Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan
kehendak-Nya sehingga Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung
Tahun 2014 selesai disusun.
Halaman
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Sistematis Penulisan 2
1.4 Keterbatasan Penelitian 3
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Halaman
Halaman
P
rogram Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu
upaya untuk memenuhi hak atau kebutuhan masyarakat,
yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan pada peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dengan penekanan pada pencapaian sasaran yang
prorakyat, keadilan untuk semua (justice for all).
Pembangunan kesehatan di Kota Bandar Lampung juga
dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi dan demokratisasi
dengan semangat kemitraan, kerjasama lintas sektoral serta mendorong
peran serta aktif masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Pembangunan kesehatan pada tahun 2014 merupakan pembangunan
kesehatan berkelanjutan dengan hasil yang sudah mulai menunjukkan
kecenderungan membaik dibandingkan dengan keadaan tahun-tahun
sebelumnya.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN. Bab ini berisi uraian tentang
indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yang mencakup
tentang angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan, dan
keadaan status gizi.
BAB II
GAMBARAN UMUM
K
ota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung.
Kota Bandar Lampung menjadi pusat kegiatan
pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan.
Kota Bandar Lampung juga merupakan pusat kegiatan perekonomian
dari Provinsi Lampung, karena terletak diwilayah yang strategis dan
merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara pulau
Sumatera dan pulau Jawa, sehingga secara ekonomis menguntungkan
bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai
pusat perdagangan, industri, pariwisata.
Tabel 2.1
Data Wilayah Administrasi Kota Bandar Lampung
13 Langkapura 6,12 5 11 73
Gambar 2.01
Peta Administrasi Kota Bandar Lampung
Sumber : Bandarlampungkota.go.id.
Dari Gambar 2.1, terlihat bahwa Wilayah Kota Bandar Lampung Secara
administratif batas daerah sebagai berikut:
2.4 Hidropologi
Tabel 2.2
Zonasi Kawasan Resapan Air Kota Bandar Lampung
Tabel 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010 – 2014
JUMLAH PENDUDUK
TAHUN SEX RATIO
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
Tabel-2.4
Gambar 2.02
Grafik Piramida Penduduk Kota Bandar Lampung
Tabel-2.5
TAHUN
KELOMPOK
NO
SASARAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber : BPS (Data diolah terbatas untuk Kalangan Kesehatan), Tahun 2014
2.7 Agama
1% 41%
0% 1% 0%
41%
16%
Tabel 2.6
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Atas Dasar
Harga Berlaku di Kota Bandar Lampung Tahun 2007-2012
Tabel 2.7
Indeks Komponen IPM Kota Bandar Lampung
Tahun 2010-2012
Tabel-2.8
ADHK ADHB
TAHUN
(Atas Dasar Harga (Atas Dasar Harga
Konstan) Berlaku)
Tabel-2.9
UPAH MINIMUM
TAHUN PERUSAHAAN TENAGA KERJA
KOTA (Rp)
Tabel 2.10
TAHUN ANGGARAN
SUMBER
2011 2012 2013
APBD Propinsi -
- DAU
-
- DAK
BLN / PLN/PHP I -
Jamkesmas/
4.141.21.500
Jampersal
Askes
Dana penguatan
Desentralisasi dan
Percepatan
pembangunan Daerah
(DPDF & PPD)
Lain-Lain/Penyesuaian 2.474.647.150
antara 6,8 % dari total APBD Kota. Pada tabel- 2.10 memperlihatkan
proporsi anggaran kesehatan terhadap Total APBD Kota Bandar
Lampung dari tahun 2009 sampai dengan 2014.
Tabel 2.11
2009 70.220.672.942,41,-
2010 57.207.903.787,00,-
2013 115,580,833,906.27
2014 170.166.129.428,94
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH BIDANG
KESEHATAN
D
alam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, Dinas
Kesehatan harus dengan seksama memperhatikan dasar-
dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum
dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2015, yaitu: (1) Perikemanusiaan: Setiap upaya kesehatan harus
berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan, dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
3. Memberdayakan Masyarakat.
Peran aktif masyarakat termasuk swasta. sangat penting
dan akan menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.
Dinas Kesehatan melaksanakan pemberdayaan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat berperan sebagai subyek
pembangunan kesehatan.
o 1. TUJUAN
3.4 STRATEGI
Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan, dan
sesuai Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2010-2015 akan
ditempuh strategi sebagai berikut:
Misi 1
Misi 2.
Misi 3.
