Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kompresor merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
1. Teori Thermodinamika I
bahwa energi tidak dapat diciptaan dan tidak dapat dimusnahkan. Perubahan
energi dari bentuk yang satu selalu dapat terjadi. Pada kompresi di dalam
telah terjadi perubahan dari energi mekanik dalam bentuk kerja dari
mekanik yang diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah
menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika tekanan
semakin tinggi. Temperatur dapat dijaga tetap jika proses kompresi ini
6
7
sebagai:
udara yang tetap dalam silinder, oleh karena itu teori ini tidak banyak
panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Persamaan ini
𝑃.𝑣𝑘=tetap…………………………………….................... (2.2)
dirumuskan sebagai:
k. Jadi: 1< n < k, harga tekanan yang dihasilkan oleh proses ini lebih
besar dari proses isothermal dan lebih kecil dari proses adiabatik
B. Klasifikasi Kompresor
kompresor yang menggunakan cara ini ada dua jenis yaitu dynamic compressor
ini:[2]
C. Kompresor Reciprocating
volume. Seperti dilihatkan dalam gambar II.2, kompresor torak pada dasarnya
10
dibuat sedemikian rupa hingga gerakkan putar dari penggerak mula diubah
pada torak. Gerakan torak ini akan menghisap udara kedalam silinder dan
silinder.
11
a. Langkah Ekspansi
Pada waktu torak mencapai titik mati atas, antara sisi atas
torak dengan kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya
V1. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
Jika kemudian torak memulai langkah hisapnya, katup isap tidak akan
b. Langkah Hisap
V2 18 .
c. Langkah Kompresi
d. Langkah Discharge
Gambar II.6 Diagram P-V dan T-S Kompresor Reciprocating Multi Stage
1) Motor listrik
2) Motor bakar torak: motor gas, motor bensin, dan motor diesel
3) Turbin uap
b. Berdasarkan Tekanan:
d. Berdasarkan Konstruksi:
1) Posisi Silinder:
a) Vertikal/Tegak
b) Horizontal/Mendatar
c) V-Type
2) Jumlah Silinder
pada satu sisi ujung silinder dengan dua kali gerakkan torak
terjadi pada kedua sisi ujung silinder, dengan dua kali gerakkan
engkol. Untuk merubah gerak rotasi dari penggerak mula ke dalam gerak
1) Crank Shaft
2) Connecting Rod
18
3) Cross Head
a) Piston
berlangsung.
b) Piston Ring
5) Piston Rod
6) Compressor Valve
7) Fly Wheel
dan discharge.
diatas pondasi.
3) Cylinder
water jacket.
4) Stuffing Box
5) Suction Line
6) Discharge Line
7) Cylinder Liner
8) Clearence Gas
Clearence gas adalah ruangan celah pada bagian head end dan
9) Water Jacket
Adalah tutup silinder bagian head end (front cover) dan bagian
crank end (rear cover) yang berfungsi untuk menahan udara/gas tidak
keluar silinder.
22
D. Sistem Penunjang
utama yang dalam operasinya terpasang pada kompresor itu sendiri sehingga
1. Sistem Pelumasan
main bearing, crank shaft, crank pin bearing, cross head bushing, stuffing
pompa yang digerakkan oleh motor listrik dengan sistem otomatis. Ada
bagian tertentu yang sengaja tidak dilumasi apabila dalam suatu keadaaan
terkontaminasi oleh gas atau cairan lainnya, seperti silinder dan stuffing
jenis pompa gear digunakan untuk melumasi piston rod, connecting rod,
crankshaft dll. Dan pompa Cameron Ram 52 jenis pompa plunyer yang
digunakan untuk melumasi piston silinder 1,2 dan stuffing box. [3]
23
2. Sistem Pendinginan
2. Tekanan pelumasan
4. Temperatur pelumasan
5. Temperatur pendinginan
tekanan akan naik melebihi batas yang diinginkan, oleh sebab itu
Unloader valve dipasang pada saluran masuk dan berfungsi mengatur laju
Panas jenis suatu gas juga didefiniskan sebagai jumlah panas yang
Namun untuk gas ada dua macam panas jenis yaitu sebagai berikut :
pada zat cair atau zat padat. Dalam hal demikian jumlah panas yang
ini sebesar 1C jumlah keadaan demikian disebut panas jenis pada
volume tetap. Panas jenis diberi lambang Cv dimana untuk udara Cv: 0.17
pada tekanan tetap harganya lebih besar dari pada panas jenis pada
tekanan tetap dipakai juga untuk melakukan kerja pada waktu gas
panas jenis pada volume tetap adalah rasio panas jenis yang diberi
𝐶𝑝
lambang k . k : . dimana untuk udara kering k : 1.401. Rasio ini
𝐶𝑉
Panas jenis
Panas jenis Perbandinga
Rumus Jumlah pada
Nama jelas pada tekanan n panas jenis
molekul Atom volume
tetap ( Cp ) (k)
tetap ( Cv )
Ar Argon 1 0.1233 0.0746 1.667
He Helium 1 1.2425 0.746 1.666
- Udara 2 0.24 0.17 1.401
Hidrogen 2 3.402 2.402 1.408
N2 Nitrogen 2 0.2350 0.175 1.41
O2 Oksigen 2 0.2419 0.173 1.40
H2O Uap air 3 0.4765 0.340 1.305
Karbon
CO2 dioksida 3 0.211 0.163 1.30
C2H2 Asitilin 4 0.402 0.323 1.24
C2H5OH Alkohol 9 0.435 0.400 1.13
F. Teori kompresi
2 kali lipat. Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut “ Jika gas
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2 = Tetap…………………….(2.5)
Dimana :
27
𝑃1 = Tekanan ( kgf/m2 )
𝑉1= Volume ( m3 )
𝑃2 = Tekanan ( kgf/m2 )
𝑉2 = Volume keluar ( m3 )
sebaliknya.[ 2 ]
1 1
𝑉1 = 𝑉0 + . 𝑡1. 𝑉0 = 𝑉0 ( 1 + ) … … … … … … … … … ( 2.6)
273 273
volume.
