Professional Documents
Culture Documents
PROFIL ANTIBIOTIK
Oleh :
Preceptor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
2. Mendapatkan pengetahuan tenntangg farmakodinamik dan farmakokinetik
antibiotik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antibiotik
Antibiotik berasal dari bahasa yunani yaitu -anti (melawan) dan -biotikos
(cocok untuk kehidupan). Istilah ini diciptakan oleh Selman tahun 1942 yang
menggambarkan senyawa yang diproduksi oleh mikroorganisme yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Istilah ini berganti setelah
ditemukannya antibiotik. Penggunaan kata antimikroba cenderung mengarah
ke semua jenis mikroba seperti anti jamur, anti parasit, anti protozoa, anti
virus, dll.3
3
bakteri target dan cenderung lebih efektif serta tidak perlu bergantung kepada
sistem imun manusia. Antibiotik jenis ini digunakan pada pasien yang
mengalami gangguan sistem imun. Jenis antibiotik bakterisidal adalah β-
lactam, aminoglycoside, dan quinolone. Bakteriostatik justru bekerja
menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat memanfaatkan sistem imun host.
Jenis bakteriostatik adalah tetracycline, sulfonamide, tetracycline, dan
clindamycin4
4
2.1.3 Resistensi Obat Antibiotik
Resistensi silang terjadi dari satu jenis antibiotik ke jenis yang lain. Misalnya
suatu mikroba resisten terhadap suatu jenis antibiotik menyebabkan mikroba
tersebut dapat resisten juga terhadap jenis antibiotik lain. Reaksi silang ini dapat
terjadi pada jenis-jenis yang berhubungan sacara kimia maupun tidak.5
5
2.1.4 Golongan Inhibitor Sintetis Dinding Bakteri
Bakteri mempunyai lapisan luar yang kaku yang disebut dinding sel.
Dinding sel terdapat pada bakteri yang gram positif dan bakteri gram negatif.
Dinding ini berfungsi mempertahankan bentuk sel dari perbedaan tekanan
osmotik internal dan eksternal yang sangat tinggi. Kedua bakteri mempunyai
suatu lapisan yang dinamakan Peptidoglycan yang berfungsi mensintesa dinding
bakteri melalui reaksi yang disebut Transpeptidase.*6
Proses penghambatan sintesa dinding bakteri dapat melalui dua jalur. Jalur
pertama berasal dari penghambatan proses transpeptidasi. Semua obat β-lactam
dapat menghambat proses ini. Antibiotik termasuk ke dalamnya adalah antibiotik
golongan β-lactam seperti Penicillin, Cephalosporins, Carbapemems, dan
Monobactam. Jalur kedua melalui penghambatan sintesis peptidoglykan.
Antibiotik termasuk jalur kedua ini adalah Vancomycin dan Bacitracin.
Pembagian kelompok ini dapat dilihat pada gambar di bawah.5,6
6
Penicillin
1. Penicillin
Struktur kimia
Resistensi
8
b. Beberapa mikroba kurang mempunyai reseptor spesifik dan kurang
permeabel terhadap β-lactam.
Farmakokinetik
Penicillin tidak larut dalam sel dan tidak masuk dalam sel inang.
Pemberian 6 gr perhari dapat menghasilkan kadar 1-6 μg/ml dalam darah.
Penicillin yang terikat kuat pada protein (oxacillin, dicloxacillin)
menghasilkan kadar obat bebas yang lebih rendah daripada yang terikat
lemah (Ampicillin, Penicillin-G).4
9
Ekskresi lebih sering terjadi di ginjal, sekitar 10% diekskresi di
glomerulus dan 90% melalui tubulus dengan kecepatan 2 gr/jam kecuali
golongan Nafcillin dimana 80% diekskresi di dalam saluran empedu.
