Professional Documents
Culture Documents
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
TAHUN ANGGARAN 2009
DI
BLANGPIDIE
Nomor : 19.A/LHP/XVIII.BAC/08/2010
Tanggal : 3 Agustus 2010
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................................i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN .....................ii
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ......................................................................1
LAPORAN KEUANGAN POKOK ...............................................................................3
A. Neraca .......................................................................................................................3
B. Laporan Realisasi Anggaran ......................................................................................5
C. Laporan Arus Kas ......................................................................................................8
D. Catatan atas Laporan Keuangan .................................................................................10
Lampiran-Lampiran
Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan,
Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca per 31 Desember 2009 dan 2008,
serta Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini
atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.
BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan
prinsip akuntansi dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin
bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan opini.
Sebagaimana diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan poin 3.I.1 tentang penjelasan Kas di
Kas Daerah diketahui saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2009 disajikan sebesar
Rp7.029.798.650,14. Diantaranya terdapat Kasbon sebesar Rp2.560.535.600,00 yang belum
dipertanggungjawabkan, kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp234.958.431,00, dan selisih
pencatatan BKU dari tahun sebelumnya sebesar Rp659.872.618,04 yang belum dapat dijelaskan.
Sebagaimana diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan poin 3.I.2 tentang penjelasan Kas di
Bendahara Pengeluaran diketahui saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009
disajikan sebesar Rp2.209.474.177,96. Diantaranya terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran TA
2007 sebesar Rp403.666.620,00 dan UMK atau Kasbon TA 2008 sebesar Rp1.456.753.075,54 dan
Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 sebesar Rp27.040.220,00 atau seluruhnya sebesar
Rp1.887.459.915,54 yang belum dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan poin 3.I.6 tentang penjelasan Aset
Tetap diketahui saldo aset tetap per 31 Desember 2009 disajikan sebesar Rp672.681.836.756,00.
Saldo tersebut dicatat hanya berdasarkan realisasi belanja modal tiap tahun dan belum didukung
2. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan didasarkan kepada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan atau prinsip-prinsip
akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perUndang-Undangan.
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perUndang-Undangan.
d. Sistem Pengendalian Intern tersebut baik terhadap informasi keuangan yang dihasilkan
maupun terhadap pengamanan atas kekayaannya telah dirancang dan dilaksanakan
secara memadai.
3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD TA 2009 meliputi pengujian atas akun-akun dan saldo yang disajikan
dalam Neraca serta transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Pengujian
atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan (asersi) dalam informasi
keuangan yang meliputi:
a. Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang disajikan dalam Neraca per 31
Desember 2009 dan seluruh pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang terjadi selama
periode anggaran Tahun 2009 yang diaudit telah didukung dengan bukti–bukti yang
memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa semua transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang terjadi selama
periode tersebut dan aset serta kewajiban pemerintah daerah telah dicatat seluruhnya
dalam laporan keuangan.
c. Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang tercatat merupakan milik dan kewajiban
pemerintah daerah dan realisasi pendapatan dan belanja yang tercatat merupakan
penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah.
d. Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, kewajiban, pendapatan, belanja, dan pembiayaan telah dinilai secara
memadai dan diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan.
Halaman 1 dari 41
e. Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan Catatan atas
Laporan Keuangan telah mengungkapkan informasi keuangan yang memadai.
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA 2009
dilakukan dengan berpedoman kepada Peraturan BPK No. 01 Tahun 2007 tentang Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
5. Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan selama 35 (tiga puluh lima) hari terhitung mulai tanggal 30 Juni
s.d. 3 Agustus 2009.
6. Obyek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA
2009.
Halaman 2 dari 41
LAPORAN KEUANGAN POKOK
A. NERACA
S A
P E
UE K A H
K HE U A NG
EN SA HO U L
(dalam rupiah)
URAIAN TA 2009 TA 2008
1 2 3
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 7.029.798.650,14 6.068.136.264,46
Kas di Bendahara Pengeluaran 2.209.474.177,96 7.180.825.674,54
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
Piutang Lain-lain 4.364.700.542,00 4.532.200.542,00
Persediaan 6.356.273.845,00 5.457.761.145,00
Jumlah Aset Lancar 19.960.247.215,10 23.238.923.626,00
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen 0,00 0,00
Jumlah Investasi Non Permanen 0,00 0,00
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.575.000.000,00 5.575.000.000,00
Jumlah Investasi Permanen 5.575.000.000,00 5.575.000.000,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang
ASET TETAP
Tanah 128.080.582.377,00 127.225.761.777,00
Peralatan dan Mesin 91.753.995.923,00 82.234.970.703,00
Gedung dan bangunan 192.236.380.802,50 187.416.042.297,50
Jalan, Irigasi dan Jaringan 219.550.535.073,50 211.851.098.533,50
Aset Tetap Lainnya 6.803.363.875,00 6.428.253.875,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 34.256.978.705,00 4.820.338.505,00
Jumlah Aset Tetap 672.681.836.756,00 619.976.465.691,00
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00
Dana Sitaan 0,00 0,00
Jumlah Aset Lainnya 0,00 0,00
JUMLAH ASET 698.217.083.971,10 648.790.389.317,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Pajak 1.552.681.936,00 6.526.799.545,00
Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 18.329.201.883,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1.552.681.936,00 24.856.001.428,00
Halaman 3 dari 41
1 2 3
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang dalam Negeri 0,00 0,00
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN 1.552.681.936,00 24.856.001428,00
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 7.686.590.892,10 6.722.162.394,00
Cadangan Piutang 4.364.700.542,00 4.532.200.542,00
Cadangan Persediaan 6.356.273.845,00 5.457.761.145,00
Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Hutang
Jangka Pendek 0,00 (18.329.201.883,00)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 18.407.565.279,10 (1.617.077.802,00)
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Investasi Jk Panjang 5.575.000.000,00 5.575.000.000,00
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 672.681.836.756,00 619.976.465.691,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 678.256.836.756,00 625.551.465.691,00
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 0,00 0,00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00
JUMLAH EKUITAS DANA 696.664.402.035,10 623.934.387.889,00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 698.217.083.971,10 648.790.389.317,00
AKMAL IBRAHIM
Halaman 4 dari 41
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
S A
P E
UE K A H
K HE U A NG
EN SA HO U L
(dalam rupiah)
Tahun 2009
URAIAN Tahun 2008
Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 2.200.000.000,00 2.344.614.469,00 106,57 2.196.642.560,00
Pendapatan Retribusi Daerah 2.019.500.000,00 992.894.584,00 49,17 797.517.031,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 1.000.000.000,00 892.132.360,00 89,21 891.301.291,00
yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.780.500.000,00 2.889.774.921,10 29,55 2.417.938.571,00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 15.000.000.000,00 7.119.416.334,10 47,46 6.303.399.453,00
PENDAPATAN TRANSFER
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT – DANA
PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak 32.778.986.000,00 23.334.733.924,00 71,19 19.023.333.340,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 16.165.684.827,00 8.147.976.088,00 50,40 25.278.473.973,00
Dana Alokasi Umum 231.876.760.000,00 231.871.423.000,00 100,00 226.924.281.000,00
Dana Alokasi Khusus 38.035.000.000,00 38.035.000.000,00 100,00 40.199.000.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan 318.856.430.827,00 301.389.133.012,00 94,52 311.425.088.313,00
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT – LAINNYA
Dana Penyesuaian 0,00 4.778.550.000,00 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat –
Lainnya 0,00 4.778.550.000,00 0,00
TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 13.447.813.358,00 8.048.837.094,00 59,85 9.705.338.341,00
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 13.447.813.358,00 8.048.837.094,00 59,85 9.705.338.341,00
Total Pendapatan Transfer 332.304.244.185,00 314.216.520.106,00 94,56 321.130.426.654,00
Halaman 5 dari 41
1 2 3 4 5
PENDAPATAN LAIN-LAIN YANG SAH
Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00
Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00
Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00
JUMLAH PENDAPATAN 347.304.244.185,00 321.335.936.440,10 92,52 327.433.826.107,00
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 176.535.236.146,00 167.756.782.914,00 95,03 158.783.521.361,00
Belanja Barang dan Jasa 74.689.669.627,00 60.262.070.204,00 80,68 92.785.041.665,00
Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00
Belanja Bantuan Sosial 2.357.753.000,00 1.693.359.876,00 71,82 4.551.659.937,00
Belanja Hibah 87.547.000,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Bantuan Keuangan 19.229.727.000,00 19.005.447.000,00 98,83 0,00
Jumlah Belanja Operasi 272.899.932.773,00 248.717.659.994,00 91,14 256.120.222.963,00
BELANJA MODAL
Belanja Tanah 895.140.600,00 854.820.600,00 95,50 13.906.270.425,00
Belanja Peralatan dan Mesin 10.300.793.638,00 9.519.025.220,00 92,41 14.764.278.100,00
Belanja Gedung dan Bangunan 13.852.309.229,00 10.950.499.550,00 79,05 19.687.707.447,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 36.376.570.956,00 31.005.915.695,00 85,24 31.524.261.286,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 347.457.500,00 375.110.000,00 107,96 228.262.800,00
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja Modal 61.772.271.923,00 52.705.371.065,00 85,32 80.110.780.058,00
BELANJA TAK TERSANGKA
Belanja Tak Tersangka 1.025.000.000,00 619.275.000,00 60,42 982.784.050,00
Jumlah Belanja Tak Tersangka 1.025.000.000,00 619.275.000,00 982.784.050,00
JUMLAH BELANJA 335.697.204.696,00 302.042.306.059,00 337.213.787.071,00
TRANSFER
Transfer/Bagi Hasil ke Desa
Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagi Hasil Retrisbusi 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 2.529.887.536,00
Jumlah Transfer 0,00 0,00 2.529.887.536,00
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 335.697.204.696,00 302.042.306.059,00 339.743.674.607,00
SURPLUS/(DEFISIT) 11.607.039.489,00 19.293.630.381,10 (12.309.848.500,00)
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan SiLPA 6.722.162.394,00 6.722.162.394,00 100,00 19.032.010.894,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 6.722.162.394,00 6.722.162.394,00 100,00 19.032.010.894,00
Halaman 6 dari 41
1 2 3 4 5
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembayaran Pokok Utang 18.329.201.883,00 18.329.201.883,00 100,00 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 18.329.201.883,00 18.329.201.883,00 100,00 0,00
PEMBIAYAAN NETTO 0,00 (11.607.039.489,00) 19.032.010.894,00
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 0,00 7.686.590.892,10 6.722.162.394,00
AKMAL IBRAHIM
Halaman 7 dari 41
C. LAPORAN ARUS KAS
S A
P E
UE K A H
K HE U A NG
EN SA HO U L
Halaman 8 dari 41
1 2 3
Jumlah Arus Masuk Kas 0,00 0,00
Arus Keluar Kas
Belanja Tanah 854.820.600,00 13.906.270.425,00
Belanja Peralatan dan Mesin 9.519.025.220,00 14.764.278.100,00
Belanja Gedung dan Bangunan 10.950.499.550,00 19.687.707.447,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 31.005.915.695,00 31.524.261.286,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 375.110.000,00 228.262.800,00
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Arus Keluar Kas 52.705.371.065,00 80.110.780.058,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non
Keuangan (52.705.371.065,00) (80.110.780.058,00)
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Masuk Kas
Penerimaan dari divestasi 0,00 0,00
Jumlah Arus Masuk Kas 0,00 0,00
Arus Keluar Kas
Pembayaran Pokok Utang 18.329.201.883,00 0,00
Jumlah Arus Keluar Kas 18.329.201.883,00 0,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (18.329.201.883,00) 0,00
AKMAL IBRAHIM
Halaman 9 dari 41
D. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
4.1 Pendahuluan
Laporan Keuangan mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman
diantara pembacanya, untuk menghindari kesalahpahaman, harus dibuat Catatan atas
Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami
Laporan Keuangan. Oleh karena itu, penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
dimaksudkan agar Laporan Keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak
terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA 2009 meliputi
kebijakan-kebijakan akuntansi dan penjelasan pos yang terinci atau analisis atas nilai suatu
pos yang disajikan dalam Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai
yaitu:
4.1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah disusun berdasarkan Laporan Realisasi APBK dengan memuat
penjelasan pos-pos Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan memuat informasi mengenai pelaksanaan
APBK TA 2009 yang meliputi:
a. Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target;
b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;
c. Kebijakan akuntansi yang penting;
d. Penjelasan pos-pos laporan keuangan;
e. Pengungkapan pos-pos laporan keuangan yang menggunakan basis akrual dan
informasi tambahan lainnya.
