You are on page 1of 48

44

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

Pengumpulan Data :

Identitas klien

Nama : Tn. A

Umur : 85 Tahun

Jenis Klamin : laki-laki

Tempat,tanggal lahir :-

Agama : Islam

Alamat :-

Suku Bangsa : Sunda

Tanggal Masuk : 23-12-2013

Tanggal Pengkajian : 07-06-2017

Diagnosa Medis : Asma Bronchial

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien mengatakan sesak nafas

b. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)

Pada saat dikaji tanggal 07 Juni 2017, klien mengeluh sesak nafas

dan sakit pada bagian kedua kaki. Sesak dirasakan apabila pada malam
45

hari dan merasa nyaman pada siang hari. Jika tidak beraktivitas, sesak

dirasakan dada seperti ditimpah benda berat.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Menurut penuturan klien, klien tidak pernah mengalami penyakit

saat ini sebelumnya.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut penuturan klien, bahwa diantara anggota keluarga klien

tidak ada yang mengalami penyakit yang seperti ini.

3. Pemeriksaan Fisik

1) Penampilan

Kesadaran : Compos Mentis dengan GCS = 15

E=4, V=5, M=6

Keadaan : Baik karena kondisi pasien bersih dan tidak lemah

2) Pemeriksaan TTV

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 85x/menit

Suhu : 36,5°c

Respirasi : 35x/menit

3) Aspek Biologis

a) Sistem Respirasi

Saat di inspeksi letak hidung kiri dan kanan simetris, hidung tampak

bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, mukosa

lembab, fungsi penciuman baik terbukti klien dapat membedakan bau


46

kayu putih dan bau parfum,nafas cuping hidung terdapat akumulasi

secret pada saluran pernafasan, batuk menghasilkan mucus yang

kental, terlihat saat di inspeksi bentuk dada kiri dan kanan simetris,

terdapat pengembangan paru mengembang, saat dilakukan palpasi

tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan,saat dilakukan

auskultasi bunyi nafas wizzing atau terdengar seperti orang yang

mengi,

b) Sistem Kardiovaskuler

Saat dipalpasi bentuk dada simetris antara kiri dan kanan,tidak

terjadi peningkatan JVP, saat di auskultasi irama jantung regular, bunyi

jantung lup dug ( S1, S2), tekanan darah 120/80mmmHg, dan saat di

palpasi nadi 85x/menit.

c) Sistem Pencernaan

Saat di inspeksi mukosa bibir tampak lembab , keadaan cukup

bersih, warna bibir hitam kecoklatan, gigi tampak tidak kumplit

(ompong), sisa gigi hanya 25 jumlah gigi normal 32 biji, gigi tampak

kekunigan, tidak terdapat karang gigi,fungsi menelan baik,fungsi

pengecapan baik terbukti klien dapat membedakan manis,asin, pahit.

saat diperkusi bunyi perut tympani, dan saat di auskultasi bising usus

10x/menit.

d) Sistem Integumen

Saat di inspeksi kulit warna sawo matang, kulit tampak keriput,

elastisitas kulit berkurang, terdapat kemerahan pada kulit punggung


47

dan lengan klien, kulit terlihat lecet akibat di garuk-garuk, saat di

palpasi turgor baik (apabila di cubit kembali dalam waktu + 2 detik)

kuku pendek dan bersih.

e) Sistem Endokrin

Saat di inspeksi pergerakan leher baik terbukti klien dapat

menjenguk kea rah kiri dan kanan. Saat dipalpasi tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid pada leher sebelah kiri dan kanan, tidak ada pembesaran

kelenjar getah bening dibagian leher kiri dan kanan, tidak ada nyeri

tekan.

f) Sistem Sensori dan Persepsi

a) Sistem Mata

Saat di inspeksi bentuk simetris mata kiri dan kanan,

konjungtiva merah muda, sklera putih,reflek pupil baik terbukti

saat diberi rangsangan gerak reflek mengikuti rangsangan tersebut,

dan pupil mengecil saat diberi rangsangan cahaya. Fungsi

penglihatan baik , terbukti terbukti klien bisa membaca papan

nama mahasiswa pada jarak + 35 cm.

b) Sistem Telinga

Saat di inspeksi letak telinga kiri dan kanan simetris, tidak

ada penumpukan inspaksi serumen, fungsi pendengaran tidak baik

terbukti klien tidak dapat menjawab semua pertanyaan perawat.

g) Sistem Neurologi

a) Nervus I (Olfactorius)
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan parfum
48

b) Nervus II (Opticus)
Klien dapat melihat tulisan rapih kurang jelas apabila tulisanya

terlalu keci
c) Nervus III (oculomotoris)
Klien dapat menggerakan bola mata ke kanan ke sisi pupil isokor
d) Nervus IV (trochlearis)
Klien tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik
e) Nervus V (abdusen)
Klien dapat menggerakan bola mata ke samping kiri dan samping

kanan.
f) Nervus VI (Trigeminus)
Sensori sensori kulit wajah klien baik, dapat merasakan goresan

kapas pada pipi kanan


g) Nervus VII (facialis)
Klien dapat menggerakan alis dan mengerutkan dahi
h) Nervus VIII (vestibulococlear)
Fungsi keseimbangan baik
i) Nervus IX,X (glosopharingeus, vagus)
Reflek menelan klien baik
j) Nervus XI (Hipoglossus)
Klien dapat berbicara baik, tetapi cara bicara klien kurang jelas

didengar dan fungsi lidah baik, terbukti lidah bisa digeraka ke

segala arah
k) Nervus XII (accesorius)
Klien dapat menggerakan kedua bahunya dan menggerakan

kepalanya
h) Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas :
Tidak terdapat adanya kelainan pada tulang dan otot,

terdapat lesi dan kemerahan pada lengan atas klien dan terasa gatal.

Tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas atas klien.


b) Ekstremitas bawah :
tidak terdapat adanya kelainan pada tulang dan otot, tidak terdapat

lesi, luka pada ekstremitas bawah klien, tidak terdapat nyeri tekan

pada ekstremitas bawah klien, kekuatan otot :


4 4
49

2 2

Keterangan :
0 : otot sama sekali tidak mampu bergerak
1 : tampak kontraksi ada sedikit gerakan
2 : mampu menahan tegak tapi dengan sentuhan akan jatuh
3 : mampu menahan tegak walaupun di dorong tetapi tidak mampu
Melawan tekan
4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi lain
5 : kekuatan otot penuh
i) Sistem Perkemihan
Klien mengatakan tidak terdapat keluhan pada sistem perkemihan, dan

tidak ada nyeri pada saat kencing, warna urine klien kuning jernih,

menurut klien frekuensi berkemihnya 7x/hari.


4. Pengkajian Psikososial dan Spritual
a) Psikososial
Klien mampu berinteraksi dengan orang lain, status emosi Tn. A

dan kooperatif ketika diajak bicara sikap, klien baik terhadap orang lain,

klien suka membantu lansia-lansia lainya apabila memerlukan bantuanya,

komunikasi klien verbal, meskipun cara berbicara klien kurang dimengerti.