Waktu paruh Penicillin-G adalah ½-1 jam dan pada gagal ginjal dapat
mecapai 10 jam. Ekskresi Ampicillin lebih lama dibandingkan Penicillin-
G. Sekresi di tubulus dapat terhambat karena pemberian probenesid yang
digunakan untuk mencapai kadar sistemik dan cairan serebrospinal yang
tinggi. Pada neonantus pemberian obat ini biasanya lebih lambat
dibandingkan pada anak besar. Ekskresi obat melalui sputum dan air susu
dan dapat menimbulkan alergi pada bayi yang menyusui.4
Kegunaan Klinik
a. Penicillin-G
b. Benzathine Penicillin
10
kg : 450– 675 mg dosis tunggal sedangkan berat badan > 30 kg :
900mg dosis tunggal. Profilaksis sekunder demam rematik
pemberian injeksi IM dengan dosis anjuran 900mg setiap 3-4
minggudosis tunggal pada berat badan > 30 kg dan 450mg setiap
3-4 minggudosis tunggal pada berat badan < 30 kg dengan lama
pemberian 3-5 hari.4
11
d. Penicillin yang resisten terhadap β-lactamase
Efek Samping4,5
a. Hipersensitivitas
c. Dispepsia
d. Nefrotoksis (Methycillin)
2. Sefalosforin
a. Struktur kimia
12
Gambar 4. Struktur kimia sefalosforin
Aktivitas Antimikroba
13
IV :Pemberian obat melalui IV diberikan sebanyak 1 gram dan
mencapai kadar puncak cefazolin 90-120 μg/mL, cefalotin dan cefazolin
40-60 μg/mL, Dosis Cefazolin 1-2 g /8 jam, cefalotin dan cefapirin adalah
1-2 g/6 jam.4
IM : jarang dilakukan.4
Penggunaan Klinik
Aktivitas Antimikroba
14
Penggunaan Klinik
Aktivitas antimikroba
Dosis Cefotaxime yang dianjurkan pada usia 1 bulan –12 tahun jika
berat badan < 50 kg : 100-200mg/kgBB/hari dibagisetiap 6-8 jam. Jika
berat badan 50 kg disertai Infeksi sedang sampai berat: 1-2 g setiap6-8
jam, infeksi yang mengancam jiwa: 2 g/dosis setiap 4jam dosis
15
maksimum: 12 g/hari. Usia > 12 tahun: 1-2 g setiap6-8 jam(hingga 12
g/hari), pemberian selama 3-5 hari.4
Ekskresi utama melalui empedu, jadi pada gagal ginjal obat ini
memerlukan penyesuaian dosis.5
Penggunaan Klinik
g. Efek Samping
a. Alergi
16
1. Monobactam
serratia. Kelemahan obat ini adalah tidak ada aktivitas terhadap bakteri
gram positif dan bekteri anaerob. Contoh golongan ini adalah Aztreonam
(azactam). Kadar dalam serum adalah 100 μg/mL setelah pemberian 1-2 gram
setiap 8 jam. Waktu paruh 1-2 jam dan pada gagal ginjal dapat memanjang.4
2. Carbapenem
Obat ini adalah obat baru dengan cincin β-Lactam. Contohnya adalah
Imipenem. Obat ini mempunyai spektrum luas terhadap bakteri gram positif,
gram negatif, dan anaerob. Kelebihan obat ini adalah tahan terhadap β-
Lactamase. Tapi diinaktifkan di tubulus sehingga konsentrasi dalam urin
menjadi rendah. Penetrasi baik ke jaringan tubuh dan cairan serebrospinal.4
Efek samping terbatas pada mual, muntah, diare, dan kulit kemerahan
sedangkan pada gagal ginjal gejala ini semakin jelas terlihat.4
3. Vancomycin
17
Struktur kimia vancomycin terdiri dari glicopeptida dengan erat molekul
1500 larut dalam air dan stabil. Mekanisme obat ini adalah penghambatan sintetis