4.1.2 Dasar Hukum Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan didasarkan pada:
a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara No. 4286);
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5, Tambahan Negara No. 4355);
c. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara No.
4437);
d. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara No. 4438);
Halaman 10 dari 41
e. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 137, Tambahan Lembaran Negara No.
4575);
f. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 136, Tambahan Lembaran Negara No.
4574);
g. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4576);
h. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 No. 165, Tambahan Lembaran Negara No. 4593);
i. Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara
Tahun 2006 No. 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4633);
j. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
k. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
l. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah dengan peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri No. 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
n. Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009.
Halaman 11 dari 41
1. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN
Sesuai dengan Undang-Undang No. 32 dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 bahwa
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal
mengandung pengertian bahwa kepada Daerah diberikan kewenangan untuk memanfaatkan
sumber keuangan sendiri dan didukung dengan perimbangan keuangan antara Pusat dan
Daerah.
Sejalan dengan pembagian kewenangan yang disebutkan di atas, maka pengaturan
pembiayaan Daerah dilakukan berdasarkan asas penyelenggaraan pemerintahan tersebut.
Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi dilakukan atas
beban APBK, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan asas dekonsentrasi dilakukan atas beban APBN dan pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka tugas pembantuan dibiayai atas beban
anggaran tingkat pemerintahan yang menugaskan.
Selanjutnya dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, kepada Daerah diberikan kewenangan untuk
memungut pajak dan retribusi (tax assignment) dan pemberian bagi hasil penerimaan
(revenue sharing) serta bantuan keuangan (grant) atau dikenal sebagai Dana Perimbangan.
Daerah juga diberikan kewenangan untuk melakukan pinjaman baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Pinjaman tersebut dapat berupa pinjaman jangka pendek untuk
membiayai kesulitan arus kas Daerah dan pinjaman jangka panjang untuk membiayai
kebutuhan pengeluaran dan penyediaan sarana dan prasarana Daerah.
Penyusunan APBK TA 2009 didasarkan pada pendekatan kinerja yang mengutamakan
output, outcome dan manfaat dari setiap alokasi biaya yang direncanakan, dengan
berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, disiplin, adil, efisien dan efektif.
Transparansi dan akuntabilitas merupakan wujud pertanggungjawaban pemerintah daerah
terhadap pelaksanaan anggaran, sementara disiplin anggaran dimaksudkan adanya
keseimbangan antara pendapatan dan belanja, prinsip lain yang dilaksanakan adalah prinsip
partisipatif untuk mengakomodasikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat serta prinsip
anggaran kinerja yang didasarkan pada indikator-indikator yang jelas dan terukur.
Sumber-sumber pembiayaan Daerah yang utama dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
fiskal meliputi:
a. Pendapatan Asli Daerah
Salah satu wujud dari pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah pemberian sumber-
sumber penerimaan bagi Daerah yang dapat digali dan digunakan sendiri sesuai
dengan potensinya masing-masing. Kewenangan Daerah untuk memungut pajak dan
retribusi diatur dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 yang merupakan
penyempurnaan dari Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 dan ditindaklanjuti dengan
peraturan pelaksanaannya yaitu dengan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001
tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut, Daerah diberikan
kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak dan 28 jenis retribusi. Penetapan jenis
pajak dan retribusi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa jenis pajak dan
Halaman 12 dari 41
retribusi tersebut secara umum di pungut hampir di semua Daerah dan merupakan
jenis pungutan yang secara teoritis dan praktek merupakan jenis pungutan yang baik.
b. Dana Perimbangan
1) Bagian Daerah dalam bentuk bagi hasil penerimaan (Revenue Sharing).
Untuk menambah pendapatan Daerah dalam rangka pembiayaan pelaksanaan
fungsi yang menjadi kewenangan dilakukan dengan pola bagi hasil penerimaan
pajak dan bukan pajak (SDA) antara Pusat dan Daerah sesuai dengan Undang-
Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah.
2) Dana Alokasi Umum (DAU).
Implikasi langsung dari kewenangan/fungsi yang diserahkan kepada Daerah
sesuai dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 adalah kebutuhan dana yang
cukup besar, oleh karenanya diperlukan bantuan dana dari Pemerintah Pusat
dalam bentuk dana perimbangan.
Untuk mengurangi ketimpangan dalam kebutuhan pembiayaan dan penguasaan
pajak antara Pusat dan Daerah telah diatasi dengan adanya perimbangan
keuangan antara Pusat dan Daerah (dengan kebijakan bagi hasil dan DAU
minimal sebesar 25% dari Penerimaan Dalam Negeri). Dengan perimbangan
tersebut, khususnya dari DAU akan memberikan kepastian bagi Daerah dalam
memperoleh sumber-sumber pembiayaan untuk membiayai kebutuhan
pengeluaran yang menjadi tanggungjawabnya.
Berdasarkan konsep fiscal gap, kontribusi DAU Daerah yang memiliki
kemampuan relatif besar akan lebih kecil dan sebaliknya Daerah yang
mempunyai kemampuan keuangan relatif kecil akan memperoleh DAU yang
relatif besar.
3) Dana Alokasi Khusus.
Pada hakikatnya pengertian Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana berasal
dari APBN, yang dialokasikan kepada Daerah untuk membantu membiayai
kebutuhan khusus. Pengalokasian DAK ditentukan dengan memperhatikan
tersedianya dana dalam APBN. Yang dimaksud dengan kebutuhan khusus adalah
(i) kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus alokasi
umum, dalam pengertian kebutuhan yang tidak sama dengan kebutuhan Daerah
lain, misalnya: kebutuhan di kawasan transmigrasi, kebutuhan beberapa jenis
investasi/prasarana baru, pembangunan jalan dikawasan terpencil, saluran irigasi
primer dan saluran drainase primer dan (ii) kebutuhan yang merupakan komitmen
atau prioritas nasional.
Implementasi konsep DAK di Indonesia mencakup pula alokasi dana untuk
kegiatan penghijauan dan reboisasi, dimana pembiayaannya berasal dari
penerimaan Dana Reboisasi (DR) dalam untuk melibatkan Pemerintah Daerah
penghasilan Dana Reboisasi dalam kegiatan penghijauan dan reboisasi kawasan
hutan di Daerahnya, dimana kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan
yang menjadi prioritas nasional.
Halaman 13 dari 41
c. Pinjaman Daerah.
Untuk membiayai kebutuhan Daerah berkaitan dengan penyediaan prasarana yang
dapat menghasilkan (pengeluaran modal), Daerah juga dapat melakukan pinjaman
baik dari dalam negeri (Pusat dan Lembaga Keuangan) maupun dari luar negeri
dengan persetujuan Pemerintah Pusat.
KINERJA KEUANGAN DAERAH
Perkembangan realisasi dan rencana kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya adalah sebagai berikut:
1.1Realisasi TA 2009
(dalam rupiah)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA 2009
sebesar Rp7.119.416.334,10 berarti kontribusi PAD terhadap realisasi pendapatan
Daerah sebesar 2,27%. Dengan demikian ketergantungan keuangan Pemerintah
Daerah pada Pemerintah Pusat dan Provinsi masih cukup besar yaitu sebesar 95,92 %
Komposisi PAD terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang Sah sebagaimana yang
tertera dalam tabel di atas. Penerimaan PAD terbesar diperoleh dari Lain lain PAD
Yang Sah sebesar Rp2.289.774.921,10 atau 0,92%, dari Pajak Daerah sebesar 0,75%,
Retribusi Daerah sebesar 0,32% dan Hasil Perusahaan Milik Daerah sebesar 0,28%.
Pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan Tahun 2009 terealisasi
sebesar Rp301.389.133.012,00, terdiri dari Bagi Hasil Pajak sebesar
Rp23.334.733.924,00 dan Bukan Pajak sebesar Rp8.147.976.088,00, Dana Alokasi
Umum sebesar Rp231.871.423.000,00, Dana Alokasi Khusus sebesar
Rp38.035.000.000,00, sedangkan Penerimaan dari Provinsi sebesar
Rp8.048.837.094,00, hal tersebut menunjukan ketergantungan APBK Aceh Barat
Daya terhadap Dana Perimbangan sangat besar terutama yang bersumber dari DAU &
DAK. Dana DAU sebesar 69,30 % dialokasikan untuk membayar gaji Pegawai
Halaman 14 dari 41
Negeri Sipil yang dialokasikan ke dalam Belanja Aparatur, Pelayanan Publik dan
lainnya. Hal ini menggambarkan pula bahwa mengapa Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Daya belum maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena
kebutuhan untuk pembayaran gaji dan Belanja Aparatur tidak mungkin dikurangi
karena sifatnya given.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya berupaya mengatasi keterbatasan-
keterbatasan keuangan Daerah dengan menyempurnakan manajemen keuangan,
melakukan efisiensi dan penghematan, mempertajam prioritas dan berupaya untuk
menggali sumber-sumber Pendapatan Daerah yang baru dan meningkatkan
penerimaan keuangan baik dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi dalam penyediaan
fasilitas pelayanan publik.
1.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja yang telah
ditetapkan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya adalah tidak tercapainya
target pendapatan daerah yang ditetapkan dalam APBK TA 2009.
Halaman 15 dari 41
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
meliputi:
2.1Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya memberikan wewenang kepada Kepala Dinas
Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD)
untuk mengelola administrasi keuangan daerah beserta pelaporan keuangannya.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) selaku entitas
pelaporan melakukan fungsi penganggaran, fungsi verifikasi, fungsi perbendaharaan
dan fungsi akuntansi.
Laporan keuangan yang dihasilkan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca
Daerah, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2.2Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah basis kas untuk
pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam perhitungan realisasi anggaran
dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca daerah.
2.3Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening kas daerah dan berdasarkan asas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto atau nilai nominal yang tertera
pada dokumen Surat Tanda Setoran (STS) atau dokumen lainnya yang dipersamakan
sesuai dengan posnya masing-masing, dan tidak mencatat jumlah netonya atau setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran.
