You are on page 1of 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

Kulit menutupi tubuh dengan sempurna dan merupakan lanjutan dari membrane yang
melapisi orifisium tubuh. Kulit melindungi struktur yang berada di bawahnya dari cedera dan
serangan mikroba. Kulit mengandung ujung saraf sensoris (somatik) nyeri, suhu, dan sentuhan.
Selain itu, kulit terlibat dalam regulasi suhu tubuh.

Kulit memiliki area permukaan total 4,5 – 6 m2 dan berat sekitar 4 kg. Diperkirakan
bahwa setiap inci persegi kulit berisi 4,5 m pembuluh darah ; 3,6 m saraf, 650 kelenjar keringat,
100 kelenjar minyak, 1500 reseptor sensorik, dan lebih dari 3 juta sel yang terus – menerus mati
dan diganti. Kulit terdiri atas dua regio: epidermis dan dermis. Perubahan pada kulit
meningkatkan risiko untuk mengalami gangguan fisik dan psikologis, yang meliputi
keseimbangan cairan dan elektrolit, pengaturan suhu, infeksi, penyembuhan luka, dan konsep
diri.

EPIDERMIS

Epidermis, adalah bagian permukaan atau bagian paling luar pada kulit, terdiri dari atas
sel epitel. Epidermis memiliki empat atau lima lapisan, yang bergantungan pada
lokasinya; ada lima lapisan pada telapak tangan dan telapak kaki, dan empat lapisan pada
bagian tubuh lainnya.

Stratum basale adalah lapisan terdalam epidermis. Lapisan ini berisi melanosit, sel
yang menghasilkan pigmen melanin, dan keratinosit, yang menghasilkan keratin.
Melanin membentuk perisai pelindung untuk melindungi keratinosit dan ujung saraf pada
dermis dari efek sinar ultraviolet yang merusak. Aktivitas melanosit dapat menjelaskan
perbedaan warna kulit pada manusia. Keratin adalah protein fibrosa dan penolak air yang
menyebabkan epidermis memiliki kualitas protektif dan keras. Ketika keratinosit matur,
keratinosit bergerak naik melalui lapisan epidermal, yang pada akhirnya menjadi sel mati
pada permukaan kulit. Jutaan sel tersebut luruh oleh abrasi setiap hari, tetapi jutaan sel
lainnya secara serentak diproduksi di stratum basale. Lapisan epidermis berikutnya
adalah stratum spinosum. Beberapa lapisannya tebal, mengandung berlimpah sel yang
muncul dari sumsum tulang dan bermigrasi ke epidermis. Mitosis terjadi pada lapisan ini
walaupun tidak sebanyak yang terjadi pada stratum basale.

Stratum granulosum hanya memiliki dua dari tiga lapisan yang tebal. Sel stratum
granulosum mengandung glikolipid yang memperlambat kehilangan air di sepanjang
epidermis. Keratinesasi, penebalan membran plasma sel, dimulai di stratum granulosum.
Stratum lusidum hanya ada di area kulit yang tebal. Lapisan ini terdiri atas keratinosit
yang mati dan menjadi rata. Lapisan terluar epidermis, stratum korneum, juga merupakan
lapisan paling tebal, terdiri atas sekitar 75% ketebalan total epidermis. Lapisan ini terdiri
atas sekitar 20 sampai 30 lembar sel mati yang diisi dengan fragmen keratin yang
tersusun dalam “papan” yang mengelupas sebagai kulit kering.

Penggantian total epidermis berlangsung sekitar sebulan. Pemeliharaan epidermis


yang sehat bergantung pada tiga proses sebagai berikut.

1. Deskuamasi (peluruhan) sel berkeratin dari permukaan.


2. Keratinisasi sel yang efektif mendekati permukaan.
3. Pembelahan sel yang terus menerus di lapisan lebih dalam dengan sel baru yang
terbentuk yang terdorong ke permukaan.

Rambut, sekresi dari kelenjar sebasea, dan duktus kelenjar keringat harus melalui
epidermis untuk mencapai permukaan.

