Wilayah Barat Yang Bermutu, Dicintai
2. Misi
44
3. Motto
4. Faslsafah
dan dibantu oleh dua orang wakil kepala yakni Wakil Kepala Bidang Pembinaan
(Wakabin) dan Wakil Kepala Bidang Medis (Wakamed). Pada saat penelitian ini
berlangsung Karumkital Dr. Mintohardjo dijabat oleh Kolonel Laut (K) Dr. Rahardjo
Ario Mataram dengan Kolonel Laut (K) Dr. Gardjito Sipan sebagai Wakabin dan
Kolonel Laut (K) Dr. Sinarta Natasamudra sebagai Wakamed. Kelompok Ahli
(Pokli) rumah sakit adalah unsur ahli yang membantu pimpinan rumah sakit.
Sedangkan unsur staf yang mendukung antara lain, sekretariat, perencanaan program
spesialistik, pelayanan rawat inap, pelayanan penunjang medik dan penunjang non
45
personel militer dan pegawai negeri sipil TNI AL beserta keluarganya di wilayah
mempunyai fungsi :
peningkatan kemampuannya.
dan merupakan rumah sakit rujukan tertinggi matra laut di wilayah barat.
sakit.
46
pelaksanaan tugasnya.
tugasnya.
orang yang dibagi atas Militer, Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI AL dan Pegawai
47
Tabel 2
Data Personel Berdasarkan Bidang Kerja September Tahun 2010
1 2 3 4 5
Militer 51 118 88 257
Tabel 3
Data Personel Berdasarkan Kepangkatan Militer September Tahun 2010
1 2 3
1. Pati _
2. Pamen 80
1 2 3
3. Pama 38
4. Bintara 91
5. Tamtama 50
Jumlah 259
48
Tabel 4
Data Personel Berdasarkan Kepangkatan PNS per September Tahun 2010
1 2 3
1. IV 20
1 2 3
2. III 194
3. II 315
4. I 30
Jumlah 559
Tabel 5
Data Personel PHL Berbagai Profesi per September 2010
Golongan Jumlah
1 2
PHL 303
49
Untuk memberikan pertolongan yang cepat, tepat dan akurat dengan dilengkapi
2. Administrasi Medis
Pada bagian ini data diri dan status kesehatan dicatat secara komputerisasi dan
Unit rawat jalan yang terdiri dari atas poliklinik spesialis/sub spesialis:
penyakit kandungan
g. Poliklinik jantung
i. Poliklinik alergi
j. Poliklinik syaraf
k. Poliklinik jiwa
m. Poliklinik mata
n. Poliklinik THT
50
ruang rawat inap terdiri dari ruangan VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan
tinggi atau hyperbaric maka dibangun hyperbaric center di rumah sakit ini.
(RUBT) yaitu:
6. Medical Chek-up
subspesialis antara lain terdiri dari tindakan bedah umum, bedah orthopedi,
urologi dan bedah syaraf, Penyakit dalam, Spesialis gigi dan mulut,
51
8.Penunjang Klinis
Untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan diagnosa yang tepat untuk
diagnosa.
9. Apotik
11. Penunjang lain seperti: ATM, wartel, parkir, masjid, kamar jenazah.
52
BAB IV
sejak tanggal 22 April 2010 sampai dengan tanggal 30 September 2010. Dari
jumlah tersebut kuesioner kembali sebanyak 367 eksemplar, dari 367 kuesioner
tersebut sebanyak 15 di antaranya tidak diisi lengkap sehingga jumlah yang dapat
langsung maupun dalam masa perawatan inap di rumah sakit. Aspek yang dilihat
Berdasarkan hasil pengolahan data primer sampai pada batas waktu dan
1. Umur responden
Data responden menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
53
Tabel 6
Distribusi Responden menurut Kelompok Umur
2. Jenis kelamin
Data responden secara lengkap menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Distribusi responden menurut jenis kelamin
perempuan.
3. Pendidikan
Data responden menurut latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel 8
berikut ini:
54
Tabel 8
Distribusi Responden Menurut Latar Belakang Pendidikan
SMU dan secara kebetulan tidak ada yang berlatar belakang S3.