Pengakuan Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas daerah dan
berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan pengeluaran berdasarkan jumlah
nominal yang terdapat pada dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sesuai
dengan posnya masing-masing.
Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu
kriteria:
1) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah.
2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai.
Halaman 16 dari 41
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas
pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran,
sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan.
Secara umum Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dalam menetapkan kebijakan
akuntansi berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dihasilkan mulai dari
proses pencatatan jurnal transaksi, pemindahbukuan ke buku besar, penyesuaian-
penyesuaian pos-pos akrual dan pengikhtisaran.
Untuk TA 2009 dokumen sumber sebagai dasar pencatatan penerimaan adalah STS
dan dokumen lainnya yang dipersamakan, sedangkan dasar pencatatan pengeluaran
adalah SP2D dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ).
Laporan yang dihasilkan dari Aplikasi SKPD setiap periode dapat dicetak laporan
keuangan beserta laporan lainnya berupa buku besar, laporan bulanan dan triwulan.
Format laporan keuangan untuk TA 2008 dan 2009 sistem dan prosedur mengikuti
ketentuan Permendagri No. 59 tahun 2007. Format laporan keuangan belum
sepenuhnya mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Dalam PP No. 24 tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan, kebijakan
akuntansi yang diterapkan mencakup masalah pengakuan, pengukuran, penilaian, dan
pengungkapan.
2.4Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk
digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
Persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku
cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan
baku, barang dalam proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat, dan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga antara lain berupa
cadangan energi (misalnya minyak) atau cadangan pangan (misalnya beras).
Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
berdasarkan hasil inventarisasi fisik.
Halaman 17 dari 41
Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dan akan dipakai dalam
pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, dimasukkan sebagai
perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, dan tidak dimasukkan sebagai
persediaan.
Pengukuran
Persediaan disajikan sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan
biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan.
Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir
diperoleh.
2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar
persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang
diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara
sistematis, yang terjadi dalam proses konversi bahan menjadi persediaan.
3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Pengungkapan
Persediaan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu, di dalam Catatan
atas Laporan Keuangan harus diungkapkan pula:
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
2) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat ;
3) Kondisi persediaan;
4) Hal-hal lain yang perlu diungkapkan berkaitan dengan persediaan, misalnya
persediaan yang diperoleh melalui hibah atau rampasan.
Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
2.5Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
anggaran dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Kabupaten
Aceh Barat Daya dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
1) Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai.
Halaman 18 dari 41
Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi pemerintah di luar negeri, atau
tanah yang digunakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui
bila kepemilikan tersebut berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta
perUndang-Undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik
Indonesia berada bersifat permanen.
Pengakuan
Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah terjadi
perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat
tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan bukti secara hukum maka
tanah tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya telah
berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah
atas nama pemilik sebelumnya.
Pengukuran
Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga
pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya
yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli
tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada
saat perolehan.
Pengungkapan
Tanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan
atas Laporan Keuangan harus diungkapkan pula dasar penilaian yang digunakan,
Rekonsiliasi jumlah yang tercatat pada awal dan akhir periode menurut jenis
tanah yang menunjukkan penambahan, pelepasan dan mutasi tanah lainnya.
2) Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan mencakup seluruh Gedung dan Bangunan yang dibeli atau
dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah
dan dalam kondisi siap dipakai.
Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan adalah yang berupa Bangunan
Gedung, Tempat Kerja, Gedung Tempat Tinggal, Bangunan Menara, Rambu-
rambu, serta Tugu Titik Kontrol.
Pengakuan
Gedung dan Bangunan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal
yang diakui untuk aset tersebut.
Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan
Bangunan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Halaman 19 dari 41
Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi
penambahan, pengembangan, dan pengurangan. Penambahan adalah peningkatan
nilai Gedung dan Bangunan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau
diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga
perolehan Gedung dan Bangunan tersebut.
Pengembangan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan karena
peningkatan manfaat yang berakibat pada durasi masa manfaat, peningkatan
efisiensi dan penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan adalah penurunan nilai Gedung dan Bangunan dikarenakan
berkurangnya kuantitas aset tersebut.
Pengukuran
Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung
dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka
nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.
Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa
peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan
aset tetap tersebut.
Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi
nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa
konsultan.
Pengungkapan
Gedung dan Bangunan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu,
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula:
(1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
(2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan
penambahan, pengembangan, dan penghapusan.
(3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Gedung dan
Bangunan.
3) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Wujud
fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel
dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio,
Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium,
Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi,
Pengolahan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat
Peraga, serta Unit Proses/Produksi.
Halaman 20 dari 41
Pengakuan
Peralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal
yang diakui untuk aset tersebut.
Peralatan dan Mesin yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan
Mesin tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya meliputi
penambahan, pengembangan, dan pengurangan.
Penambahan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang disebabkan
pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan Peralatan dan Mesin tersebut.
Pengembangan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karena peningkatan
manfaat yang berakibat pada durasi masa manfaat, peningkatan efisiensi dan
penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan adalah penurunan nilai Peralatan dan Mesin dikarenakan
berkurangnya kuantitas aset tersebut.
Pengukuran
Biaya perolehan Peralatan dan Mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk memperoleh Peralatan dan Mesin tersebut sampai siap
pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai Peralatan dan
Mesin tersebut siap digunakan.
Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi
nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa
konsultan.
Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa
peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan
Peralatan dan Mesin tersebut.
Pengungkapan
Peralatan dan Mesin disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu, di
dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula:
(1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
(2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
penambahan, pengembangan, dan penghapusan.
(3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Peralatan dan
Mesin.
Halaman 21 dari 41
4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun
oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
BMD yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Jalan dan Jembatan,
Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan.
Pengakuan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal
yang diakui untuk aset tersebut.
Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan,
Irigasi dan Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya meliputi
penambahan, pengembangan, dan pengurangan. Penambahan adalah peningkatan
nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau
diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga
perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut.
Pengembangan adalah peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan karena
peningkatan manfaat yang berakibat pada durasi masa manfaat, peningkatan
efisiensi dan penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan adalah penurunan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan dikarenakan
berkurangnya kuantitas aset tersebut.
Pengukuran
Biaya perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan sampai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut siap pakai.
Biaya perolehan untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh melalui kontrak
meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan,
biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama.
Biaya perolehan untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dibangun secara
swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, meliputi biaya bahan
baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.
Pengungkapan
Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain
itu di dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula:
(1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
(2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
penambahan, pengembangan, dan penghapusan.
Halaman 22 dari 41
(3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Jalan, Irigasi
dan Jaringan.
5) Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan,
Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Aset Tetap Lainnya yang termasuk
dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/Buku, Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan/Olah Raga, Hewan, Ikan dan Tanaman.
Pengakuan
Aset Tetap Lainnya yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal
yang diakui untuk aset tersebut.
Aset Tetap Lainnya yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Aset Tetap
Lainnya tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Aset Tetap Lainnya ditentukan jenis transaksinya meliputi
penambahan dan pengurangan. Penambahan adalah peningkatan nilai Aset Tetap
Lainnya yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya
penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Aset Tetap
Lainnya tersebut.
Pengurangan adalah penurunan nilai Aset Tetap Lainnya dikarenakan
berkurangnya kuantitas aset tersebut.
Pengukuran
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi
pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya
perizinan.
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diadakan melalui swakelola meliputi
biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga
kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan
jasa konsultan.
Pengungkapan
Aset Tetap Lainnya disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu, di
dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula:
(1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
(2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
Penambahan dan Penghapusan.
(3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Aset Tetap
Lainnya.
Halaman 23 dari 41
6) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi Dalam Pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.
Konstruksi Dalam Pengerjaan belum dicatat dalam buku inventaris namun telah
tercatat dalam perkiraan Buku Besar dalam Sistem Akuntansi Pemerintahan.
Pengakuan
Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.
Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika
biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal dan masih dalam proses
pengerjaan.
Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan
setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan
sesuai dengan tujuan perolehannya.
Pengukuran
Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:
(1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang
mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia, biaya bahan,
pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi,
penyewaan sarana dan peralatan, serta biaya rancangan dan bantuan teknis
yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.
(2) Biaya yang dapat didistribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi, Biaya rancangan
dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi
tertentu, dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan
konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.
Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontrak konstruksi meliputi:
(1) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat
penyelesaian pekerjaan.
(2) Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan
pelaksanaan kontrak konstruksi.
Pengungkapan
Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
Selain itu, di dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula:
Halaman 24 dari 41
(1) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan
jangka waktu penyelesaiannya.
(2) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya.
(3) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan.
(4) Uang muka kerja yang diberikan.
(5) Retensi.
Halaman 25 dari 41
Beberapa Aset Bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada
pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah
digunakan untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
Halaman 26 dari 41
3. Penjelasan Pos – pos Laporan Keuangan
I. NERACA
1. Kas di Kas Daerah
(dalam rupiah)
2009 2008
Uraian
Merupakan saldo Buku Besar pada Kas 7.029.798.659,14 6.068.136.264,46
Daerah per 31 Desember 2009 dan 2008.
Merupakan saldo kas di Kas Daerah per 31 Desember 2009 yang terdiri dari:
Pungutan Pajak Negara yang Belum disetor TA 2009 Rp 1.552.681.936,00
Kas di Kas Daerah Rp 5.477.116.723,14
Dengan rincian sebagai berikut:
Kas di Bank sebesar Rp 1.747.702.852,10
Kas di rekening penampung pajak Rp 274.047,213,00
Kelebihan pembayaran pajak 2009 Rp 234.958.431,00
Kasbon TA 2009 Rp 2.560.535.609,00
Selisih BKU yang belum dapat dijelaskan Rp 659.872.618,04
Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2008 sebesar Rp5.945.156.668,46
mengalami koreksi tambah sebesar Rp122.979.596,00 menjadi Rp6.068.136.264,46
yang terdiri dari:
Kurang catat Hutang Pajak TA 2008 Rp836.689.753,00
Salah saji UMK Di Kas Bend Pengeluaran TA 2008 (Rp713.710.157,00)
Merupakan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada 31 Desember 2009 yang terdiri
atas:
Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Rp 349.054.482,00
sisa Kas Bon/Uang Muka Kerja TA 2008 Rp1.456.753.075,00
Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2007 Rp 403.666.620,00
Sampai dengan Agustus 2010 masih terdapat sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA
2009 di Dinas Perindagkop sebesar Rp27.040.220,00 yang belum
dipertanggungjawabkan.
Dari Uang Muka Kerja TA 2008 diketahui bahwa masih terdapat Uang Muka Kerja
yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp1.456.753.075,54 (lampiran 1) dengan
rincian sebagai berikut:
a. Bendahara Rutin Sekretariat Daerah Rp 422.540.550,00
b. ATK (Koperasi) Rp 130.000.000,00
c. Dinas PU Rp 535.962.525,00
d. DPKKD Rp 328.750.000,00
e. Sekretariat DPRD Rp 39.500.000,00
Halaman 27 dari 41
Diketahui pula masih terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2007 sebesar
Rp403.666.620,00 yang belum dipertanggungjawabkan dengan rincian sebagai
berikut:
a. Sekretariat Daerah Rp 375.174.850,00
b. Lain-lain Rp 28.491.770,00
3. Piutang Lain-Lain
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Buku Besar pada Piutang 4.364.700.542,00 4.532.200.542,00
per 31 Desember 2008 dan 2007.
