You are on page 1of 514
ANATOMI KLINIS DASAR (Essential Clinical Anatomy) Keith L. Moore, Php, FIAC, FRSM Professor Emeritus of Anatomy and Cell Biology Faculty of Medicine, University of Toronto 5 Toronto, Ontario, Canada Visiting Professor of Clinical Anatomy Department of Anatomy, Faculty of Medicine University of Manitoba, Winnipeg, Manitoba, Canada Former Head of Anatom sity of Manitoba Former Chair of Anatomy, University of Toronto Anne M. R. Agur, Bsc (OT), MSc Associate Professor of Anatomy and Cell Biology, Occupational Therapy, Physical Therepy, and Biomedical Communications Faculty of Medicina, University of Toronto Toronto, Ontario, Canada Alih Bahasa: dr. Hendra Laksman Editor Edisi Bahasa Indonesia dr. Vivi Sadikin de. Virgi Saputra HIPO 733 ‘This isa translation of| ESSENTIAL CLINICAL ANATOMY Copyright © 1996 Williams and Wilkins ANATOMI KLINIS DASAR ‘lth bahasa: dr. Hendra Laksmen Editor edsi bahasa Indonesia: dr. Vivi Sadikin & dr. Virgi Saputra, Hak ciptaterjemahan Indonesia © 1995 Penerbit Hipokrates P.O. Box 4276!Jakarta 10042 ‘Telepon : 6530 6283 Desai kulit muka: Samson P, Barus Hak ciptadilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian stau seluru isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. (Cotakan 1: 2002 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ‘Moore, Keith L. | ‘Anatomi Klnis dasar / Keith L, Moore, Anne MR, | | ‘Agu; ali bahasa, Hendra Laksman ; editor edisi bahasa | | Indonesia, Vivi Sadikin, Virgi Saputra,— Jakarta Hipokrates, 2002, vii, 505 him, :21 x 27 em, | | | dul asl: Essensa o ISBN 979-492-114 Anatom. LSudul. H. Agur, Anne MLR. HL, Laksman, Hendra. 1V. Sadikin, Vivi V_ Sapates, Virgi et ‘aaraaping eb prion PRAKATA Kini telah jelas bahwa banyak mahasiswa dan praktisi ilmu kedokteran dan cabang-caBang ilmu terkait ‘memerlukan buku pelajaran anatomi klinis yang padat, tetapi cermat, Sumber buku ini, yakni Clinically Oriented Anatomy (COA) karangan penulis senior buku ini, dianjurkan sebagai rujukan untuk deskripsi ‘yang lebih lengkap dan rinei mengenai anatomi manusia, serta hubungannya dengan dan artinya bagi ilmu kedokteran dan ilmu bedah. Anatom Klinis Dasar menyajikan uraian menyeluruh mengenai aspek-aspek anatomi yang penting da- Jam COA. Jumlah struktur yang dibahas, dibatasi pada yang dianggap mungkin penting bagi praktisi. La- gipula, perhatian yang dilimpahkan kepada struktur-struktur itu dalam garis besar sebanding dengan mak- nanya. Penyajian-penyajian bersifat ringkas dan © Menyugubkan pengetahuan dasar mengenai anatomi manusia untuk digunakan dalam kurikulum- kurikulum ilmu-ilmu kesehatan masa kini ‘© Menyediakan sejumlah bahan anatomis yang sesuai dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti © Memberi rujukan anatomis yang terorientasi kepada klinik secara ringkas untuk pelajaran-pelajaran inis dalam tahun-tahun berikutnya © Berguna sebagai ikhtisar siap pakai sewaktu mempersiapkam diti untuk ujian-ujian, khususnya ujian nasional © Menawarkan cukup banyek keterangan bagi mereka yang ingin menyegarken peng mereka anaton Anatom Klinis Dasar disajikan sebagai karangan ringkes dengen orientasi klinis yang kuet dan banys gambar deskriptif serta bagan-bagan. Kebanyakan gambar dicetak berwarna penuh dan diraneang untuk menitikberatkan fakta-fakta yang penting dan menunjukkan hubungannya dengan kedokteran klinis dan ilmu bedah, Beberapa gambar dipetik dari Grant's Atlas, karangan penulis yunior buku ini; beberapa berasal dari COA. Teknik-teknik diagnostik melalui pencitraan (imaging, foto rontgen, C7-scan dan MRI) juga disertakan untuk memperlihatkan anatomi dari sudut pandang klinis. Tersebar berselingan dalam kotak- kotak biru dan kotak-kotak putih berbatas garis biru disajikan ulasan-ulasan klinis yang menghubungkan anatomi dengan praktek klinis. Bagian-bagian ini dikemukakan dengan maksud supaya diperoleh gambaran tentang pentingnya topik-topik pra-klinis dan klinis yang berkorelasi ‘Anatomi permukaan dititikberatkan karena pemeriksaan setiap pasien melibatkan pengetahuan terapan ini dalam pendekatan ilmu anatomi, Penunjuk-penunjuk pada kerangka dan pada struktur-struktur lain di- pakai sebagai titik acuan pada pemeriksaan fisis dan untuk mencapai alat-alat dalam secara bedah, Tyjuan fundamental anatomi permukaan ialah visualisasi struktur-struktur yang terletak di bawah kulit. Keterangan mengenai anatomi permukaan disajikan dalam kotak-kotak putih dengan lajur