Klien tampak bertanya tentang penyakitnya dan makanan pantangan serta

cara pencegahan hipetensi


Klien bisa mengenali orang lain yang ada di Rumah Perlindungan

Sosial Tresna Werdha Garut. Baik para lansia, perawat maupun

mahasiswa. Klien selalu berharap bisa terus bersosialisasi dengan orang

lain dan bisa selalu mengikuti setiap kegiatan.


b) Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I :
1) Apakah klien murung atau menangis sendiri? Tidak
2) Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
3) Apakah klien mengalami susah tidur? Tidak
4) Apakah klien mengalami was-was/khawatir? Tidak
Interprestasi data : dilihat dari data diatas tidak terdapat jawaban ya

lebih dari satu sehingga tidak dilanjutkan ke pertanyaan tahap 2


50

sehingga dapat disimpulkan bahwa klien tidak memiliki masalah

emosional, (-)
c) Pengkajian Spritual
Klien beragama Islam, klien selalu mengikuti pengkajian, dan

selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan mengaji, klien merasa sehat, klien

selalu berdoa agar selalu diberi kelancaran dan kemudahan. Klien juga

beryakinan bahwa Allah SWT akan selalu melindungi hambanya.


5. Pola Kegiatan Sehari-Hari
Tabel 3.1
Pola Kegiatan Sehari-Hari

No Jenis Kegiatan Hasil Keluhan

1 Nutrisi/ Makan
Frekuensi 3xhari Kadang-kadang
Jenis Nasi+Sayur+Lauk Tidak ada nafsu
Jumlah pauk makan
1 porsi

2 Cairan/minum
Frekuensi 6x/hari Tidak ada
Jenis Air putih keluhan
Jumlah 6 gelas

3 Eliminasi
BAB
Frekuensi 1x/hari Tidak ada
Konsistensi Padat keluhan
BAK
Frekuensi 7x/hari
Warna Khas urine

4 Istirahat Tidak ada


Tidur malam 6-7 jam/hari keluhan
Tidur siang 2-3 jam/hari

5 Personal Hygine Tidak ada


Mandi 2x/hari keluhan
Gosok gigi 2x/hari
Gunting kuku 1x/minggu
Kebersihan kamar Kurang bersih
51

6. Pengkajian Fungsional
a) Katz Indeks
Tabel 3.2
Pemeriksaan Katz Indeks

No Kegiatan Mandiri Bantuan Bantuan


Sebagian Penuh

1 Mandi Tidak Ya Tidak

2 Berpakaian Ya Tidak Tidak

3 Pergi ke toilet Ya Tidak Tidak

4 Berpindah (berjalan) Tidak Ya Tidak

5 BAB dan BAK Ya Tidak Tidak

6 Makan Ya Tidak Tidak

Kesimpulan :
Katz Indeks B: klien mandi , berpakaian, ke kamar kecil, berpindah

tempatd dibantu sebagian , BAB, BAK, makan, minum mandiri


b) Bartel indeks
Tabel 3.3
Bartel Indeks

N KRITERIA Skor KETERANGAN


1. Makan 10 Frekwensi : 3x 1 hari
Jumlah : 1 piring
Jenis : nasi, lauk pauk
2. Minum 15 Frekwensi : 6-7x/hari
Jumlah : 8 gelas
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke 10
tempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekwensi : 2x/hari
menyisir rambut, gosok gigi)
5. Keluara masuk toilet 5
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6. Mandi 5 Frekwensi : 2x/hari
7. Jalan di permukaan datar 5
8. Naik turun tangga 5
9. Mengenakan pakaian 10
52

10. Kontrol BAB 5 Frekwensi : 1x/hari


Konsistensi : Padat
11. Kontrol BAK 5 Frekwensi :6-7x/menit
Warna :
12. Olahraga/latihan 5 Senam
Frekuensi 1x/minggu
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu 10 Frekwensi : 1x/minggu
luang Jenis : nonton tv
Total Skor 95
Keterangan :

0-20 : Ketergantungan penuh/total

21-61 : Ketergantungan berat

62-90 : Ketergantungan moderat

91.99: Ketergantungan ringan

>100 : mandiri

Kesimpulan :
Dilihat dari data diatas Tn. A skor 95, yaitu dengan keterangan Tn. A

melalukan aktivitas dengan ketergantungan ringan


7. Pengkajian Status Mental
a) Short Portable Status Questioner (SPSMQ)
Tabel 3.4
Short Portable Status Questioner (SPSMQ)

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


 01. Tanggal berapa hari ini ?
 02. Hari apa sekarang ?
 03. Apa nama tempat ini ?
 04. Dimana alamat anda ?
 05. Berapa umur anda ?
 06. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)
 07. Siapa presiden Indonesia sekarang ?
 08. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
 09. Siapa nama ibu anda ?
 10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari tiap angka baru semua secara menurun.
53

∑=7 ∑=3
Keterangan :

Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan

Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat.

Kesimpulan :
Tn. A memiliki skor 3 yang salah dan 7 yang benar, itu berarti klien
memiliki fungsi kerusakan intelektual utuh

b) Identifikasi Aspek Kognitif dan Fungsi Mental dengan menggunakan


MMSE ( Mini Mental Status Exam)
Tabel 3.5
MMSE ( Mini Mental Status Exam)

No Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria


Maksimal Klien

1 Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar:


 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan (Juni)

Orientasi 5 3 Dimana kita berada :


 Negara Indonesia
 Provinsi Jawa Barat
 Kota Garut
 RPSTW/desa/kampong
 Wisma/alamat

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek


 Piring
 mangkuk
 gelas
54

3 Perhatian dan kalkulasi 5 4 Meminta klien untuk


memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/ tingkat
 93
 86
 79
 72
 65

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk


mengulangi ketiga objek
pada no 2 (registrasi) tadi
bila benar 1 poin untuk
masing-masing objek

5 Bahasa 9 7  Tunjukan pada klien


suatu benda dan
tanyakan namanya pada
klien :
- Tas
- Sandal
- Jam tangan
 Minta klien untuk
mengulangi kata
berikut : tidak, ada, jika,
dan tetapi, bila benar
nilai satu poin
 Minta klien untuk
mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari
3 langkah “ambil kertas
di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai”
- Ambil kertas di tangan
anda
- Lipat dua
- Taruh dilantai
 Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah
1 poin
- Tutup mata anda
 Perintahkan pada klien
untuk menulis satu
kalimat dan menyalin
55

gambar
- Tulis satu kalimat
- Menyalin gambar

Nilai 30 23

Keterangan:
24-30 : Tidak ada gangguan kognitif

18-23 : Gangguan kognitif sedang

0-17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan :

Tn. A memiliki skor 23 dengan keterangan bahwa Tn. Memiliki

gangguan kognitif sedang.