Permukaan epidermis yang tampak menonjol oleh tonjolan sel di dermis disebut
papilla. Pola tonjolan ini berbeda pada setiap individu. Tonjolan ke bawah lapisan
germinatif antara papilla diyakini membantu member nutrisi bagi sel epidermis dan
menstabilkan dua lapisan, serta mencegah kerusakan akibat gaya pencukuran. Lepuh
(blister) terjadi saat trauma menyebabkan terpisahnya dermis dan epidermis serta cairan
serosa yang berada diantara dua lapisan tersebut.

DERMIS

Dermis adalah lapisan dalam kedua pada kulit. Tersusun dari jaringan ikat yang fleksibel,
lapisan ini sangat kaya akan sel darah, serabut saraf, dan pembuluh darah limfatik.
Sebagian besar folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat terletak di dermis.
Dermis terdiri atas lapisan papiler dan retikular. Lapisan papiler mengandung kapiler dan
reseptor terhadap nyeri dan sentuhan. Lapisan retikular yang lebih dalam berisi pembuluh
darah, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, reseptor tekanan yang dalam, dan berkas
serat kolagen yang tebal. Regio di antara berkas ini membentuk garis pembelahan pada
kulit. Insisi pembedahan yang sejajar dengan garis pembelahan ini akan lebih cepat
sembuh dengan jaringan parut yang lebih kecil dibandingkan insisi atau luka traumatik
yang melintang garis pembelahan.

Dermis bersifat elastik dan keras. Dermis disusun oleh jaringan ikat dan matriks
mengandung serat kolagen yang bertautan dengan serat elastik. Ruptur serat elastik
terjadi saat kulit terlalu meregang, menyebabkan striae yang permanen atau stretch mark
(tanda sisa regangan). Tanda ini dapat ditemukan pada orang hamil dan obesitas. Serat
kolagen mengikat air dan menyebabkan kulit memiliki daya rentang, tetapi kemampuan
ini menurun seiring usia, keriput terjadi. Fibroblas, sel mast, dan makrofag merupakan sel
utama yang ditemukan di dermis. Di lapisan terdalam yang mendasari, terdapat jaringan
ikat longgar dan beragam jumlah jaringan adipose (lemak). Struktur di dalam dermis
meliputi:

1. pembuluh darah;
2. pembuluh limfe;
3. ujung saraf sensoris (somatik);
4. kelenjar keringat dan duktusnya;
5. rambut, otot pili arektor, dan kelenjar sebasea.

SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang
fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan
banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot
dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh


darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
FASIA SUPERFISIAL

Lapisan jaringan subkutan yang disebut fasia superficial terletak di bawah dermis.
Lapisan ini terutama terdiri atas jaringan adipose (lemak) dan membantu kulit melekat
pada struktur dasarnya.

KELENJAR KULIT

Kulit mengandung kelenjar sebasea (minyak), kelenjar sudoriferus (keringat), dan


kelenjar serumen. Setiap kelenjar tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Kelenjar
sebasea ditemukan di seluruh tubuh kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjar ini menyekresi zat berminyak yang disebut sebum, yang biasanya disalurkan ke
dalam folikel rambut. Sebum melunakkan dan melumasi kulit dan rambut serta
mengurangi kehilangan air dari kulit pada kelembapan yang rendah. Sebum juga
melindungi tubuh dari infeksi dengan membunuh bakteri. Sekresi sebum distimulasi oleh
hormon, khususnya androgen. Jika kelenjar sebasea tersumbat, jerawat atau whitehead
(milium) tampak pada permukaan kulit; jika materialnya mengalami oksidasi dan
mongering, jerawat atau whitehead (milium) membentuk blackhead.

Ada dua tipe kelenjar keringat; ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat ekrin lebih
banyak terdapat pada dahi, telapak tangan, dan telapak kaki. Kelenjar ini sendiri terletak
di dermis; duktus pada kulit naik melalui epidermis untuk membuka pada pori di
permukaan. Keringat, sekresi kelenjar ekrin, sebagian besar tersusun atas air, tetapi juga
mengandung natrium, antibody, zat sisa metabolic dalam jumlah kecil, asam laktat, dan
vitamin C. Produksi keringat diatur oleh sistem saraf simpatis dan berfungsi untuk
mempertahankan suhu tubuh normal. Berkeringat juga terjadi sebagai respons terhadap
emosi.

