You are on page 1of 3

KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT SA 305.

01 mendefinisikan sampling audit


sebagai penasaran prosedur audit unsur-unsur suatu saldo rekening/kelompok transaksi yg
kurang dari 100% dengan tujuan u/ menilai beberapa karakteristik saldo rekening/kelompok
transaksi tersebut. KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT Standar pekerjaan
lapangan ke2 dan ke3 berisi elemen ketidakpastian. Dalam memenuhi standar tentang bukti
audit, auditor hanya meminta u/ mendapatkan dasar yg layak u/ memberikan pendapat.
RESIKO SAMPLING DAN RESIKO NONSAMPLING Resiko Sampling Timbul dari
kemungkinan bahwa, jika suatu pengujian atas pengendalian atau pengujian substantif
terbatas pada sampel, kesimpulan auditor mungkin menjadi lain dari kesimpulan yg akan
dicapainya jika cara pengujian yg sama diterapkan terhadap semua unsur saldo
rekening/kelompok transaksi. Dlm melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif, terdapat 2 tipe resiko sampling yg bisa terjadi : Pengujian pengendalian Resiko
penentuan tingkat resiko pengendalian yg terlalu rendah, yaitu menentukan tingkat resiko
pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas
operasi prosedur/kebijakan struktur pengendalian sesungguhnya. Resiko penentuan tingkat
resiko tinggi pengendalian yg terlalu tinggi, yaitu mementukan tingkat resiko pengendalian,
berdasarkan hasil sampel, yg terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur
atau kebijakan pengendalian yg sesungguhnya. Pengujian substantif Resiko keliru menerima,
yaitu resiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening tidak
berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening telah salah saji secara
manual. Resiko keliru menolak, yaitu resiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil
sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo
rekening tidak berisi salah saji secara material. Resiko Nonsampling Meliputi semua aspek
resiko audit yg tidak berkaitan dengan sampling. Sumber resiko samplung meliputi :
Kesalahan manusia, seperti gagal mengenali kesalahan dlm dokumen Ketidaktepatan
penerapan prosedur audit terhadap tujuan Kesalahan dlm menafsirkan hasil sampel Kesalahan
karena mengandalkan pada informasi keliru yg diterima dari pihak lain, seperti jawaban
konfirmasi yg tidak benar. Sampling Nonstatistik dan Sampling Statistik Dlm melakukan
pengujian audit sesuai dengan standar audit, auditor bisa menggunakan sampling
nonstatistik/sampling statistik/keduanya. Kedua tipe sampling tersebut memerlukan
pertimbangan dlm perencanaan dan pelaksanaan serta penilaian hasilnya. Dlm sampling
nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel sepenuhnya
berdasarkan kriteria subyektif serta pengalamannya. Dlm sampling statistik, mungkin
diperlukan biaya cukup besar u/ melatih auditor dlm penggunaan statistik dan merancang
serta menerapkan rencana sampling. Namun demikian, sampling statistik akan bermanfaat
bagi auditor dlm (1) merancang sampel yg efisien, (2) mengukur kecukupan bukti yg
diperoleh dan (3) menilai hasil sampel. Tehnik-Tehnik Sampling Audit Pada umumnya
sampel ditujukan u/ memperkirakan (1) tingkat deviasi(penyimpangan) atau, (2) jumlah
rupiah. Dlm sampling statistik, tehnik-tehnik sampling tersebut masing-masing dinamakan
sampling atrbut & sampling variabel. Sampling atribut, jenis pengujian termasuk, pengujian
pengendalian. Tujuannya u/ menaksir tingkat devisiasi dari pengendalian yg telah ditetapkan
dlm suatu populasi. Sampling variabel, jenis pengujian termasuk, pengujian substantif.