8. Pengkajian Keseimbangan

Tabel 3.6
Pengkajian Keseimbangan
No Aspek Penilaian Nilai
1 Berdiri dengan kaki normal 3
2 Berdiri dengan postur normal 3
3 Berdiri dengan 1 kaki
 Kanan 3
 Kiri 3
4 Berdiri, fleksi tungkai & berdiri ke posisi netral 3
5 Berdiri, lateral& fleksi tungkai 3
6 Berjalan, tempatkan salah satu tumit di depan
jari kaki yang lain 3
7 Berjalan sepanjang garis lurus 3
8 Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 3
9 Berjalan mundur 3
10 Berjalan mengikuti lingkaran 3
11 Berjalan dengan tumit 3
12 Berjalan dengan ujung kaki 3
Jumlah 36
(Dalam buku Pendidikan Keperawatan Gerontik Ahmad Muhith dan
Sandu Siyoto, 2016)

Kriteria Penilaian :
4 : melakukan aktivitas dengan lengkap
56

3 : sedikit bantuan (untuk keseimbangan)

2 : dengan bantuan sedang sampai maksimal

1 : tidak mampu melakukan aktivitas

Keterangan :

42-54 : melakukan aktivitas dengan lengkap

28-41 : sedikit bantuan (untuk keseimbangan)

14-27 : dengan bantuan sedang sampai maksimal

<14 : tidak mampu melaksanakan aktivitas

Kesimpulan :

Tn. A memiliki skor 36 hasil pengkajian keseimbangan, artinya

klien melakukan aktivitas dengan sedikit bantuan

2. Analisa Data

Tabel 3.7
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Ds : Bakteri, virus, jamur Bersihan jalan nafas


a. Klien mengeluh sesak nafas tidak efektif
b. Klien mengatakan batuk-
batuk Invasi saluran
Do : pernafasan
a. Klien tampak sesak nafas
57

b. Respirasi 35x/menit
c. Klien tampak batuk
d. Suara nafas whizzing Kuman berlebih di
broncus

Inflamasi
trakeobronkial

Akumulasi secret di
bronkus

Bersihan jalan nafas


tidak efektif

2 Ds : Bakteri, virus, jamur Gangguan pertukaran


a. Klien mengatakan sesak nafas Gas
Do :
a. Klien tampak gelisah Invasi saluran
b. Respirasi 35x/menit pernafasan atas
c. Klien sulit untuk tarik nafas

Infeksi saluran nafas


bawah

Dilatasi pembuluh
darah

Eksudat masuk
alveoli

Gangguan difusi gas

Gangguan
pertukaran gas
58

3 Ds : Proses menua Kurang pengetahuan


a. Klien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakitnya
yang di rasakan Penurunan daya
Do : ingat
a. Klien tampak sering bertanya-
tanya tentang penyakitnya
Kurang terpaparnya
informasi

Kurang pengetahuan
tentang penyakit

4 Ds : Proses degenerasi Gangguan


a. Klien mengeluh kurang pendengaran
pendengaran
Do : Perubahan struktur
a. Lambat respon terhadap koklea dan
rangsangan suara vestibulocochlearis
b. Klien tampak bingung jika
diajak bicara
c. Klien meminta untuk Perubahan vaskuler
mengurangi pembicaraan terjadi pada stria
vakuler

Perubahan
berkurangnya
jumlah dan ukuran
sel-sel ganglion dan
saraf

Gangguan
pendengaran
5 a. Klien mengatakan lemas Proses Degenerative Intoleransi aktivitas
b. Klien mengatakan cepat lelah
jika beraktivitas
Do : Elastisitas arteri
a. Klien tampak lemah/cape besar menurun
b. Aktivitas klien tampak
berkurang
c. Klien tampak berbaring di Terjadinya
tempat tidur vasokontriksi
59

pembuluh darah

Suplai O2 dan
nutrisi kesehatan
menurun

Kelelahan

Intoleransi aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret
Ds :
a. Klien mengatakan sesak nafas
b. Klien tampak batuk-batuk

Do :
a. Klien tampak sesak nafas
b. Respirasi 35x/menit
c. Klien batuk-batuk
d. Suara nafas whizzing
e. Klien tampak batuk-batuk

2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan ganguan suplai

oksigen

Ds :

a. Klien mengatakan sering sesak nafas jika melakukan aktivitas yang

berat

b. Klien mengatakan sudah 5 tahun lebih mengalami sesak nafas

Do :
60

a. Klien tampak dipasang oksigen

b. Respirasi 35x/menit

c. Bunyi nafas wheezing

3. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang

terpaparnya sumber informasi ditandai dengan :

Ds :

a. Klien mengatakan tidak mengetahui kondisi penyakitnya

b. Klien mengatakan kurang memahami kondisi penyakitnya

Do :

a. Klien tampak bingung

b. Klien tampak terus bertanya-tanya tentang penyakitnya

4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan degenerasi sistem

pendengaran, ditandai dengan :

Ds :

a. Klien mengeluh kurang pendengaran

Do :

a. Lambat respon terhadap rangsangan suara

b. Klien tampak bingung jika dalam berbicara

c. Klien meminta untuk mengulangi pembicaraan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dengan kebutuhan, kelelahan, ditandai dengan :


61

Ds :

a. Klien mengatakan lemas

b. Klien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas

c. Do :

a. Klien tampak lemah

b. Aktifitas klien tampak berkurang


62

3. Proses Keperawatan ( Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi)

Nama : Tn . A No Cm: -
Umur : 85 tahun Ruang : Dahlia
Jenis Klamin : Laki laki Dx : Asma Bronchial
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Bersihan jalan napas tidak Dalam waktu 3x 1. Kaji tanda-tanda 1. Beberapa derajat Tanggal 09 Juni 2017 Tanggal 09 Juni 2017
efektif berhubungan 12 jam bersihan vital dan auskultasi spasme bronkus terjadi Jam 08.30 WIB Jam 09.00 WIB
dengan peningkatan jalan nafas bunyi napas dengan obstruksi jalan 1. Mengkaji tanda- S:
produksi secret teratasi dengan napas tanda vital dan Klien mengatakan
Ds : kriteria : 2. Berikan pasien 2. Peninggian kepala auskultasi bunyi masih sesak nafas
a. Klien mengeluh sesak a. Klien tidak untuk posisi yang tempat tidur nafas O:
nafas disertai batuk- mengeluh nyaman mempermudah fungsi - Klien tampak
batuk sesak nafas pernapasan 2. Memberikan masih sesak
dan batuk pasien untuk - Klien tampak
Do : b. Respirasi 16- posisi yang gelisah
a. Klien tampak sesak 24x/m nyaman (posisi A:
nafas 3. Pertahankan 3. Pencetus tipe reaksi semi fowler) Masalah belum
b. Klien Respirasi lingkungan yang alergi pernapasan yang teratasi
32x/menit nyaman dapat mentriger P:
c. Suara nafas whizzing episode akut. Lanjutkan Intervensi
d. Klien tampak batuk- 3. Memberikan - Kaji tanda-tanda
batuk 4. Tingkatkan masukan 4. Membantu masukan cairan vital dan
cairan, dengan mempermudah dengan auskultasi bunyi
memberi air hangat. pengeluaran secret memberikan air napas
63