Sebagian besar kelenjar keringat apokrin terletak di area aksila, anal, dan genital.
Sekesi dari kelenjar apokrin sama dengan sekresi dari kelenjar keringat, tetapi sekresi
tersebut juga mengandung asam lemak dan protein. Kelenjar serumen, yang terletak di
kulit telinga luar, adalah kelenjar keringat apokrin yang dimodifikasi. Kelenjar tersebut
menyekresi serumen berwarna cokelat-kuning seperti lilin yang member perangkap
lengket untuk benda asing.

PEMBULUH DARAH

Arteriol membentuk suatu jaringan halus disertai cabang kapiler yang memperdarahi
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut, dan dermis. Epidermis tidak memiliki
pembuluh darah. Epidermis mendapat nutrient dan oksigen dari cairan interstitial yang
berasal dari pembuluh darah yang ada di papilla dermis.

PEMBULUH LIMFE

Pembuluh limfe membentuk jaringan di dermis.

UJUNG SARAF SENSORIS

Reseptor sensoris (ujung saraf khusus) yang peka terhadap sentuhan, suhu, tekanan, dan
nyeri tersebar luas di dermis. Stimulus yang datang mengaktifkan jenis reseptor sensoris
yang berbeda. Kulit merupakan organ sensoris yang penting dimana individu menerima
informasi mengenai lingkungan mereka. Impuls saraf yang dibangkitkan di reseptor
sensoris di dermis, dihantarkan ke medulla spinalis oleh saraf sensoris (kutaneus
somatik), kemudian ke area sensoris di serebrum di mana sensasi dipersepsikan.

KELENJAR KERINGAT

Kelenjar keringat tersebar luas di kulit dan paling banyak berada di telapak tangan,
telapak kaki, aksila, dan lipat paha. Kelenjar ini terdiri atas sel epitalium. Badan kelenjar
terletak tergelung di jaringan subkutan. Sebagian duktus (saluran) keringat terhubung
dengan permukaan kulit di cekungan atau pori-pori kecil dan duktus lainnya terhubung
dengan folikel rambut. Kelenjar yang terhubung dengan folikel rambut tidak menjadi
aktif hingga saat pubertas. Di aksila, kelenjar ini menyekresikan cairan menyerupai susu
yang tidak berbau, namun jika terpapar dengan mikroba yang membusukkannya akan
menyebabkan bau yang tidak sedap. Kelenjar keringat distimulasi oleh saraf simpatik
dalam berespons terhadap peningkatan suhu tubuh atau saat individu dalam keadaan
takut.

Fungsi keringat yang paling penting disekresikan oleh kelenjar yang terhubung
dengan permukaan kulit adalah mengatur suhu tubuh. Evaporasi keringat pada
permukaan tubuh mengambil panas dari inti tubuh dan jumlah keringat yang dihasilkan
diatur oleh pusat pengatur suhu di hipotalamus. Keringat berlebihan dapat menyebabkan
dehidrasi dan deplesi (kehilangan) natrium klorida yang serius kecuali asupan air dan
garam ditingkatkan secara tepat. Setelah 7-10 hari terpapar suhu lingkungan yang tinggi,
jumlah garam yang hilang sangat menurun tetapi air yang hilang tetap tinggi.
RAMBUT

Rambut dibentuk oleh pertumbuhan ke bawah sel epidermis ke dermis atau jaringan
subkutan, yang disebut folikel rambut. Di dasar folikel, terdapat kumpulan sel yang
disebut bulbus. Rambut terbentuk oleh pembelahan sel bulbus dan saat sel ini terdorong
ke atas, menjauh dari sumber nutrisi mereka, sel akan mati dan menjadi berkeratin.
Bagian rambut di atas kulit adalah batang dan sisanya adalah akar.

Warna rambut ditentukan secara genetic dan bergantung pada jumlah melanin
yang ada. Rambut putih merupakan akibat penggantian melanin oleh gelembung udara
yang tipis.

PILI AREKTOR

Pili Arektor merupakan berkas kecil serat otot polos yang melekat pada folikel rambut.
Kontraksi membuat rambut berdiri tegak dan kulit di sekitar rambut terangkat,
menyebabkan ‘bulu kuduk berdiri’. Otot distimulus oleh serat saraf simpatik saat
berespons terhadap ketakutan dan dingin. Rambut yang berdiri menjerat udara yang
bekerja sebagai lapisan insulator (penyekat/isolator). Mekanisme ini merupakan
mekanisme pemanasan yang efisien jika disertai menggigil, yakni kontraksi involunter
otot rangka.