atas berwarna merah muda. Vi PRAKATA Terminologi yang digunakan, disesuaikan dengan edisi keenam Nomina Anatomica (1989). Untuk me- mudahkan komunikasi istilah-istilah altematif tak resmi yang banyak digunakan, disertakan dalam tanda kurung {misalnya saluran telur (tuba Fallopi), bursa omentalis (kantong kecil) dan excavatio rectouterina (kantong Douglas)}. Banyak istilah dialihkan ke dalam bahasa Inggris bagi mereka yang tidak suka menggu- nakan istilah-istilah Latin [misalnya deep brachial artery (arteria profunda brachii) dan hip bone (os coxae)]. Kami menyambut dengan senang hati komentar-komentar dan saran-saran anda untuk perbaikan edisi berikutnya, Keith L, Moore Anne MLR. Agur Catatan dari Editor Edisi Bahasa Indonesia: ‘Terminologi untuk tatanama anatomi sedapat mungkin telah disesuaikan dengan Terminologia Anatomica yang terakhir sampai buku ini terbit. Editor u 3 4 5/ Prakata.... 0.0.0 v Pengantar Anatomi Klinis - 1 Cara Pendekatan Anatomi cece 1 ‘Terminologi Anatomis dan Medis ... 3 ‘Teknik Diagnostik Melalui Pencitraan. 3 Kulit dan Fascia... . 8 Sistem Kerangka...... cee 8 Sistem Otot. : 16 Sistem Kardiovaskuler ......0...0cc0026 19 Sistem Limfatik : 2 Sistem Sarat... 2.00 eceeseeeeeeeee 24 Therax tenes pee 32 Dinding Thorax. .. o 32 Cavitas Thoracis. wee ag Abdomen - Pestesecee en a0) Dinding Abdomen Ventrolateral . .. 81 Peritoneum dan Cavitas Peritonealis, 94 Visera Abdomen......-.0ccccceeeesees 98 Diaphragma Torakal. 129 Dinding Abdomen Dorsal. - 133 Pelvis dan Perineum +++ +++ +145 Pelvis 145 Visera Pelvis. 154 Perineum, 176 Doren eee Goqpespecd50}T.) Columna Vertebralis. 190 Otot-Otot Punggung....... 204 ‘Medulla Spinalis dan Meninx. 209 Extremitas Inferior «+++ +++++++++ 217 Tulang. 217 4 DAFTAR ISI Fascia ses 225 ‘Saraf dan Pembuluh . = 228 Susunan Otot-Otot Paha... sss 228 Daerah Gtuteal - - 29 Otot-Otot Paha Posterior... 242 Fossa Poplitea . 247 ‘Tungkai Bawah. . cee 250 Kaki veo ee 0 + 261 Sendi 266 Extremitas Superior <+-+++++++++ 281 Tulang...... 281 Fascia... ss 287 Saraf-Saraf Kult... + 289 Vena-Vena Superfisal ... 289 Penyaluran Balik Limfe . + 289 Musculus Pectoralis ... 289 Axilla me + 293 Punggung dan Daerah Bahu. 301 Lengan Atas 306 [Lengan Bawah 313 Pergelangan Tangan dan Tangan + 325 ‘Aticulationes Membr Superioris 334 Kepala «+++ sees 342 (Cranium 342 Wajah .... 348 Kalit Kepala vices BSS Meninges Craniles dan Cairan Serebrospinal 358 Otak . 361 Orbita » 367 Daerah Temporal . 378 Ariculatio Temporomandibularis +384 Cavitas Oris 2385 Fossa Pierygopalatina 395 Hidung ..... 397 Auris 401 vill DAFTAR Ist 9/ Leher +++++ seeeees 409 Fascia Leher. 2... = 409 ‘Trigonum Cervicale ...... 41s ‘Struktur-Struktur Leher Dalam, +. 424 Pangkal Leher ..... + 424 Sistem Limfe Leher : + 428 Alat-Alat Dalam Leber... 428, 10/ Ikhtisar Nervus Cranialis - + 446 Nervus Olfactorius (Nervus Cranialis I)..... 449 ‘Nervus Opticus (Nervus Cranialis I)....... 451 ‘Nervus Oculomotorius (Nervus Cranialis MM).........2..-ece. 451 ‘Nervus Trochlearis (Nervus Cranialis IV)... 452 Nervus Trigeminus (Nervus Cranialis V)... 452 Nervus Abducens (Nervus Cranialis VI) Nervus Facialis (Nervus Cranialis VII)... Nervus Vestibulocochlearis, (Nervus Craniatis VIN). Nervus Glossopharyngeus (Nervus Cranialis IX)... Nervus Vagus (Nervus Cranialis X). Nervus Accessorius (Nervus Cranialis XI) . ‘Nervus Hypoglossus (Nervus Cranialis XII) ‘Bacaan yang Dianjurkan ‘Sumber Gambar dan Bagan. . Indeks ..... . 435 435 - 487 - 459 + 460 462 462 . 465 - 466 467 1/PENGANTAR ANATOMI KLINIS Cara Pendekatan Anatomi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tu buh, Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pende- katan: + Anatomi sistematis © Anatomi regional ‘© Anatomi klinis Anatomi permukaan mempelajari tubuh manusia hi- dup pada keadaan statis dan sewaktu aktif, dan diman- faatkan dalam ketiga cara pendekatan. Tyjuan utama naomi permukean ialah memperlihatkan struktur yang terletak di bawah kulit, Tanpa mempeduliksn cara peo- dekaten mana yang di selalu harus dibayangkan siruktur tubub dalem tiga dimensi ANATOMI SISTEMATIS: Anatomi sistematis mempelajari kaian berbagai sistem organ, ‘¢ Sistem integumenter (dermatologi) terdiri dari kulit (ntegumen) dan adneksa (misalnya rambut dan ku- ku); kulit membentuk pembungkus yang melindungi tubuh ‘= Sistem kerangka (osteofogi) terdiri dari tulang dan tu- Jang tawan; sistem ini menunjang tubuh dan me~ lindungi organ tubuh