hangat - Berikan pasien


untuk posisi yang
nyaman
5. Dorong atau bantu 5. Memberikan cara 4. Membantu klien - Pertahankan
latihan napas dalam untuk mengatasi dan untuk latihan nafas lingkungan yang
dan batuk efektif mengontrol 63embran, dalam dan batuk nyaman
mengeluarkan6 efektif - Tingkatkan
3embra. masukan cairan,
dengan memberi
air hangat.
5. Memasangkan - Dorong atau bantu
oksigenasi nasal latihan napas
6. Dorong atau berikan 6. hygiene mulut yang canul 5 liter dalam dan batuk
perawatan mulut baik meningkatkan efektif
rasa sehat dan - Dorong atau
mencegah bau mulut 6. Memberikan obat berikan perawatan
dan humadifikasi mulut
7. Kolaborasi : 7. untuk menurunkan seperti - Kolaborasi :
pemasangan sesak nafas dan pemasangan pemasangan
oksigenasi/ kekentalan 63embra nebulizer oksigenasi nasal
pemberian obat dan dan mengeluarkan (combivent) canul 5 liter /
humidifikasi, seperti embra ketidakefektifan pemberian obat
nebulizer dan humidifikasi,
seperti nebulizer
64

2 Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi, 1. Berguna dalam Tanggal 09 Juni 2017 Tanggal 09 Juni 2017
berhubungan dengan tindakan kedalaman evaluasi berguna Jam 09.25 WIB Jam 09.45 WIB
ganguan suplai oksigen keperawatan pernapasan dalam evaluasi 1. Mengkaji frekuensi, S:
Ds : selama 3x12 jam kedalaman pernafasan Klien mengatakan
derajat distres
a. Klien mengatakan Gangguan masih sesak nafas
sering sesak nafas jika pertukaran gas pernapasan dan atau 2. Membantu klien O:
melakukan aktivitas teratasi dengan kronisnya proses meninggikan kepala - klien tampak sulit
yang berat seperti jalan kriteria hasil : penyakit tempat tidur / posisi bernafas
kaki a. Sesak nafas semi fowler agar klien A:
b. Klien mengatakan berkurang 2. Tinggikan kepala 2. Pengiriman oksigen nyaman untuk Masalah belum
sudah 5 tahun lebih b. Produksi tempat tidur, bantu dapat diperbaiki bernafas teratasi
mengalami sesak nafas secret keluar pasien untuk dengan posisi P:
Do : c. Ventilasi di memilih posisi duduk tinggi dan Lanjutkan intervensi
a. Klien tampak sesak ruangan yang nyaman untuk latihan napas untuk - Kaji frekuensi,
b. Ventilasi di ruangan memadai bernapas menurunkan kolaps 3. Mengkaji secara rutin kedalaman
kurang memadai d. Pernafasan jalan napas,embran, kulit dan warna pernapasan
normal 16- dan kerja napas. membrane mukosa - Tinggikan kepala
24x/menit tempat tidur,
3. Kaji atau awasi bantu pasien
secara rutin kulit 3. Sianosis mungkin untuk memilih
dan warna embrane perifer (terlihat 4. Mendorong posisi yang
mukosa pada kuku) atau pengeluaran nyaman untuk
sentra (terlihat secret/sputum : bernapas
sekitar bibir atau pemghisapan bila - Kaji atau awasi
daun telinga). diindikasikan secara rutin kulit
Keabu-abuan dan warna
dan64embrane64 embrane mukosa
sentral - Dorong
65

mengindikasikan 5. Melakukan pengeluaran


beratnya pemeriksaan secara sputum:
hipoksemia. auskultasi penghisapan bila
4. Dorong diindikasikan
pengeluaran 4. Kental, tebal, dan - Auskultasi bunyi
sputum: banyaknya sekresi napas
penghisapan bila adalah sumber 6. Mengevaluasi tingkat - Palpasi Fremirus
diindikasikan toleransi aktivitas - Kolaborasi :
utama gangguan
Berikan oksigen
pertukaran gas pada tambahan sesuai
jalan napas kecil. indikasi
Penghisapan 7. Pemberian oksigen
5. Auskultasi bunyi dibutuhkan jika nasal canul 5 lite
napas batuk tidak efektif.
5. Bunyi napas
mungkin redup
karena penurunan
6. Palpasi Fremirus
aliran udara atau
area konsolidasi
6. Penurunan getaran
vibrasi diduga ada
7. Evaluasi tingkat pengumpulan cairan
toleransi aktivitas atau udara terjebak.
7. Selama distress
pernapasan berat
atau akut atau
refraktori pasien
66

secara total tidak


mampu melakukan
aktivitas sehari-hari
8. Kolaborasi :
karena hipoksemia
Berikan oksigen
tambahan sesuai dan 66embran.
indikasi 8. Dapat memperbaiki
memburuknya
hipoksia
67

3 Kurangnya pengetahuan Dalam waktu 1. Kaji tingkat 1. Supaya dapat Tanggal 09 Juni 2017 Tanggal 09 Juni 2017
tentang penyakit 3x12 jam, klien kemampuan klien mengetahui sejauh Jam 09.50 WIB Jam 10.20 WIB
berhubungan dengan mengerti tentang mana klien 1. Mengkaji tingkat S:
kurang terpaparnya penyakit Asma kemampuan klien Klien mengatakan
mengetahui tentang
sumber informasi ditandai Bronchial dengan 2. Berikan penjelasan/ sudah mengetahui
dengan : kriteria : penyakit yang 2. Memberikan dan paham terkait
pendidikan
Ds : a. Klien mengerti dideritanya pendidikan kesehatan materi yang sudah
kesehatan 2. Supaya
a. Klien mengatakan dan paham mengenai konsep disampaikan yaitu
tidak mengerti tentang tentang mengenai konsep pengetahuan klien penyakit asma asma bronchial
penyakitnya penyakitnya. penyakit asma bertambah dan bronchial meliputi O:
Do : b. Klien tidak bronchial meliputi mengetahui kondisi pengertia, penyebab, - Klien bisa
a. Klien sering bertanya bingung dan pengertian, penyakitnya tanda gejala, menjawab
tentang penyakitnya bertanya-tanya penyebab, tanda penatalaksanaan, cara pertanyaan dari
dan cara pengobatanya tentang gejala, pencegahan penyuluh
penyakitnya mengenai
penatalaksanaan,
3. Tanya ulang setelah pengertian asma
pencegahan diberikan pendidikan bronchial beserta
kesehatan mengenai penyebab, tanda
konsep penyakit asma gejala,
kepada klien penatalaksanaan,
dan cara
pencegahanya
A:
Masalah sudah
teratasi
P:-
68

