Professional Documents
Culture Documents
Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang telah
dilakukan. Uraian hasil dibagi kedalam 2 sub bagian, yaitu hasil penelitian dan
functional class III dan IV yang dirawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet
Garut Tahun 2017. Penelitian dilakukan pada 2 Juni 2017 dengan mengambil
RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2017, seperti tercantum dibawah ini :
43
44
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2017, seperti tercantum
dibawah ini :
responden di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2017, seperti
terpenuhi.
di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2017, seperti tercantum
dibawah ini :
4.2. Pembahasan
besar pasien (73,6) pemenuhan kebutuhan spriritual secara umum tidak terpenuhi
serta hampir setengahnya pasien (26,4) terpenuhi. Menurut Kozier (2010) spiritual
adalah suatu usaha dalam mencari arti kehidupan, tujuan dan panduan dalam
46
kualitas hidup respon spiritual pasien akan dipengaruhi oleh harapan dan
adalah harmonisasi aspek kehidupan. Aspek ini termasuk menemukan arti, tujuan,
menderita, dan kematian, kebutuhan akan harapan dan keyakinan hidup, dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Meitri (2015)
yang menjalani kemoterapi (p=0,000), dengan kekuatan korelasi sangat kuat dan
arah hubungan negatif. Demikian juga hasil penelitian penelitian Ummah (2016)
antara kebutuhan spiritual dengan kualitas hidup pada lansia di panti wredha
kota Semarang.
rendah makan tingkat kecemasan akan meningkat dan bilamana spritual kurang
47
maka kualitas hidup individu tidak baik. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan
spiritual sangat diperlukan oleh pasien yang sedang menderita. Menurut Hamid
dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang
dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri
sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta
terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnya hubungan dengan orang lain.
timbal balik, mengasuh anak, mengasuh orangtua dan orang yang sakit, serta
hidup merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan
diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang
menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa
depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri sendiri. Kekuatan yang
48
timbul dari diri seseorang membantunya menyadari makna dan tujuan hidupnya,
kepuasan hidup, optimis terhadap masa depan, dan tujuan hidup yang
semakin jelas
berdasarkan falsafah hidup tidak terpenuhi. Pasien yang menderita CHF memiliki
dirinya. Dalam kaitanya dengan kualitas hidup respon spiritual pasien akan
dideritanya. Pasien yang memiliki harapan tentunya akan tabah dan sabar dalam
Purnawinadi (2012) harapan inilah yang membuat pasien memiliki tujuan untuk
tetap memiliki fungsi dan kehidupan sehingga berusaha tetap menjaga hubungan
pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap
yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau
masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri sendiri. Kekuatan
yang timbul dari diri seseorang membantunya menyadari makna dan tujuan
yang positif, kepuasan hidup, optimis terhadap masa depan, dan tujuan hidup
suatu proses interpersonal yang terbina melalui hubungan saling percaya dengan
49
orang lain, termasuk dengan Tuhan. Harapan sangat penting bagi individu untuk
mempertahankan hidup, tanpa harapan banyak orang menjadi depresi dan lebih
cenderung terkena penyakit. Makna atau arti dalam hidup (Meaning of live), yaitu
dekat dengan Tuhan, merasakan hidup sebagai suatu pengalaman yang positif
seperti membicarakan tentang situasi yang nyata, membuat hidup lebih terarah,
penuh harapan tentang masa depan, merasa mencintai dan dicintai oleh orang
ditingkatkan dan diperkuat oleh pasien itu sendiri dengan bantuan dan dorongan
dari perawat, agar didalam proses pengobatan selama sakit selain dibantu oleh
Hal ini juga diperkuat berdasarkan hasil penelitian sejenis seperti oleh
Wahyuni (2014) mengenai hubungan self care dan motivasi dengan kualitas hidup
pasien gagal jantung, diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi dan kualitas hidup (p=0.009) dan OR=4,056. Penelitian ini dapat
pasien jantung. Demikian juga hasil penelitian Putri (2014) mengenai hubungan
jantung Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidinrnbanda Aceh tahun 201,
Makna dari kedua penelitian ini adalah dengan self care dan motivasi serta
penyakitnya.