4. Status perkawinan
Data responden secara lengkap menurut status perkawinan adalah sebagai berikut:
Tabel 9
Distribusi Responden Menurut Status Perkawinan
STATUS
NO PERKAWINAN JUMLAH PERSENTASE KET
1 2 3 4 5
1 Tidak nikah 67 19.03
2 Nikah 285 80.97
Jumlah 352 100.00
Sumber: Hasil pengolahan data primer 2010
5. Domisili
Data responden secara lengkap menurut domisili atau tempat tinggal adalah
sebagai berikut:
55
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan Domisili
Tabel tersebut di atas terlihat bahwa persentase terbesar pasien yang berobat
6. Status pasien
Data responden secara lengkap berdasarkan status pasien adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Distribusi responden berdasarkan status pasien
pasien langsung yakni 59,38%, sisanya adalah keluarga prajurit dan teman
sejawat.
56
7. Status perawatan
berikut:
Tabel 12
Distribusi responden berdasarkan status perawatan
STATUS
NO PERAWATAN JUMLAH PERSENTASE KET
1 2 3 4 5
adalah pulang perawatan yakni sebesar 64,77%, sisanya data terhadap pasien yang
menjalani perawatan.
8. Status pekerjaan
berikut:
Tabel 13
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan/korps
57
berstatus sebagai prajurit TNI Angkatan Laut maupun keluarganya yakni sebesar
83,81% sedangkan 16,19% sisanya berasal dari prajurit TNI AD dan TNI AU
maupun keluarganya.
software SPSS ver. 13. Pada r-tabel dengan n= 100 terlihat nilai r-tabel
alpha sebesar 0,931. Karena nilai tersebut lebih besar dari 0,7 maka
58
software SPSS ver. 13. Pada r-tabel dengan n= 100 nilai r-tabel
alpha sebesar 0,975. Karena nilai tersebut lebih besar dari 0,7 maka
(data hasil analisis statistik dengan software SPSS ver 13 seperti pada
lampiran 4).
software SPSS ver. 13. Pada r-tabel dengan n= 352 nilai r-tabel
59
alpha sebesar 0,926. Karena nilai tersebut > 0,7 maka instrumen
software SPSS ver. 13. Pada r-tabel dengan n= 352 nilai r-tabel sebesar
dinyatakan valid.
alpha sebesar 0,964. Karena nilai tersebut lebih besar dari 0,7 maka
60
Tabel 14
Nilai Cronbach’s Alpha
1 2 3 4
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha baik pada
dinyatakan reliabel atau memiliki konsistensi yang baik sebagai alat ukur.
berikut:
61
Tabel 15
Hasil Penilaian Akhir Rata-Rata Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan
Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan
Di Rumkital dr. Mintohardjo
1 2 3 4
62
1 2 3 4
D Empati dengan kode “E”
.3,64 sedangkan untuk tingkat kepuasan adalah 4,29. Sebelum melihat lebih
matriks IPA, perlu juga dilihat satu-persatu urutan hasil rata-rata penilaian baik
63
Tabel 16
Berdasarkan tabel 16 di atas terlihat bahwa atribut J1, T3, TM4, TM3
dan H1 menduduki posisi lima besar teratas/di atas rata-rata. Hal ini berarti
sebesar 4,1 pada atribut J1 (pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam
menetapkan diagnosis) dan terendah pada atribut E1 (ruangan yang bersih rapi
64
Tabel 17
Penilaian Prajurit Terhadap Tingkat Kepentingan/Harapan Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Urutan Penilaian
Berdasarkan tabel 15 di atas terlihat bahwa atribut dengan kode H2, J1,
perawatan yang cepat dan tepat, sedangkan terendah pada atribut emphati 1
65
Rumus:
Servqual=Perceived-expected
Diketahui:
Serqual= 0,65
Adapun hasil analisis IPA terhadap kepentingan dan kinerja adalah sebagai
berikut:
II
III IV
66
a. Kuadran I
berikut:
1) H2 = Kehandalan 2
2) H4 = Kehandalan 4
3) H3 = Kehandalan 3
4) E2 = Empati 2
5) E3 = Empati 3
6) J2 = Penjaminan 2
7) J3 = Penjaminan 3
8) TM2 = Tampilan 2
67
b. Kuadran II
1) H1 = Kehandalan 1
2) J1 = Penjaminan 1
3) T1 = Ketanggapan 1
4) T2 = Ketanggapan 2
keluhan pasien.
