You are on page 1of 6

PROGRAM PENINGKATAN MUTU

DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS TEGALREJO
No.
: KAK/TR/IX/01/2016
Dokumen
No. Revisi :0
KAK
Tanggal
: 11 Januari 2016
Terbit
Halaman : 1 dari 6
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP.197306222006042012
YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN

Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang


berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan Puskesmas tidak hanya
disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien dan
aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari pelayanan Puskesmas adalah
pelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik
untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-
masalah yang terungkap (Jacobalis S, 1989).

II. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks.


Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Puskesmas menyangkut berbagai fungsi
pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tindakan maupun jenis
disiplin. Agar Puskesmas harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di
bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan
mutu, Puskesmas harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di semua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas sudah diawali dengan
penilaian akreditasi Puskesmas yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat
input dan proses. Pada kegiatan ini Puskesmas harus melakukan berbagai standar dan
prosedur yang telah ditetapkan. Puskesmas dipicu untuk dapat menilai diri (self
assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu
instrumen mutu pelayanan Puskesmas yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil
(output). Tanpa mengukur hasil kinerja Puskesmas tidak dapat diketahui apakah input
dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator Puskesmas
disusun bertujuan mengukur kinerja Puskesmas serta nyata sesuai standar yang
ditetapkan.

III. TUJUAN

a. Tujuan Umum :
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar
pelayanan, keselamatan pasien dan memberikan kepuasan pada pasien.
b. Tujuan Khusus :
1) Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan medis
dan keperawatan
2) Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medik,
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien
3) Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui
peningkatan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan
4) Tersusunnya sistem monitoring Puskesmas Tegalrejo melalui indikator mutu
pelayanan Puskesmas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di


Puskesmas, maka diperlukan standar keselamatan pasien Puskesmas yang merupakan
kerangka acuan bagi Puskesmas untuk melaksanakan kegiatannya.
Standar keselamatan pasien terdiri dari :
1. Hak pasien,
2. Mendidik pasien dan keluarga,
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan,
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien,
5. Peran kepemimpinan dlam meningkatkan keselamatan pasien,
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien,
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien,

2 dari 6
Kegiatan Tim Peningkatan Mutu Puskemas Tegalrejo dilakukan melalui
Pemantauan dan Peningkatan Indikator Klinis dan Keselamatan Pasien.
a. Pemantauan Indikator Klinis
Pemantauan indikator klinis adalah kegiatan pencatatan output suatu pelayanan.
Metode pengukuran ini lebih mencerminkan mutu hasil pelayanan. Indikator klinis
yang dipantau untuk menilai mutu pelayanan antara lain :
1) Asesment terhadap area klinik
2) Pelayanan laboratorium
3) Prosedur tindakan
4) Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
5) Kesalahan medis (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
6) Anestesi dan penggunaan sedasi
7) Penggunaan darah dan produk darah
8) Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medis
9) Pencegahan dan kontrol infeksi, surveilans dan pelaporan
10) Riset klinik

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Sosialisasi program keselamatan pasien,


2. Penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
3. Pelatihan penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
4. Pendampingan penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
5. Perbaikan sarana dan prasarana dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
6. Rapat rutin bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, mengenai program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien,
7. Survey kepuasan dan harapan pelanggan,
8. Monitoring dan evaluasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

VI. SASARAN
Sasaran keselamatan pasien merupakan syarat untuk ditetapkan di Puskesmas.
Maksud dari sasaran keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan yang spesifik
dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti
dan keahlian atas permasalahan ini. Diakui bahwa desain sistem yang baik secara

3 dari 6
intrinsik adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi,
sedapat mungkin sasaran secara umum difokuskan pada sousi-solusi yang menyeluruh
bagi :
- Semua pegawai Puskesmas
- Semua area di Puskesmas
- Semua pasien di Puskesmas
- Semua pengunjung di Puskesmas
- Lintas sektor
Sasaran keselamatan pasien adalah tercapainya hal-hal sebagai berikut :
Sasaran I : ketepatan identifikasi pasien,
Sasaran II : komunikasi yang efektif,
Sasaran III : keamanan obat,
Sasaran IV : kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien,
Sasasan V : pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan,
Sasaran VI : pengurangan risiko pasien jatuh.

