You are on page 1of 4

NAMA : MEI RISKA

KELAS : IX.1

AKHIRNYA AKU MASUK SMP

Tahun lalu aku sangat bahagia sekali, setelah enam tahun aku
sekolah di SD tahun lalu aku lulus dan aku bersekolah di SD. Apalagi ujian
kemarin aku mendapat nilai yang bagus, lulus dan bisa lanjut ke SMP
dengan mudah. Tapi saying ada temanku yang tidak lanjut sekolah, ada
juga yang tidak diterima di sekolah baru.

Dua bulan lalu aku ikut ujian kelulusan, aku mendapat nilai bagus
karena selalu disuruh rajin belajar oleh ayah dan ibuku. Katanya kalau aku
malas belajar bisa tidak lulus, aku jadi takut dikatakan seperti itu oleh
ibuku.

Satu minggu sebelum ujian aku dibangunkan lebih pagi, setelah


sholat aku disuruh belajar, masih ngantuk sebenarnya, tapi ada enaknya
soalnya aku tidak perlu bantu ibu membersihkan rumah. Bangun pagi
langsung sholat, belajar, mandi dan sarapan. Setelah itu aku langsung ke
sekolah. Satu minggu aku belajar rajin sampai libur, minggu tenang dan
kebetulan berbarengan dengan awal puasa. Setelah mau ikut ujian aku
masih takut, tapi aku dinasehati kakak agar tidak usah takut. Katanya
yang penting aku belajar dan mengerjakan soal dengan baik. Kakak juga
bilang agar aku tidak boleh buru – buru dalam mengerjakan soal.

Sampai hari pertama ujian aku sangat takut. Akhirnya ujian selesai
dan aku bertambah takut ingat kata – kata ibu “Aku bisa tidak lulus”. Tapi
Alhamdulillah aku lulus, nilaiku bagus – bagus. “Ibu aku lulus………” teriak
aku ketika tahu aku lulus. Akhirnya aku senang sekali dan memeluk ibu
dan ayah.
Setelah lulus akhirnya aku libur sekolah, saat libur aku membantu
ibu membuat kue untuk lebaran nanti sambil menunggu pendaftaran SMP
dibuka. Setelah pendaftaran dibuka aku diantar ibuku untuk mendaftar
sekolah.

Ternyata di SMP tidak ada ujian masuk diterimanya di SMP, aku


senang sekali. Akhirnya aku tenang dan sangat senang. Aku bilang kepada
kakak bahwa aku sudah lulus dan minta hadiah HP baru. Sebelum lebaran
kakak memberiku HP sebagai hadiah diterimanya aku di SMP.

Berangkat sekolah masih lama, setelah lebaran aku hanya membantu


ibu dirumah sambil siap – siap untuk lebaran. Akhirnya, senang campur
takut, hari pertama masuk sekolahpun aku lalui. Pertama masuk SMP aku
di MOS oleh kakak kelas. Senang karena banyak teman baru tapi agak
takut karena belum kenal sama kakak kelas. Sampai beberapa hari
akhirnya masa orientasi selesai dan aku belajar di SMP seperti biasa.

Di SMP ternyata tidak berbeda jauh dengan SMP. Kita belajar seperti
biasa, kadang dijelaskan guru, kadang disuruh mengerjakan tugas, ditanya
langsung, dan juga ada apel pagi setiap hari, pokoknya tidak berbeda jauh.
Satu minggu awal masuk SMP aku sudah senang karena banyak teman
dan aku akhirnya masuk kelas VII1. Itulah pengalamanku kemarin mulai
ketika lulus SD sampai awal masuk sekolah SMP.

Pada waktu sekolah, saya merasa senang sekali bisa belajar


diruangan kelas yang sejuk, pagi – pagi hari yang indah ini, hati riang
seperti pagi merindukan matahari, senangnya saya bisa belajar dengan
teman – teman yang terkadang ngeselin dan menyenangi hati. Pada saat
belajar Matematika membuat jantung saya meledak dengan rumus –
rumusnya, begitu juga dengan pelajaran Bahasa Inggris.

Pada waktu istirahat, leganya bisa melewatlan pelajaran yang


mematahkan semangat dengan rumus – rumusnya, saya keluar dari kelas
untuk menenangkan perut yang kosong, saat sampai ke kantin, aduh, saya
lupa bawa uang jajan, lalu saya kesal seperti api yang menyambar air. Ya
sudahlah itu memang kesalahan saya bagaimanapun saya menerima resiko
ini. Datanglah teman baik saya, ia mentraktir saya makan, lalu hati ini
bergejolak seperti air yang menyambar api, dengan senangnya saya
mengucapkan terima kasih untuk my best friend.

Pada waktu masuk ke kelas saya merasa takut dengan pelajaran


rumus – rumus itu, tiba – tiba kelas belajar Bahasa Indonesia, senangnya
saya nggak ketemu dengan rumus – rumus yang menjengkelkan itu. Saya
sangat bahagia belajar tanpa rumus, hati riang dan senang, tiba – tiba bell
berbunyi, “ye……pulang”, baca doa, beri hormat pada guru, lalu pulang ke
rumah dengan hati yang senang.

Itulah cerpen saya, hari – hari di sekolah, saya burukkan, jangan


seperti saya ya…. . Jangan membenci rumus oke,

Keesokan harinya aku sekolah berangkat dari rumah pagi – pagi,


sampai di sekolah teman sekelasku menegurku.

“Mei Riska kan”

“Iya” kau Melia kan”

“Iya”

Sejak perkenalan itulah aku jadi bertemanan dengan Melia, awalnya


aku ragu berteman dengan karena aku pernah melihatnya bersama laki –
laki dia sendiri berjalan tidak tahu mau kemana. Jadi aku coba saja
berteman dengannya. Kami akrab sekali berjalan berdua kemana – mana
kami berdua, tetapi kelamaan Melia berubah, dia sering minggat entah
kemana, aku bingun dia seperti itu. Kalau pintar sih, dia agak pintar
orangnya. Tidak terasa mau lebaran Idul Adha, kegiatanku pada hari raya
Idul Adha ini membantu ibuku membuat kue. Sekolah kami punya acara
saudaqoh qurban, uangnya dari siswa – siswi SMPN 4 Tungkal Jaya, setiap
tahun acara ini dilaksanakan.
Setahun lalu aku sekolah, sekarang aku sudah kelas VIII. Pada saat
itu aku sangat kecewa sekali dengan teman yang saya banggakan. Tapi
kenapa jadi begini. Jadi dulu Melia cerita denganku :

“Mei semalam aku mimpi aku dicetok ular”

“Kato wong cak itu tu nak kawin kau”

“Iyo apo mei? Dak kado Mei”

“Aku dak tahu jugo Mei”

“Kau tanyo ke bak kau ye di kakek tempat ngajimu”.

“Yo Mei gek aku tanyo”

SELESAI

You might also like