You are on page 1of 2

Pengertian Efek Rumah Kaca

http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/pengertian-efek-rumah-kaca.html

Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan atmosfer yang

diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah. Mekanisme ini pada

dasarnya berbeda dari yang rumah kaca sebenarnya, yang bekerja dengan mengisolasi udara

hangat dalam struktur tersebut sehingga panas yang tidak hilang oleh konveksi.

Efek rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, dan pertama kali dilaporkan

kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada tahun 1896, merupakan proses pemanasan permukaan

suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan

atmosfernya. (Wikipedia, 2011).

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi

tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba

permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan

Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.

Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.

Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi

perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan

Bumi.

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan

permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan

dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal,

efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan

malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena

tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F),

bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah

kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi

sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan

pemanasan global.

DOWNLOAD materi lengkap terkait Proses Efek Rumah Kaca dalam bentuk Microsoft Word

disini.

You might also like