Professional Documents
Culture Documents
utamanya adalah tentu saja karena cahaya merupakan energi dasar untuk proses
fotosintesis karena energi cahaya menggiatkan beberapa proses dan sistem enzim
Cahaya memiliki sifat gelombang (wave nature) dan sifat partikel (particle
gelombang antara 390 nm sampai 760 nm dan tergolong cahaya tampak. Kisaran
ini merupakan porsi kecil dari kisaran spektrum elektromagnetik. (Lakitan, 2001).
cahaya menerpa sebagai foton (photon) atau kuanta, yang merupakan suatu paket
Iklim menentukan tipe vegetasi yang tumbuh secara alami dan macam
di antaranya yaitu : radiasi matahari, suhu, tanah, air (Sunu dan Wartoyo, 2006).
Radiasi cahaya matahari merupakan faktor utama diantara faktor iklim yang lain,
tidak hanya sebagai sumber energi primer tetapi karena pengaruhnya terhadap
dibagi menjadi tiga aspek, yaitu : intensitas, kualitas dan fotoperiodisitas (Sunu
dan Wartoyo, 2006). Ketiga aspek ini mempunyai pengaruh yang berbeda satu
Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman
per satuan luas dan per satuan waktu (kal/cm2/hari). Pengertian intensitas disini
sudah termasuk di dalamnya lama penyinaran, yaitu lama matahari bersinar dalam
satu hari, karena satuan waktunya menggunakan hari. Intensitas cahaya dan
Menurut Sunu dan Wartoya (2006), besarnya intensitas cahaya yang diterima
oleh tanaman tidak sama utuk setiap tempat dan waktu. Hal ini tergantung dari
1) Jarak antara matahari dan bumi, misalnya pada pagi dan sore hari intensitasnya
lebih rendah dari pada siang hari karena jarak matahari lebih jauh. Juga di
tinggi dari pada di dataran rendah (di atas permukaan laut = 1,50 g.kal
/cm2/menit).
rendah karena radiasi matahari yang jatuh sebagian diserap awan, sedangkan
pada musim kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga intensitasnya lebih
tinggi. Lamanya periode cahaya matahari atau panjang hari ditentukan oleh
musim.
3) Letak geografis, jumlah cahaya yang diterima ditentukan oleh letak lintang
(latitude). Di daerah tropik jumlah energi mayahari yang dapat tertangkap kira-
kira 191 kilo kalori/cm2, di daerah subtropik 120 kilo kalori/ cm2 setiap
pada Latitude 11o utara rata-rata sebesar 17 MJ/m2 pada bulan September dan
tanaman sejauh mana berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Dalam proses
ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk
cahaya penuh. Namun demikian intensitas cahaya yang sampai pada permukaan
kanopi tanaman sangat bervariasi, hal ini merupakan salah satu sebab potensi
Kualitas Cahaya
Cahaya matahari yang sampai pada tajuk atau kanopi tanaman tidak
cahaya matahari ditentukan oleh proporsi relatif panjang gelombangnya, selain itu
kualitas cahaya tidak selalu konstan namun bervariasi dari musim ke musim,
terlihat oleh mata, dan hanya sebagian kecil saja yang diterima dari radiasi total
matahari. Cahaya yang tampak (visible light) mempunyai panjang gelombang dari
dari berbagai panjang gelombang dan warna. Ukuran panjang gelombang masing-
tanaman adalah berkisar antara 400 mµ sampai 760 mµ atau sinar yang tampak.
Selang panjang gelombang yang menghasilkan cahaya yang dapat dilihat disebut
Fotoperiodisme
Adanya rotasi dan revolusi bumi dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun
bumi terhadap matahari akan mempengaruhi lamanya periode siang dan malam di
terhadap lama terang relatif dan lama gelap relatif (panjang hari relatif) (Jumin,
1992).
matahari dan berbeda pada setiap tempat menurut garis lintang. Pada daerah
equator panjang hari sekitar 12 jam per harinya, semakin jauh dari equator
panjang hari dapat lebih atau kurang sesuai dengan pergerakan matahari. Secara
matahari, semakin intensif proses fotosintesis, sehingga hasil akan tinggi. Akan
tetapi fenomena ini tidak sepenuhnya benar karena beberapa tanaman memerlukan
golongan yaitu :
Tanaman hari pendek adalah tanaman yang hanya dapat berbunga bila
panjang hari kurang dari batas waktu kritisnya (panjang hari maksimum). Menurut
Sarna dkk. (2007) batas waktu kritis untuk tanaman hari pendek 11-15 jam.
apabila panjang hari melewati nilai kritis, dan akan berbunga di hari pendek di
akhir musim panas dan musim gugur. Tetapi tanaman hari pendek tidak akan
berbunga di awal di hari pendek di awal musim semi, dan akan berbunga di hari
pendek di akhir musim semi. Hal ini dipengaruhi oleh suhu yang tidak
yang tersedia pada saat itu belum mencukupi untuk mengantarkan tanaman ke
panjang hari 15 menit saja sudah berarti bagi terbentuknya bunga. (Jumin, 1992).
berbunga lebih cepat bila panjang hari lebih panjang dari batas kritis tertentu
(panjang hari minimum), atau disebut juga tanaman yang bermalam pendek.
