GANGGUAN MAKAN seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa dimana

keadaan ini sering didapatkan pada remaja muda akibat takunya berat badan
bertambah atau takut dikatakan “gemuk”
 ANOREKSIA NERVOSA
Adalah gangguan dimana seseorang merasakan berat, ukuran atau
bentuk badannya contohnya orang “merasa gemuk” walaupun kurus
kering dan yakin bahwa salah satu tubuhnya “terlalu gemuk” walaupun
jelas berat badan di bawah normal sehingga usaha mati-matian untuk
kurus seringkali sampai titik kelaparan. Paling banyak dialami pada
wanita usia remaja akibat masa transisi anak.
Paling sering pada anak prapubertas, usia 13-25 tahun dan
puncaknya pada 14-18 tahun. Frekuensi tertinggi pada wanita muda yang
profesinya memerlukan kekurusan, seperti model dan penari ballet.
Gejala klinis dari anoreksia nervosa ini seperti amenore (tidak
haid) selama 3 siklus, depresi, kecemasan, kaku, perfeksionis dan
seringnya ditemukan keluhan nyeri perut. Dan sering kali pada orang
dewasa memiliki penurunan minat nyata dalam seks.

 BULIMIA NERVOSA
Bulimia nervosa lebih sering ditemukan daripada anoreksia
nervosa. Bulimia nervosa ini adalah keadaan dimana seseorang
mengkonsumi makanan yang banyak tetapi diikuti rasa bersalah, depresi
atau muak terhadap diri sendiri sehingga makanan yang dimakan tadi
dimuntahkan sendiri atau menggunakan pencahar, puasa atau latihan
yang berat untuk mencegah penambahan berat badan.
Didapatkan pada usia 15-30 tahun dengan berat badan normal,
tetapi memiliki riwayat kegemukan.
Yang paling sering terjadi pada bulimia nervosa ini adalah muntah
dan biasanya diinduksi dengan memasukkan jari ke dalam tenggorokan,
walaupun beberapa pasien mampu muntah atas kehendaknya. Depresi
sering kali mengikuti episode dan disebut penderitaan setelah pesta
makan (postbinge anguish). Makanan dimakan secara sembunyi-
sembunyi dan cepat dan kadang-kadang tidak dikunyah.

Gangguan makan ini dapat diobati dengan psikoterapi dan juga dengan
farmakologis atau dengan obat.

Referensi : buku saku psikiatri.