Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Citrus nobilis Lour. from Kampar is a famous citrus plant in Riau province, that is
highly demanded by many people in Riau. However, the plantation area of citrus
decrease due to disease attack. In order to recover this condition, it is necessary to
provide citrus seedlings in large quantities. The conventional propagation requires a
lot of plants and takes a long time, therefore the in vitro propagation is necessary.
This study aimed to find the effects and to determine best concentration BAP alone
or in combination with malt extract to shoot multiplication nodal explants in vitro
Citrus nobilis Lour. This experiment was designed using a randomized block design
(RBD). The treatment was giving BAP alone or in combination with malt extract.
The results showed that the best treatment for shoot multiplication was in MS
medium suplemented with 0.5 mg / l BAP that produced the highest number of
shoots (5 shoots per explant) with number of leaves was (2 leaves per eksplan).
Supply malt extract was not goot to increase number of shoot.
ABSTRAK
Citrus nobilis Lour. asal Kampar merupakan tanaman jeruk Siam yang terkenal di
Provinsi Riau, jeruk ini banyak digemari oleh masyarakat Riau. Namun, terjadi
penurunan luas tanam yang disebabkan oleh serangan penyakit. Untuk memperbaiki
kondisi ini, perlu pengadaan bibit jeruk dalam jumlah banyak. Perbanyakan secara
konvensional memerlukan tanaman induk yang banyak dan waktu yang lama
sehingga perlu dilakukan perbanyakan secara kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan pengaruh dan konsentrasi terbaik pemberian BAP tunggal
maupun kombinasi dengan ekstrak malt dalam memacu multiplikasi tunas dari
eksplan nodus in vitro jeruk Siam Citrus nobilis Lour. Penelitian ini menggunakan
1
Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan berupa pemberian BAP tunggal
maupun kombinasi dengan ekstrak malt yang terdiri dari 10 taraf. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian 0,5 mg/l BAP tunggal terbaik
dalam menghasilkan jumlah tunas (5 tunas/eksplan) dengan menghasilkan jumlah
daun 2 helai daun. Penambahan ekstrak malt belum mampu meningkatkan jumlah
tunas.
Kata kunci : Citrus nobilis, nodus, BAP, ekstrak malt, multiplikasi tunas
4
Tabel 1. Persentase Eksplan Hidup (%) dan Pembenbentukan Tunas (%)
6
konsentrasi rendah 500 mg/l yang penambahan 0,5 mg/l BAP mampu
menghasilkan nilai rata-rata jumlah meningkatkan jumlah tunas yang
tunas 1 tunas per eksplan. Sedangkan terbentuk yaitu dengan rata-rata 3,76
pada perlakuan kombinasi pemberian tunas per eksplan pada eksplan tunas in
ekstrak malt konsentrasi tinggi 1000 vitro Citrus limonia Osbeck.
mg/l menghasilkan nilai rata-rata
jumlah tunas yang tidak berbeda nyata
dengan kontrol sebesar 2 tunas per
eksplan.
7
karena pemberian ekstrak malt pada Jumlah Daun
konsentrasi tinggi memungkinkan
sumber karbohidrat yang terkandung Hasil analisis ragam, pemberian
dalam tanaman yang berupa glukosa BAP tunggal maupun kombinasi dengan
semakin meningkat. Meningkatnya ekstrak malt memberikan pengaruh
kandungan glukosa maka dengan nyata terhadap jumlah daun yang
sendirinya meningkat pula asam amino, terbentuk (Tabel 2). Perlakuan
protein dan senyawa organik lain yang pemberian BAP secara tunggal 0,5 mg/l
diperlukan bagi proses metabolisme. BAP mampu menghasilkan jumlah daun
Adanya karbohidrat dan asam amino 2 helai dan pada perlakuan 1,0 mg/l
yang mencukupi dalam jaringan dengan BAP memiliki jumlah daun paling
sendirinya akan menstimulasi tinggi yaitu sebesar 4 helai daun per
pertumbuhan yang ditandai dengan tunas, diikuti dengan perlakuan
meningkatnya pertumbuhan jumlah pemberian kombinasi konsentrasi 0,5
tunas. Asam amino merupakan salah mg/l BAP + 500 mg/l ekstrak malt yang
satu komponen penyusun basa purin menghasilkan jumlah daun sebanyak 3
maupun pirimidin. Dengan demikian helai daun/eksplan. Perlakuan
asam amino berperan pula dalam pemberian BAP konsentrasi tinggi 2,0
pembentukan sitokinin. Peningkatan mg/l tunggal maupun kombinasi dengan
kandungan sitokinin dalam jaringan ekstrak malt konsentrasi 500 mg/l
karena ekstrak malt akan memacu menghasilkan jumlah daun 1 helai per
pertumbuhan terutama bagian pucuk eksplan, tidak berbeda nyata dengan
tanaman (Rosita 1996). kontrol yang menghasilkan 1,93 helai
daun. Hasil rata-rata jumlah daun
terendah terdapat pada perlakuan
pemberian 1 mg/l BAP + 1000 ekstrak
malt dan pemberian 2 mg/l BAP + 1000
ekstrak malt yang memiliki jumlah daun
sama yaitu 0,67 helai per tunas.