1. Revitalisasi Posyandu
2. Revitalisasi Poskeskel.
3. Kerjasama operasional dengan pihak swasta dalam pembiayaan
dan pelayanan kesehatan kesehatan.
4. Rekrutmen tenaga sukarela.
Misi 4
Misi 5
Misi 6
3.5 KEBIJAKAN
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi
Dinas Kesehatan, maka peran Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan
sebagai berikut;
Tabel 3.1
Jumlah Kasus kematian Bayi
Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010 – 2015
TAHUN
KOTA
2010 2011 2012 2013 2014
BANDAR
195 167 204 168 169
LAMPUNG
Sumber : Subag.Sunprog,Monev
Tabel 3.2
Jumlah Kasus kematian Balita
Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010 – 2015
TAHUN
KOTA
2010 2011 2012 2013 2014
BANDAR
20 12 25 20 15
LAMPUNG
Sumber : Subag.Sunprog,Monev
a. Kepala Dinas
S
tatus kesehatan anak pada umumnya dilihat dari tinggi
rendahnya indikator kematian bayi (AKB), kematian balita
(AKABA) dan kematian neonatal (usia 0−28 hari). Kematian
bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai
bayi belum berumur tepat satu tahun. Berikut dibawah ini gambaran
perkembangan AKB di Kota Bandar Lampung tahun 2009-2014.
16
14
14 13
12 11 11
10
10 9 9
8
8 7 7 7 7
6
6 5 5 5
4 4 4 4 4 4
4 3 3
2 2 kasus
2 1
0 0 0
0
Dari Gambar 4.02, kasus kematian bayi tahun 2014 sebanyak 168
kasus tersebar di 30 puskesmas, dengan kasus tertinggi berada di
Puskesmas Kemiling 14 kasus dan yang tidak meiliki kasus terdapat di
Puskesmas Permata Sukarame, Korpri, dan Way Laga.. Kematian bayi ini
meliputi kematian neonatal 135 kasus dan kematian bayi 34 kasus.
Data jumlah kelahiran hidup pada tahun 2014 sebanyak 20.427 bayi.
melihat target nasional sebanyak 23 per 1000 KH, maka kematian bayi
yang tercatat di Bandar Lampung 169 per 20.427 KH (0,0082) masih
Profil Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung | 2014 83
jauh di bawah angka nasional (0,023). Walaupun demikian masih
diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi guna lebih
menekan angka kematian bayi melalui berbagai kegiatan baik promotif,
preventif maupun curative, dan meningkatkan peran serta masyarakat
serta lintas sector tentunya.
50
45
40 25
35 22 20
30
25 12
20 20
15 15
10
5
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Dari target MDGs 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), pada
tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan dari 228 per 100.000
menjadi 118 per 100.000 KH. Sedangkan target AKB pada MDGs 23 per
1000 KH, pada tahun yang sama tercatat mengalami penurunan dari 34
per 1000 menjadi 24 per 1000 KH.
30
25
20
15 30
10 19 19
5 9 7
0
2010 2011 2012 2013 2014
7
7 6
6
5 4
4
3 2
2
1
0
Infeksi Perdarahan Hypertensi Lain-lain
Bila dilihat dari kelompok umur ibu, kematian terjadi pada ibu
kelompok umur 20-34 tahun (5 kasus), usia >35 tahun sebanyak 2
kasus. Kasus kematian ibu maternal terjadi pada ibu nifas semua
sebanyak 7 (tujuh) kasus.
2,5
2
2
1,5
1 1 1 1 1
1
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
kasus
Pada tahun 2014 ini dilaporkan kasus AFP sebanyak 4 kasus dari
yang ditargetkan 6 kasus, dengan kualitas spesimen 4 kasus adekuat
yang terdiri dari hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negative
polio. Berikut terlihat trend kasus AFP per 100.000 anak usia dibawah
15 tahun di Kota Bandar Lampung Tahun 2008 s/d 2013:
Gambar – 4.07 Trend Kasus Acute Flacid Paralysis Per 100.000 Anak
Usia < 15 Tahun Di Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2014
7 7
7
6
5 4 4
4
3
2
3
1
0
2010 2011 2012 2013 2014
Sumber : Seksi P2 Bidang P2PL Dinkes Kota Bandar Lampung 2014
Insidens rate Diare pada lima tahun terakhir Kota Bandar Lampung
cenderung menurun, tahun 2012 sebesar 2,09‰, namun pada tahun
2011 meningkat tajam yaitu 19,35‰. Tahun 2010 adalah 2.8‰
penduduk, ini lebih rendah bila dibandingkan pada tahun 2009 sebesar
2.98‰ penduduk. Jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan tahun
2008 (3.66‰), seperti terlihat pada gambar berikut.