yang vital (misalnya costa dan sternum melindungi jantung dan paru-paru) ‘Sistem sendi (artrologi) terdiri dari sendi dan liga- mentum + Sistem otot (miologi) terdiri dari otot yang meng: ‘gerakkan bagian tubuh (misalnya tulang pada sendi buh sebagai rang Sistem saraf(neurologi) terri dari sistem sara pusat (otak dan medulla spinalis) dan sistem saraftepi (saraf otak dan saraf spinal, termasuk bentuk akhir motoris ddan sensors) sistem saraf mengawasi dan mengatur oordinasi fangs organ tubub (misalnyajantung) dan siruktur lain (misaloya otot) dan menyelaraskan tabu kepada lingkungan Sistem sirkulasi (angiologi terdiri dar sistem kandi ‘vaskuler dan sistem limfatik yang berfungsi secara se {ajar sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan ppembuluh darah yang mengantar darah melalui tubuh; sistem limfatik merupakan anyaman pembuluh Timfe ‘untuk menyerap cairanjeringan (limfe) yang berlebih dari kompartemen cairan(intrasclulr)interstisialta- bub, menyaringnya dalam Kelenjar limfe, dan me- agembalikannya ke dalam peredaran darah Sistem pencernaan (gastroenterologi) terditi dari or gan yang berkaitan dengan proses menelan, pencer naan, dan absorpsi makanan Sistem pemapasan (respirologi) terdiri dari saluran udara dan paru-para yang memasok oksigen dan me. nigelarkan karbon dioksida sem kemih (urologi) terdiri dari kedua ren, kedua ureter, vesica urinaria dan urethra yang masing- masing menghasilkan, menyalurkan, menyimpan, ddan secata berkala membuang keluar urin (air ke- ih) Sistem reproduksi terdiri dari organ genital yang. ‘mengurus reproduksi Sistem endokrin (endokrinologi) terdiri dari kelenjar buntu (misalnya glandula thyroidea) yang menghasil- kan hormon untuk dibawa ke semua bagian tubub, oleh sistem sirkulasi; hormon mempengaruhi metabo- lisme dan proses Iain dalam tubub (misalnya siklus haid) 2 ANATOMIL KLINIS DASAR ANATOMI REGIONAL ‘Anatomi regional (anatomi topografik) adalah ilmu ‘mengenai daerah tubuh (misalnya thorax dan abdomen) (Gambar 1.1). Cara pendekatan ini menelusuri hubungan struktural bagian tubuh pada daerah bersangkutan. Ke- banyakan pelajaran anatomi manusia di laboratorium berdasarkan atas diseksi regional. ANATOMI KLINIS ‘Anatom Klinis memperhatikan aspek struktur dan fungsi tubuh yang penting dalam praktek kedokteran, ke- dokteran gigi dan ilmu Kesehatan terkait. Cabang ilmu {ni mencakup pendekatan regional dan sistemik dan me- nitikberatkan penerapanny secara klinis. Di samping itu, teknik pembedahan dan teknik pencitraan (misalnya radiografl) dimanfaatkan untuk memperagakan anatomi hhidup. Kajian kasus merupakan bagian integral anatomi nis Kepala Wejah Loher Bahu 7 Daerah skapular Lengen tas cece Siku Lengan bawah Pergetangan tangan Tengen ~ Bokong Pana Pangkal paha Lutut Tungkal bawah Penampang ventral PPergolangan kaki Tumit Penampang dorsal ‘Gambar 1. Posish ‘atoms dan daerah tubuh, Deskripl didasarkan alas asumsi bahwa orangnya berdii dalam sikap anatomis, a Terminologi Anatomis dan Medis Anatomi memiliki perbendaharaan kata internasional, sehingga penggunaan kata secara cermat amatlah pen- ting, Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan ‘merupakan unsur terminologi medis utama. Meskipun ‘eponim tidak dipakai dalam terminologi anatomis resmi, istilah yang digunakan secara umum, dicantumkan anta- ra tanda kurung dalam seluruh isi buku ini untuk meng- hhindari Kedwiartian dan salah paham, karena beberapa ali Klinik masih menggunakannya.[misalnya circulus arteriosus cerebri (circulus Willis)]. Demikian pula, isti- Jah alternatif tidak resmi dicetak antara tanda kurung demi kejelasan (misalnya arteria thoraciea interna (ar- teria mammaria interna)]. POSISI ANATOMIS. ‘Semua deskripsi anatomis diutarakan dalam hubung- ‘an dengan posisi anatomis supaya terjamin tidak bersifat arti (Gambar 1,1), Pada posisi anatomis orang ber- sangkutan + Berdiri tegak atau berbaring pada punggungnya se- olah-olah tegak, dengan kepala, kedua mata dan jari- Jari kaki terarah ke depan, ‘+ Mengatur kedua extremitas superior di sisi tubuh de- ngen kedua telapak tangan menghadap ke depan ‘+ Berdiri tegak dengan kedua extremitas inferior mera- pat dan kedua kaki mengarah ke depan BIDANG ANATOMIS Deskripsi anatomis didasarkan atas empat bidang anatomis yang melalui tubuh dalam posisi anatomis’ + Bidang median (bidang mediosagital) ialah bidang yang membujur vertikal melalui tubuh dan membagi- fy menjadi belah kanan dan belah