Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
1. LETAK SUNGSANG
a. Definisi
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri.
(Prawirohardjo,2007)
Letak janin sungsang adalah : posisi janin dengan kepala diatas dan bagian
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa letak sungsang adalah suatu
berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
1) Ketuban berlebih
4) Kehamilan kembar
8
9
1) Pergerakkan janin terasa oleh ibu di bagian perut bawah, di bawah pusat
2) Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melintang pada fundus
uteri.
3) Punggung janin dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian
kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang
d. Patofisiologi
diri dalam persentasi kepala letak sungsang atau letak lintang. Pada
kehamilan trimester terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
relatif berkurang , karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada di ruangan yang lebih kecil
pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi
depan, kedua tungkai lurus keatas dan terjadi ketika bokong janin lebih
sempurna jika disamping bokong kedua kaki atau tidak sempurna jika
terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba 1 kaki atau 1 lutut.
(Prawihardjo,2006)
f. Diagnosis
1) Palpasi
punggung dapat diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi
dan lunak
2) Auskultasi
ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih
dari pusat).
panggul ibu.
g. Mekanisme Persalinan
1) Pervaginam
ketuban sudah pecah , his sudah adekuat dan taksiran persalinan berat
yang tidak terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada
dapatkan kontra indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin dan
berat bayi < 3600 gram , tidak adanya inform consent, dan tidak adanya
(Prawihardjo,2008).
12
2) Perabdominam
sungsang di lakukan dengan cara sectio caesarea . Pada saat ini sectio
1) Penatalaksanaan Keperawatan :
kehidupan janin.
2) Penatalaksanaan Medis
a) Persalinan normal
i. Komplikasi
a) Perdarahan
c) Infeksi
b) Trauma persalinan
baik ibu maupun bayi akan mengalami resiko besar. Bagi ibu
morbiditas akan lebih tinggi dan mortalitas akan lebih sedikit pada
2. SECTIO CAESAREA
a. Definisi
Sectio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amru Sofian, 2012).
Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat
diatas 500g, melaului sayatan pada dinding uterus yang masih utuh
(Saifuddin, 2010).
dilakukan karena alasan akan menimbulkan komplikasi bagi janin dan ibu.
2) Panggul sempit
ukuran panggul
5) Partus lama
7) Distosia serviks
9) Malprestasi janin :
a. Letak lintang
b. Letak sungsang
c. Letak bokong
d. Gemeli
d. Patofisiologi
(SC).
diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri .
Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi
jaringan, pembuluh darah dan saraf-saraf di daerah insisi. Hal ini akan
daerah insisi akan di tutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak
Keunggulannya :
kemudian hari tidak besar karena dalam masa nifas segmen bawah uterus
f. Komplikasi
c) Berat , dengan peritonisis sepsis dan ileus paralitik , hal ini sering
b) Atonia uteri
3) Luka kandung kemih : Emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
g. Pemeriksaan Penunjang
2) Pemantauan EKG.
3) JDL diferensial.
4) Elektrolit.
5) Hemoglobin/hematocrit.
6) Golongan darah.
7) Urinalisis.
antenatal
dirumah
1) Kebutuhan Oksigenasi
pulmonal, yang paling sering yaitu ateleksis dan statis pneumonia yang
yang terletak pada ventral dari sumsum tulang belakang dan membawa
nyeri.
3) Kebutuhan Nutrisi
mual sampai muntah. Peristaltik usus menurun dan lambat laun akan
pulih kembali. Pada hari kedua post operasi biasanya usus bergerak lagi
dengan gejala mules dan perut kembung. Pada klin post operasi nutrisi
kehilangan darah dan cairan yang tidak terasa melalui paru dan kulit.
5) Kebutuhan Eliminasi
pada hari operasi, BAK pertama 200 ml atau lebih sedikit dari total
output urin selama sehari 1500 ml. Jumlah IWL, muntah dan
6) Kebutuhan Aktivitas
peristaltik.
