Professional Documents
Culture Documents
Jawaban
1. fungsi hati :
a. Metabolisme karbohidrat
Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
Gluconeogenesis
Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara
metabolism karbohidrat
b. metablisme lemak
oksidasi asam lemak untuk menyuplai energy bagi fungsi tubuh
yang lain
sintesis kolesterol, fosfolipid, dan sebagian besar lipoprotein
mensistesis lemak dari protein dan karbohidrat
c. Metabolisme protein
Deasaminasi asam amino
Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari tubuh
Pembentukan protein plasma
Interkonversi beragam asam amino dari sintesis senyawa lain
dari asam amino
d. sintesis garam empedu, garam empedu digunakan dalam usus halus
untuk emulsifikasi dan absorpsi lipid
e. ekskresi bilirubin, bilirubin adalah derivate dari heme dari eritrosit
yang suda tua, di absorbsi di liver dari darah dan disekresikan ke
kandung empedu. Kebanyakan bilirubin dalam empedu di metabolism
di usus halus oleh bakteri dan dieliminasi di feses
referensi : guyton & hall. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Elsevier. Singapore
Tortora, GJ. 2014. Principles of Anatomy and Physiology. Edisi 14.
Wiley. USA
2. Berdasarkan morfologi, Sherlock membagi sirosis hepatis atas 3 jenis,
yaitu :
a. Mikronodular
Yaitu sirosis hepatis dimana nodul-nodul yang terbentuk berukuran < 3
mm.
b. Makronodular
Yaitu sirosis hepatis dimana nodul-nodul yang terbentuk berukuran >
3 mm.
c. Campuran
Yaitu gabungan dari mikronodular dan makronodular. Nodul-nodul
yang terbentuk ada yang berukuran < 3 mm dan ada yang berukuran >
3 mm.
Secara fungsional, sirosis hepatis terbagi atas :
1. Sirosis Hepatis Kompensata
Sering disebut dengan latent cirrhosis hepar. Pada stadium
kompensata ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya
stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.
2. Sirosis Hepatis Dekompensata
Dikenal dengan active cirrhosis hepar, dan stadium ini biasanya
gejala-gejala sudah jelas, misalnya ; asites, edema dan ikterus.
Referensi : Sutadi SM. Sirosis hati. Usu repository. 2003. [cited on 2011
February 23rd]. Available from : http://repository.usu.ac.id/
Nurdjanah Sitti. Sirosis hati. Dalam : Sudoyo AW et.al, eds. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid 2. Jakarta : Interna Publishing; 2014.
hal. 1978-1983.
7. epidemiologi :
sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada penderita
yang berusia 45-46 tahun. Penderita SH lebih banyak lakilaki, jika
dibandingkan dengan wanita rasionya sekitar 1,6 : 1. Umur rata-rata
penderitan terbanyak golongan umur 30-59 tahun dengan puncaknya
sekitar 40-49 tahun. Penyebab SH sebagian besar adalah penyakit hati
alkoholik dan non alkoholik steatohepatitis serta hepatitis C. angka
kejadian SH di Indonesia akibat hepatitis B berkisar antara 21,2-46,9%
dan hepatitis C berkisar 38,7-73,9%.
Referensi : Nurdjanah Sitti. Sirosis hati. Dalam : Sudoyo AW et.al, eds.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid 2. Jakarta : Interna
Publishing; 2014. hal. 1978-1983.