5) T3 = Ketanggapan 3
dimengerti.
6) T4 = Ketanggapan 4
c. Kuadran III
1) J4 = Penjaminan 4
2) E1 = Empati 1
3) E4 = Empati 4
4) TM 1 = Tampilan 1
68
d. Kuadran IV
1) TM3 = Tampilan 3
2) TM4 = Tampilan 4
saran-saran yang masuk ke dalam tiga kategori yakni aspek personal, proses
dan lingkungan. Dari 352 kuesioner penelitian yang diolah terdapat 121
a. Personal
Secara umum saran yang masuk dalam kategori ini banyak menyoroti
kinerja perawat dan dokter dalam menjalankan tugasnya, baik yang terkait
menghendaki agar perawat lebih sigap dalam membantu pasien dan lima
responden meminta agar perawat lebih sabar. Terkait dengan tenaga dokter, 6
(enam) responden menyarankan agar dokter selalu ada pada ruang kerjanya
dan dua responden lainnya menginginkan agar dokter tidak tergesa-gesa saat
69
memeriksa responden meskipun jumlah yang antri banyak. Hal ini juga
“….. untuk antrian sih tidak terlalu lama, yang lama malah nunggu
dokternya itu lho…., keluhan teman-teman juga begitu, antri dari jam
delapan dokternya datang jam sepuluhan…”
b. Proses
beragam, namun sebagian besar menyoroti tentang aspek persamaan hak untuk
c. Lingkungan
kebersihan dan kerapihan yang ada sekarang ini harus dipertahankan namun
perawatan. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan responden Koptu
70
syukur AC yang sudah rusak segera diganti dengan yang baru sehingga
pasien merasa lebih nyaman. Untuk kebersihan sudah bagus……dst”
S istri dari seorang prajurit yang menderita post skizofrenia. Hal ini agar
C. Pembahasan
yang berada di kuadran I (pertama). Kedelapan variabel tersebut terdiri dari tiga
dari variabel kehandalan, dua dari empati dan penjaminan serta satu variabel
tampilan. Peta pada kuadran I terlihat hasil persepsi terhadap kepentingan lebih
tinggi di atas rata-rata namun penilaian terhadap kepuasan kinerja yang diberikan
berada di bawah nilai rata-rata. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel yang berada
pada posisi ini perlu mendapat perhatian khusus karena tingginya ekspektansi
namun rendah dalam kinerja. Atau dengan kata lain kinerja perlu lebih
sebagai berikut:
71
bawah nilai rata. Dalam arti bahwa kecepatan dan ketepatan baik
waktu)
Hal ini perlu mendapat koreksi dan kajian lebih mendalam sehingga
ini.
72
73
diberikan.
digunakan)
penting, nilai di atas rata-rata dan berada di item kuadran yang masih
pada saran yang masuk, dimana secara umum saran yang masuk banyak
dengan padatnya pasien yang datang, padatnya jadwal kegiatan di rumah sakit
74
Pegawai Harian Lepas (303 dari 1119 Orang) sehingga kepuasan pada diri
dalam pelayanan jasa yakni bekerja benar adalah yang utama do the right at
first.