Tujuannya u/ menaksir jumlah total rupiah suatu populasi atau jumlah rupiah kekeliruan dlm
suatu populasi. PERANCANGAN SAMPEL ATRIBUT U/ PENGUJIAN
PENGENDALIAN Sampling atribut dlm pengujian pengendalian digunakan hanya bila ada
alur bukti dokumen dlm pelaksanaan prosedur pengendalian. Prosedur tersebut meliputi,
prosedur otorisasi, dokumen dan catatan, dan pengecekan secara independen. Tahapan dlm
rencana sampling statistik u/ pengujian pengendalian adalah : Menentukan tujuan audit
Merumuskan populasi dan unit sampling Menetapkan atribut2 Menentukan ukuran sampel
Menentukan metoda pemilihan sampel Melaksanakan rencana sampling Mengevaluasi hasil
sampel MENENTUKAN UKURAN SAMPEL U/ dapat menentukan suatu ukuran sampel
bagi setiap atribut/pengendalian yg akan diuji, auditor harus merumuskan suatu nilai berupa
angka u/ setiap faktor berikut ini : Resiko penetapan resiko pengendalian terlalu rendah
Tingkat deviasi bisa ditoleransi Tingkat deviasi populasi diharapkan Tabel Ukuran Sampel
Cara penggunaan tabel tersebut adalah sbb : Memilih tabel yg sesuai dengan resiko yg
ditetapkan u/ penentuan resiko pengendalian terlalu rendah Menetapkan kolom yg sesuai
dengan tingkat deviasi yg bisa ditoleransi yg telah ditetapkan Menetapkan baris yg berisi
tingkat deviasi populasi yg diharapkan Membaca ukuran sampel yg terletak pada persilangan
antara koloom dan baris yg ditetapkan pada tahap 2 dan 3 di atas. Menetapkan Pengambilan
Sampel Atribut Secara Statistik dan Mengevaluasi Hasilnya Melaksanakan sampel berarti
melakukan pengambilan unsur-unsur yg terpilih u/ menjadi sampel dan melakukan pengujian
pengendalian terhadap unsur tersebut. Mengevaluasi hasilnya berarti menentukan apakah
sampel mendukung/tidak mendukung resiko pengendalian direncakan berdasarkan frekuensi
deviasi dari pengendalian yg diobservasi dlm sampel. MELAKSANAKAN RENCANA
SAMPEL Setelah rencana sampling dirancang, unsur2 sampel dipilih dan diperiksa u/
menentukan sifat dan frekuensi deviasi dari pengendalian yg telah ditetepkan. Deviasi bisa
berupa dokumen hilang, tidak ada paraf yg menunjukkan bahwa pengendalian telah
dilakukan, terdapat selisih antara detil dokumen yg bersangkutan dengan catatan, harga tidak
diotorisasi, dan kekeliruan perhitungan yg ditemukan melalui pengerjaan ulang yg dilakukan
auditor. Mengevaluasi Hasil Sampel Deviasi yg ditemukan dlm sampel harus ditabulasi,
diringkas dan dievaluasi. Dlm melakukan evaluasi atas faktor2 berikut perlu dipertimbangan
profesional u/ mendapatkan kesimpulan secara keseluruhan. Menghitung tingkat deviasi
sampel Tingkat deviasi sampel u/ setiap pengendalaian yg diuji, dihitung dengan membagi
jumlah deviasi yg ditemukan dengan ukuran sampel yg diperiksa. Tingkat deviasi ini adalah
estimasi terbaik auditor tentang tingkat deviasi sesungguuhnya dlm populasi. Menentukan
batas atas deviasi Batas atas deviasi menunjukkan tingkat deviasi maksimum dlm populasi
berdasarkan jumlah deviasi yg ditemukan dlm sampel. Menentukan cadangan u/ resiko
sampling cadangan u/ resiko sampling ditambahkan pada tingkat deviasi sampel sehingga
bisa ditetapkan batas atas deviasi yg akan lebih besar dari tingkat deviasi populasi
sesungguhnya. Mempertimbangkan aspek kualitatif dari deviasi Setiap deviasi dari
pengendalian yg telah ditetapkan harus dianalisis u/ menentukan sifat dan penyebab deviasi.
Merumuskan kesimpulan Auditor menggunakan hasil sampel, pengetahuan tentang
lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, serta pertimbangan profesional u/ membuat