Merupakan total Kasbon sejak tahun 2003 s.d tahun 2007 yang telah didukung dengan
surat pernyataan dari penerima kasbon tersebut dengan rincian sebagai berikut:
(lampiran 2)
a. TA 2003 Rp 906.572.641,00
b. TA 2004 Rp 795.977.056,00
c. TA 2005 Rp1.628.373.564,00
d. TA 2006 Rp 677.323.132,00
e. TA 2007 Rp 356.454.149,00
4. Persediaan
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Buku Besar pada 6.356.273.845,00 5.457.761.145,00
Persediaan per 31 Desember 2009 dan 2008.
Halaman 28 dari 41
Pada TA 2009, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya tidak melakukan
investasi sehingga tidak ada mutasi pada saldo Investasi pada Perusahaan Daerah per
31 Desember 2009. Investasi pada Perusahaan Daerah tersebut terdiri atas:
a. Penyertaan Modal pada PT. Bank BPD Aceh sebesar Rp5.500.000.000,00
b. Penyertaan Modal pada Bank Perkreditan Rakyat Kuala Batee dan Tangan-tangan
sebesar Rp75.000.000,00
Dari penyertaan modal sebesar Rp5.575.000.000,00 tersebut, terdapat penyertaan
modal sebesar Rp2.075.000.000,00 belum didukung dengan bukti kepemilikan yang
sah, diantaranya sebesar Rp2.000.000.000,00 pada PT. Bank BPD tidak didukung
dengan sertifikat kolektif saham dan sebesar Rp75.000.000,00 pada BPR Kualar Batee
dan Tangan-tangan tidak didukung bukti yang sah.
6. Aset Tetap
Per 31 Desember 2009, Kabupaten Aceh Barat Daya belum melakukan inventarisasi
atas seluruh Aset Tetapnya. Pencatatan mutasi Aset Tetap hanya berdasarkan realisasi
belanja modal TA 2009 yang ditambahkan pada Saldo Awal Aset Tetap TA 2009 per
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp672.681.836.756,00 dan
Rp619.976.465.691,00. Aset Tetap yang disajikan belum termasuk Aset Tetap yang
berasal dari hibah BRR NAD-NIAS. Selain itu, nilai Aset Tetap yang disajikan pada
Neraca tersebut tidak didukung daftar aktiva tetap. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya belum melakukan kapitalisasi Aset Tetap atas belanja pemeliharaan dan belanja
jasa konsultasi perencanaan dan pengawasan yang sebenarnya dapat diatribusikan ke
dalam Aset Tetap.
Rincian Aset Tetap terdiri dari :
6.1 Tanah
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Buku Besar Tanah per 31 128.080.582.377,00 127.225.761.777,00
Desember 2009 dan 2008.
Halaman 29 dari 41
6.4 Jalan, Irigasi dan Instalasi
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Buku Besar Jalan , 219.550.535.073,00 211.851.098.533,50
Jembatan , Irigasi dan Instalasi per 31
Desember 2009 dan 2008.
7. Utang Pajak
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Utang Pajak per 31 1.552.681.936,00 6.526.799.545,00
Desember 2009 dan 2008.
Jumlah Utang Pajak tahun 2009 sebesar Rp1.552.681.936,00 terdiri dari PPN sebesar
Rp1.209.492.278,00 dan PPh 22 sebesar Rp343.189.658,00 yang belum disetor ke Kas
Negara.
Halaman 30 dari 41
Utang Pajak 2008sebesar Rp5.690.109.792,00 mengalami koreksi tambah sebesar
Rp836.689.753,00 menjadi Rp6.526.799.545,00.
10.Cadangan Piutang
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Cadangan Piutang per 31 4.364.700.542,00 4.532.200.542,00
Desember 2009 dan 2008.
Halaman 31 dari 41
13. Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang
(dalam rupiah)
Uraian 2009 2008
Merupakan saldo Diinvestasikan dalam 5.575.000.000,00 5.575.000.000,00
Investasi Jangka Panjang 31 Desember
2009 dan 2008.
Jumlah Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang per 31 Desember 2009 sebesar
Rp5.575.000.000,00 berasal dari Investasi Jangka Panjang.
Halaman 32 dari 41
II. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
a. Pendapatan Asli Daerah.
1) Pendapatan Pajak Daerah
(dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo pendapatan Pajak Daerah 2.200.000.000,00 2.344.614.469,00
TA 2009 yang terdiri dari :
Pajak Hotel 35.000.000,00 20.760.000,00
Pajak Restoran 585.000.000,00 667.634.050,00
Pajak Hiburan 9.700.000,00 950.000,00
Pajak Reklame 70.300.000,00 65.525.700,00
Pajak Penerangan Jalan 800.000.000,00 1.275.534.568,00
Pajak Bahan Galian Golongan C 700.000.000,00 314.210.151,00
Halaman 33 dari 41
4) Lain-lain PAD yang sah
(dalam rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo Lain-lain PAD Yang Sah
TA 2008 yang terdiri dari : 9.780.500.000,00 2.889.774.921,10
Jasa Giro Kas Daerah 650.000.000,00 166.476.776,00
Sumbangan Pihak Ketiga 7.380.500.000,00 1.756.640.085,64
Pendapatan Lain-lain yang Sah. 1.750.000.000,00 966.658.059,00
b. Pendapatan Transfer
1) Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
(dalam
rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo Pendapatan Bagi Hasil 48.944.670.827,00 31.482.710.012,00
Pajak / Bukan Pajak TA 2009 yang terdiri
dari :
a. Bagi Hasil Pajak 32.778.986.000,00 23.334.733.924,00
b. Bagi Hasil Bukan Pajak 16.165.684.827,00 8.147.976.088,00
Realisasi Bagi Hasil Pajak sebesar Rp23.334.733.924,00 tersebut terdiri atas :
a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp17.856.264.711,00
b. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Rp 3.985.856.898,00
c. Bagi Hasil dari PPh Pasal 25, 29 dan 21 Rp 1.492.612.315,00
Halaman 34 dari 41
4) Transfer Pemerintah Provinsi
(dalam rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo Pendapatan Penerimaan 13.447.813.358,00 8.048.837.094,00
Dari Provinsi TA 2009 yang terdiri dari:
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 13.447.813.358,00 8.048.837.094,00
5) Dana Penyesuaian
(dalam rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo Pendapatan Penerimaan 0,00 4.778.550.000,00
Dana Tunjangan Guru
Halaman 35 dari 41
2) Peralatan dan Mesin
(dalam rupiah)
Halaman 36 dari 41
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pembayaran Pokok Utang
(dalam rupiah)
Uraian Anggaran 2009 Realisasi 2009
Merupakan saldo Pembayaran Pokok Utang 18.329.201.883,00 18.329.201.883,00
Halaman 37 dari 41
III. ARUS KAS
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
a. Arus Kas Masuk
(dalam rupiah)
URAIAN TAHUN 2009 TAHUN 2008
Arus Kas Masuk :
Pendapatan Pajak Daerah 2.344.614.469,00 2.196.642.560,00
Pendapatan Retribusi Daerah 992.894.584,00 797.517.031,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan
892.132.360,00 891.301.291,00
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 2.889.774.921,10 2.417.938.571,00
Dana Bagi Hasil Pajak 23.334.733.924,00 19.023.333.340,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 8.147.976.088,00 25.278.473.973,00
Dana Alokasi Umum 231.871.423.000,00 226.924.281.000,00
Dana Alokasi Khusus 38.035.000.000,00 40.199.000.000,00
Dana Penyesuaian 4.778.550.000,00 0,00
Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 8.048.837.094,00 9.705.338.341,00
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Arus Kas Masuk 321.335.936.440,10 327.433.826.107,00
Halaman 38 dari 41
Belanja Peralatan dan Mesin 9.519.025.220,00 14.764.278.100,00
Belanja Gedung dan Bangunan 10.950.499.550,00 19.687.707.447,00
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan 31.005.915.695,00 31.524.261.286,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 375.110.000,00 228.262.800,00
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Arus Kas Keluar 52.705.371.065,00 80.110.780.058,00
Halaman 39 dari 41
Pengeluaran pajak terdiri dari:
Pengeluaran PFK TA 2009 Rp21.820.440.247,00
Rincian pembayaran PFK TA 2009 sebagai berikut :
IWP Rp8.422.365.674,00
TAPERUM Rp 289.375.519,00
PPh 21 Rp6.129.385.174,00
PPN Rp5.831.899.919,00
PPh 22 Rp1.058.095.624,00
PPh 23 Rp 89.318.337,00
4. PENUTUP
Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Halaman 40 dari 41
III. Arus Kas
A. Arus Kas Masuk Rp 344.709.058.623,10
B. Arus Kas Keluar Rp 348.718.747.734,00
Arus Kas Bersih……………..…………............... (Rp4.009.689.110,90)
C. Saldo Awal Rp13.248.961.939,00
D. Saldo Akhir Rp 9.239.272.828,10
AKMAL IBRAHIM
Halaman 41 dari 41
Lampiran 1
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
2008
1. Bagian Umum 27/10/2008 Pinjaman Sementara Untuk BBM - Drs. Ikhsan 10.000.000,00
09/01/2008 Pinjaman Sementara - Drs. Ikhsan 10.000.000,00
02/01/2008 37.000.000,00 -
Pinjaman Sementara Pergantian KWH Meter. Bupati Yusli Amraina 15.000.000,00
25.000.000,00 25.000.000,00 -
JUMLAH 72.500.000,00 72.500.000,00 -
13/03/2008 Pinjaman Sementara untuk Biaya SPPD, ATK dan
4 Bendaharawan Rutin Sekda Yuslaini, SH
Rek. Listrik. 250.000.000,00 70.659.450,00 179.340.550,00
26/07/2008 Pinjaman Sementara untuk membayar harga
Sekda Yuslaini, SH
barang Elektronik pada Pihak Ketiga. 135.000.000,00 135.000.000,00 -
26/07/2008 Pinjaman Sementara untuk memenuhi kebutuhan
Sekda Yuslaini, SH
Pendopo. 200.000.000,00 200.000.000,00
12/09/2008
16. Disperindagkop Pinjaman Sementara Bupati Drs. Syarifuddin. M
80.000.000,00 80.000.000,00
102.503.913,54 102.503.913,54 -
JUMLAH 242.707.343,54 242.707.343,54 -
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
TA 2003
Bagian Bina Sosial dan Keistimewaan 26/01/2003
1. Penyaluran dana untuk Meunasah/Mushalla Sekda Drs. Ahmad Adami
Aceh 78.800.000,00 78.800.000,00
29/07/2003
Biaya Bimbingan Test IPPELMABDYA Sekda Drs. Ahmad Adami
50.000.000,00 50.000.000,00
23/08/2003 Biaya dalam rangka memperingati HUT RI ke 58
Sekda Drs. Ahmad Adami
(Malam Nada dan Dakwah PDMD) 597.500,00 597.500,00
27/09/2003
Bantuan dana pelatihan Imam Mesjid Sekda Drs. Ahmad Adami
1.950.000,00 1.950.000,00
29/09/2003
Bantuan kepada Mesjid Hidayatush Sadiqin Dusun
Sekda Drs. Ahmad Adami
Pancang Besi Desa Ie Mirah
496.000,00 496.000,00
09/10/2003
Pinjaman sementara Sekda Drs. Ahmad Adami
4.600.000,00 4.600.000,00
13/10/2003
Pembayaran uang lelah panitia perayaan Isra`
Sekda Drs. Ahmad Adami
Miraj Nabi Muhammad S.A.W.