KELENJAR SEBASEA

Kelenjar ini terdiri atas sel epithelium sekretorik yang berasal dari jaringan yang sama
dengan folikel rambut. Kelenjar sebasea hanya menyekresikan substansi minyak (sebum)
ke folikel rambut dan berada di seluruh kulit tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Di
area transisi dari satu jenis epithelium superficial ke jenis epitalium lainnya, seperti bibir,
kelopak mata, puting susu, labia minora, dan glans penis, terdapat kelenjar sebasea yang
bebas dari folikel rambut sehingga menyekresikan sebum secara langsung ke atas
permukaan kulit.

Sebum menjaga rambut lembut dan halus serta membuat rambut tampak berkilau.
Di kulit, sebum membuat kulit anti-air dan bekerja sebagai agen bakterisida dan fungisida
untuk mencegah infeksi. Sebum juga mencegah kulit kering dan pecah-pecah, khususnya
saat terpapar panas dan cahaya matahari. Aktivitas kelenjar ini meningkat saat pubertas
dan menurun saat lansia.
KUKU

Kuku adalah struktur epidermal seperti sisik yang dimodifikasi. Seperti rambut, kuku
sebagian besar terdiri atas sel mati. Kuku berasal dari sel yang sama seperti epidermis
dan rambut serta terdiri atas lempengan keratin bertanduk yang keras. Kuku melindungi
ujung jari tangan dan kaki.

Akar kuku yang melekat pada kulit, dilapisi oleh kutikula dan membentuk area
pucat hemisfer yang disebut lunula.
Lempeng kuku merupakan bagian yang terpapar yang tumbuh dari area germinatif
epidermis yang disebut dasar kuku.
Kuku jari tangan tumbuh lebih cepat daripada kuku jari kaki saat suhu lingkungan
tinggi.

Sisi kuku bertumpang tindih dengan kulit, yang disebut lipatan kuku. Lipatan kuku
proksimal lebih tebal dan disebut eponikium atau kutikula. Kuku membentuk selimut
pelindung pada dorsum setiap jari baik jari tangan maupun jari kaki.

WARNA KULIT

Warna kulit bervariasi di antara individu dan di antara ras yang berbeda, mulai dari yang
putih kemerahan hingga beragam coklat dan hitam. Area kulit yang biasanya terpajan
matahari dan lingkungan, seperti wajah dan tangan, dapat memiliki warna yang sedikit
berbeda dari area yang biasanya tertutup dengan pakaian. Perawatan khusus harus
dilakukan ketika mengkaji perubahan warna kulit pada individu yang berkulit gelap,
misalnya bangsa berkulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, Asia, keturunan
Mediterania, dan bangsa berkulit putih yang berjemur di bawah sinar matahari.

Warna kulit merupakan hasil kadar pigmentasi yang bervariasi. Melanin, pigmen
yang berwarna cokelat-kuning, lebih gelap, dan dproduksi dalam jumlah yang besar pada
individu yang memiliki warna kulit gelap dibandingkan individu yang memiliki warna
kulit terang. Pajanan terhadap matahari menyebabkan pembentukan melanin dan
penggelapan atau tanning kulit pada orang yang berkulit terang. Karoten, pigmen yang
berwarna orange-kuning, paling banyak ditemukan di area tubuh yang berkulit terang.
Karoten, pigmen yang berwarna oranye-kuning, paling banyak ditemukan di area tubuh
tempat stratum korneum paling tebal, seperti telapak tangan. Karoten lebih banyak ada
pada kulit individu keturunan Asia, dan bersama dengan melanin, menyebabkan corak
kulit mereka yang berwarna keemasan. Epidermis pada kulit individu yang berkulit putih
memiliki sangat sedikit melanin dan hampir transparan. Dengan demikian, warna
hemoglobin yang ditemukan dalam sel darah merah (SDM) yang beredar melalui dermis
dapat terlihat, menyebabkan kulit menjadi putih kemerahan (pink).