penetapan akhir resiko pengendalian, u/ pengendalian yg diwakili oleh atribut2 yg termasuk
dlm rencana sampling. CONTOH STUDI KASUS Dlm melaksanakan audit atas PT ABC,
sebuah klien lanjutan, auditor memutuskan u/ menggunakan sampling atribut dlm melakukan
pengujian pengendalian yg berkaitan dengan asersi2 keberadaan/keterjadian dan penilaian
atau pengalokasian u/ transaksi penjualan. Studi kasus 3 bagian berikut : (1) rancangan
rencana sampling, (2) melaksanakan rencana, dan (3) mengevaluasi hasil. Dalam
melaksanakan rencana, unsur2 sampel dipilih secara acak dan transaksi diperiksa u/ setiap
atribut. Dalam mengevaluasi hasil, jumlah deviasi dari setiap atribut dimasukkan ke dlm
kolom 7 pada gambar. JENIS SAMPLING LAINNYA Sampling Temuan Sampling
temuan(discovery sampling) adalah suatu bentuk sampling atribut yg dirancang u/
melokalisasi paling sedikit satu penyimpangan, apabila tingkat deviasi dlm populasi berada
pada atau di atas tingkat yg ditetapkan. Metoda ini digunakan u/ mencari deviasi-deviasi
penting yg bisa memberi petunjuk adanya ketidakberesan. Sampling temuan akan berguna
apabila auditor : Memeriksa populasi yg besar dan terdiri dari unsur2 yg berisi proporsi
resiko pengendalian sangat tinggi. Menduga bahwa ketidakberesan telah terjadi.
Menginginkan tambahan bukti pada kasus tertentu u/ menentukan apakah ketidakberesan yg
telah diketahui merupakan suatu kejadian kebetulan atau merupakan bagian dari pola yg
berulang. SAMPLING ONSTATISTIK Faktor-faktor yg harus dipertimbangkan dlm
menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel juga sama, meskipun tidak
dikuantifikasi dan dinyatakan secara nonstatistik. Menentukan ukuran sampel Determinan
utama dari ukuran sampel dlm sampling nonstatistik adalah (1) resiko penetapan resiko
pengendalian terlalu rendah, (2) tingkat deviasi bisa ditoleransi, (3) tingkat deviasi populasi
diharapkan u/ setiap atribut. Menentukan metoda pemilihan sampel Dlm sampling
nonstatistik, selain metoda nomor acak dan metoda sistematik, auditor bisa juga
menggunakan sampling blok/sampling sembarang. Sampling blok. Metoda ini terdiri dari
pemilihan transaksi yg serupa yg terjadi dlm suatu periode waktu tertentu. Sampling
sembarang. Metoda ini menyangkut pemilihan unsur-unsur sekenanya, tanpa memperhatikan
nomor dokumen, jumlah, atau hal lainnya. Dlm metoda ini, auditor bisa secara sembarang
memilih 50 faktur yg disimpan dlm suatu arsip. Apabila bias dapat dihadirkan dlm
melakukan pemilihan, maka sampel bisa mewakili populasi. Mengevaluasi hasil sampling
Dlm sampling nonstatistik, auditor tidak mungkin menentukan (1) batas atas deviasi, (2)
secara statistik menetapkan cadangan u/ resiko sampling yg berhubungan dengan suatu hasil
sampel dan resiko penentuan resiko pengendalian terlalu rendah tertentu. Namun auditor
harus mengaitkan tingkat deviasi yg ditemukan dlm sampel dengan tingkat yg bisa ditoleransi
tertentu yg bersangkutan dlm menentukan ukuran sampel. Selisihnya bisa dipandang sebagai
suatu cadangan u/ resiko sampling. Sumber : berbagai buku AUDITING. Johanes Seto
/jo_seto Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Semester 3, disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di
Jogjakarta Selengkapnya... IKUTI Share 0 0 0 KOMPASIANA ADALAH MEDIA
WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB
PENULIS. LABEL ekonomi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jo_seto/sampling-audit-dalam-pengujian-
pengendalian_563ddfe42e97734a09c6f95c

http://www.kompasiana.com/jo_seto/sampling-audit-dalam-pengujian-
pengendalian_563ddfe42e97734a09c6f95c

You might also like