peptidoglican di tingkan membrane sel.4
Jarang terjadi efek samping dari obat. Pada tempat suntikan dapat terjadi
flebitis, demam, dan flushing yang luas (red man syndrome).4
4. Bacitracin
1. Tetracycline
19
Struktur Kimia
Aktivitas Antimikroba
Resistensi
20
Farmakokinetik
Kegunaan Klinik
21
Doxycycline efektif terhadap leptospirosis. protozoa yang dapat
dihambat oleh tetracycline adalah entamoeba histolitica atau plasmodium
falciparum (Doxicycline).4
Efek Samping
2. Aminoglycoside
22
Strukur Kimia
Mekanisme Kerja
Resistensi
2. Perubahan permeabilitas
23
a. Streptomicin
24
telah lama dihindari karena efek nefrotoksis dan ototoksis yang jelas
setelah pemberian. Peggunaan antibiotik paling sering melalui topikal atau
injeksi ke dalam sendi, rongga pleura, atau rongga abses yang mengalami
infeksi..4
d. Amikasin
e. Netilmicin
3. Makrolides
a. Erithromicin
b. Spiramicin
4. klorampenicol
26
Obat ini sangat efektif untuk infeksi antara lain :4,5
b. Salmonella simtomatik
1. Clindamicin/Lincomicin
Indikasi untuk mengobati infeksi anaerob berat oleh Bacterioid dan kuman
anaerob lainnya. Penggunaan lain sering digunakan pada infeksi yang berasal
dari saluran genital wanita seperti sepsis karena keguguran atau abses pelvis.4
27
a. Golongan Inhibitor Fungsi Dan Sintesis Asam Nukleid
28
Inhibitor Replikasi
DNA
29
Quinolon
Gambar 8. Bagan pembagian golongan penghambat sintesis DNA.
1. Quinolon
2. Metronidazole
Amoebiasis Invasif
Giardiasis
Infeksi anaerob
Oral : 7,5 mg/kgBB setiap 8 jam. Infus IV: selama 20 menit 7,5
mg/kgBBsetiap 8 jam. Suppositoria: 10 tahun : 1 g tiap 8 jam selama 3
hari, lalu 1 gram setiap 12 jam; 5 – 10 tahun : 500 mg tiap 8 jam selama 3
hari, lalu setiap 12jam; 1 –5 tahun : 250 mg tiap 8 jam selama 3 hari, lalu
setiap 12 jam; < 1tahun : 100 mg tiap 8 jam selama 3 hari, lalu setiap 12
jam, terapi diberikan selama 7 hari.
Kolitis
31
Profilaksis pada pembedahan Oral: 7,5 mg/kgBB 2 jam pra bedah,
dapatdiberikan sampai 3 dosis setiap 8 jam untuk pembedahan dengan
risikotinggi. Suppositoria : 5 – 10 tahun 500 mg 2 jam pra bedah, dapat
diberikansampai 3 dosis setiap 8 jam untuk pembedahan dengan risiko
tinggi.InfusIV (bila suppositoria tidak memungkinkan): 7,5 mg/kgBB pada
saat induksi,dapat diberikan sampai 3 dosis setiap 8 jam untuk
pembedahan denganrisiko tinggi.
Dosis rumatan
3. Rifampicin
Rifampicin masih terbukti aktif terhadap beberapa kokus gram (+) dan
(-), serta beberapa bakteri enterik, mikobakterium, klamidia, dan poxvirus.
Sayangnya banyak laporan mengenai resistensi bakteri yang cepat
terhadap pengobatan tunggal rifampicin sehingga tidak boleh diberikan
sendiri. Rifampicin diabsorpsi baik secara peroral, dan diekskresikan
melalui hati ke dalam empedu.4
Lepra
Paucibacillary leprosy
Oral: < 10 tahun: rifampisin 300 mg sekali sebulan dan dapson (25
mg/hari)selama 6 bulan; 10 – 14 tahun: rifampisin 450 mg sekali sebulan
kombinasidengan dapson (50 mg/hari) selama 6 bulan.