kiri ‘+ Bidang sagital adalah bidang vertikal melalui tubub, sejajar dengan bidang median (demi kejelasan se- baiknya ditentukan titik rujuk, seperti bidang sagital melalui pertengahan tulang clavicula) ‘+ Bidang koronal adalah bidang vertikal melalui tubuh, tegak lurus terhadap bidang median dan membagi tu- ‘buh menjadi bagian depan (frontal) dan bagian bela- kang (dorsal) ‘+ Bidang horisontal adalah bidang melintang melalui tubuh, tegak lurus terhadap bidang median dan bidang koronal; sebuah bidang horisontal membagi tubuh AIPENGANTAR ANATOMI KLINIS 3 ‘menjadi bagian atas (superior) dan bagian bawah (in- ferior) (demi kejelasan sebaiknya ditentukan tt ru- uk, seperti bidang horisontal melalui anulus umbili- cals) Posterior (dorsal) Lec eats Bidang median Bidang koronal rontal) ‘Antti (ventral) Penampang superior Bidang median Bidang korenal {—— Bidang horsontal Bidang sagial Penampang ventrolateral ISTILAH UNTUK MENGUTARAKAN HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN Berbagai kata sifat yang dijelaskan dan digambarkan pada Tabel 1.1, distur sebagai pasangan berlawanan {mi- salnya superior (kranial) dan inferior (kaudal)), Kata si- fat ini dipakai untuk menjelaskan hubungan antara ba- gian tubuh dalam posisi anatomis dan untuk memban- dingkan letak relatif dua struktur satu terhadap yang lain. Misalnya, empu jari kaki (hallux) terletak pada sisi me- dial kaki, sedangkan ibu jari tangan (pollex) terletak pada sisi lateral tangan, 4 ANATOMII KLINIS DASAR Bagan 14, Istilah Umum untuk Mengutarakan Hubungan dan Perbandingan Istlah ‘Superior (kranial) Inferior (kaudai) Anterior (ventral), Posterior dorsal) Medial Lateral Proksimal Distal Supertisial Profunda ‘Superior (kranial) Medial Proksimal Distal Inferior (kaudal) At Lebin dekat pada kepale Lebih dekat pada kaki Levin dekat ke depan Lebin dekat ke belakang Mendekatibidang median ‘Menjauhi bidang median Lebin dekat pada batang tubuh atau ‘pangkal(misalnya pada extremitas) Lebinjauh dari batang tubuh atau pangkal (migalnya pada extremitas) Lebin dekat ke atau di permukaan Lebihjauh dari permukaan Superior (kranial) Proksimal 3 } Distal Inferior (kaudal) Penggunsen | Jantung tesotak superior (hranial torhadap gaster iwenticulus} Gastar [ventriculus}ferletak inferior (kau tara ‘dap jantung Stemum terletak antevior (ventral terhadapjentung eda ren teletak posterior ternadap inlestinum Digitus V manus (ai Kelingking) teretak pada sisi medial tangan Digitus | manus (bu jar teletak pada sis gan tralia ‘Siku terletak proksimal terhadap pergelangan ta- ‘ngan, bagian proksimal ate alah pangkalnya Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku ‘dan bagian cistal extremita inferior ialah kaki Ctototot lengan bewah adalah supersial terhadap tulangnya (humerus) Humerus teretaklebin profunda daripada otot-tot lengan atas ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAK Berbagai istilah dipakai untuk menggambarkan gerak tubuh [misalnya fleksi extremitas (Bagan 1.2)). Gerak berlangsung di sendi, yakni tempat bertemunya dua atau lebih daripada dua tulang atau tulang rawan secara ber- seni. Istlah ini dikemukakan sebagai pasangan yang berlawanan (misalnya fleksi dan ekstens). 1IPENGANTAR ANATOMI KLINIS 5 SS Teknik Diagnostik Melalui Pencitraan Keakraban dengan teknik diagnostik melalui penci- traan yang umum digunakan dalam lingkungan klinis Bagan 12. Istilah yang Berhubungan dengan Gerak ‘leks! berarti menekukan bagian tetentu atau mengecikan sudut antara bagian-bagian tubuh, Ekstens! berati meluruskan suaty bbagian lau menambah besarnya sudut antara bagian-bagian ubuh < Fleksi Exstonsi ‘ek katona langan bana pda sens ss Deralangen angsn| Ekstensi Ekstensi Ekstensi Fieksi dan okstonsi extremitas superior pada sendi bahu dan ekstremitasinfrior _Fleksi dan ekstons Ekstensi Fleksi Ekstensi Fak dan kstonsi unaka bawan pad seats Flas dan kata clurina ves da seek araruse Plantarloksi jarijan tangan orks dan plantartoks| kaki pada prada sendi pangkal nana pada send antar-tuas jar send pergelangan ka 6 _ANATOMI KLINIS DASAR Bagan 1.2. Lanjutan ‘Abdu berati merjaubi bidang median tubuh dalam bidang Koronal. Aduksi berari menggerakkan ke arah bidang median dalam bidang koronal. Pada jarijaitangan dan jaja kaki abduksi berartimerentangkannya terpsah, dan dengan aduksi dimaksudkan ‘mempersatukannya, Rota berarti menggerakkan bagiantubuh sekelling poros panjangnya. Rotasi mecial(endorotasi) memutarkan permukaan depan (ventral) ke medial, dan rote! lateral (eksorotas!) memutarkan permukaan tersebut ke lateral. Sikumduks! alah ‘gerak sirkular extremitas atau baglannya dengan mempersatukan berlurutturut garak fleks, ekstensi, abduks| dan aduks. Pronas! Falah rotasimedialiengan bawah dan angan sehingga telapak tangan menghadap ke belakang (dorsal), Supinas/alahrtasllatralle~ ‘gan bawah dan tangan sehingga tetapak tangan menghadap ke depan (ventral), seperti pada posisianatomis. Eversiberati memu- {arkan tolapak kaki ke luar (lateral. Inver berart memutarkantolapak kaki Ke dalam (medial), Protus!