1
𝑉2 = 𝑉0 ( 1 + ) … … … … … … … … … … … … … … … (2.7)
273
𝑉1 ( 273 + 𝑡1 )
= … … … … … … … … … … … … … … … (2.8)
𝑉2 ( 273 + 𝑡2 )
Dimana :
t = Temperatur (C )
V = Volume ( m3 )
28
P V = G R T……………………………………………(2.9)
Dimana :
V = Volume ( m3 )
T = Temperatur mutlak ( 𝐾 )
1. Cara kompresi
prosesnya :
a. Kompresi isotermal
Bila suatu gas dikompresi, maka ada energi luar yang diberikan
Dimana :
P = Tekanan ( kg/m2 )
V = Volume ( m3 )
b. Kompresi adiabatik
kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas
proses kompresi . [ 2 ]
Dimana : k = Cp/Cv
P = Tekanan ( kg/m2 )
V = Volume ( m3 )
c. Kompresi politropik
sebagai beriku :
Dimana :
P = Tekanan ( kg/m2 )
V = Volume ( m3 )
2. Perubahan temperatur
a. Proses isotermal
berubah.[2]
b. Proses adiabatic
temperatur.[2]
𝑃𝑑 ( 2.13)
𝑇𝑑 = 𝑇𝑠 ( ) ( k-1)/mk……………………………………….
𝑃𝑠
31
Dimana :
c. Proses politropik
H. Teori perhitungan
𝜋 2 𝜋
𝑉𝑠 = 𝐷 𝑆𝑁 + (𝐷2 − 𝑑 2 ) 𝑆𝑁 … … … … … … … … … . . (2.14)
4 4
32
𝜋
𝑉𝑠 = ( 2𝐷2 − 𝑑 2 ) 𝑆𝑁, (𝑚3 / min) … … … … … … … … . . (2.15)
4
Dimana :
D = Diameter silinder ( m )
2. Efesiensi volumetrik
Perbandingan tekanan.
Faktor kompresibilitas.
maka efisiensi volumetrik dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
𝑄𝑠
𝑛𝑣 =
𝑄𝑡ℎ
Dimana :
𝑄𝑠 = Volume gas yang dihasilkan ( m3/s)
𝑄𝑡ℎ = Perpindahan torak ( m3/s)
33
𝑍𝑑 1
𝑉𝐸𝐻𝐸 = 𝐸𝐶 − 𝑟 − 𝐶𝐻𝐸 𝑥 [ 𝑥 (𝑟 𝑘 − 1)] . % … … … … . . . (2.16 )
𝑍𝑠
Dimana :
EC = Effesiensi valve ( % )
𝑃𝑑
r= 𝑃𝑠
Zd 1
EVCE = EC − r − CCE x [ x (r k − 1)] . % … … … … . . ( 2.18)
Zs
Dimana :
EC = Efesiensi Kompresor ( % )
𝑃𝑑
r= 𝑃𝑠
3. Kapasitas Kompresor
komposisi gas pada sisi masuk ( inlet ). Satuan aliran adalah Inlet/actual
tersebut.pada waktu torak mencapai titik mati atas masih ada volume sisa
yang disebut sebagai clearance volume ,karena adanya volume sisa ini
gas,dan adanya sisa gas ini akan mempengaruhi volume hisap kompresor
𝜋 𝑥 𝐷2𝑥 𝑆 𝑥 𝑛 𝜋 𝑥 ( 𝐷 2 −𝑑2 )𝑥 𝑆 𝑥 𝑛
𝑄={ 𝑥𝐸𝑉𝐻𝐸 } + { 𝑥𝐸𝑉𝐶𝐸 } 𝑥2. (𝑚3 ⁄𝑠)
4 4
……………………………………………………..(2.20)
Dimana :
𝑄𝐻𝐸 = Kapasitas gas masuk sisi head end
Q = Kapasitas gas
D = Diameter silinder ( cm )
𝑚𝑘 𝑃𝑠 𝑥𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃 (𝑘−1)/𝑚𝑘
𝐺𝐻𝑃 = [( 𝑃𝑑 ) − 1] . 𝑘𝑊………….( 2.21)
𝑘−1 60000 𝑠
( m3/s )
k = Cp/Cv
m = Jumlah tingkat kompresi
𝐼.𝑉.𝐶𝑜𝑠 ∅.√3
𝐷𝐻𝑃 = 𝑥𝑛𝑒𝑚, 𝑘𝑊………………..( 2.22 )
1000
Cos ∅ = 0.78
GHP 𝑎𝑣𝑎𝑟𝑎𝑔𝑒
nmek = . 100, %........................ ( 2.23)
DHP.ntrans
GHP 𝑎𝑣𝑎𝑟𝑎𝑔𝑒
CHPtotal = , kW…………….( 2.24)
nmek