Professional Documents
Culture Documents
diterbitkan di jurnal Microbiology, madu manuka bisa membantu membersihkan infeksi dan
menghambat perkembangan pada luka kronis. Temuan ini memberikan bukti lebih lanjut
mengenai penggunaan klinis madu manuka untuk mengobati infeksi bakteri yang semakin
resisten terhadap antibiotik.
Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang umum pada kulit dan sering dikaitkan dengan
luka kronis. Bakteri yang menginfeksi luka dapat berkumpul membentuk ‘biofilm’, sehingga
menjadi penghalang bagi obat-obatan untuk menyembuhkan infeksi kronis. Para peneliti di
Cardiff Metropolitan University telah menunjukkan bahwa madu manuka tidak hanya dapat
merusak biofilm yang dibentuk oleh S. pyogenes, tetapi juga dapat mencegah awal
menempelnya bakteri pada komponen jaringan luka.
Madu telah lama diketahui memiliki sifat antimikroba. Obat tradisional yang mengandung
madu, sering digunakan untuk pengobatan terhadap luka oleh berbagai macam peradaban
kuno. Madu Manuka berasal dari nektar yang dikumpulkan oleh lebah madu yang mencari
makan di pohon manuka. Pohon ini, ditemukan tumbuh di Selandia Baru dan sebagian daerah
Australia. Madu ini termasuk dalam produk perawatan luka modern yang telah terlisensi
seluruh dunia. Madu Manuka telah dilaporkan menghambat lebih dari 80 spesies bakteri,
namun sifat antimikroba madu belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh dunia kedokteran
modern karena mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.
Bagikan artikel ini lewat Facebook, Twitter, Google + dan Media Sosial lainnya.
Referensi Jurnal :
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Society for General
Microbiology, via Science Daily (30 Januari 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung
ke Perpustakaan Cyber.
http://www.nafiun.com/2013/04/manfaat-madu-untuk-menyembuhkan-luka-kronis.html