(protraksi berarti menggerak- kan rahang bawah ke depan (ventral). Retrui(etraks) berarli menggerakkan rahang bawah ke belakang (dorsal) Rotasl atral {eksoroias) Fotasi modal Pronasl (endorotas) Fotasl lateral (oksorotas}) sui Rots modal Cl fron don spas engin va (endorotas) eam pada acuta adiourars Sie gk ans eras Andis dan ake extreme dona ver paca end pana ‘an otal exromias aniave masng sng ‘ada cena banu dan Sng pangial pana Retusi Protrsi Prous don resi shang bawah pode ‘orl an ever hak pad rca tars eu et tana ‘memungkisikan kita mengenali kejanggalan seperti ke- Iainan bawaan, tumor, dan fraktur. Teknik diagnostik melalui pencitraan yang paling umum adalah sebagai berikut (Bagan 1.3) « Radiografi 1 /PENGANTAR ANATOMI KLINIS 7 ‘© Tomografi terkomputerisasi (computerized tomogra- Phy) ‘+ Pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging) ‘+ Ultrasonografi Bagan 1.3 Teknik Diagnostik Melalui Pencitraan Foto ronigen poteagan koran yung proksima feu, mempadnatean ‘massa substania compacta dan massa subslania spongiosa Yang ‘masing asin tampak pth dan gap. “Tomogiat tetomputeisai memperinatkan cia baglantubuh, Beas ‘rar dipancaran melas bun dengan menggeralan fabung sar X ‘mengita ubun. Banyakya snr yang due oleh berbagal nga {un dalam bidang potongan tubun ersanghaten,terganung dat ba nyakrya fomaksubstanla spongiosa. dan eben compacta, can andungan arselap unsupotongan ttn tu. Serva one bear yang ‘iserap, dukur dan isimpan dalam Komputer yang menyuscn don meng Puimo Cor Vorttva Puma ‘ken tomogratrkompuerisasi mengensi thorax memperthatkan co, pulmo dan vertebra, Umum ptongan demkion dna slag bun beraa dalam sap tlntang dan porampang polongen Sahat da ‘anah (kauéa, Dengan demkion si anan ubunterdapet pad het penta, Ponctian resonans| magnet koenal mela abdomen Lwatoneaat conor) menghasihan stra mangena sbuktr keds. laman ubun dengan merckam paran goomeang utzon yang a. ‘atvan ke dalam jringan,Pencraan dapnastk mela ulvasonog af “emurya spakal pada kenamian untuk menial um jenn dan Heads esenatannya, ona ‘A Shan utrasonogra saps abdomen melaaora, 8. Sktes cents Gans tam bang shan 8 ANATOMI KLINIS DASAR Kulit dan Fascia Kult, organ terbesar tubuh, terdiri dari lapisan sel di permukaan, disebut epidermis (kulit ai) dan lapisanja- ringan ikat yang lebih dalam, dikenal sebagai dermis (ealit jangat) (Gambar 1.2), Kult berguna untuk « Perlindungan terhadap cedera dan kehilangen cairan (misalnya pada luka baksr ringan) ‘© Pengaturan subu tubuh melalui kelenjar keringat dan pembuluin darah ‘« Sensasi melalui saraf kulit dan ujung akhimya yang bersifat sensoris (misalnya untuk rasa sakit) Fascia superficial terdisi dari jaringan iket jarang dan lemak. Fascia superficialis (hipodermis) ini terletak antara dermis dan fascia profunda di bawahnya, dan me~ ngandung kelenjar keringat, pembulu darah dan ime (getah bening), dan saraf kulit. Fascia profunda meru- ppakan jaringan ikat padat yang susunannya lebih teratur dan berguna untuk menetapkan struktur dalam (misalnya tot) pada tempatnya, Rambut Pembuluh darah M.arector pl Kolanjar sebum Folkal rabut Kolonjarkoringat. ——— sat ——_— Lemak ‘Gambar 1.2. Siruktur kul dan j ingan subkutan, ea Sistem Kerangka Kerangka terdiri dari berbagai tulang dan tulang ra ‘wan (Gambar 1.3). Tulang adalah jaringan ikat yang ber- sifat kaku dan membentuk bagian terbesar kerangka, serta merupakan jaringan penunjang tubuh utama. Tu lang rawan (cartlago) adalah sojenis jaringan ikat yang bersifat lentur dan membentuk bagian Kerangka tertentu {misalnya certlago costals). Perbandingan antaratulang dan tulang rawan dalam kerangka befubah seiring de- ngan pertumbuban tubuh; makin muda usia seseorang, ‘makin besar bagian kerangka yang berupatulang rawan. Kerangka aksialterdiri dari tulang kepala (cranium), tulang leher [os hyoideum dan vertebrae