Angkatan Laut berupa Tri Sila yang meliputi hirarkhi, disiplin dan
kehormatan militer sangat melekat pada insan TNI AL, diharapkan dalam hal
pelayanan kesehatan hal ini tidak berlaku terutama pada penafsiran arti
hak dan kewajiban. Pengertian ini yang sering disalah tafsirkan adalah dengan
diaplikasikan oleh pimpinan rumah sakit. Dari uraian di atas hasil akhir yang
Bilamana kita melihat pada kuadran II, yang mana disimpulkan bahwa
75
juga tinggi di atas rata-rata, berarti antara kinerja yang diberikan dan harapan
memberikan kepuasan kepada pengguna jasa dalam hal ini para prajurit
di bawah rata-rata. Variabel ini tetap perlu mendapat perhatian dan dikelola
kepentingan di bawah nilai rata-rata namun kinerja yang diberikan di atas rata-
rata. Hal ini diartikan bahwa telah terjadi kelebihan prestasi/over prestasi dari
yang pengguna pelayanan sebenarnya butuhkan. Ada dua variabel yang berada
pada posisi ini antara lain adalah TM3 = Tampilan 3 (Kebersihan ruang dan
kesehatan). Di sini terlihat, ternyata dari aspek kebersihan ruangan dan taman
kesehatan. Dalam era globalisasi ini salah satu hal yang menjadi tuntutan para
76
dari prajurit itu sendiri. Akhirnya secara makro berdampak pada keberhasilan
77
BAB V
1. Kehandalan
satu dari lima dimensi kepuasan pengguna pelayanan kesehatan dan indikator-
tepat, tidak berbelit-belit serta semua dikerjakan sesuai jadwal yang sudah
78
2. Responsibility/Ketanggapan
hal lain yang berhubungan dengan penyakit. Kendala yang dihadapi terkait
pengguna pelayanan.
79
belum merata.
3. Assurance/Penjaminan
mampu memberi rasa aman dan nyaman bagi setiap pengguna pelayanan
bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah serta jaminan akan keamanan dan
80
sakit.
rasa aman.
4. Empati
pelayanan dengan penuh kesabaran, tidak pandang bulu serta akan lebih baik
81
pelaksanaan kepedulian.
5. Tangible/Tampilan
kesehatan itu sendiri pada saat bertugas. Kendala yang dihadapi di lapangan
82
a. Manajerial
adalah:
83
anggota.
keputusan di lapangan.
permasalahan terakhir.
pada umumnya.
84
bidang pelayanan. Tahap pertama pada akhir tahun 2009 telah dirintis dan
dan rekam medis. Hal ini telah dirasakan adanya peningkatan kecepatan dan
pengguna pelayanan.
bahkan pada pelayanan internal rumah sakit. Sistem informasi ini akan
secara terbatas. Sumber tenaga kerja yang ada, berasal dari penerimaan
85
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota TNI Angkatan Laut sendiri.
kebutuhan organisasi.
yang bersangkutan.
menerapkan prinsip the right man and the right place yakni
86
diawaki oleh personel yang cakap dibidangnya. Oleh karena itu dalam
mungkin.
Hal yang tidak kalah penting adalah terkait lokasi rumah sakit
87
belas bidang pelayanan menjadi item penilaian oleh tim penilai. Enam
diperoleh informasi bahwa sumber dana rumah sakit diperoleh dari dua
serta dana Non APBN. Dana non APBN diperoleh dari dana hasil
88
89
Salah satu strategi dalam rangka pelibatan pengguna layanan (TNI dan
dalam hal ini telah melaksanakan dengan membuka kotak saran di berbagai
bilamana perlu akan diberikan tindak lanjut dan saran-saran kepada pimpinan
rumah sakit.
masih relatif baru untuk mewadahi pelayanan kepada pelanggan, yakni Unit
pelayanan kehumasan ke dalam dan ke luar rumah sakit, namun juga secara
90
Master Plan Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2004 sampai dengan 2024.
Master plan tersebut masih sebatas kepada bangunan fisik gedung maupun
lingkungan rumah sakit. Konsep ini kembali dipaparkan oleh pimpinan rumah
sakit kala itu dan disetujui dihadapan pimpinan TNI Angkatan Laut pada awal
Timur.
C. Pembahasan
peningkatan kualitas pelayanan yang telah dilaksanakan, berikut ini akan dikaji
91
Mintohardjo
pelayanan
staf dan anggota, bahwa Rumkital Dr. Mintohardjo tidak akan dicintai
92
anggota.