1.742.500,00 1.742.500,00
14/10/2003
Pinjaman sementara Sekda Drs. Ahmad Adami
3.360.000,00 3.360.000,00
16/10/2003 Biaya membuat lantai keramik Mushalla Igrak
Sekda Drs. Ahmad Adami
SLTPN 2 Susoh 2.100.000,00 2.100.000,00
20/10/2003
Bantuan pembinaan pesantren Sekda Drs. Ahmad Adami
1.325.000,00 1.325.000,00
09/12/2003 Biaya keperluan peralatan perkemahan Muhibah di
Sekda Satria
Batam 7.150.000,00 7.150.000,00
22/12/2003
Universitas Abulyatama Kampus C Sekda Drs. Ahmad Adami
1.500.000,00 1.500.000,00
JUMLAH 153.621.000,00 - 153.621.000,00
2. Bendaharawan Rutin 31/12/2005 Pinjaman sementara Sekda Rajuddin, S.Pd. MM 291.437.198,00 291.437.198,00
JUMLAH 291.437.198,00 - 291.437.198,00
3. Camat Blangpidie Biaya pembuatan logo 125.000,00
06/05/2003 Pinjaman sementara untuk biaya administrasi
Sekda Drs. Yufrizal S. Umar
kantor 15.000.000,00
28/05/2003 Pinjaman sementara untuk biaya administrasi
Sekda Drs. Yufrizal S. Umar
kantor 10.000.000,00 25.125.000,00
JUMLAH 25.125.000,00 - 25.125.000,00
4. Bagian Umum dan Perlengkapan Pinjaman Sementara Sekda Drs. Thamren 436.389.443,00 436.389.443,00
JUMLAH 436.389.443,00 - 436.389.443,00
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
2004
1. PKA 10/08/2004 Untuk kepentingan Dinas PKA Sekda Yuslaini, SH 263.000.000,00 - 263.000.000,00
JUMLAH 263.000.000,00 - 263.000.000,00
2. Bendahara Rutin 11/11/2004 Dana Operasional Sekda Sudirman, SH 400.000.000,00 - 400.000.000,00
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
2005
1. Sekretariat Daerah Total Kasbon Bupati Yuslaini, SH 1.628.373.564,00 - 1.628.373.564,00
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
2006
28/05/2005
1. Sekretariat KPU Biaya SPPD pengurusan SK Sekretaris KPU Bupati Amran 4.000.000,00
- 4.000.000,00
28/03/2005
Biaya sewa kantor dan gedung Bupati Salman, SH 15.000.000,00
15.000.000,00
15/07/2005
Biaya SPPD pelantikan Anggota dan Sekretaris,
dan Rakernis KIP Kab./Kota di Banda Aceh dan Bupati Amran 11.270.000,00
biaya operasional Sekretariat KPU
- 11.270.000,00
22/07/2005
Biaya SPPD Sekretaris Pemilu dalam rangka
mengikuti sosialisasi dan Bintek Pemilihan Kepala Bupati Muhamad Asrul 6.000.000,00
Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke Jakarta
- 6.000.000,00
06/10/2005 Biaya bantuan operasional KIP Bupati Amran 27.150.000,00 - 27.150.000,00
JUMLAH 63.420.000,00 - 63.420.000,00
23/05/2005
Biaya pemasangan iklan ucapan selamat a.n Drs.
2. Bagian Humas dan Infokom Bupati Junaidi, S.IP, SE 44.375.000,00 44.375.000,00
H. M Nasir Hasan, MM dan Baharuddin, S.Sos
-
01/04/2006
Bantuan untuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sekda Saiful Azmi 5.000.000,00 5.000.000,00
-
18/04/2006 Pinjaman sementara untuk biaya sewa rumah
Bupati Rizal Mampang 1.000.000,00 1.000.000,00
pelatih tinju Rizal Mampang. -
01/09/2006 Drs. H. M. Nafis A.
Pinjaman sementara untuk biaya berobat. - 1.500.000,00 1.500.000,00
Manaf, MM -
24/07/2006
Pinjaman sementara a.n Marzuki untuk biaya
Bupati Marzuki 2.000.000,00 2.000.000,00
pendidikan SECAPA POLRI di Bandung.
-
30/01/2007 Pinjaman sementara - Drs. Ahmad Adami 1.500.000,00 1.500.000,00
-
31/10/2006 Pinjaman sementara Bupati Ibrahim 26.000.000,00 26.000.000,00
-
JUMLAH 266.047.632,00 4.000.000,00 262.047.632,00
6. Bagian Pemerintahan Pembayaran biaya tanah Bupati Suryadi 19.200.000,00 - 19.200.000,00
Thn Pembayaran
No. Bagian/Dinas/Instansi Tanggal Uraian Yang Disposisi Penerima Jumlah ( Rp ) Sisa
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 10
2007
08/03/2007
1. Bagian Pemerintahan Biaya Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bupati Hasbi Hasan, S. Sos 70.000.000,00
- 70.000.000,00
15/03/2007
Dana Tambahan Pengurusan SK Bupati Bupati Hasbi Hasan, S. Sos 30.000.000,00
- 30.000.000,00
JUMLAH 100.000.000,00 - 100.000.000,00
40.000.000,00
55.000.000,00
ATAS
DI
BLANGPIDIE
Nomor : 19.B/LHP/XVIII.BAC/10/2010
Tanggal : 3 Agustus 2010
DAFTAR ISI
1. Pengelolaan Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA 2009 Belum
Tertib
Pengelolaan uang adalah kegiatan pengelolaan yang mencakup pengelolaan kas
dan surat berharga termasuk kegiatan untuk menanggulangi kekurangan kas atau
memanfaatkan kelebihan kas secara optimal. Penatausahaan dan pengelolaan Kas Daerah
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dilaksanakan oleh Bendahara Umum Daerah
(BUD) yang bertindak sebagai pejabat yang diberi tugas untuk dan atas nama daerah,
menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-
barang daerah milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya. Sebagai salah satu tugasnya,
BUD dituntut untuk melaksanakan akuntansi atas pengelolaan uang secara transparan dan
akuntabel.
Pada TA 2009 penatausahaan dan pengelolaan Kas Daerah Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya dikelola oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) berdasarkan
Keputusan Bupati No. 900/77/2009 tanggal 5 Februari 2009.
Hasil pemeriksaan terhadap pengelolaan Kas Daerah di BUD diketahui hal-hal
sebagai berikut :
a. Sistem Perbendaharaan Tunggal (Treasury Single Account) sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah belum dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya. Berdasarkan PP tersebut seharusnya terdapat tiga jenis rekening
yang dikelola oleh BUD, yaitu rekening operasional penerimaan, Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD) dan rekening operasional pengeluaran. Sementara itu keempat
rekening yang dikelola oleh BUD Kabupaten Aceh Barat Daya klasifikasinya tidak
jelas dan BUD tidak bisa membedakan terhadap tiga jenis rekening yang dikelolanya,
karena semua rekening bisa menampung penerimaan dan digunakan untuk keperluan
pengeluaran.
b. SK tentang penunjukan bank telah dikeluarkan oleh Bupati Aceh Barat Daya melalui
SK No. KU.900/65/2009, namun pembukaan rekening tersebut masih belum
dilengkapi dengan surat perjanjian bank yang mengatur mengenai hak dan kewajiban
masing-masing pihak, baik pihak pemerintah kabupaten maupun pihak bank yang
saling mengikat.
c. Pengendalian terhadap penomoran SP2D masih lemah, hal tersebut terjadi karena
terdapat penomoran ganda terhadap SP2D yang sudah diterbitkan. Adanya nomor
SP2D ganda tersebut menyulitkan dalam penelusuran ítem-item pengeluaran ke
rekening koran.
d. Register penolakan dan pembatalan SP2D belum dibuat.
e. Pembayaran Pajak tidak tertib.
f. Pemotongan Sumbangan Pihak Ketiga dilakukan langsung dari nilai SP2D bruto di
rekening yang bersangkutan sehingga menyulitkan penelusuran item-item pengeluaran
ke rekening koran.
Ditambah:
6.064.571.071,00 6.901.260.824,00
Dikurang:
Deposit intransit penerimaan TA
(1.034.351.897,00) (1.034.351.897,00)
2008
UMK (5.372.372.572,00) (713.710.157,50) (6.086.082.729,50)
OC 2008 (23.080.164.342,00)
Penerimaan Tahun 2008 dicatat
(2.283.883,00)
BKU Tahun 2009
(10.939.023.011.00) (11.652.733.168,50) (23.082.448.225,00)
k. BUD tidak pernah melakukan rekonsiliasi secara rutin baik bulanan, tiga bulanan,
enam bulanan maupun tahunan. BUD hanya membandingkan saldo kas di BKU
dengan saldo kas dalam rekening kas daerah dan mencari penyebab perbedaannya
tanpa membandingkan antara item penerimaan dalam BKU dengan mutasi kredit
dalam rekening koran atau item pengeluaran dalam BKU dengan mutasi debit dalam
rekening pada tanggal 31 Desember 2009.
Selanjutnya hasil rekonsiliasi atas saldo BKU dan saldo Rekening Koran per 31
Desember 2009, diketahui informasi sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Uraian BKU Kas dan Bank
1 2 3
Saldo per 31 Desember 2009 7.911.038.534,14 7.179.719.937,10
Koreksi Rekonsiliasi
Koreksi Tambah:
Kas Daerah yang berada di rekening
penampung pajak BPD (09.20.203061-4) 274.047.213,00
Penerimaan Pajak 2009 23.373.122.183,00
Kesalahan Pencatatan 24.000.000,00
Penerimaan UMK 2008 4.620.532.022,00
Sub total 28.017.654.205,00 274.047.213,00
Koreksi Kurang:
Salah catat CP (23.000.000,00)
Lebih catat penerimaan (116.592.500,00)
Penyetoran pajak 2009 (21.820.440.247,00)
Pemb. Hutang pajak 2009 (6.526.799.545,00)
Double Catat Sumbangan Pihak Ketiga TA
2009 (412.061.797,00)
Pada TA 2009, pengelolaan kegiatan pemungutan dan penyetoran PPh dan PPN
dilaksanakan oleh salah seorang pegawai DPKKD Kabupaten Aceh Barat Daya yang
menjalankan fungsi sebagai Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) pada TA 2009 sesuai
dengan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat Daya No. 900/77/2009 tanggal 5 Pebruari
2009 tentang Penunjukan Kuasa BUD Khusus Pengelolaan Kas Daerah pada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran
2009.
Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya TA 2008
terdapat hutang pajak sebesar Rp6.526.799.545,00, namun hutang pajak tersebut tidak
dianggarkan dalam APBK TA 2009 sehingga dalam pembayarannya tidak melalui mekanisme
SP2D, karena tidak ada dalam anggaran belanja TA 2009. Hutang pajak tersebut telah dibayar
lunas pada TA 2009 dengan rincian pembayaran sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No. Tanggal No. Bilyet Giro Nilai
1 20 Januari 2009 AL 04154 182.716.720,00
2 28 Januari 2009 AL 042318 384.701.885,00
3 11 Februari 2009 AL 041997 308.642.454,00
4 11 Februari 2009 AL 042438 373.724.637,00
5 13 Februari 2009 AL 042437 230.313.641,00
6 17 Februari 2009 AL041925 383.153.320,00
7 23 Februari 2009 AL 042464 229.036.646,00
8 26 Februari 2009 AL 042469 247.183.321,00
9 12 Maret 2009 AM 005523 442.662.600,00
10 23 Maret 2009 AM 005568 177.225.375,00
11 31 Maret 2009 AM 005596 189.823.788,00
12 04 April 2009 AM 005603 138.780.480,00
13 08 April 2009 AM 005578 439.837.307,00
14 15 April 2009 AM 005629 463.326.106,00
15 21 April 2009 AM 005675 692.963.383,00
16 23 April 2009 AM 005603 332.774.238,00
17 29 April 2009 AM 005603 338.353.091,00
18 30 April 2009 AM 005699 211.227.059,00
19 10 Juni 2009 AM 012620 760.353.494,00
Jumlah 6.526.799.545,00
T. Iskandar, SE 18.000.000
JUMLAH 143.875.000
2 Bag. Pemerintahan
JUMLAH 75.000.000
17/02/2009 Pinjaman Sementara untuk Pembayaran
3 Dinas PU - Ir. Much. Tavip, MM 27.500.000
Minyak Becho di drien Lekit & Ie Khulung.
24/04/2009
Pinjaman Sementara - Muazam, SE,MM 100.000.000
13/08/2009
Pinjaman Sementara - T. HASRI AKBAR 100.000.000
28/09/2009
Pinjaman Sementara - Armayadi, ST 165.000.000
JUMLAH 672.660.600
10/12/2009
4 Distanbun Pinjaman Sementara Zainuddin, SP 25.000.000
14/11/2009
Pinjaman Sementara Zainuddin, SP 15.000.000
22/12/2009
Pinjaman Sementara Zainuddin, SP 10.000.000
24/12/2009
Pinjaman Sementara Yunan 20.000.000
28/12/2009
Pinjaman Sementara Yunan 20.000.000
JUMLAH 90.000.000
JUMLAH 20.000.000
6 Bagian Ekobang
29/09/2009 Pinjaman Sementara Utk Pemb. Lanjutan Kantor
(CV. Harris Muda Sembada) H.M. Yunus, SH. SP, MM Hj. Hermalinda 50.000.000
Bupati Abdya
100.000.000
7 Dinas Kehutanan
15/09/2009 Pinjaman Sementara Utk Keperluan
T. Iskandar ,SE Raden Muktar 120.000.000
Pembibitan Sawit
JUMLAH 120.000.000
8 Dinas Pendidikan
JUMLAH 165.000.000
9 Dinas PU
15/09/2009
Stimulus Pinjaman Sementara T. Iskandar ,SE Ir. Much. Tavip, MM 839.000.000
JUMLAH 839.000.000
10 Bendahara Rutin
30/04/2009
Pinjaman Sementara Utk Bahan Proposal H.M. Yunus, SH. SP, MM Yuslaini, SH 200.000.000
14/09/2009
Pinjaman Sementara Utk Keperluan Dinas H.M. Yunus, SH. SP, MM Yuslaini, SH 40.000.000
03/09/2009
Pinjaman Sementara Utk Panjar Harga Barang 70.000.000
JUMLAH 335.000.000
(dalam rupiah)
No SKPD Kegiatan Nilai
1 2 3 4
1 Dinas Pertanian Pengadaan benih untuk masyarakat 561.100.000
Kode
No Nama SKPD No. SP2D Kode Kegiatan Nama Kegiatan Nilai
Rekening
1 2 3 4 5 6 7
1 Dinas Pekerjaan Umum 02104/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.16.06 Pembangunan Saluran Drainse/Gorong-gorong (Lanjutan) 5220317 17.360.000
2 Dinas Pekerjaan Umum 02105/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.33 Pembangunan Turap/Talud/Bronjong (Lanjutan) 5220317 5.175.000
3 Dinas Pekerjaan Umum 02106/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.32 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK (Lanjutan) 5220317 3.055.000
13 Dinas Pekerjaan Umum 02164/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.16.03 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 5220317 15.200.000
14 Dinas Pekerjaan Umum 02173/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.27.07 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum 5220317 26.500.000
15 Dinas Pekerjaan Umum 02174/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.16.03 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 5220317 13.100.000
16 Dinas Pekerjaan Umum 02175/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.16.03 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 5220317 15.600.000
17 Dinas Pekerjaan Umum 02176/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.27.11 Rehabilitasi / Pemeliharaan Sarana Prasarana Air Minum 5220317 19.700.000
(Sharing)
18 Dinas Pekerjaan Umum 02163/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5220317 19.400.000
19 Dinas Pekerjaan Umum 02162/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.27.11 Rehabilitasi / Pemeliharaan Sarana Prasarana Air Minum 5220317 38.800.000
(Sharing)
20 Dinas Pekerjaan Umum 02369/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.05 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan DAK (Lanjutan 2008) 5220317 37.050.000
21 Dinas Pekerjaan Umum 02382/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5220317 87.650.000
22 Dinas Pekerjaan Umum 01517/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.08 Pembangunan Jalan (Lanjutan) 5220317 34.950.000
23 Dinas Pekerjaan Umum 01581/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.10 Pembangunan Jembatan (Lanjutan) 5220317 13.700.000
24 Dinas Pekerjaan Umum 01582/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 70.000.000
25 Dinas Pekerjaan Umum 00178/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.10 Pembangunan Jembatan (Lanjutan) 5220317 60.000.000
26 Dinas Pekerjaan Umum 00179/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.05 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan DAK (Lanjutan 2008) 5220317 45.050.000
27 Dinas Pekerjaan Umum 00181/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.10 Pembangunan Jembatan (Lanjutan) 5220317 9.650.000
28 Dinas Pekerjaan Umum 00187/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.05 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan DAK (Lanjutan 2008) 5220317 30.750.000
29 Dinas Pekerjaan Umum 00188/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.08 Pembangunan Jalan (Lanjutan) 5220317 12.950.000
30 Dinas Pekerjaan Umum 00597/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.27.12 Rehabilitasi / Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air 5220317 49.900.000
Minum (Lanjutan)
31 Dinas Pekerjaan Umum 03436/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 98.950.000
32 Dinas Pekerjaan Umum 03456/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.05 Pembangunan jembatan 5220317 29.400.000
33 Dinas Pekerjaan Umum 03455/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.05 Pembangunan jembatan 5220317 23.100.000
34 Dinas Pekerjaan Umum 03507/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.01 Perencanaan Rehabilitas/Pemeliharaan Jalan 5220317 7.450.000
35 Dinas Pekerjaan Umum 03504/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.05 Pembangunan jembatan 5220317 25.650.000
36 Dinas Pekerjaan Umum 03505/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5220317 32.950.000
37 Dinas Pekerjaan Umum 03490/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.01 Perencanaan Rehabilitas/Pemeliharaan Jalan 5220317 66.000.000
38 Dinas Pekerjaan Umum 00514/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.32 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK (Lanjutan) 5220317 38.000.000
39 Dinas Pekerjaan Umum 00513/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.31 Normalisasi Saluran Sungai dan Rawa (Lanjutan) 5220317 5.500.000
40 Dinas Pekerjaan Umum 00415/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.08 Pembangunan Jalan (Lanjutan) 5220317 23.800.000
41 Dinas Pekerjaan Umum 00416/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.05 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan DAK (Lanjutan 2008) 5220317 47.000.000
42 Dinas Pekerjaan Umum 00417/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.10 Pembangunan Jembatan (Lanjutan) 5220317 9.600.000
43 Dinas Pekerjaan Umum 00177/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.99.05 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan DAK (Lanjutan 2008) 5220317 13.400.000
44 Dinas Pekerjaan Umum 03330/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 43.400.000
45 Dinas Pekerjaan Umum 03342/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.03 Pembangunan jalan 5220317 51.700.000
46 Dinas Pekerjaan Umum 03332/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 82.450.000
47 Dinas Pekerjaan Umum 03328/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.05 Pembangunan jembatan 5220317 35.950.000
48 Dinas Pekerjaan Umum 03329/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.15.03 Pembangunan jalan 5220317 22.450.000
49 Dinas Pekerjaan Umum 03333/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 17.500.000
50 Dinas Pekerjaan Umum 03331/LS/BL/2009 1.03.1.03.01.18.08 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Sharing DAK) 5220317 30.300.000
51 Dinas Perhubungan, 02877/LS/BL/2009 1.07.1.07.01.18.10 Pembangunan Lanjutan Gedung Control Tower Bandara 5220317 6.200.000
Komunikasi dan Informatika (Luncuran 2008)
52 Kantor Lingkungan Hidup, 01357/LS/BL/2009 1.08.1.08.01.16.20 Pengawasan Gedung Laboratorium (Lanjutan) 5220317 1.725.000
Kebersihan dan Pertamanan
53 Sekretariat Daerah 02846/LS/BL/2009 1.20.1.20.03.01.19 Penyediaan Jasa Administrasi Kantor (kantor) 5220317 4.100.000
54 Sekretariat Daerah 02219/LS/BL/2009 1.20.1.20.03.01.19 Penyediaan Jasa Administrasi Kantor (kantor) 5220317 11.925.000
55 Dinas Pertanian dan Peternakan 03102/LS/BL/2009 2.01.2.01.03.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat (bibit) 5220317 21.390.000
56 Dinas Pertanian dan Peternakan 02751/LS/BL/2009 2.01.2.01.03.18.25 Perencanaan dan Pengawasan ? 5220317 11.750.000
57 Dinas Kelautan dan Perikanan 01300/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat (tanggul) 5220317 7.120.000
58 Dinas Kelautan dan Perikanan 01301/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat (irigasi) 5220317 14.000.000
59 Dinas Kelautan dan Perikanan 01299/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat (tanggul) 5220317 5.340.000
60 Dinas Kelautan dan Perikanan 01302/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.31 Perencanaan dan Pengawasan APBD (irigasi) 5220317 20.405.000
61 Dinas Kelautan dan Perikanan 03396/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.30 Perencanaan dan Pengawasan (DAK) (pendaratan ikan) 5220317 4.320.000
62 Dinas Kelautan dan Perikanan 03395/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.30 Perencanaan dan Pengawasan (DAK) (kantor) 5220317 11.970.000
63 Dinas Kelautan dan Perikanan 03394/LS/BL/2009 2.05.2.05.01.01.30 Perencanaan dan Pengawasan (DAK) (pndok jaga) 5220317 5.400.000
64 Dinas Perindustrian 01431/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.18.03 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 5220317 3.920.000
Perdagangan, Koperasi dan
UKM
65 Dinas Perindustrian 01746/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.20.03 Penyediaan Peralatan Usaha Dagang (tong) 5220317 1.347.000
Perdagangan, Koperasi dan
UKM
66 Dinas Perindustrian 01744/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.20.03 Penyediaan Peralatan Usaha Dagang (pasar) 5220317 3.000.000
Perdagangan, Koperasi dan
UKM
67 Dinas Perindustrian 01745/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.20.03 Penyediaan Peralatan Usaha Dagang (pasar) 5220317 2.250.000
Perdagangan, Koperasi dan
UKM
68 Dinas Perindustrian 01786/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.18.03 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 5220317 6.900.000
Perdagangan, Koperasi dan (gedung)
UKM
69 Dinas Perindustrian 01432/LS/BL/2009 2.06.2.06.01.18.03 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk (pasar) 5220317 2.940.000
Perdagangan, Koperasi dan
UKM
JUMLAH 2.103.742.000
BUKU III
ATAS
KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
TAHUN ANGGARAN 2009
DI
BLANGPIDIE
Nomor : 19.C/LHP/XVIII.BAC/08/2010
Tanggal : 3 Agustus 2010
DAFTAR ISI
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN ANGGARAN 2009
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ i
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN
LKPD TA 2009……….................……………………………………………………….……… ii
TEMUAN PEMERIKSAAN …………………………...……………………………………… 1
1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Belum Disetorkan ke Kas Daerah Sebesar
Rp1.887.459.915,54.............................................................................................................. 1
2. Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) atas Pendapatan Jasa Giro Minimal Sebesar
Rp26.162.999,00 dan Pendapatan Jasa Giro Sebesar Rp1.855.080,00 Belum Disetorkan
ke Kas Daerah....................................................................................................................... 3
3. Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tidak Sesuai
Ketentuan ............................................................................................................................. 5
4. Terdapat Penggunaan Langsung atas Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp154.773.000,00 dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sebesar
Rp82.087.690,00 serta Sebesar Rp17.227.000,00 Belum Disetor ke Kas Daerah............... 7
5. Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya pada Perusahaan Daerah
Sebesar Rp2.075.000.000,00 Belum Didukung Bukti Kepemilikan yang Sah………......... 10
6. Terdapat Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten Aceh Barat Daya Sebesar Rp55.380.000,00 ..…................................... 12
7. Penggunaan Dana Bantuan Keuangan untuk Pemberdayaan Pemerintah Gampong TA
2009 Sebesar Rp3.570.000.000,00 pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Belum
Dilaporkan kepada Bupati..………………………............................................................... 14
LAMPIRAN
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 220 ayat (8) menyatakan bahwa tertib
laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran
dana bulan Desember disampaikan paling lambat pada tanggal 31 Desember.