VII. JADWAL PELAKSANAAN


NO PROGRAM KEGIATAN WAKTU LOKASI DANA
1. Sosialisasi Rapat Januari 2016 Aula BLUD
Puskesmas Puskesmas
2. Penyusunan Rapat Tim Januari 2016 Aula -
Program PMKP Puskesmas
3. Pelatihan  Cuci  Agustus 2016  Puskesmas
Program Tangan  Juli 2016
PMKP  APAR  Agustus 2016  Puskesmas
 BLS  Disesuaikan  Puskesmas
dengan waktu BLUD
 Seminar seminar yang  Luar gedung
Karyawan diikuti /disesuaikan
dengan lokasi
seminar
4. Perbaikan Renovasi Januari- Puskesmas
sarana dan gedung fisik Desember 2016 BLUD
prasarana
Pembelian Januari- Puskesmas BLUD
alat dan Desember 2016

4 dari 6
bahan
kesehatan
Kalibrasi alat 1x pertahun Gudang BLUD
kesehatan Farmasi
Pemeriksaan 1x pertahun DAK
air
Swab Alat 1x pertahun
5. Rapat Rutin Bulanan Januari- Aula APBD
Desember 2016 Puskesmas
6. Survei Tiap Januari-Juni Puskesmas
Kepuasan semester 2016
Pelanggan Juli-Desember
2016
7. Monitoring Tiap bulan Januari- Puskesmas
dan Evaluasi Desember 2016
8. Refleksi KIA Ranap Januari- Puskesmas DAK
Diskusi Poli Umum Desember 2016
Kasus Poli Gigi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaporan dan Evaluasi indikator Klinis dan keselamatan pasien adalah untuk menilai
indikator klinis dan keselamatan pasien sehingga mutu pelayanan dapat meningkat. Dalam
pelaksanaannya agar data tercatat dengan baik maka setiap ruang disediakan formulir, antara
lain:

Jenis Formulir Kegunaan Pelaksana


Lembar Pengumpulan Data Dokumen data indikator klinis Laboratorium, Farmasi, KIA-
dan keselamatan pasien KB, Rawat Inap, Poli Umum,
Poli Gigi, Pendaftaran
Formulir Formulir sensus harian Laboratorium, Farmasi, KIA-
KB, Rawat Inap, Poli Umum,
Poli Gigi, Pendaftaran

5 dari 6
1. Petugas pencatat adalah penanggung jawab pada unit pelayanan yang sudah ditunjuk
2. Pada akhir bulan penanggung jawab pada unit menyerahkan hasil Formulir Sensus
Harian kepada Kepala Bagian Unit yang kemudian diteruskan ke Tim Indikator
Klinis
3. Data dikumpulkan dan direkapitulasi oleh Tim Indikator Klinis
4. Hasil rekapitulasi kemudian dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu Puskesmas
5. Tim Peningkatan Mutu Puskesmas membuat analisa memberikan rekomendasi-
rekomendasi. Selanjutnya melaporkan hasil rekapitulasi tersebut berikut analisanya
kepada Kepala Puskesmas
6. Agar data pada laporan tersebut dapat lebih mudah dibaca serta dapat melihat
kecenderungannya dari tingkat mutu yang diukur, maka dibuat dalam bentuk tabel.

Yogyakarta, 11 Januari 2016


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tegalrejo Ketua TIM PMKP

dr. Prie Aka Mahdayanti drg. Rina Mayawati


NIP. 19730622 200604 2 012 NIP. 197206172006042002

6 dari 6

You might also like