Multibacillary leprosy
Polymyxin
Imidazole
Polyenes
PENGHAMBAT
MEMBRAN SEL
33
Yang termasuk golongan obat ini adalah polimixin, polienes, imidazol, dll.
Kerja golongan ini adalah mengganggu intregitas fungsional membran sitoplasma
sehingga terjadi kematian bakteri. Polimixin bekerja pada membran bakteri gram
(-) yang kaya akan fosfatidil dan bekerja seperti detergen. Polienes bekerja hampir
sama dengan polimix melekat pada jamur, karena jamur mengandung ergosterol
sehingga akan terbentuk sebuah pori. Imidazole mempunyai mekanisme yang
berbeda dengan cara menghambat sintesis ergosterol.4
1. Polimixin
34
Co-trimoxazole Pyrimethamine,
TRIMETROPIMTRIMET
SULFONAMIDSULFONA
CampuranC
PENGHAMBAT Mafenide, Silverthrimethropim
Sulfadiazine, Succinysulfathiazole,
1. Sulfonamid
35
gangguan hematopoetik berupa anemia (hemolitik atau aplastik)
granulositopenia, trombositopenia, dan reaksi leukomoid.4
2. Trimetropim
3. Co-Trimoxazol
2.2. Bakteri
2.2.1 Definisi
36
DNA bakteri adalah sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoid. Pada DNA
bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas akson saja. Bakteri juga
memiliki DNA ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang
berbentuk kecil dan sirkuler.6
b. Sumber karbon
38
Beberapa anggota genus corynebacterium dan kelompok
propionibacterium merupakan flora normal pada kulit dan selaput lender
manusia.
c) Stafilokokus
d) Streptokokus
a. Pemeriksaan mikroskopis
b. Pembiakan bakteri
39
mengadakan identifikasi, determinasi, atau differensiasi jenis-jenis yang
ditemukan. Medium pembiakan terdiri dari:
b) Agar darah
1) Gama hemolisis: tidak terjadi lisis sel darah merah, tidak adanya
perubahan medium di sekitar koloni.
2) Alfa hemolisis: terjadi lisis sel darah merah dengan reduksi hemoglobin
menjadi methemoglobin menghasilkan lingkaran kehijauan sekitar
pertumbuhan bakteri.
3) Beta hemolisis: terjadi lisis sel darah merah dilengkapi kerusakan dan
penggunaan hemoglobin oleh mikroorganisme yang menghasilkan zona
bening sekeliling koloni.
c) Agar McConkey
3) Uji biokimia
41
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari
interaksimetabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia.
Selainitu dilihat kemampuannyamenggunakan senyawa tertentu sebagai
sumber karbon dan sumber energi. Adapun uji biokimia yang sering
dilakukan yaitu :6,7
Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya
penyebaranyang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini
menunjukan adanyapergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti
bahwa bakteri ini memilikiflagella. Dari uji juga terlihat adawarna hitam,
yang berarti bakteri ini menghasilkan hidrogen sulfat (H2S).
2. TSIA
3. Simmon sitrat
42
Simmon sitrat atau nama lainnya “Simmons Citrate”medium mengandung
amonium dihidrogen fosfat, natrium klorida, natrium sitrat. magnesium
sulfat, agar, bromtimol biru, aquades dan memiliki pH 6,9.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
43
c. Petunjuk penentuan regimen dosis masing-masing antibiotik untuk
pasien-pasien tertentu.
penggunaan antibiotik.
44
DAFTAR PUSTAKA
9. Fitri, Juniarti. 2014. Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif. Diakses
pada tanggal 19 Agustus 2017dari www.e.jurnal.com/ 2014/01/perbedaan-
bakteri-gram-positif-dan negatif.htm.