Kondisi tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya tidak dapat
memanfaatkan sisa kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.887.459.915,54 dan rawan
disalahgunakan.
Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2009 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
menyajikan nilai investasi permanen sebesar Rp5.575.000.000,00 yang merupakan
penyertaan modal pada dua perusahaan, yaitu :
a. PT Bank BPD Aceh sebesar Rp5.500.000.000,00
b. PD BPR Kuala Batee dan Tangan-Tangan sebesar Rp75.000.000,00
Hasil pemeriksaan dokumen atas penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Daya diketahui hal-hal sebagai berikut :
a. Penyertaan modal pada PT Bank BPD Aceh sebesar Rp5.500.000.000,00, yaitu
sebesar Rp2.000.000.000,00 tidak didukung dengan bukti penyertaan modal berupa
sertifikat kolektif saham dan sebesar Rp3.500.000.000,00 dilengkapi tiga lembar
sertifikat kolektif saham yang disimpan oleh DPKKD Kabupaten Aceh Barat Daya,
dengan rincian sebagai berikut :
No Nomor Nomor Surat Tanggal Jumlah Setor Jumlah Nomor Nomor
Seri Saham Kolektif Dikeluarkan (Rp) Lembar Awal Akhir
Saham
1 A-000073 Q-BPDIA/002/2006 15 Desember 2006 1.000.000.000,00 100.000 28.944.583 29.044.582
2 A-000077 Q-BPDIA/003/2006 29 Desember 2006 500.000.000,00 50.000 29.244.583 29.294.582
3 A-000114 Q-BPDIA/004/2006 11 Desember 2007 2.000.000.000,00 200.000 45.594.583 45.794.582
JUMLAH 3.500.000.000 350.000
Bulan
No Ruangan Jumlah
Januari Februari maret April Mei juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 IGD - Rp 863.000 Rp 733.000 Rp 555.000 Rp 654.000 Rp 535.000 Rp 351.000 Rp718.000 Rp 575.000 Rp 269.000 Rp 406.000 Rp 242.000 Rp 5.901.000
2 Apotek - Rp 739.000 Rp 604.000 Rp 573.000 Rp 724.000 Rp 648.000 Rp 203.550 Rp 290.550 Rp 321.200 Rp 155.000 Rp 183.000 Rp 52.500 Rp 4.493.800
3 Radiologi - Rp 305.000 Rp 770.000 Rp 660.000 Rp 820.000 Rp 700.000 Rp 1.560.000 Rp 660.000 Rp 1.400.000 Rp 540.000 Rp 600.000 Rp 430.000 Rp 8.445.000
4 Laboratorium - Rp 1.430.000 Rp 1.101.000 Rp 1.501.000 Rp 1.954.000 Rp 3.518.000 Rp 2.258.000 Rp 2.122.046 Rp 454.062 Rp 871.755 Rp 766.340 Rp 563.937 Rp 16.540.140
5 Poly Umum - - - - - Rp 35.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 40.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Rp 175.000
6 Poly Anak - - - - Rp 8.750 Rp 100.000 Rp 75.000 Rp 55.000 Rp 5.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 288.750
7 Poly Dalam - - - - Rp 35.000 Rp 1.230.000 Rp 900.000 - Rp 42.500 Rp 55.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 2.302.500
8 poly Obgyn - - - Rp 120.000 Rp 490.000 Rp 745.000 Rp 980.000 Rp 535.000 Rp 280.000 Rp 245.000 Rp 105.000 Rp 35.000 Rp 3.535.000
9 Poly Bedah - - Rp 44.000 Rp 5.000 Rp 117.000 Rp 250.000 Rp 259.000 Rp 50.000 - Rp 32.000 Rp 57.000 Rp 20.000 Rp 834.000
10 Poly THT - - - - Rp 7.500 Rp 190.000 Rp 86.000 - - Rp 24.000 - Rp 5.000 Rp 312.500
11 Poly Gigi - Rp 157.000 Rp 310.000 Rp 150.000 Rp 110.000 Rp 376.000 Rp 275.000 Rp 130.000 Rp 20.000 Rp 105.000 Rp 317.000 Rp 143.500 Rp 2.093.500
12 Poly Fisioterapi - Rp 90.000 Rp 8.500 Rp 30.000 Rp 150.000 Rp 130.000 Rp 210.000 Rp 118.000 Rp 34.000 Rp 17.000 Rp 17.000 - Rp 804.500
13 rawat Inap Umum - Rp 292.000 Rp 260.000 Rp 318.000 Rp 510.000 Rp 935.000 Rp 395.000 Rp 721.000 Rp 280.000 Rp 321.000 Rp 392.000 Rp 64.000 Rp 4.488.000
14 Rawat Anak - Rp 105.000 Rp 220.000 Rp 135.000 Rp 230.000 Rp 330.500 Rp 522.000 Rp 388.000 Rp 170.000 Rp 22.000 Rp 312.000 Rp 262.000 Rp 2.696.500
15 Rawat Obygn - Rp 20.000 Rp 210.000 - Rp 35.000 Rp 160.000 Rp 177.000 - - Rp 41.000 - - Rp 643.000
16 Ruang Bersalin - - - - Rp 205.000 Rp 711.500 Rp 287.000 Rp 381.000 - - Rp 57.000 - Rp 1.641.500
17 Ruang VIP - Rp 1.515.000 Rp 3.680.000 Rp 2.485.000 Rp 2.550.000 Rp 3.664.000 Rp 1.577.000 Rp 4.962.000 Rp 2.550.000 Rp 1.891.000 Rp 607.000 Rp 997.000 Rp 26.478.000
18 Visum - - - - - Rp 70.000 Rp 135.000 Rp 45.000 Rp 90.000 Rp 45.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 415.000
Jumlah - Rp 5.516.000 Rp 7.940.500 Rp 6.532.000 Rp 8.600.250 Rp 14.328.000 Rp 10.265.550 Rp 11.190.596 Rp 6.236.762 Rp 4.688.755 Rp 3.899.340 Rp 2.889.937 Rp 82.087.690
lampiran 2
Rekapitulasi SPPD Yang Lebih Bayar
Jumlah Jumlah
Jumlah Nilai
Akomodasi Hari Jumlah
No. Hari Jumlah Jumlah Akomodasi
Tanggal Tanggal yang Akomodasi Akomodasi/ Nilai SPPD Jumlah Lebih
No. Nama Tujuan Kegiatan Surat Surat Akomodasi Akomodasi di ditanggung
Mulai Selesai ditanggung ditanggung hari (Rp) Bayar (Rp)
Tugas Tugas Lebih Hari SPPD (Rp) Penyelenggara
dalam Penyelengga (Rp)
(Hari) (Rp)
SPPD ra (Hari)
(Hari) 11 (10+9-8+
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 (3x12) 18 (11x12)
1hari)
1 Suryadi Razali Jakarta Bintek UU No. 42 Tahun 2008 27 Feb 3 Mar 5 4 3 3 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.950.000
2 RS Asmadi Jakarta Bintek PP No.5 Tahun 2009 46 27 Mei 1 Jun 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
3 Sulaili YS Jakarta Bintek PP No.5 Tahun 2009 46 27 Mei 1 Jun 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
4 Syamsuardi Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.24 Tahun 2009 57 1 Juli 6 Juli 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
5 Suryadi MS Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.24 Tahun 2009 57 1 Juli 6 Juli 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
6 Zulkifli Nyak Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.24 Tahun 2009 57 1 Juli 6 Juli 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
7 Azwar Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.24 Tahun 2009 57 1 Juli 6 Juli 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
8 Muhammad Nasir Jakarta Workshop Nasional UU No.27 Tahun 2009 103 22 Okt 27 Okt 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
9 Afdhal Jihad Jakarta Workshop Nasional UU No.27 Tahun 2009 103 22 Okt 27 Okt 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
10 Muslihzar MT Jakarta Workshop Nasional UU No.27 Tahun 2009 103 22 Okt 27 Okt 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
11 T. Suhardi Jakarta Workshop Nasional UU No.27 Tahun 2009 103 22 Okt 27 Okt 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
12 M. Nasir Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.8 Tahun 2009 133 16 Des 21 Des 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
13 Reza Mulyadi Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.8 Tahun 2009 133 16 Des 21 Des 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
14 Fachrurrazi Adamy Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.8 Tahun 2009 133 16 Des 21 Des 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
15 Muhammad Nasir Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.8 Tahun 2009 133 16 Des 21 Des 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
16 Cut Rinaldi Syahputra Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.24 Tahun 2009 57 1 Juli 6 Juli 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
17 Fachrurrazi Adamy Jakarta Workshop Nasional UU No.27 Tahun 2009 103 22 Okt 27 Okt 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
18 Lukman Banda Seminar dan Pameran Perencanaan tata ruang pasca bencana 118 16 Nov 19 Nov 4 4 1 2 520.000 2.640.000 2.080.000 520.000 1.040.000
19 Rusman Alian Banda Seminar dan Pameran Perencanaan tata ruang pasca bencana 118 16 Nov 19 Nov 4 4 1 2 520.000 2.640.000 2.080.000 520.000 1.040.000
20 Said Syamsul Bahri Jakarta Bintek Peraturan Per-UU Susunan dan Kedudukan DPR 47 28 Mei 2 Juni 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
21 RS Asmadi Jakarta Bintek Peraturan Per-UU Susunan dan Kedudukan DPR 47 28 Mei 2 Juni 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
22 Azwar Jakarta Munas III ASDEKSI Tahun 2009 45 23 Mei 28 Mei 6 4 3 2 650.000 7.350.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
23 RS Asmadi Jakarta Workshop Nasional Permendagri no.25 Tahun 2009 59 1 Juli 6 Juli 6 4 2 1 650.000 7.350.000 2.600.000 1.300.000 650.000
24 Azwar Jakarta Workshop Peningkatan Kapasitas Sekretariat DPRD 30 14 Maret 19 Maret 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
25 Cut Rinaldi Syahputra Jakarta Workshop Dampak Putusan MK terhadap Pemilu 2009 32 18 Maret 23 Maret 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
26 Azwar Jakarta Bintek Keputusan Konstitusi Mahkamah no.14 Tahun 2008 5 21 Jan 26 Jan 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
27 Idrus Yusuf Jakarta Bintek Keputusan Konstitusi Mahkamah no.14 Tahun 2008 5 21 Jan 26 Jan 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
28 Muslihzar MT Jakarta Workshop Dampak Putusan MK terhadap Pemilu 2009 14 20 Feb 25 Feb 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
29 Munir H. Ubit Jakarta Workshop Menyikapi Pelaksanaan dan Persiapan Pemilu 15 21 Feb 26 Feb 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