cervicales}, dan tulang batang tubuh [costs, sternum, vertebra dan, sacrum), Kerangka apenditular terdii dari tulang extre- ritas(Iengan dan tungkai, termasuk tulang yang mem- bbentuk gelang babu (pektoral) dan gelang panggul Tulang berguna untuk 4 Melindungi struktur vital Epidormis (lt ai emis (rll ana) Fascia supa Fascia profunda —— Ot0t rangka ‘+ Menopang tubuh ++ Mendasari gerak secara mekanis ‘+ Membentuk sel darah [stnsum tulang merah adalah tempat dibentuknya sel darah merah, beberapa limfo- sit, sel darah putih granulosit dan trombosit) ‘+ Menimbun berbagai mineral (kalsium, fosfor, dan magnesium) Dapat dibedakan dua jenis tulang, yakni substantia ‘spongiosa dan substantia compacta (Gambar 1.4) Per- bedaan antara kedua jenis tulang tad ditentukan oleh ‘banyalnya bahan padat dan jumlah serta ukuran ruangan ‘yang ads di dalamnya. Semua tulang memiliki kulit luar ddan lapisan substantia compacta yang meliputi massa substantia spongiosa di sebelah dalam, kecuali bila mas- sa substantia spongiosa diubah menjadi cavitas me- dullars (rongga sumsum), PENGGOLONGAN TULANG Tulang digolongkan menurut bentuknya (Gambar 13) + Tulang panjang adalah tubular (misalnya humerus] « Tulang pendck adalah kuboidal, dan hanya terdapat di pergelangan kaki (larsus) dan di pergelangan tangan (carpus) + Tulang pipih, umumnya berguna sebagei pelindung (isalnya tulang pipih cranium melindungi otak) ‘© Tulang tak beraturan dengan bentuk aneka ragam (oisalnya tulang wajah) + Tulang sesamoid (ossa sesamoidea, terbentuk dalam tendo tetentu {misalnya patella) dan terdapat di tem- pat persilangan tendo dengan ujung tulang panjang extemitas; tulang sesamoid melindungi tendo terha- dap keausan beriebi dan seringkali mengubah sudut tendo sewakiu menuju ke tempat lekatnya, CIRE-CIRI TULANG Ciri-ciri khusus terjadi pada tempat Iekat tendo, liga- ‘mentum, dan fascia. Ciri-ciri dan tanda istimewa pada tulang diberi nama (Gambar 1.3) + Condylus (daerah persendian yang membulat) [mi- salnya condylus lateralis ossis femoris] ‘+ Crista (tigi pada tulang) [misalnya crista iliaca) ‘+ Epicondylus (tonjolan di atas kondilus) (misalnya epicondylus lateralis ossis humeri) + Facies (permukean licin dan datar yang merupakan tempat pertemuan dua tulang) + Foramen (lubang melalui tulang) (misalnya foramen cobturatum) 1/PENGANTAR ANATOMI KUNIS 9 ‘+ Fossa (lekuk atau daerah yang melesak) (misalnya fossa infraspinata os scapula} ‘Linea (peninggian berupa garis) [misalnya linea ‘musculi solei, linea poplitea ossis tibiae) + Malleolus (tonjolan yang membulat) [misalnya ‘malleolus lateralis ossis fibulae) ‘© Incisura (takik pada pinggir twlang) [misalnya incisura ischiadica major] + Protuberantia (penonjolan) {misalnya protuberantia ‘occipitalis externa] ‘© Spina (tonjolan menyerupai duri) {miselnya spina ‘scapulac] ‘+ Processus spinosus (tonjolan yang menyerupai dui) [misatnya processus spiriosus vertebrae] ‘+ Trochanter (peninggian besar yang tumpul) [misal- nya trochanter major femoris} + Tuberculum (peninggian kecil) {misalnya tubereulum ‘majus humeri) + Tuberositas atau tuber (peninggian yang besar dan ‘membulat, pembengkakan) [misalnya tuber ischia- dicum) ng adalah organ yang hidup dan tevasa nye epablla imenglam coder brdarah opts pata Car beta | geting dengan usi, Sepen organ yang lain, tlang cl api dengan pembuluh darah, embulin inte, dan sta, sea dapat diserang penyak® Tulang yang dak cpakal, “mena attoh menjadi ect) (wisainya pada extremes yang lumpuh). Tulang dapat diserap, ini terjadi pada rahang Bawah stelah gigrgeigi leabut Tulang mengalansbiper- ‘vol (membesa? apabia harusmenanggung beban Belen ‘selama waktu pajong. Fehr (patah(ulang) bh ering tenack pada kanahe ‘anak dbanding pads orang dewesa Karena gabungan en- tara sift ulang yang ramping slama perumbunan dan ke alan yang turanghal-nat Ada baknys Batwa akturde. ‘iklan terbanyak bersifat tak lengkap (hnfaks, altar ‘fven-stck yang tera katona pelengkungan ung), Fake {ur pada lang dalam masa perumbunan seb bh ee pat daripada yang terjadi pada tulang dewasa. Pada.usia. Jenjut bak unsurorgens,begit pus unsur enorganistuang betkuang, sehinga eal keadaan yang disetutosteopo- resis, Pada keadaan ini djumpai pengurengan massa tu- “ang (to jaingan Kerangka} talent, tang men kurang lent dan mach path PERKEMBANGAN TULANG ‘Semua tulang berasal dari mesenkim (jaringan ikatse- lular embrional), teapi dibentuk melalui dua cara yang berbeda (Cormack, 1993; Moore