You are on page 1of 5

Soal !

1. Fungsi otot dan faktor yang mempengaruhi kerja otot


2. Jelaskan mekanisme kelelahan otot !
3. Jelaskan mekanisme spasme (kejang) otot !
4. Jelaskan struktur makro dan mikro dari tulang !
5. Jelaskan mekanisme patah tulang !
6. Kenapa orang bisa cedera kalau tidak melakukan pemanasan ?
7. Apa hubungan cardiac output dan persiapan marathon ?

Jawaban :

1. Fungsi otot yaitu :


a. Menstabilkan posisi tubuh, kontraksi otot skelet menstabilkan sendi
dan membantu mempertahankan posisi tubuh seperti berdiri dan
duduk.
b. Membuat tulang dan bagian tubuh yang lain bergerak, kontraksi otot
menyebabkan bukan hanya pergerakan anggota tubuh tapi juga untuk
gerakan mata, ekspresi wajah dan bernapas.
c. Membantu pergerakan dalam cardiovascular dan pembuluh limfe,
tekanan dari kontraksi otot menjaga darah berpindah di vena, dan limfe
berpindah di pembuluh limfe
d. Membantu mempertahankan suhu tubuh yang konstan, kontraksi otot
menyebabkan ATP untuk pecah dan melepaskan panas yang
didistribusikan ke seluruh tubuh.

Faktor yang mempengaruhi kontraksi otot :


a. Treppe atau staircase effect, yaitu mengingkatnya kekuatan
kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi
berurutan berseling beberapa detik. pengaruh ini disebabkan karena
konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan
aktivitas myofibril.
b. summasi, berbeda dengan Treppe, pada summasi tiap otot
berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil
penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan
summasi bergelombang)
c. Fatique, adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu
sendiri
d. Tetani, adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga
tidak ada peningkatan tegangan kontraksi
e. Rigor, terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan,
sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui
mekanisme pemompaan.
Referensi : Mader, SS. 2011. Understanding Human Anatomy and
Physiology. Edisi 7. USA : McGraw Hill
2. Kelelahan otot terjadi jika otot yang beraktivitas tidak lagi dapat berespons
terhadap rangsangan dengan derajat kontraksi yang sama. Kelelahan otot
adalah suatu mekanisme pertahanan yang melindungi otot agar otot tidak
mencapai dimana ATP tidak lagi dapat di produksi. Ketidakmampuan
menghasilkan ATP dapat menyebabkan tigor mortis (kaku mayat).
Referensi : Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia : Dari sel ke sistem.
Edisi 6. Jakarta: Buku kedokteran EGC.

3. Spasme otot atau kejang otot adalah kontraksi otot yang mendadak dan
involunter, paling sering disertai dengan nyeri. Spasme dapat terjadi di
otot halus dan otot skelet. Beberapa spasme otot skelet disebut seizure dan
convulsion. Keram adalah spasme yang kuat dan menyakitkan, khususnya
di daerah tungkai dan kaki, biasanya terjadi karena aktivitas yang berat.
Keram dapat juga terjadi saat tidur ketika setelah melakukan aktivitas
berat.
Referensi: Mader, SS. 2011. Understanding Human Anatomy and
Physiology. Edisi 7. USA : McGraw Hill

4. Makroskopik :
 Diaphysis
 Epiphysis
 Metaphysis
 Tulang Spons
 Tulang kompakta
 Cavitas medulla

Mikroskopik :
 Lakuna
 Canalis Haversi
 Canaliculi
 Canalis Volkmann

Referensi : Shier, D. 2012. Hole’s Essentials of Human Anatomy &


Physiology. Edisi 11. USA: McGraw Hill

5. Mekanisme patah tulang :


a. Fase Reaktif.
Fase ini adalah gejala awal fase inflamasi. Pembuluh darah yang
bersilangan dengan fraktur akan mengalami kerusakan. Ketika darah
keluar dari ujung pembuluh yang robek, sejumlah darah (biasanya
menggumpal) terbentuk disekitar daerah fraktur, sejumlah darah ini
disebut hematoma fraktur, biasanya terbentuk 6-8 jam setelah
kecelakaan terjadi. Karena sirkulasi darah berhenti pada daerah fraktur
hematoma terbentuk sel tulang yang berada di sekitarnya mati.
Pembekakan dan inflamasi terjadi karena matinya sel-sel tulang dan
mengakibatkan diproduksinya keping sel tambahan. Fagosit
(neutrophil dan makrofag) dan osteoclast mulai melepaskan jaringan
yang rusak atau mati di dalam dan disekitar fraktur hematoma. Ini
berlangsung selama beberapa minggu.
b. Fase Reparatif.
fase reparatif dikategorikan oleh dua kejadian : Pembentukan kalus
fibrokartilaginus dan kalus bony untuk menutup jarak antara ujung
yang patah dari tulang.
Pembentukan Fibrocartilaginous Callus, pembuluh darah tumbuh
kedalam fraktur hematoma dan fagosit akan membersihkan sel-sel
tulang yang mati. Fibroblast dari periosteum menginvasi daerah yang
mengalami fraktur dan memproduksi serabut kolagen. Lalu, sel-sel
yang berasal dari periosteum Berkembang menjadi kondroblast dan
akan menghasilkan fibrokartilago di daerah tersebut. Kejadian ini
mengarah pada perkembangan dari fibrocartilaginous callus, sejumlah
jaringan yang diperbaiki yang terdiri dari serabut kolagen dan kartilago
yang menutup kerusakan pada tulang. Pembentukan ini berlangsung
selama 3 minggu.
Pembentukan Bony Callus, didaerah yang berada pada jaringan
tulang yang vaskularisasinya baik, sel osteoprogenitor berkembang
menjadi osteoblast yang mana akan memproduksi tulang spons
trabecula. Sendi trabekula hidup dan mati dalam bagian pecahan
tulang. Dalam waktu, fibrokatilago dikonversi menjadi tulang spons
dan akan terbentuk tulang keras. Fase ini terbentuk sekitar 3-4 bulan.
c. Fase Remodelling.
Fase terakhir dari perbaikan fraktur adalah tulang membentuk
kembali menjadi callus. Bagian mati dari pecahan tulang awal akan
sedikit demi sedikit diserap oleh osteoklas. Tulang yang padat akan
mengganti tulang spons yang mengelilingi fraktur. Kadang-kadang,
proses perbaikan begitu menyeluruh sehingga garis fraktur tidak
terdeteksi bahkan dalam radiografi (x-ray). Namun, daerah yang
menebal pada permukaan tulang akan menjadi bukti dari penyembuhan
fraktur.
Referensi : Tortora, GJ. 2014. Principles of Human Anatomy and
Physiology. Edisi 14. USA: Wiley