30 Muslim Jakarta Bintek UU No. 42 Tahun 2008 19 27 Feb 4 Mar 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
31 Tgk Baihaqi Daud Jakarta Bintek UU No. 42 Tahun 2008 19 27 Feb 4 Mar 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
32 Zubir Muntaha Jakarta Bintek UU No. 42 Tahun 2008 19 27 Feb 4 Mar 6 4 3 2 650.000 8.150.000 2.600.000 1.950.000 1.300.000
33 Khairuddin Ibrahim Jakarta Workshop Bantuan Pemda dalam Penyelenggaraan PEMILU 28 11 Mar 16 Mar 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
34 Idris Jakarta Workshop Bantuan Pemda dalam Penyelenggaraan PEMILU 28 11 Mar 16 Mar 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
35 Sulaili YS Jakarta Workshop Permendagri no.55 Tahun 2008 17 23 Feb 28 Feb 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
36 Sofyan Yusuf Jakarta Workshop Bantuan Pemda dalam Penyelenggaraan PEMILU 28 11 Mar 16 Mar 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
37 Sulaili YS Jakarta Workshop Bantuan Pemda dalam Penyelenggaraan PEMILU 28 11 Mar 16 Mar 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
38 Muslizar MT Jakarta Workshop Peningkatan Kapasitas Sekretariat DPRD 29 14 Maret 19 Maret 6 4 2 1 650.000 7.350.000 2.600.000 1.300.000 650.000
39 Muzakir Jakarta Workshop Dampak Putusan MK terhadap Pemilu 2009 33 20 Maret 25 Maret 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
40 Gunawan Jakarta Workshop Dampak Putusan MK terhadap Pemilu 2009 33 20 Maret 25 Maret 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
41 Muslizar MT Jakarta Workshop UU no.1 Tahun 2009 38 13 Apr 18 Apr 6 4 4 3 650.000 8.150.000 2.600.000 2.600.000 1.950.000
42 Khairuddin Ibrahim Jakarta Workshop UU no.1 Tahun 2009 38 13 Apr 18 Apr 6 4 4 3 650.000 8.150.000 2.600.000 2.600.000 1.950.000
43 Sofyan Yusuf Jakarta Workshop UU no.1 Tahun 2009 38 13 Apr 18 Apr 6 4 4 3 650.000 8.150.000 2.600.000 2.600.000 1.950.000
44 Syamsuardi Jakarta Bintek UU no.55 Tahun 2009 40 25 April 30 April 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
45 Zulkifli Nyak Jakarta Bintek UU Susduk Tahun 2009 43 12 Mei 17 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
46 Muslizar MT Jakarta Workshop Penyusunan Renja DPRD 44 14 Mei 19 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
11 (10+9-8+
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 (3x12) 18 (11x12)
1hari)
47 Hermansyah Jakarta Workshop Penyusunan Renja DPRD 44 14 Mei 19 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
48 Fachrurrazi Adamy Jakarta Workshop Penyusunan Renja DPRD 44 14 Mei 19 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
49 T Suhardi Jakarta Workshop Penyusunan Renja DPRD 44 14 Mei 19 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
50 Suryadi Jakarta Workshop Penyusunan Renja DPRD 44 14 Mei 19 Mei 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
51 Sofyan Yusuf Jakarta Bintek Peraturan Per-UU Susunan dan Kedudukan DPR 54 28 Mei 2 Juni 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
52 Muslizar MT Jakarta Bintek Peraturan Per-UU Susunan dan Kedudukan DPR 54 28 Mei 2 Juni 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
53 Idrus Yusuf Jakarta Bintek sinkronisasi legislatif dan eksekutif daerah 63 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
54 Khairuddin Ibrahim Jakarta Bintek sinkronisasi legislatif dan eksekutif daerah 63 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
55 Azwar Jakarta Bintek sinkronisasi legislatif dan eksekutif daerah 63 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
56 RS Asmadi Jakarta Bintek Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD 64 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
57 Sofyan Yusuf Jakarta Bintek Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD 64 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
58 Zulkifli Nyak Jakarta Bintek Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD 64 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
59 Syamsuardi Jakarta Bintek Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD 64 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
60 Muslizar MT Jakarta Bintek Permendagri no.25 Tahun 2009 79 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
61 T Suhardi Jakarta Bintek Permendagri no.25 Tahun 2009 79 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
62 Hermansyah Jakarta Bintek Permendagri no.25 Tahun 2009 79 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
63 Tgk Baihaqi Daud Jakarta Bintek Permendagri no.25 Tahun 2009 79 13 Juli 18 Juli 6 4 2 1 650.000 8.150.000 2.600.000 1.300.000 650.000
64 RS Asmadi Jakarta Bintek UU Susduk Tahun 2009 81 12 Mei 17 Mei 6 4 2 1 650.000 7.350.000 2.600.000 1.300.000 650.000
65 Azwar Jakarta Bintek UU Susduk Tahun 2009 82 12 Mei 17 Mei 6 4 2 1 650.000 7.350.000 2.600.000 1.300.000 650.000
Jumlah 514.730.000 167.960.000 94.640.000 55.380.000
Lampiran 3
TAHAP II
KEC. LEMBAH SABIL
1 Suka Damai 70.000.000 Belum
2 Cot Bak U 70.000.000 Belum
3 Padang Keulele 70.000.000 Belum
4 Ladang Tuha I 70.000.000 Belum
KEC. MANGGENG
1 Keudai 70.000.000 Belum
2 Seunalop 70.000.000 Belum
3 Lhuk Puntoi 70.000.000 Belum
4 Ladang Panah 70.000.000 Belum
5 Tengah 70.000.000 Belum
6 Paya 70.000.000 Belum
7 Panton Makmur 70.000.000 Belum
8 Lhok Pawoh 70.000.000 Belum
KEC. TANGAN-TANGAN
1 Suak Nibong 70.000.000 Belum
2 Drien Kipah 70.000.000 Belum
KEC. SETIA
1 Ujong Tanoh 70.000.000 Belum
2 Tangan-Tangan Cut 70.000.000 Belum
KEC. BLANGPIDIE
1 Mata Ie 70.000.000 Belum
2 Seunaloh 70.000.000 Belum
3 Lamkuta 70.000.000 Belum
4 Cot Jeurat 70.000.000 Belum
5 Gudang 70.000.000 Belum
6 Panton Raya 70.000.000 Belum
7 Alue Mangota 70.000.000 Belum
KEC. SUSOH
1 Ujung Padang 70.000.000 Belum
2 Padang Baru 70.000.000 Belum
3 Pinang 70.000.000 Belum
4 Durian Rampak 70.000.000 Belum
5 Barat 70.000.000 Belum
6 Rumah Dua Lapis 70.000.000 Belum
7 Durian Jangek 70.000.000 Belum
8 Kedai Susoh 70.000.000 Belum
9 Kedai Palak Kerambil 70.000.000 Belum
10 Ladang 70.000.000 Belum
11 Padang Hilir 70.000.000 Belum
12 Kepala Bandar 70.000.000 Belum
13 Lampoh Drien 70.000.000 Belum
KEC. JEUMPA
1 Baru 70.000.000 Belum
2 Ladang Neubok 70.000.000 Belum
3 Asoe Nanggroe 70.000.000 Belum
4 Kuta Makmur 70.000.000 Belum
5 Padang Geulumpang 70.000.000 Belum
DI
BLANGPIDIE
Nomor : 19.D/LHP/XVIII.BAC/08/2010
Tanggal : 3 Agustus 2010
DAFTAR ISI
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN ATAS PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
TAHUN ANGGARAN 2009
Halaman
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… i
1. Dasar Pemantauan …………………………………………………………………. 1
2. Entitas Pemantauan ……………….…….………………………………………… 1
3. Tahun Anggaran Pemantauan............................................…………………………. 1
4. Tujuan Pemantauan …......................................................................................……. 1
5. Sasaran Pemantauan ………………………………………….…………………… 2
6. Jangka Waktu Pemantauan..………………………………………….…………….. 2
7. Gambaran Umum Entitas ………………………………………….……………… 2
a. Organisasi dan Prosedur Kerja ……………………….………………..…… 2
b. Penyelesaian Kerugian Daerah ……………………….………………..…… 3
c. Penatausahaan dan Pelaporan ……..………………….………………..…… 4
8. Hasil Pemantauan ……………………………………….………………..……….. 4
a. Hasil Pemantauan …………………………………….…………………..… 4
b. Permasalahan dalam penyelesaian kerugian daerah ….………………..…… 5
c. Rekomendasi ….……………………………………………………………. 5
Lampiran
1. Dasar Pemantauan.
a. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
b. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Entitas Pemantauan
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.
4. Tujuan Pemantauan
Pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah dilakukan untuk mengetahui:
a. Keberadaan dan pelaksanaan tugas Majelis Pertimbangan TP dan TGR dalam
menangani kerugian daerah.
b. Posisi kasus kerugian daerah pada instansi yang dipantau per 3 Agustus 2010
meliputi :
1) kasus yang telah ditetapkan Surat Keputusan (SK) pembebanannya;
2) kasus yang sedang dalam proses penyelesaian pembebanan;
3) kasus yang berupa informasi kerugian daerah namun belum diproses
penyelesaian kerugian daerahnya.
c. Ketepatan pengenaan kerugian daerah.
6. Jangka Waktu
Pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah dilaksanakan selama lima hari, mulai
tanggal 30 Juli s.d. 3 Agustus 2010.
8. Hasil Pemantauan
a. Hasil Pemantauan
Tim TP-TGR belum berjalan sebagaimana mestinya dalam menangani
penyelesaian kerugian daerah.
Kasus kerugian daerah per 3 Agustus 2010 sebanyak sembilan kasus senilai
Rp2.848.070.176,06 dengan rincian sebagai berikut:
I Kerugian daerah yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap baik dengan SK pembebanan, surat keterangan tanggung jawab mutlak (SKTJM) dan putusan pengadilan