93
mewujudkannya.
bisa hanya dijadikan retorika belaka tanpa adanya suatu tindak lanjut
lapangan.
secara berkala.
94
jelas.
pelayanan.
95
termaktub pada bab sebelumnya, yakni ada delapan atribut berada pada
efisien
kebutuhan
kepada anggota.
96
Salah satu strategi dalam rangka pelibatan pengguna layanan (TNI dan
dan proses keberlanjutannya. Suatu metode riset yang sulit diaplikasikan dan
digunakan kembali oleh Hospital Personal research, tidak ada faedahnya bagi
sasaran riset, justru akan lebih bermanfaat baik langsung maupun tidak
97
pengguna layanan.
langkah lanjutan.
pelayanan yang diberikan. Hal ini dapat dilakukan pada akhir masa pelayanan
98
kesehatan berupa pemberian souvenir, leaflet, kalender rumah sakit dan lain-
3. Strategi berjangka
dan TNI Angkatan Laut pada umumnya, diharapkan tidak keluar dari rel
master plan yang telah dibuat sebelumnya. Master plan yang ada telah melalui
kajian mendalam dan panjang dengan melibatkan berbagai tenaga ahli dan
bersifat futuristik. Namun ada yang belum dipersiapkan yakni master plan
sumberdaya manusia dan master plan alat dan peralatan kedokteran. Master
plan gedung, master plan peralatan dan master plan sumber daya manusia
operasionalisasi.
Hal lain yang tidak akalah penting adalah ketika sebuah organisasi
seluruh bagian dalam organisasi. Hal ini bisa dicapai dengan pelaksanaan
anggota dan pelibatan anggota itu sendiri dalam setiap kegiatan pelayanan.
99
Dengan kata lain, penerapan strategi pemberdayaan dan rasa memiliki dapat
rumah sakit.
pelanggan.
penghargaan
penggguna layanan.
Diharapkan dengan tercapainya pelayanan yang prima, para prajurit akan merasakan
kepuasan atas pelayanan kesehatan serta semakin mencintai rumah sakit miliknya.
Fungsi hakiki Rumkital Dr. Mintohardjo adalah mendukung pelaksanaan operasi dan
100
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
101
102
DAFTAR PUSTAKA
Adidaya, Sasri, 2004. Analisis Kepuasan Residen di Balai Kasih Sayang Pamardisiwi
Jakarta. Jakarta: Program Pasca Sarjana Peminatan Magister Administrasi
Publik Fisip UI.
Bateman, Thomas S. and Snell, Scott A., 1999. Management : Building Competitive
Advantege, Boston: Irwin McGraw-Hill.
Gaspersz, Vincent, 2005. Balance Scorecard Dengan Six Sigma, Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent, 2001. Total Quality Management, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya (KARS), 2003.
Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit : Instrumen Survey Akreditasi RS 16
Pelayanan. Jakarta: Penerbit KARS.
Kuncoro, Mudraja, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonom : Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis? Jakarta: Penerbit Erlangga.
103
Lehman, Donald R. And Winer, Russel S, 1998. Analyss for Marketing Planning,
Boston:Irwin/ McGraw-Hill.
Lovelock, Christopher, Wirtz, Jochen, and Hean, Tat Keh, 2002. Service Marketing
in Asia : Managing People, Technology, and Strategy, Singapore: Prentice
Hall.
Ratminto & Atik, 2006. Manajemen Pelayanan Umum. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, 2005. Analysis Statistik dengan Microsof Excel &
SPSS, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Santosa, Singgih, 2006. SPSS dan Excel untuk mengukur Sikap dan Kepuasan
Konsumen, Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.
Sujudi, 2000. Menuju Paradigma Sehat dengan Pelayanan Prima, Seminar Nasional
(sambutan Menteri Kesehatan), Yogyakarta.
104
Zeithalm, Pasuraman & Berry, 1990. Delivering Quality Service balancing Customer
Perception and Expectation. New york: the Free Press.
Zeithalm and Bitner, Mary Jo, 2003. Services Marketing: Integrating Customer
Focus Across the Firm, New York: McGraw Hill.
105