dan Persaud, 1993, di- cantumkan pada “Bacaan yang Dianjurkan”). Tulang berkembang melilui dua cara, entah dengan mengganti ‘mesenkim, entah mengganti tulang rawan; susunan his- 410 ANATOMI KLINIS DASAR. Cranium Cartlago costais Una CColumna vertebra Radus Os sacrum Os conae Os coeeygis Osea metacarpi (Ossa carpi [Metacarpatal Osa dito ‘Phalanges] ‘Symphysis pubica Femur Patella Tibia Fibula (ssa tarsi [Tarslis] (sea motatarsi(Motatarsata] (ssa digitorum (Phalanges] Penampang ventral ‘Gambar 13. Tulang (him 10)dan penunjuk pada ulang (him. 17). Kerangka apendikular dwarnal ungu untuk membedakannya dar erangka aksial. Bru, tlang rawan, IPENGANTAR ANATOMI KLINIS 14 Cranium Protuberansia ‘occipital extoma, Spina scapulao Clavicula Tuborculum majus ean Fossa intraspinata Processus spinosus Humerus Costae Epicondylus lateralis, Crista ace Incisuraischiacica ‘Tochanter major “Tuberischiagcum Foramen obturatum CCondylus lateralis femoris Lines: muscul sole Maleolius laterals Penampang dorsal (Gambar 1.3. Lanjutan, 2 ANATOMI KLINIS DASAR Pusat penulangan primer Tunas poriost Model tulang rawan A tologis tulang selafu bersifat sama, baik tulang itu dikem- ‘bangkan dari selaput ataupun tulang itu berasal dari tu- Jang rawan, ‘+ Model tulang mesenkimal terbentuk selama mase em- brional dan mulai mengalami penulangan (osifikasi) langsung pada masa fetal; cara pembentukan tulang, ini disebut penulangan membranosa. ‘Model tulang dalam bentuk tulang rawan yang terjadi pada masa fetal dari mesenkim dan kemudian diganti dengan tulatg pada sebagian besar model bersangkut- an; jenis perkembangan tulang demikian disebut pe- ‘mulangan enkondral. Uraian singkat mengenai penulangan enkondral per- Iu dikemukakan untuk memahami cara pertumbuban tu- lang panjang (lihat Cormack, 1993, dicantumkan pada ““Bacaan yang Dianjurkan” untuk penjelasan yang rine. Badan (batang, tangkai) suatu tulang yang menulang dari ssuatu pusat penulangan primer, disebut diafisis (Gambar Pusat penulangan ‘sekunder (epiisst) LLempeng epitiseal Diafisis A. natiens (dlurya tunas peristal) _— Lompeng epifseal Pusat penutangan Eis sekande epfsol) Lempeng epfsea! penser —~ Arter’ epifiseal Diafis Motatsis Epis ‘Gambar 1.6, Pertumbuhan tulang panjang. A. Pembentukan pusat penulangan primer dan sekunder. B. Pertumbuhan memanjangter- Jad pada Kedua ssi lempeng epifsea! (yjung pana) ati epiizeal (Gulu empeng piises) Aton ‘metafisoal Periostoum Aster Periostal A nutions ‘Gambar 1.6. Bagian proksimal sebuah tulang panjang, meng- ‘gambarkan pendarahan arterial, Perhatkan bahwa epfsis dan metafsis mempunyalartert masing-masing 1.5). Pusat penulangan sekunder terbanyak terbentuk se- telah Kelahiran; bagian tulang yang mengalami penu- langan metalui pusat sekunder demikian disebut epifisis. Bagian diafisis yang melebar dan terletak paling dekat pada epifisis dikenal sebagai metafsis. Supaya pertum- ‘buhan memanjang dapat berlangsung, tulang yang ber- asal dai pusat primer dalam diafisis tidak melebur de- ngan tulang yang berasal dari pusat sekunder dalam ke- dua epifisis sampai ukuran tulang dewasa tercapai. Se- lama pertumbuhan tulang, lempeng tulang rawan yang dikenal sebagai lempeng (tulang rawan) epifiseal, terda- pat antara diafisis dan kedua epifisis. Lempeng pertum- bbuhan ini akhimya diganti dengan tulang pada kedua sisinya, di sebelah diafisis dan di sebelah epifisis. Bila- ‘mana ini terjadi, pertumbuhan tulang berhenti, dan diafi- sis melebur dengan kedua epifisis. Tulang yang terbentuk pada proses peleburan (sinostosis) ini, terutama bersifat padat dan dapat dikenali sebagai garis epifiseal (Gambar 1.6), Peleburan epifiseal pada tulang berlangsung secara progresif dari mase akil balig sampai usia dewasa. Penunjuk umum mengenai perumbuhan selama masa ‘bay, masa kanak-kanok, dan masa remaja dutarakan oleh ‘sia tulang, sepert dtenlukan dari fotaréntgen, Usia sese- dipastkan dengan mempelajat pusat pent 1/PENGANTAR ANATOMI KLINIS 43, VASKULARISASI DAN PERSARAFAN TULANG ‘Arter memasuiki tulang dari periosteum, selaput ja~ ringan ikat berserabut yang meliputi tulang (Gambar 1.6). Arteri periostal masuk di banyak tempat dan men- substantia compacta ina [— diplos Radius ‘Sutura coronas, Sindesmosis ado send ferosa lang yang bersend perstukan ch jingan fsa. Sutura can merupskan con Jenison Sosa yang tebents pada lang tengkorskberdekatan meal perstuan oleh jacogan fosa,srngkalberpactan erat spariang gals