Pasien
pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuh orangtua
dan orang yang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian. Sedangkan
kondisi yang tidak harmonis mencakup konflik dengan orang lain dan resolusi
terpenuhi. Hubungan dengan orang lain, lahir dari kebutuhan akan keadilan dan
kebaikan, menghargai kelemahan dan kepekaan orang lain, rasa takut akan
kesepian, keinginan dihargai dan diperhatikan, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai
ataupun mengalami stres, maka orang lain dapat memberi bantuan psikologis dan
51
diri untuk tetap dapat menjaga dengan lingkungan lain, sehingga terbentuk
harmonisasi hidup yang lebih baik. Hal ini akan membantu untuk kenyamanan
pasien yang sedang mengalam penyakit jantung untuk tetap dapat berperan di
Hal ini diperkuat oleh pendapat Hamid (2011) sense of transcendent yaitu
perasaan yang lahir dari kebutuhan akan keadilan dan kebaikan, menghargai
kelemahan dan kepekaan orang lain, rasa takut akan kesepian, keinginan dihargai
motivasi sembuh pasien kritis di RSUD dr. Moewardi Surakarta, hasil penelitian
orang (84,51%). Sedangkan motivasi sembuh pasien kritis pada kategori tinggi
Rho dan hasilnya berupa nilai korelasi = 0,338 dan nilai signifikansi p=0,004
spiritualitas dengan motivasi sembuh pada pasien kritis di RSUD dr. Moewardi
RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2017 sebagian besar pasien (82,1) tidak terpenuhi.
dengan ungkapan Hamid (2011) bahwa konsep ketuhanan yaitu memkanai arti
satu kejadian atau penderitaan, menjalin hubungan yang positif dan dinamis,
membina integritas personal dan merasa diri berharga, merasakan kehidupan yang
yang positif serta menjaga hubungan posisti dengan Tuhan yang maha kuasa.
sendiri, seseorang harus memeluk agama islam terlebih dahulu agar dapat
merupakan arahan bagi umat-Nya agar tetap berada pada jalan yang benar dan
53
diberikan oleh ajaran islam tidak hanya memberikan dampak bagi kehidupan di
dunia saja melainkan juga dapat memberikan kebahagiaan di akhirat atas amalan-
2012).
putus asa, kurang pasrah diri dan emosional, sehingga hal ini mengganggu
kejiwaan pasien itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh beberapa penelitian sejenis
spiritual perawat terhadap tingkat kecemasan pada keluarga pasien yang dirawat
di Ruang ICU RSUD Sleman Yogyakarta, hasil penelitian ada pengaruh konseling
spiritual perawat terhadap tingkat kecemasan pada keluarga yang dirawat di ruang
ICU RSUD Sleman. Artinya dengan dengan spiritual yaitu pendekatan kepada
Allah SWT kecemasan pasien cenderung menurun, hal ini merupakan tanda
positif untuk ketenangan jiwa pasien. Diperkuat pula berdasarkan hasil penelitian
trancendent dan konsep kutuhanan sangat dibutuhkan oleh penderita CHF untuk
mengontrol jiwa yang berkaitan dengan dirinya, orang lain dan lingkungan.
54
ini termasuk menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian, kebutuhan akan
harapan dan keyakinan hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri,
dan Tuhan. Pasien yang menderita CHF memiliki respon spiritual yang berbeda-
beda terhadap penerimaan penyakit dan kondisi dirinya. Pasien yang memiliki
harapan tentunya akan tabah dan sabar dalam menjalani cobaan yang diberikan
tuhan kepadanya. Harapan inilah yang membuat pasien memiliki tujuan untuk
tetap memiliki fungsi dan kehidupan sehingga berusaha tetap menjaga hubungan