IR Diare Per 1.000 Penduduk Kota Bandar Lampung Dis1tribusi Kasus Diare Per Gol. Umur
Tengah Tahun 2008-2014 Di Kota Bandar Lampung Tahun 2014
20 10498;
59%
19,35
15
Insidens Rate
5018;
10 28%
2389;
13%
5 2,8
80 55 56
47 49 50
60 45 42 40 36
28 25 28 30
40 13 19 12
26 20 27
12 19
10 7 4 10
20 0 3 0 0
0
PUSKESMAS
7.476
800
600
400
Perempuan
1160
45%
laki-Laki
1.393
55%
4.) HIV/AIDS
Di Kota Bandar Lampung kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan dari
tahun 2002 sampai 2012 sebanyaj 679 kasus. Pada September 2010
Kota Bandar Lampung mendapat bantuan GF-ATM komponen HIV-AIDS
sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan IMS/HIV-
5.) Kusta
Persentase
10
Prevalensi
15 5
2
5
10
0
5
0 20102 0112 0122 0132 014
2010 2011 2012 2013 2014
KASUS BARU 14 22 24 29 22
Tahun
KASUS LAMA 20 14 T a 22
hun 24 19 Laki-laki Perempuan
200 179,2 5
150 4
Insidens Rate
2,09
1,8
CFR (%)
3 1,69
90,08 63
100 0,68
2
35,5
46,4
50 1
0
0
2010 2011 2012 2013 2014
2010 2011 2012 2013 2014 Tahun
Tahun
Sumber : Seksi Pemberantasan Penyakit
42
45 39
40
35
30
JUMLAH
22
25 20
17 18
20 13 14 16 16
12
15
15 10
7 9 8 7 9 7 7
10 2 4 6 4 6 5
2
5 0 1 1
0
PUSKESMAS
400 210
176
Jumlah Kasus 300
178
200 150
100
0
125
2010 2011 2012 2013 2014
Tah un
Sumber : Seksi P2 Bidang P2PL Dinkes Kota Bandar Lampung 2012
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang
ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir.
Berat badan lahir berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak di masa yang akan datang. Bayi lahir dengan berat
di bawah 2.500 gram dikategorikan bayi BBLR. Bayi dengan BBLR akan
mengalami gangguan dan belum sempurna pertumbuhan dan
pematangan organ atau alat-alat tubuh, akibatnya BBLR sering
mengalami komplikasi yang berakhir dengan kematian.
Lahir Hidup
BBLR
20427; 99%
Tahun 2014 jumlah gizi buruk sama dengan penemuan gizi buruk
tahun 2013 drastis yaitu hanya 6 kasus gizi buruk. Jumlah kasus gizi
buruk yang mendapat perawatan yaitu 9 orang berdasarkan jenis
kelamin perempuan 6 orang dan laki - laki 3 orang.
U
ntuk mewujudkan peningkatan status kesehatan
masyarakat Kota Bandar Lampung memalui peran
serta masyarakat, diperlukan suatu upaya pelayanan
kesehatan yang pelaksanaannya dituangkan dalam berbagai
Program Pembangunan Kesehatan.
1. Dalam Gedung
Profil Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung | 2014 122
Apabila didapatkan pasien menderita penyakit berbasis
lingkungan maka petugas medis di poliklinik merujuk ke klinik
sanitasi dengan kriteria sebagai berikut :
- Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan
dengan faktor lingkungan
- Pada kunjungan sebelumnya pasien menderita penyakit
yang sama
- Pada satu keluarga terdapat dua orang atau lebih menderita
penyakit yang sama (khusus TB Paru)
- Ada kecenderungan jumlah penderita meningkat atau
potensial KLB.
2. Luar Gedung
Kriteria pasien yang perlu ditindaklanjuti dengan kunjungan
rumah/lapangan adalah sama dengan kriteria pasien yang perlu
dirujuk, ditambah dengan kriteria lain terutama :
- Bila pasien yang hendak berkunjungan disuatu wilayah
jumlahnya relatif banyak atau
- Alamat pasien berana di daerah yang endemis.
416479
130088 81950
RT RT dipantau RT berPHBS
Gambar- 5.02
Strata Posyandu tahun 2014
pratama
madya
purnama
mandiri
a. Kebijakan Kesehatan
S
arana kesehatan yang berada di Kota Bandar Lampung tahun
2014 dibedakan menjadi 3 kepemilikan, yaitu sarana
kesehatan dengan kepemilikan Pemerintah, Swasta dan
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM).
