You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMICUAN STBM


A. Pendahuluan

Salah satu cara untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi serta
upaya mengendalikan penyakit berbasis lingkungan adalah kegiatan terpadu melalui pendekatan
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan Pemicuan.
Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola piker, perilaku, dan
kebiasaan individu atau masyarakat. berbagai upaya peningkatan cakupan jamban melalui
berbagai proyek Pemerintah yang selama ini dilakukan tidak memberikan hasil yang
memuaskan.
B. Latar Belakang

Kondisi sanitasi yang buruk yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan berkontribusi
terhadap berbagai kasus penyakit berbasis lingkungan,seperti diare,kecacingan.
UPTD Puskesmas Toili III Kecamatan Toili Barat terdiri dari 17 desa, yaitu 14 desa
transmigrasi, 3 desa non transmigrasi dan letak desanya 5 di tepi pantai dan letak desanya 12 di
tepi sungai. Pada umumnya masyarakat yang berdomisili di pinggiran sungai dan pantai
sanitasinya masih rendah (buruk) Karen:
- Rendahnya kesadaran mengenai pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi pedesaan yang sistematis
- Terbatasnya pendanaan pemerintah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tidak berperilaku membuang air besar sembarang ,serta perilaku lain sesuai dengan
kaidah kesehatan lingkungan
2. Tujuan Khusus
Masyarakat dapat memahami permasalahan tentang Sanitasi,Masyarakat mampu dan mau
menyelesaikan masalahyna dibidang sanitasi dengan cara mandiri.
D. Manfaat Pelaksanaan Pemicuan
Dengan melakukan pemicuan masyarakat akan mengerti dan sadar akan pentingnya
prilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 5 pilar STBM :
1. STOP Buang Air Besar (BAB) Sembarangan

2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

A. Kegiatan Pokok
 Bina suasana
Fasilitator memperkenalkan diri untuk membuka pintu masuk untuk komunikasi dengan
masyarakat, sehingga mereka akan terhipnotis untuk slalu berperan aktif dalam setiap
tahap proses pemicuan.
 Pemetaan Prilaku PHBS
Pemicuan melaui analisis partisipasi dimulai dengan menggambarkan peta wilayah
RT/RW didukung masyarakat sendiri.kemudian peserta di minta menggambar
sungai,mesjid, sekolah,dll Selanjutnya peserta diminta menggambarkan peta lokasi
rumah masing-masing, sekaligus tanyakan kepada mereka kemana saat ini mereka buang
air besar.beri kode simbol atau gambar rumah dengan warna kuning yang BAB
sembarang ,dan warna hijau untuk rumah yang BAB di jamban.
B. Cara Pelaksanaan kegiatan
Petugas puskesmas dan dari dinas kesehatan kabupaten beserta fasilitator kab banggai
turun kelapanngan atau ke desa untuk melakukan kegiatan Pemicuan sesuai jadwal yang telah di
sepakati.
C. Sasaran
Dari 17 desa diwilayah kerja UPTD puskesmas Toili III, Pemicuan dilakukan di 5 desa
yang sanitasinya masih rendah dan masyarakat yang belum memiliki jamban dan belum
memiliki sarana jamban yang sehat.

Kegiatan Cara Melakuka


No Sasaran Umum Rincian Kegiatan Target Capaian
Pokok Kegiatan
1 Pemicuan kepala desa,  Menyiapkan Semua Tim kesehatan
STBM Toga, Toma, tempat pemicuan masyarakat di turun ke desa
BPD, warga yang STBM wilker UPTD untuk
belum memiliki  Mengumpulkan puskesmas Toili melakukan
jamban dan masyarakat yang III agar stop pemicuan
belum memenuhi di undang BABS
 Bina suasana
syarat kesehatan  Pemetaan prilaku
PHBS
D. Jadwal Kegiatan Pemicuan STBM
1. Desa Uwelolu Bulan April 2017
2. Desa Bukti Makarti Bulan April 2017
3. Desa Mekar Sari Bulan April 2017
4. Desa Sindang Sari Bulan April 2017
5. Desa Bone Bae Bulan April 2017

E. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang di tetapkan yaitu setiap tahun apabila ada perubahan
dan pelaporan

F. Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi kegiatan


Pelaporan dan evaluasi dilakukan dengan menulis laporan kegiatan dalam bentuk dokumentasi
laporan secara komprenhensif setelah selesai kegiatan.

You might also like