6. Peregangan otot yang dingin tidak akan meningkatkan fleksibilitas dan


akan menimbulkan cedera. Peregangan jaringan yang baik pada saat pelan,
gerakan yang lembut di lakukan pada suhu jaringan yang tinggi. Sumber
panas dari luar, seperti hot packs, atau ultrasound dapat digunakan, tapi
kontraksi otot selama 10 menit atau lebih juga merupakan cara yang baik
untuk meningkatkan suhu otot. Latihan memanaskan otot lebih baik dari
sumber panas dari luar.
Referensi : Tortora, GJ. 2014. Principles of Human Anatomy and
Physiology. Edisi 14. USA: Wiley

7. Latihan yang terus menerus meningkatkan permintaan oksigen dari otot.


Dimana, permintaan itu didasari terutama dari kecukupan cardiac output
dan fungsi yang baik dari sistem pernapasan. Setelah beberapa minggu
latihan cardiac output seseorang akan mengalami peningkatan yang
maksimal (jumlah volume dari yang keluar dari ventrikel pada masing-
masing arteri permenit), yang mengakibatkan peningkatan rasio maksimal
dari penyaluran oksigen pada jaringan. Penyaluran oksigen juga akan
naik karena otot skelet mengembangkan jaringan kapiler dalam hal
pelatihan jangka panjang. Selama aktivitas yang berat, cardiac output dari
seorang atlit akan mencapai dua kali lebih besar dari pada orang biasa,
sebagian karena latihan menyebabkan hyperthropy (pembesaran) jantung.
Kondisi ini biasanya disebut cardiomegaly fisiologis.
Referensi: Tortora, GJ. 2014. Principles of Human Anatomy and
Physiology. Edisi 14. USA: Wiley

You might also like

  • LO Nyeri
    LO Nyeri
    Document14 pages
    LO Nyeri
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • KLH
    KLH
    Document7 pages
    KLH
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok20scene1psiko
    LO Blok20scene1psiko
    Document8 pages
    LO Blok20scene1psiko
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok16scene1
    LO Blok16scene1
    Document19 pages
    LO Blok16scene1
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Kejang
    LO Kejang
    Document8 pages
    LO Kejang
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • REFARAT
    REFARAT
    Document14 pages
    REFARAT
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok21scene2
    LO Blok21scene2
    Document8 pages
    LO Blok21scene2
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Skenario 2
    LO Skenario 2
    Document4 pages
    LO Skenario 2
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok19scene3
    LO Blok19scene3
    Document15 pages
    LO Blok19scene3
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok20scene4Psiko
    LO Blok20scene4Psiko
    Document10 pages
    LO Blok20scene4Psiko
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LOPK Blok20scene1
    LOPK Blok20scene1
    Document6 pages
    LOPK Blok20scene1
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok20scene1Alergi
    LO Blok20scene1Alergi
    Document3 pages
    LO Blok20scene1Alergi
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok17scene1
    LO Blok17scene1
    Document7 pages
    LO Blok17scene1
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LOblok 20 Scene 2 Alergi
    LOblok 20 Scene 2 Alergi
    Document9 pages
    LOblok 20 Scene 2 Alergi
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO 3 Blok12scene3
    LO 3 Blok12scene3
    Document15 pages
    LO 3 Blok12scene3
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LOblok11 Scene3
    LOblok11 Scene3
    Document11 pages
    LOblok11 Scene3
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LOblok 18 Scene 3 Betul
    LOblok 18 Scene 3 Betul
    Document18 pages
    LOblok 18 Scene 3 Betul
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok6 Scene2
    LO Blok6 Scene2
    Document4 pages
    LO Blok6 Scene2
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Tutorial
    Tutorial
    Document7 pages
    Tutorial
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Blok13scene3
    LO Blok13scene3
    Document9 pages
    LO Blok13scene3
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Lo 2
    Lo 2
    Document4 pages
    Lo 2
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Learning Objective Blok 5
    Learning Objective Blok 5
    Document10 pages
    Learning Objective Blok 5
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Lo !
    Lo !
    Document4 pages
    Lo !
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • LO Block18scene1
    LO Block18scene1
    Document16 pages
    LO Block18scene1
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Jurnal Critical PDF
    Jurnal Critical PDF
    Document6 pages
    Jurnal Critical PDF
    Nanda Nabilah Ubay
    No ratings yet
  • Papan Nama
    Papan Nama
    Document1 page
    Papan Nama
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Grafik
    Grafik
    Document1 page
    Grafik
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Dapus
    Dapus
    Document2 pages
    Dapus
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet
  • Tutorial
    Tutorial
    Document7 pages
    Tutorial
    AdeLia Nur Fitriana
    No ratings yet