22
7) Kebutuhan Psikologis
8) Kebutuhan Keamanan
3. POST PARTUM
a. Definisi
Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
dan plasenta, dan kembalinya sistem reproduksi ibu seperti semula seperti
1) Puerpurium dini
2) Purperium intermediel
3) Remote Purperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
1) Involusi uterus
a. Pengertian
ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontaraksi otot-otot polos
uterus.
Pada akhir kala III persalinan, uterus berada digaris tengah, kirakira
promontorium sakralis. Pada saat ini besar uterus kira – kira sama
24
abdomen.
2) Kontraksi
3) After Pains
awal purperium.
25
4) Tempat Plasenta
5) Lokhea
masa post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi
darah segar, jaringan sisa lasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo
c) Lokhea alba
dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa berlangsung selama 2
6) Servik
konsistensi yang kuat dan bentuknya telah kembali lagi. Pada minggu
vaginal rugae sekitar post partal minggu ketiga. Abrasi dan laserasi
8) Sistem Endokrin
a) Hormon plasenta
pasca partum.
b) Hormon pituitari
c) Hormon oksitosin
9) Abdomen
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus
sphingter ani selama persalinan, juga oleh karena adanya edema kandung
a) Mastitis
b) Abses mamame
c) Kelainan putting
payudara terisi air susu dan adanya sumbatan duktus, kongesti dan tanda-
antara 20.000–25.000/mm3.
d) Tanda-tanda vital
Post partum selama 24 jam suhu badan akan naik (37,5ºC sampai
(Bobak, 2005).
untuk anastesi. Lama nyeri kepa bervariasi dari 1-3 hari setelah
pengobatan.
(Ambarwati, 2009).
2) Adaptasi Keluarga
yang lebih besar, reaksi kecemburuan dapat muncul ketika suka cita
akan kehadiran bayi di rumah mulai pudar tahap ini orang tua
31
b) Adaptasi ayah
Bayi baru lahir mempunyai dampak yang besar terhadap ayah. Ayah
engrossment.
pasien yang dengan cara memberikan asuhan keperawatan yang terdiri dari 5
dokumentasi.
1. Tahapan pengkajian
1) Identitas
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan klien pada saat post operasi sectio
caesarea biasanya mengeluh nyeri dan ngilu pada daerah luka post
op sectio caesarea.
nyeri terbakar.
(d) S (Skala ) : intensitas nyeri yang dirsakan klien, dari rentang 0-5
(e) T (Time) : nyeri yang dirasakan klien sectio caesarea bisa malam,
konstan.
perkawinan.
sebelumnya.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) Tanda-tanda vital
Kaji tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu pada ibu. Periksa
adanya infeksi.
mata.
(2) Hidung : Kaji dan tanyakan pada ibu, apakah menderita pilek
kebutuhan energi.
(3) Telinga : Kaji apakah ibu menderita infeksi atau ada peradangan
pada telinga.
36
ditemukan gigi tampak kotor dan tercium bau mulut saat bicara
d) Leher
e) Dada
f) Abdomen
post sectio caesarea, selain itu harus dikaji keadaannya karena klien
h) Genitalia
hygiene.
i) Ekstremitas
energi karena intake nutrisi kurang, dimana akan tampak tubuh klien
lemah sehingga ADL perlu dikaji juga apakah terdapat varises pada
a) Pola nutrisi
b) Pola cairan
d) Pola Aktivitas
e) Pola tidur
f) Personal hygiene
5) Aspek psikologis
6) Aspek sosial
pasien di rawat.
7) Aspek spiritual
9) Data penunjang
a) Hemoglobin
b) Leukosit
c) Trombosit
darah.
d) Urinalisis/kulture urine.
e) Pemeriksan elektrolit.
41
2. Analisa Data
Tabel 2.1
Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1 DS: kemungkinan klien Agen injuri fisik
melaporkan nyeri secara
verbal Terputusnya kontinuitas
jaringan
DO:-perubahan selera makan
Merangsang reseptor
- perubahan tekanan darah nyeri
- perubahan frekuensi
jantung Mengeluarkan
- perubahan frekuensi neurotransmitter Nyeri akut
pernafasan bradikkinin
- merengek, meringis,gelisah
- mata kurang bercahaya
- sikap melindungi area dihantarkan ke thalamus
nyeri
dipersepsikan sebagai
nyeri.