4 Gangguan komunikasi Dalam jangka 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui Tanggal 09 Juni 2017 Tanggal 09 Juni 2017
verbal berhubungan 3x12 jam masalah kemampuan klien tingkat kemampuan Jam 10.30 Jam 11.00 WIB
dengan degenerasi sistem teratasi dengan dalam penerimaan klien 1. Memeriksa tingkat S:
pendengaran kriteria hasil : pesan kemampuan klien Klien masih
Ds : 1. Klien mengerti dalam penerimaan mengeluh kurang
a. Klien mengeluh apa yang 2. Periksa apakah ada 2. Untuk menjaga pesan pendengaran
kurang pendengaran dibicarakan penumpukan kebersihan saluran O:
Do : 2. Klien serumen yang pendengaran klien 2. Memeriksa lubang - Klien tampak
a. Lambat respon menerima mengganggu telinga dengan bingung jika
terhadap rangsangan pesan mulai ototskop apakah ada dalam berbicara
suara metode penumpukan serumen - Klien tampak
b. Klien tampak bingung alternatif yang mengganggu. meminta/
jika dalam berbicara 3. Untuk menghindari mengulangi
c. Klien meminta untuk 3. Berbicara pelan klien agar tidak 3. Berkomunikasi pelan- pembicaraan
mengulangi pelan tersinggung pelan terhadap klien A:
pembicaraan tentang kondisinya Masalah belum
teratasi
P:
4. Membantu Lanjutkan intervensi
memasangkan alat - Kaji tingkat
4. Anjurkan klien 4. Untuk membantu pendengaran kemampuan klien
untuk memakai alat dan mempermudah dalam penerimaan
pendengaran alat pendengaran pesan
- Menganjurkan
klien untuk selalu
membersihan
telinga
- Mengajak klien
69

berbicara pelan-
pelan
- Menganjurkan
klien untuk
memakai alat
pendengaran
70

5 Intoleransi aktivitas Dalam jangka 1. Tentukan 1. Mengetahui Tanggal 09 Juni 2017 Tanggal 09 Juni 2017
berhubungan waktu 3x12 jam keterbatasan klien penyebab Jam 11.30 WIB Jam 12.00 WIB
ketidakseimbangan antara resiko intoleransi dalam aktivitas keterbatasan klien
suplai dengan kebutuhan, aktivitas dapat dalam aktivitas 1. Bantu untuk S:
ditandai dengan : teratasi, dengan mendapatkan alat Klien mengatakan
Ds : kriteria : bantu (tongkat/kursi. masih terasa sesak,
a. Klien mengatakan a. Klien dapat Roda) cape dan lelah
lemas menentukan O:
b. Klien mengatakan aktivitas yang 2. Tentukan penyebab 2. Mengetahui 2. Mengetahui penyebab - Aktifitas dibantu
cepat lelah jika sesuai dengan lain kelelahan penyebab klien keterbatasan aktivitas - Klien tampak
beraktivitas peningkatan dalam keterbatasan lemah
Do : nadi aktivitas 3. Membantu klien A:
a. Klien tampak lemah b. Klien mampu dalam aktivitas Masalah belum
b. Aktivitas klien tampak beraktivitas 3. Bantu klien dalam 3. Memudahkan klien teratasi
berkurang secara mandiri aktivitas dalam beraktivitas 4. Memberikan motivasi P:
c. Klien tampak dorongan agar klien Lanjutkan intervensi
berbaring di tempat dapat beraktivitas - Memberikan
tidur 4. Dorong klien untuk 4. Memotivasi klien kembali secara motivasi
melakukan aktivitas agar mau mandiri dan menjaga dorongan agar
dan istirahat beraktivitas secara pola istirahat klien bisa
mandiri dan menyeimbangkan
menjaga istirahat aktifitas dan
istirahat
5. Hindari aktivitas 5. Diharapkan agar - Menjauhkan
yang memberatkan tidak terjadi resiko aktivitas dan
injury istirahat
- Menjauhkan
aktivitas berat
71

- Membantu
aktivitas klien
63

5. Catatan Perkembangan

Nama : Tn. A No CM : -
Umur :85 tahun Diagnosa : Asma
Tabel 3.8
CATATAN PERKEMBANGAN KE-1
TGL/BLN/THN/JAM DX CATATAN PARAF
PERKEMBANGAN
11/06/2017 I S: Salma
Jam 09.00 WIB Klien mengatakan masih sesak
nafas
O:
- Klien tampak masih sesak
- Klien tampak gelisah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
- Kaji tanda-tanda vital dan
auskultasi bunyi napas
- Berikan pasien untuk posisi
yang nyaman
- Pertahankan lingkungan yang
nyaman
- Tingkatkan masukan cairan,
dengan memberi air hangat.
- Dorong atau bantu latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Dorong atau berikan
perawatan mulut
- Kolaborasi : pemasangan
oksigenasi nasal canul 5lt /
pemberian obat dan
humidifikasi, seperti
nebulizer
I:
- Mengkaji tanda-tanda vital
dan auskultasi bunyi nafas
- Memberikan pasien untuk
posisi yang nyaman (posisi
semi fowler)
- Memberikan masukan cairan
dengan memberikan air
hangat
- Membantu klien untuk
64

latihan nafas dalam dan


batuk efektif
- Memasangkan oksigenasi
nasal canul 5 liter
- Memberikan obat dan
humadifikasi seperti
pemasangan nebulizer
(combivent)
E : Masalah belum teratasi
11/06/2017 II S: Salma
Jam 09.30 WIB Klien mengatakan masih sesak
nafas
O:
- klien tampak sulit bernafas
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji frekuensi, kedalaman
pernapasan
- Tinggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
memilih posisi yang nyaman
untuk bernapas
- Kaji atau awasi secara rutin
kulit dan warna 64embrane
mukosa
- Dorong pengeluaran sputum:
penghisapan bila
diindikasikan
- Auskultasi bunyi napas
- Palpasi Fremirus
- Kolaborasi : Berikan oksigen
tambahan sesuai indikasi
I:
- Mengkaji frekuensi,
kedalaman pernafasan
- Membantu klien
meninggikan kepala tempat
tidur / posisi semi fowler
agar klien nyaman untuk
bernafas
- Mengkaji secara rutin kulit
dan warna membrane
mukosa
- Mendorong pengeluaran
65

secret/sputum : pemghisapan
bila diindikasikan
- Melakukan pemeriksaan
secara auskultasi
- Mengevaluasi tingkat
toleransi aktivitas
- Pemberian oksigen RM 6 lt
E : Masalah belum teratasi