1. Rumah Sakit
Koordinat Lokasi
Lintang
No Bujur Puskesmas Lokasi Keterangan
Selatan
Timur (E)
(S)
1 4 5 6 7 8
Jl. Laksamana Malahayati No.11
1 105.15.418 05.26.974 Pasar Ambon Non Rawat Inap
TBS
2 105.15.984 05.26.547 Kupang Kota Jl. Yos Sudarso No.242 TBU Non Rawat Inap
3 105.15.528 05.26.052 Sumur Batu Jl. Pulau Bangka No.3 TBU Non Rawat Inap
4 105.17.407 05.26.634 Sukaraja Jl. Yos Sudarso No.364 Bumi Waras Rawat Inap
5 105.15.472 05.27.444 Kota Karang Jl.Teluk Ratai No.65 TBT Rawat Inap
6 105.24.490 05.47.026 Sukamaju JL.Laksamana Martadinata TBT Rawat Inap
7 105.24.819 05.45.493 Bakung Ds. Bakung Kec. TBB Non Rawat Inap
8 105.13.892 05.24.028 Simpur JL. Imam Bonjol No.592 TKP Rawat Inap
9 105.13.889 05.24.938 Palapa Jl. MURAI no.01 TKP Non Rawat Inap
10 105.26.133 05.41.456 Kebon Jahe JL.Kamboja Raya no/10/32 Enggal Non Rawat Inap
Jl. Pulau Pisang-Perum. Korpri Blok
11 105.15.761 05.24.461 Satelit Rawat Inap
B Kedamaian
12 105.15.187 05.22.387 Kp.Sawah Jl. H. Endro Suratmin No.28 TKT Non Rawat Inap
Jl. Rajabasa II-Perum. Way Halim
13 105.15.553 05.24.039 Susunan Baru Non Rawat Inap
TKB
14 105.14.923 05.23.419 Gedong Air Jl. Sultan Badarudin NO 110 TKB Rawat Inap
15 105.15.561 05.24.068 Kemiling Jl. Teuku Umar No.62 Kemiling Rawat Inap
16 105.15.621 05.23.593 Pinang Jaya Jl. Pramuka No.1 Kemilinaga Non Rawat Inap
17 105.03.508 05.23.500 Beringin Raya Jl. Minak Sangaji no 01 Kemiling Non Rawat Inap
Jl. Pulau Damar Perumnas Way
18 105.15.804 05.23.589 Rajabasa Indah Non Rawat Inap
Kandis RJ. Basa
19 105.14.666 05.22.483 Kedaton Jl. Sisingamangaraja No.13 Kedaton Rawat Inap
Jl. Cut Nyak Dien Gg.Hidayat No.11
20 105.15.612 05.22.182 Way Halim Non Rawat Inap
Way Halim
21 105.25.391 05.36.034 Labuhan Ratu Desa Lanuhan ratu Kec.Labuha ratu Non Rawat Inap
22 105.17.963 05.22.026 Way Kandis Jl. Tamin No.121 Tj. Seneng Rawat Inap
23 105.17.543 05.23.193 Sukarame Jl. Patimura No.14 Sukarame Non Rawat Inap
No Koordinat Lokasi Puskesmas Lokasi Keterangan
1 Dokter 7 Bidan
2 Dokter Gigi 8 Perawat
3 Sarjana Kesehatan 9 Analis Kes
4 Sanitarian 10 Fisioterapi
5 Apoteker/Kefarmasian 11 Non Kesehatan
6 Gizi
Sumber : Sub Bagaian Umum dan Kepegawaian 2014
- JAMKESMAS 0,00
- Lain-lain (TP, BOK) 2.500.050.000,00 1,33
Quality DOTS
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
7.1 SIMPULAN
A. Derajat Kesehatan
1. Mortalitas
M
ortalitas atau angka kematian merupakan salah satu
indikator yang dalam menilai Derajat kesehatan
Masyarakat, khususnya angka kematian bayi (AKB),
angka kematian anak balita (AKABA) dan angka kematian ibu (AKI).
Angka kematian neonatal dan bayi 135 dan 49, anak balita 15, dan
balita 49 dari 20.427 kelahiran hidup pada tahun 2014.
Angka Kematian Ibu tahun 2013 sebanyak 7 kasus yang terjadi pada
kelompok ibu nifas sebanyak 7 kasus. AKI di Kota Bandar Lampung
lebih rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 13
kasus.
2. Morbiditas
3. Status Gizi
B. Upaya Kesehatan
7.2 SARAN