bergelombang. Tuang pin er Gan dua lempeng sustanta compacta yang erin leh substan spongiosa Jan sum (plo) Pas sindesmes, tang Wang persatukan leh elem barjaingan fies isainya merrerana inierssea yang menghubungkan kedua ang lengan Bawah. ‘Caput femoris Discus intervertebral Corpus vertebrae Lempeng epiisest Penampang lateral Kartilaginosa primer Kartilaginosa sekunder ada sen hartiagotulang yang bersendcperatvkan cle thokatiago sau tulag awan ian, Jeri sinkonosis unum adalah yang terdapat pada tang yang socang berkamban, clan! clan persauan eplisis brupa lang dengan dass melalui lempeng eptal, Pada ety fis jarhgan enghat adalah aks fovkarogo(mialnya anare Gua verter. ‘Mombrana synoviais Capauia aricularis ‘ibrosa Cavitas arcularis Cartlago artiulais| ‘Send arcu sinovial Stand dengan adanya caviasariculrs;ke- ‘ua lang terpsah oleh eavtas ariovaris yang bers synovi, ttl ‘persatnan olen capsule arculrs, yan smal foros yang dap! membrana synovais, Pormukaan tan yang sling Dehn Ststip| ‘arlag azul. Son! snovil adalah janis send yang paling unum fan fingional pang pening. Sena ini memunghinkan gerak bebas nara dua tlang yang bersens, dan secara Khas merupakan jis ‘Send: page Rampr semua send exter. 1/PENGANTAR ANATOM! KLINIS 15 Bagan 1.5 Jenis Sondi Sinovial Humerus una Engse! ‘Sel engse!(oersumbu sty) hanya memungkinkan ks! dan eksters (risatya sna shu}. (Osmetacarpale! 0s wapezivn ‘Send plan (ereunt a) berbentk bagskan pana arto tempat {olan borer beeantk cekung dan cembung tavieula Acrorners Seapi Datar ‘Sen datar mornginkan gerak melunc alu gerk gose rislnya aculto seromoctavule ‘xis (C2) Kisar (pivot) Send iar bersumbu sats) memunginkan geak arpa (tas) Ton- jolan ung yang bundor berm dalam sche (cru) lang yang be. faamentan ieanyaarcusto atantoaials medians arava alos (C1) an ax (C2). : (0s metacarpate Phalanx prowmats A Kondliold ‘Send tonic (Persumbu dus) memungkrkan feksi dan esters by kal dan ad, can sekomeks (main aru matacarpoph {angoa jana tara, ‘Acetabulum caput femoris Sendi peluru ‘Send plu (berurbu banyak) memungkikan grak menvitberbagi Simbu (msahnyafcks-oketen), soda aes, ols medal don ae ‘al dan skumduks). Kepala yang bul pas ke dalam eekingan 16 ANATOMI KLINIS DASAR + Sendi kondral (kartilago), dipersatukan oleh tulang rawan (chondrum, cartilago) atau gabungan tulang rawan dan jaringan fibrosa + Sendi sinovial, dipersatukan oleh tulang rawan de- ‘ngan membrana synovialis yang melapisi cavitas artcularis. ‘Sendi sinovial adalah jenis sendi yang paling unum, ‘Sendi ini memungkinkan gerak bebas antara tulang- tulang yang berhubungan, dan khas bagi hampir semua sendi extremitas. Sendi sinovial disebut demikian karena ‘mengandung cairan pelumas yang disebut sinovia, dan dilapisi oleh membrana synovialis. Selaput ini yang be- ‘upa jaringan ikat vaskular, menghasilkan sinovia, Sendi sinovial dibedakan atas dasar tiga sifatnya, yakni: + Adanya cavitas aticularis + Ujung tulang yang diliputi oleh cartilago articularis + Sendi dilipati oleh capsula articulais (simpai fibrotik yang di sebelah dalam dilapisi membrana synovialis) Sendi sinovial umumnya diperkuat oleh ligamentum aaksesoris yang mungkin terpisah dari capsula articularis| (ckstrinsik) atau melekat padanya (intrinsik). Beberapa sendi sinovial memiliki beberapa sifat pembeda lain, seperti discus articularis jika permukasn tulang yang berhadapan tidak kongruen. Dibedaken enam:jenis sendi sinovial (Bagan 1.5); sendi-sendi tersebut digolongkan ‘menurut permukaan yang bersendi dan/atau jenis gerak yang dapat terjadi, Vaskularisasi dan Persarafan Sendi Sendi memperoleh darah melalui banyak arteri ar- ‘ikular; pembuluh ini berasal dari pembuluh di sekitar sendi. Arter itu seringkali beranastomosis (berhubung- aan) untuk membentuk anyaman pembuluh. Vena yang. disebut vena comitans mengikuti arteri, dan terdapat banyak dalam capsula articularis, seperti juga arte, ter= tutama dalam membrana synovialis. Sendi dipersarafi se- cara luas; badan saraf akhir (corpuscula nervosa termi- nnafia) terdapat dalam capsula articularis. Saraf artikular adalah cabang yang dilepaskan dari saraf untuk kulit di atasnya dan untuk otot di sekitarnya. Huukum Hilton me- nyatakan bahwa saraf yang mengurus inervasi suatu sen- di, juga mempersarafi otot penggerak sendi bersang- kutan serta kulit di atasnya, Jenis perasaan utama pada sendi adalah propriosepsi Propriosepsi memberi informasi mengenai gerak dan ke-

You might also like