11/06/2017 IV S: Salma
Jam 10.00 WIB Klien masih mengeluh kurang
pendengaran
O:
- Klien tampak bingung jika
dalam berbicara
- Klien tampak meminta/
mengulangi pembicaraan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat kemampuan
klien dalam penerimaan
pesan
- Menganjurkan klien untuk
selalu membersihan telinga
- Mengajak klien berbicara
pelan-pelan
- Menganjurkan klien untuk
memakai alat pendengaran
I:
- Memeriksa tingkat
kemampuan klien dalam
penerimaan pesan
- Memeriksa lubang telinga
dengan ototskop apakah ada
penumpukan serumen yang
mengganggu.
- Berkomunikasi pelan-pelan
terhadap klien tentang
kondisinya
- Membantu memasangkan
alat pendengaran
E : Masalah belum teratasi
11/06/2017 V S: Salma
Jam 10.30 WIB Klien mengatakan masih terasa
66

sesak, cape dan lelah


O:
- Aktifitas dibantu
- Klien tampak lemah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien bisa
menyeimbangkan aktifitas
dan istirahat
- Menjauhkan aktivitas dan
istirahat
- Menjauhkan aktivitas berat
- Membantu aktivitas klien
I:
- Bantu untuk mendapatkan
alat bantu (tongkat/kursi.
Roda)

- Mengetahui penyebab
keterbatasan aktivitas
- Membantu klien dalam
aktivitas
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien dapat
beraktivitas kembali secara
mandiri dan menjaga pola
istirahat
E : Masalah belum teratasi

Tabel 3.9
CATATAN PERKEMBANGAN KE-2

TGL/BLN/THN/JAM DX CATATAN PARAF


PERKEMBANGAN
12/06/2017 I S: Salma
Jam 09.00 WIB Klien mengatakan masih sesak
nafas
O:
- Klien tampak masih sesak
- Klien tampak gelisah
A:
Masalah belum teratasi
P:
67

Lanjutkan Intervensi
- Kaji tanda-tanda vital dan
auskultasi bunyi napas
- Berikan pasien untuk posisi
yang nyaman
- Pertahankan lingkungan yang
nyaman
- Tingkatkan masukan cairan,
dengan memberi air hangat.
- Dorong atau bantu latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Dorong atau berikan
perawatan mulut
- Kolaborasi : pemasangan
oksigenasi nasal canul 5
liter / pemberian obat dan
humidifikasi, seperti
nebulizer
I:
- Mengkaji tanda-tanda vital
dan auskultasi bunyi nafas
- Memberikan pasien untuk
posisi yang nyaman (posisi
semi fowler)
- Memberikan masukan cairan
dengan memberikan air
hangat
- Membantu klien untuk
latihan nafas dalam dan
batuk efektif
- Memasangkan oksigenasi
nasal canul 5 liter
- Memberikan obat dan
humadifikasi seperti
pemasangan nebulizer
(combivent)
E : Masalah belum teratasi
12/06/2017 II S: Salma
Jam 09.30 WIB Klien mengatakan masih sesak
nafas
O:
- klien tampak sulit bernafas
A:
Masalah belum teratasi
P:
68

Lanjutkan intervensi
- Kaji frekuensi, kedalaman
pernapasan
- Tinggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
memilih posisi yang nyaman
untuk bernapas
- Kaji atau awasi secara rutin
kulit dan warna 68embrane
mukosa
- Dorong pengeluaran sputum:
penghisapan bila
diindikasikan
- Auskultasi bunyi napas
- Palpasi Fremirus
- Kolaborasi : Berikan oksigen
tambahan sesuai indikasi
I:
- Mengkaji frekuensi,
kedalaman pernafasan
- Membantu klien
meninggikan kepala tempat
tidur / posisi semi fowler
agar klien nyaman untuk
bernafas
- Mengkaji secara rutin kulit
dan warna membrane
mukosa
- Mendorong pengeluaran
secret/sputum : pemghisapan
bila diindikasikan
- Melakukan pemeriksaan
secara auskultasi
- Mengevaluasi tingkat
toleransi aktivitas
- Pemberian oksigen nasal
canul 5 liter
E : Masalah belum teratasi

12/06/2017 IV S: Salma
Jam 10.00 WIB Klien masih mengeluh kurang
pendengaran
O:
- Klien tampak bingung jika
dalam berbicara
- Klien tampak meminta/
69

mengulangi pembicaraan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat kemampuan
klien dalam penerimaan
pesan
- Menganjurkan klien untuk
selalu membersihan telinga
- Mengajak klien berbicara
pelan-pelan
- Menganjurkan klien untuk
memakai alat pendengaran
I:
- Memeriksa tingkat
kemampuan klien dalam
penerimaan pesan
- Memeriksa lubang telinga
dengan ototskop apakah ada
penumpukan serumen yang
mengganggu.
- Berkomunikasi pelan-pelan
terhadap klien tentang
kondisinya
- Membantu memasangkan
alat pendengaran
E : Masalah belum teratasi
12/06/2017 V S: Salma
Jam 10.30 WIB Klien mengatakan masih terasa
sesak, cape dan lelah
O:
- Aktifitas dibantu
- Klien tampak lemah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien bisa
menyeimbangkan aktifitas
dan istirahat
- Menjauhkan aktivitas dan
istirahat
- Menjauhkan aktivitas berat
- Membantu aktivitas klien
70

I:
- Bantu untuk mendapatkan
alat bantu (tongkat/kursi.
Roda)
- Mengetahui penyebab
keterbatasan aktivitas
- Membantu klien dalam
aktivitas
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien dapat
beraktivitas kembali secara
mandiri dan menjaga pola
istirahat
E : Masalah belum teratasi

Tabel 3.10
CATATAN PERKEMBANGAN KE-3

TGL/BLN/THN/JAM DX CATATAN PARAF


PERKEMBANGAN
13/06/2017 I S: Salma
Jam 09.00 WIB Klien mengatakan sesak sudah
mulai berkurang
O:
- Klien tampak masih sedikit
sesak
- Klien tampak tenang
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan Intervensi
- Kaji tanda-tanda vital dan
auskultasi bunyi napas
- Berikan pasien untuk posisi
yang nyaman
- Pertahankan lingkungan yang
nyaman
- Tingkatkan masukan cairan,
dengan memberi air hangat.
- Dorong atau bantu latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Dorong atau berikan
perawatan mulut
- Kolaborasi : pemasangan
oksigenasi nasal kanul 3 lt /
71

pemberian obat dan


humidifikasi, seperti
nebulizer
I:
- Mengkaji tanda-tanda vital
dan auskultasi bunyi nafas
- Memberikan pasien untuk
posisi yang nyaman (posisi
semi fowler)
- Memberikan masukan cairan
dengan memberikan air
hangat
- Membantu klien untuk
latihan nafas dalam dan
batuk efektif
- Memasangkan oksigenasi
nasal canul 3lt
- Memberikan obat dan
humadifikasi seperti
pemasangan nebulizer
(combivent)
E : Masalah teratasi sebagian
13/06/2017 II S: Salma
Jam 09.30 WIB Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang
O:
- klien tampak tenang
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji frekuensi, kedalaman
pernapasan
- Tinggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
memilih posisi yang nyaman
untuk bernapas
- Kaji atau awasi secara rutin
kulit dan warna embrane
mukosa
- Dorong pengeluaran sputum:
penghisapan bila
diindikasikan
- Auskultasi bunyi napas
- Palpasi Fremirus
- Kolaborasi : Berikan oksigen
72

nasal kanul 3lt tambahan


sesuai indikasi
I:
- Mengkaji frekuensi,
kedalaman pernafasan
- Membantu klien
meninggikan kepala tempat
tidur / posisi semi fowler
agar klien nyaman untuk
bernafas
- Mengkaji secara rutin kulit
dan warna membrane
mukosa
- Mendorong pengeluaran
secret/sputum : penghisapan
bila diindikasikan
- Melakukan pemeriksaan
secara auskultasi
- Mengevaluasi tingkat
toleransi aktivitas
- Pemberian oksigen nasal
kanul 3 lt
E : Masalah teratasi sebagian