Menurut Sarna dkk. (2007), batas waktu kritis untuk tanaman hari panjang 12-14
jam. Kombinasi suhu dan panjang hari yang mengontrol pertumbuhan vegetatif
dan generatif pada beberapa jenis tanaman hari panjang sebenarnya dapat
diciptakan dengan perlakuan-perlakuan terhadap tanaman. Misalnya penyinaran
dipengaruhi oleh panjang hari. Tanaman intermediete dalam zona sedang bisa
berbunga dalam beberapa bulan. Tetapi tanaman yang tumbuh di daerah tropik
yang mengalami 12 jam siang dan 12 jam malam dapat berbunga terus menerus
sepanjang tahun. Oleh karena itu tanaman yang tumbuh di daerah tropik pada
(Jumin,1992).
Beberapa contoh tanaman hari panjang, hari pendek dan hari netral dapat dilihat
Tabel 2.1 Contoh Tanaman Hari Panjang, Hari Pendek dan Hari Netral
Kelompok Tnm hari pendek Tnm hari panjang Tnm hari netral
Sayuran kentang, ketela bayam, lobak, tomat, lombok, okra
rambat kacang- selada
kacangan
Buah Jagung - Strawberry
Bunga Chrysanthemum, China aster, Carnation, dianthus,
Cosmos bouvardia, gardenia, Violet cyclamon
Stevia poinsetia delphinium
(Sunu dan Wartoya, 2006)
bukan karena periode terang dan juga bukan nisbah antar periode terang dan
gelap. Tetapi tergantung dari panjang periode gelap. Jadi, tumbuhan hari pendek
berbunga ketika periode malam panjang sehingga lebih tepat disebut dengan
tumbuhan malam panjang dan tumbuhan hari panjang disebut dengan tumbuhan
malam pendek.
pendek bukan dengan panjang malam absolut tetapi melalui panjang malam kritis
yang menentukan jumlah jam gelap maksimum (tumbuhan hari panjang) dan
jumlah jam gelap minimum (tumbuhan haru pendek) yang diperlukan untuk
yang cocok untuk berbunga dihilangkan daunnya, maka tumbuhan tersebut tidak
berbunga. Bila satu daun muda dari tanaman tersebut dibiarkan maka tanaman
Fitokrom
Agar tanaman mampu mengendalikan perkembangan tumbuhan, pertama-
terhadap fotoperiode.
Dalam kontrol fotoperiodik perbungaan dan banyak respon tumbuhan
yang memberitahukan tumbuhan apakah ada cahaya atau tidak. Secara kimia
Fitokrom (phytochrome) mempunyai dua bentuk yaitu merah (Pr) dan merah jauh
(Prf) (Dimech, A., 2009). Fitokrom (phytochrome) merah (Pr) dan merah jauh
(Prf) pada daun turut berperan pada proses fisiologis pembungaan tanaman. Pada
panjang gelombang 660 nm adalah sinar yang paling efektif untuk mengintrupsi
panjang malam. Suatu tumbuhan hari pendek yang dipelihara pada panjang malam
kritis akan gagal berbunga jika suatu pemaparan singkat pada sinar merah (Pr)
malam oleh sinar merah dapat dihambat dengan pemberian seberkas sinar yang
memiliki panjang gelombang sekitar 730 nm. Panjang gelombang ini berada pada
bagian merah jauh (Pfr) dari spektrum cahaya dan hampir tidak terlihat oleh mata
manusia. Jika sinar merah (Pr) selama periode gelap diikuti oleh sinar merah jauh
(Pfr) , tumbuhan tersebut akan mempersepsikan tidak ada intrupsi pada malam
panjang.
gelombang sinar yang mendahuluinya, jumlah berkas sinar yang diberikan tidak
akan mempengaruhi, hanya panjang gelombang sinar yang terakhir saja yang akan
Kedua bentuk photoreseptor (Pr dan Pfr) bisa berkonversi satu sama lain
tergantung jenis sinar yang diterimanya. Bila tanaman menerima lebih banyak
sinar merah, maka Pr akan terkonversi menjadi Prf dan menyebabkan jumlah Prf
bertambah, begitu pula sebaliknya. Bila jumlah Prf lebih banyak dari Pr maka
selang waktu tertentu, pertumbuhan apikal (apical dominance) akan terhenti dan
kualitas cahaya. Cahaya matahari meliputi radiasi cahaya merah dan merah jauh.
Dengan demikian selama siang hari fotoreversi Pr dan Prf mencapai suatu
relatif cahaya merah dan cahaya merah jauh. Mekanisme pengindraan ini
Cumming, R.W. 1964. The Chrysanthemum Book. D. Van Nostrand Comp. Inc.
New Jersey.
Dimech, A. 2006. Photoperiod: the length of day. The Story of Flowers, Why
Plants Flower When They Do. Tersedia pada www.adonline.id.au (diakses
tanggal 10 November 2009).
Purwanto, Arie W dan Tri Martini.2009. Krisan Bunga Seribu Warna. Yogyakarta
: Kanisisus.
Rai,I Gst. Ngr., Wijana Nyoman.,dan Arnyana,I.B.P. 1998. Buku Ajar Ekologi
Tumbuhan. Singaraja : STKIP Singaraja.