Warna kulit dipengaruhi oleh emosi dan penyakit. Eritema, kemerahan pada
kulit, dapat terjadi pada saat tersipu-sipu (merona), demam, hipertensi, atau inflamasi.
Eritema juga dapat terjadi akibat reaksi obat, terbakar sinar matahari, akne rosasea, atau
faktor lain. Perubahan warna kebiruan pada kulit dan membran mukosa, yang disebut
sianosis, terjadi akibat oksigenasi hemoglobin yang buruk. Pucat, atau kepucatan pada
kulit, dapat terjadi pada saat syok, ketakutan, atau marah, atau pada anemia dan hipoksia.
Ikterus adalah warna oranye-kuning yang terlihat paling sering terjadi akibat gangguan
hepatik.

RAMBUT

Rambut didistribusikan di seluruh tubuh, kecuali bibi, putting, bagian genital eksternal,
telapak tangan, dan telapak kaki. Rambut diproduksi oleh bulbus rambut, dan akarnya
tertutup dalam folikel rambut. Bagian yang terlihat, yang disebut batang, sebagian besar
terdiri dari atas sel mati. Folikel rambut memanjang ke dalam dermis dan di beberapa
area, seperti kulit kepala, di bawah dermis. Banyak faktor, mencakup nutrisi dan hormon,
mempengaruhi pertumbuhan rambut. Rambut di berbagai bagian tubuh memiliki fungsi
pelindung: Alis mata dan bulu mata melindungi mata, rambut dalam hidung membantu
mencegah masuknya benda asing ke saluran napas atas, dan rambut pada kepala
melindungi kulit kepala dari kehilangan panas dan sinar matahari.

FUNGSI KULIT

PROTEKSI

Kulit membentuk lapisan anti-air, yang disusun terutama oleh epithelium berkeratin, yang
melindungi struktur yang lebih dalam dan lebih lunak. Sebagai mekanisme pertahanan
non-spesifik, kuku bekerja sebagai barier terhadap invasi mikroba; zat kimia; agen fisik
(misalnya trauma ringan dan cahaya ultraviolet; serta dehidrasi).

Epidermis terdiri atas sel imun khusus yang disebut sel Langerhans. Sel ini
memfagosit antigen yang masuk dan beredar ke jaringan limfoid, dengan demikian
menstimulasi respons imun.
Karena adanya ujung saraf sensoris di kulit, tubuh bereaksi dengan refleks
terhadap stimulus nyeri yang tidak menyenangkan dan melindungi tubuh dari cedera
yang lebih lanjut.

Pigmen melanin melakukan beberapa proteksi terhadap sinar ultraviolet dari


cahaya matahari yang berbahaya.

REGULASI SUHU TUBUH

Suhu tubuh tetap konstan sekitar 36,8oC di berbagai rentang suhu lingkungan. Dalam
keadaan sehat, variasi tubuh biasanya berkisar antara 0,5-0,75oC, walaupun biasanya
sedikit meningkat di sore hari, saat latihan fisik, dan pada wanita tepat setelah ovulasi.
Saat laju metabolism meningkat, suhu tubuh meningkat, dan saat laju metabolism
menurun, suhu tubuh menurun. Untuk memastikan suhu tubuh ini konstan, keseimbangan
dipertahankan di antara panas yang dihasilkan tubuh dan panas yang hilang pada
lingkungan.

PRODUKSI PANAS

Sebagian energy dilepaskan dalam sel saat aktivitas metabolic dalam bentuk panas dan
organ yang paling efektif menghasilkan panas yang paling tinggi. Organ penting yang
terlibat adalah sebagai berikut.
1. Otot – kontraksi otot rangka menghasilkan jumlah panas yang besar dan semakin
berat otot dilatih, semakin besar panas yang diproduksi. Menggigil juga melibatkan
kontraksi otot rangka dan produksi panas saat terdapat risiko penurunan suhu tubuh di
bawah normal.
2. Hati mengalami metabolism yang sangat aktif, dan panas dihasilkan sebagai produk
samping. Laju metabolism dan produksi panas meningkat setelah makan.
3. Organ pencernaan menghasilkan panas saat melakukan gerakan peristaltik dan saat
reaksi kimia terlibat dalam pencernaan.

You might also like