13/06/2017 IV S: Salma
Jam 10.00 WIB Klien masih mengeluh kurang
pendengaran
O:
- Klien tampak bingung jika
dalam berbicara
- Klien tampak meminta/
mengulangi pembicaraan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat kemampuan
klien dalam penerimaan
pesan
- Menganjurkan klien untuk
selalu membersihan telinga
- Mengajak klien berbicara
pelan-pelan
- Menganjurkan klien untuk
memakai alat pendengaran
I:
73

- Memeriksa tingkat
kemampuan klien dalam
penerimaan pesan
- Memeriksa lubang telinga
dengan ototskop apakah ada
penumpukan serumen yang
mengganggu.
- Berkomunikasi pelan-pelan
terhadap klien tentang
kondisinya
- Membantu memasangkan
alat pendengaran
E : Masalah belum teratasi
13/06/2017 V S: Salma
Jam 10.30 WIB Klien mengatakan masih terasa
sesak, cape dan lelah
O:
- Aktifitas dibantu
- Klien tampak lemah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien bisa
menyeimbangkan aktifitas
dan istirahat
- Menjauhkan aktivitas dan
istirahat
- Menjauhkan aktivitas berat
- Membantu aktivitas klien
I:
- Bantu untuk mendapatkan
alat bantu (tongkat/kursi.
Roda)
- Mengetahui penyebab
keterbatasan aktivitas
- Membantu klien dalam
aktivitas
- Memberikan motivasi
dorongan agar klien dapat
beraktivitas kembali secara
mandiri dan menjaga pola
istirahat
E : Masalah belum teratasi
74

B. PEMBAHASAN

Dalam pembahasan penulis akan membandingkan antara tinjauan

teoritis dengan tinjauan kasus selama 3 hari melaksanakan asuhan

keperawatan gerontik pada Tn. A dengan gangguan sistem pernafasan: Asma

Bronchial di Ruang Dahlia Rumah Sosial Tresna Werdha Garut dengan

memperhatikan dan menganalisa tinjauan kasus dengan tinjauan teoritis. Dari

hasil perbandingan tersebut akan muncul kesenjangan kesenjangan antara

tinjauan teoritis dengan kenyataanya, maka perlu beberapa aspek yang perlu

dibahas mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi

Selama melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi didapatkan

hasil yang nyata sesuai dengan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh klien.

Dimana penggunaan asuhan keperawatan dapat membantu dalam melakukan

praktek keperawatan, menyelesaikan masalah keperawatan klien dan

memenuhi kebutuhan klien secara ilmiah, sistematis dan terorganisasi yang

melalui tahapan-tahapan:

1. Tahap Pengkajian

Kriteria Asma Bronchial menurut (Smeltzer & Bare, 2010) :

a. Batuk

b. dispnea

c. Mengi

d. Mulai secara mendadak


75

Pada hasil pengkajian yang ditemukan pada Tn. A hanya muncul

tanda dan gejala yang di dapatkan adalah sesak nafas, batuk, mengi.

Pada tahap pengkajian, klien terlihat cukup kooperatif dan mau

mengungkapkan masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi Tn. A

disini telah terjadi kesenjangan antara tinjauan teortitis dengan kenyataan

yang ditemukan oleh penulis.

2. Tahap Diagnosa Keperawatan

Menurut Mutaqqin (2013) diagnosa keperawatan yang mungkin

muncul, pada klien dengan Asma Bronchial adalah :

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret
b. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan bronkospasme
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan suplai

oksigen
d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

pertahanan utama atau imunitas


e. Cemas berhubungan dengan kurangnya tingkat pengetahuan
f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk yang berlebih
g. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Tetapi setelah dilakukan tahap pengkajian kepada Tn. A

berdasarkan analisa data yang diperoleh terdapat beberapa masalah

keperawatan yaitu:

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan suplai oksigen
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang

terpaparnya sumber informasi


76

d. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan degenerasi sistem

pendengaran
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dengan kebutuhan, kelelahan

Masalah keperawatan tersebut muncul berkaitan dengan adanya

rasa sesak nafas dan batuk-batuk sehingga muncul diagnosa bersihan

jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi

secret, adanya gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan

suplai oksigen, lalu klien kurang mengetahui tentang kondisi

penyakitnya, sehingga diagnosa yang muncul kurangnya pengetahuan

tentang penyakit berhubungan dengan kurang terpaparnya sumber

informasi, klien mengeluh kurang pendengaran terbukti saat dilakukan

pengkajian klien tidak menjawab pertanyaan dengan suara pelan

sehingga muncul diagnosa gangguan komunikasi verbal berhubungan

dengan degenerasi sistem pendengaran , klien sering kelelahan,cape

sehingga muncul diagnosa Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan, kelelahan yang

sedang diderita oleh Tn. A sehingga tidak mampu mengenal masalah

penyakitnya

Kesenjangan yang terjadi pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus

adalah klien sudah bisa mengambil keputusan sendiri dalam

melaksanakan tindakan keperawatan dan Tn. A sudah menggunakan

fasilitas kesehatan yang ada dilingkunganya.


77

3. Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu dokumentasi tulisan tangan dalam

menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi keperawatan yang meliputi

pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau

mengoreksi masalah-masalah yang telah diintifikasi pada diagnosa

keperawatan (Nursalam, 2013).