2 DS:Kemungkinan mengeluh Nyeri luka post SC Ketidak
gangguan sensasi rasa dan seimbangan nutrisi
kurang minat pada makanan Rangsangan saraf kurang dari
DO: Nyeri pada abdomen, simpatis kebutuhan
kram abdomen
- BB 20% atau lebih di Mengaktifkan
bawah BB ideal hypothalamus dalam
- Bising usus hiperaktif mengeluarkan neuro
- kurang makan membran epineprin
mukosa pucat
- kehilangan rambut Mengaktifkan pusat
42
berlebihan kenyang
- kelemahan otot menguyah
menurun Menghambat rasa lapar
Kebutuhan tidur
terganggu
Gangguan pemenuhan
istirahat tidur
43
3. Diagnosa Keperawatan
(Nusalam, 2008)
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien post sectio caesarea:
Caesarea)
caesarea
4. Perencanaan
itu akan dilakukan, dan siapa yang akan melakukan tindakan tersebut.
caesarea)
tanda nyeri)
Tabel 2.2
Intervensi Rasional
- Observasi TTV
- Mengetahui keadaan umun klien
dengan anoreksia
Tabel 2.3
Intervensi Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Intervensi Rasional
dan benar
ASI.
48
Tabel 2.4
Intervensi Rasional
Tabel 2.5
Intervensi Rasional
5. Ganguan pola tidur berhubungan dengan nyeri luka post op sectio caesarea
Tabel 2.6
Intervensi Rasional
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan- Dengan menciptakan lingkungan yang
tenang nyaman dan tenang klien diharapkan
dapat tidur dengan nyaman, tidak ada
yang mengganggu proses tidur klien
- Dengan lampu yang terlalu terang dapat
- Kurangi cahaya lampu yang terlalu membuat silau dan mata berakomodasi
terang pada malam hari secara terus menerus dan merangsang
RS diplomation retikulasi sebagai
akibat klien untuk tidur dengan
mengurangi cahaya klien dapt tidur
- Dengan mengaur posisi klien dengan
posisi semi fowler diharapkan akan
- Atur posisi senyaman mungkin untuk membuat rasa nyaman dan reflex
mengurangi rasa nyeri sehingga mendukung untuk beristirahat
50
Tabel 2.7
Intervensi Defisit perawatan diri
Intervensi Rasional
- Bantu keluerga untuk memandikan klien - Dapat menimbulkan perasaan
nyaman dank lien akan merasa segar
- Anjurkan pada keluarga untuk mengganti - Kebersihan pakaian menimbulkan
baju klien setiap hari perasaan nyaman, mencegah gatal-
gatal dan keadaan luka yang dapat
mengganggu kenyamanan klien
- Jelaskan pentingnya kebersihan diri - Klien dapat mengerti dan mengetahui
perawatan dirinya, sehingga klien
terbiasa menjaga kebersihan dirinya
dan lingkungannya
- Lakukan vulva hygiene - Klien akan merasa nyaman dan
menghindari terjadinya kontaminasi
oleh kuman
Tabel 2.8
Intervensi Konstipasi
Intervensi Rasional
- Monitor tanda dan gejala konstipasi - Mengetahui terjadinya konstipasi
pada klien
- Monitor bising usus - Penurunuan atau hilangnya Bising
usus dapat merupakan indikasi
adanya ileus paralitik yang berarti
ketidakseimbangan elektrolit
- Dapat melembekan feses dan
- Dukung intake cairan memfasiltasi eliminasi
- Serat berguna bagi pencernaan
- Anjurkan klien untuk diet tinggi serat karena serat mengikat air sehingga
dapat mengatasi konstipasi
5. Implementasi
6. Evaluasi
pada tujuan umum dan khusus disamping itu juga sangat membantu
52
1) Evaluasi Formatif
2) Evaluasi Sumatif
Merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis suatu pasien pada
perencanaan. Disamping itu, evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan
tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian dan akan dijelaskan sebagai
berikut :
a) Tujuan Tercapai
ditetapkan.
7. Dokumentasi