Kombinasi penambahan ekstrak
malt dan BAP pada konsentrasi tinggi
terlihat pada perlakuan 2 mg/l BAP +
1000 mg/l ekstrak cenderung
menurunkan jumlah daun yang
Gambar 1. Pembentukan Tunas dari terbentuk, dibandingkan pada perlakuan
eksplan nodus dengan pemberian 0,5 mg/l BAP + 500 mg/l
pemberian 0,5 mg/l BAP ekstrak malt mampu menghasilkan
yang menghasilkan (5 jumlah daun yang lebih banyak. Ini
tunas). diduga karena untuk mendapatkan
jumlah daun yang lebih banyak tidak
perlu penambahan zat pengatur tumbuh
yang lebih tinggi ataupun penambahan
8
suplemen seperti ekstrak malt, karena Balitbang. 2011. Jendela Informasi
kandungan didalam ekstrak malt banyak Riau.http://www.riauonline.com/b
mengandung senyawa nitrogen dan erita/ print/balitbang-sukses-teliti-
asam amino sehingga jika ditambahkan jeruk-carizzo-dan-siam-
dalam konsentrasi tinggi akan kampar.html.[diakses tanggal 19
menghambat perkembangan dan jumlah Desember 2014].
daun yang terbentuk, sedangkan
didalam sitokinin sendiri sudah terdapat Carimi F, De Pasquale F dan Puglia
senyawa nitrogen yang berperan dalam A.M. 1998. In vitro Rescue Of
sintesis asam amino dan protein secara Zygotic Embryos Of Sour Orange,
optimal. Jumlah daun yang terbentuk pada Citrus aurantium L. and Their
setiap eksplan yang ditanam dikendalikan Detection Based of RFLP
oleh keseimbangan dan interaksi antara zat Analysis. Plant Breeding.
pengatur tumbuh endogen maupun eksogen. 117,261-266.
KESIMPULAN Darmono DW. 2003. Menghasilkan
Anggrek Silangan. Penebar
Penambahan konsentrasi BAP dan
Swadaya. Jakarta.
ekstrak malt berpengaruh terhadap
respons pembentukan tunas pada
George E.F, Hall M.A dan De Klerk, G.
eksplan nodus jeruk siam asal Kampar.
2008. Plant Propagation by
Perlakuan penambahan BAP
Tissue Culture 3rd Edition
konsentrasi 0,5 mg/l menghasilkan
Volume 1 The Backgraund.
jumlah tunas tertinggi (5 tunas per
Springer. Netherlands.
eksplan) dengan jumlah daun 2 helai.
Gunawan L.W. 1987. Teknik Kultur In
UCAPAN TERIMA KASIH
Vitro dalam Holtikutura. Penebar
Penulis mengucapkan terima kasih Swadaya. Jakarta.
kepada BOPTN Universitas Riau T. A
2014 berbasis laboratorium atas nama Jajoo A. 2010. In Vitro Propagation of
Siti Fatonah, MP. Citrus limonia Osbeck Through
Nucellar Embrio Culture. J. of
DAFTAR PUSTAKA Bio. Sc.2(1): 6-8.
Badriah D, N.T. Mathius dan T. Sutater. Kour K. dan B. Singh, 2012. In Vitro
1998. Tanggap Dua Kultivar Multiplication of Rough Lemon
Gladiol Terhadap Zat Pengatur (Citrus jambhiri Lush.). Journal
Tumbuh pada Perbanyakan In of Agriculture and Veterinary
Vitro. J. Hort. 8(2): 1048-1059. Science.1 (4).
9
Moore T.C. 1979. Biochemistry and Simamora L. 2012. Multiplikasi Tunas
Physiology of Plant Hormon. In Vitro Jeruk Siam (Citrus
Springger-Verlag. New York. nobilis Lour.) asal Kampar
dengan Pemberian BAP dan NAA.
Rahmi I, I. Suliansyah dan T. [Skipsi]. Fakultas Matematika dan
Bustamam. 2010. Pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam.
Pemberian beberapa Konsentrasi Universitas Riau.
BAP dan NAA Terhadap
Multiplikasi Tunas Jeruk Kanci Wattimena GA, LW Gunawan, NA
(Citrus sp) Secara In Vitro. Mattjik, E Syamsudin, NMA
Jerami. 3(3). Wiendi, A Ernawati. 1992.
Bioteknologi Tanaman. IPB.
Rosita SMD dan I. Darwati. 1996. Bogor.
Pengaruh Ekstrak Malt terhadap
Pertumbuhan Saga di Pembibitan
Di Dalam: Proseding Simposium Winarto D. 2009. Memajukan
Nasional I Tumbuhan Obat dan Bengkoang Prembun. Harian
Aromatik APINMAP. Balai Suara merdeka. Diakses Tanggal
penelitian Rempah dan Obat. 5 mei 2012.
Bogor. Hlm. 381-386.
10