Adapun intervensi yang diberikan untuk masalah keperawatan

pada Tn. A yakni :

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret, untuk mengatasinya kaji tanda-tanda vital, auskultasi

bunyi napas, berikan pasien untuk posisi yang nyaman, pertahankan

lingkungan yang nyaman, tingkatkan masukan cairan, dengan memberi

air hangat, dorong atau bantu latihan napas dalam dan batuk efektif,

dorong atau berikan perawatan mulut,kolaborasi : pemasangan

oksigenasi nasal canul 5 lt / pemberian obat dan humidifikasi, seperti

nebulizer. Sehingga intervensi yang dilakukan tepat dan sesuai dengan

masalah keperawatan yang ada pasien. (Reny dalam asuhan

keperawatan nanda nic noc 2014).

b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan suplai oksigen

untuk mengatasinya maka diberikan kaji frekuensi, kedalaman

pernapasan, tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih

posisi yang nyaman untuk bernapas, kaji atau awasi secara rutin kulit
78

dan warna embrane mukosa, dorong pengeluaran sputum:

penghisapan bila diindikasikan, auskultasi bunyi napas, palpasi

Fremirus, evaluasi tingkat toleransi aktivitas Kolaborasi : Berikan

oksigen tambahan sesuai indikasi. Sehingga intervensi yang dilakukan

tepat dan sesuai dengan masalah keperawatan yang ada dengan pasien

(Reny dalam asuhan keperawatan Nanda Nic Nic : 2014).

c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang

terpaparnya sumber informasi, untuk mengatasinya maka diberikan

intervensi dengan cara kaji kemampuan klien, berikan penjelasan/

pendidikan kesehatan tentang penyakit asma bronchial meliputi

pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, dan cara

pencegahannya. Sehingga intervensi yang dilakukan tepat dan sesuai

dengan masalah keperawatan yang ada dengan pasien (Reny dalam

asuhan keperawatan Nanda Nic Nic : 2014).

d. Gangguan komunikasi Verbal , Hal ini dilakukan sesuai dengan

intervensi Kaji tingkat kemampuan klien dalam penerimaan pesan,

Periksa apakah ada penumpukan serumen yang mengganggu, ajak

berbicara pelan-pelan, anjurkan klien untuk memakai alat

pendengaran. Sehingga intervensi yang dilakukan sesuai dengan

masalah keperawatan pada klien. (Reny dalam asuhan keperawatan

Nanda Nic Noc, 2014)

e. Intoleransi aktivitas, untuk mengatasinya maka diberikan intervensi

dengan tentukan keterbatasan klien dalam aktivitas, dorong klien untuk


79

aktivitas dan beristirahat sehingga intervensi yang dilakukan dan

sesuai dengan masalah keperawatan yang ada pada pasien. (Reny

dalam asuhan keperawatan Nanda Nic Noc, 2014)

4. Tahap Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah

rencana intervensi disusun dan ditunjukan pada nursing order untuk

membantu klien mencapai tujuan yang diharapakan (Nursalam, 2013).

Adapun implementasi yang dilakukan terhadap masalah

keperawatan pada Tn. A yakni :

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret, untuk implementasi yang dilakukan mengkaji tanda-

tanda vital, melakukan pemeriksaan secara auskultasi dengan

mendengarkan bunyi napas, memberikan pasien untuk posisi yang

nyaman, mempertahankan lingkungan yang nyaman, meningkatkan

masukan cairan, dengan memberi air hangat, dorong atau bantu latihan

napas dalam dan batuk efektif, dorong atau berikan perawatan

mulut,kolaborasi : memasangkan oksigenasi RM 6 lt / pemberian obat

dan humidifikasi, seperti nebulizer. (Reny dalam asuhan keperawatan

nanda nic noc 2014).

b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan suplai oksigen

untuk mengatasinya maka diberikan implementasi yang dilakukan

mengkaji frekuensi, kedalaman pernapasan, tinggikan kepala tempat


80

tidur,membantu pasien untuk memilih posisi yang nyaman untuk

bernapas, mengkaji atau awasi secara rutin kulit dan warna embrane

mukosa, mendorong pengeluaran sputum: penghisapan bila

diindikasikan, auskultasi bunyi napas, palpasi Fremirus, evaluasi

tingkat toleransi aktivitas Kolaborasi :Berikan oksigen tambahan

sesuai indikasi. (Reny dalam asuhan keperawatan Nanda Nic Nic :

2014).

c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang

terpaparnya sumber informasi, untuk mengatasinya maka diberikan

implementasi memberikan penyuluhan kesehatan dengan cara kaji

kemampuan klien, berikan penjelasan/ pendidikan kesehatan tentang

penyakit asma bronchial meliputi pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, penatalaksanaan, dan cara pencegahannya. (Reny dalam asuhan

keperawatan Nanda Nic Nic : 2014).

d. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan

pendengaran, untuk mengatasinya maka diberikan implementasi yang

dilakukan Memeriksa tingkat kemampuan klien dalam penerimaan

pesan, memeriksa lubang telinga dengan otoskop apakah ada

penumpukan serumen yang mengganggu, berkomunikasi pelan-pelan

terhadap klien tentang kondisinya, membantu memasangkan alat

pendengaran (Reny dalam asuhan keperawatan Nanda Nic Noc, 2014)

e. Intoleransi aktivitas, untuk mengatasinya maka diberikan implementasi

dengan cara Bantu untuk mendapatkan alat bantu (tongkat/kursi. Roda)


81

,mengetahui penyebab keterbatasan aktivitas, membantu klien dalam

aktivitas , memberikan motivasi dorongan agar klien dapat beraktivitas

kembali secara mandiri dan menjaga pola istirahat (Reny dalam

asuhan keperawatan Nanda Nic Noc, 2014)

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosa keperawatan,

rencana intervensi dan implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan

perawat untuk memonitori “kealpaan” yang terjadi selama tahap

pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi evaluasi

(Nursalam,2013).

Dari kelima masalah yang muncul pada klien, masalah yang dapat

diatasi sebagian yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan

dengan peningkatan produksi secret,dan gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan ganguan suplai oksigen. Sedangkan masalah belum

teratasi yaitu resiko gangguan komunikasi verbal, dan intoleransi aktivitas

memerlukan waktu yang panjang dalam proses keperawatan dan

pengobatan untuk mencapai pemulihan kondisi yang optimal serta

merupakan hal yang normal terjadi sebagai akibat dari proses penuaan,

mengingat usia klien yang sudah memasuki tahapan lanjut usia.

Sedangkan masalah yang dapat diatasi yaitu kurang pengetahuan di

karenakan klien tampak memahami tentang kondisi penyakitnya.

6. Tahap Dokumentasi
82

Dokumentasi adalah suatu proses informasi, penerimaan,

pengiriman, dan evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang

perawat professional. Format renpra membantu perawat untuk memproses

informasi yang didapat selama tahap pengkajian dan diagnosa

keperawatan (Nursalam, 2013).

Pada tahap ini penulis menemukan berbagai hambatan, mulai dari

tahap penulisan asuhan keperawatan sampai akhirnya penulis

mendapatkan persetujuan dari pembimbing untuk diajukan ke tahap

siding. Namun, setiap tahapnya penulis lalui sesuai dengan mengikuti

bimbingan dan terus berupaya seoptimal mungkin untuk memperbaiki

setiap kekurangan yang penulis buat dalam tahap pendokumentasian

dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan

Gerontik Pada Tn. A Dengan Gangguan Sistem Pernafasan : Asma

Bronchial Pada Katz Indeks B Di Rumah Panti Sosial Tresna Werdha

Garut Tahun 2017”

You might also like