You are on page 1of 17

Makalah Anatomi Tumbuhan

“Jaringan Pelindung (Epidermis)”

Dosen pembimbing :

Dr. Nevrita, M.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Yuni Fadila 150384205063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan selesainya pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangan saran dan kritikan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung terutama mengenai isi materi maupun penulisannya.

Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi di masa
yang akan datang khususnya di bidang pendidikan. Namun, Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan
hati terbuka penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini

Tanjungpinang, Maret 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Epidermis .......................................................................................................... 5
2.2 Struktur Epidermis Pada Berbagai Kelompok Tumbuhan............................................. 6
2.2.1 Letak Epidermis Pada Batang, Akar Dan Daun ................................................... 11
2.3 Fungsi Epidermis ............................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16
Lampiran .................................................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Anatomi tumbuhan adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan
struktur dan organisasi dari tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang membangun
tumbuhan tersebut.Kita ketahui setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun
bagian dari tumbuhan tersebut, misal pada tumbuhan disusun atas berbagai organ
seperti akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari
berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,
epidermis,dan jaringan pengangkut.
Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga, buah dan
biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder. Epidermis
merupakan bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan. Fungsinya antara lain
ialah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis berasal dari jaringan
meristem, lebih tepatnya yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan
pelindung berupa epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembangdan
mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan
spina.Penjelasan tentang epidermis tersebut dimulai dari definisi, letak, fungsi akan
dibahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah yaitu :

1. Apa yang dimaksud jaringan Pelindung (Epidermis) ?


2. Bagaimana ciri-ciri dan struktur sel penyusun jaringan pelindung pada
berbagai kelompok tumbuhan ?
3. Bagaimana fungsi jaringan epidermis ?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang jaringan pelindung (Epidermis)
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri dan struktur sel penyusun jaringan
pelindung pada berbagai kelompok tumbuhan
3. Untuk mengetahui struktur epidermis dan fungsi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan paling luar pada setiap organ


tumbuhan, misal : batang, akar, daun, dan sebagainya. Juga pada bunga, buah, biji
sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh
tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari
selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Secara umum, fungsi utama jaringan
epidermis adalah sebagai pelindung sehingga disebut jaringan pelindung.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis
merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata
epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit).
Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan
melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Namun, sel-sel epidermis
sering kali memiliki ciri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ
yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi
menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti
halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk
melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Adapun ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun
rapat tidak ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan
udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan
epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain
dinding selnya tetap tipis.
6. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar
dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis
7. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal
stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel
kipas, sel kersik.

2.2 Struktur Epidermis Pada Berbagai Kelompok Tumbuhan

(Jaringan Epidermis)
Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja sehingga
tidak membentuk klorofil. Prorotoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan
mengandung leukloplas dan tidak memiliki kloroplas. Dalam plastida ditemukan pati
dan protein, sedangkan dalam vakuola ditemukan antosianin.
Bentuk, ukuran dan susunan sel-sel epidermis berbeda pada berbagai jenis
tumbuhan, dan ditemukan dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama.
Misalnya bentuk sel epidermis anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) ada yang
memanjang, segi lima, segi enam, dan tidak beraturan. Walaupun berbeda
epidermisnya, semua epidermis tersusun rapat satu sama lain dan membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel (Woelaningsih 2001).Jika terdapat ruang antar
sel,misalnya epidermis mahkota bunga, ruang itu ditutupi oleh kutikula.
Pada biji, sisik, dan beberapa macam daun seperti daun Coniferae, dinding
sel epidermis amat tebal serta berlignin. Lapangan noktah primer terdapat terutama
pada dinding radial dan dinding sebelah dalam. Pada dinding luar kadang-kadang
terlihat daerah dengan ruang anatar fibril lebar yng disebut ektodesmata.
Sel epidermis umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding
antiklinal sel epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan
teristimewa pada daun tumbuhan monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang.
Dalam epidermis biji-bijian tertentu (Leguminosae dan Punica), sel epidermis dalam
arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk tongkat. Dalam tumbuhan tertentu,
sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari permukaan. Namun sebenarnya
berbentuk polihedron.
Senyawa dalam jaringan epidermis
• Pada epidermis dapat ditemukan kutin, lilin, garam, lignin, getah

• Kutin merupakan suatu senyawa berlemak yang biasanya terdapat pada


dinding sel epidermis. dan membentuk lapisan terpisah yakni kutikula
dipermukaan luar epidermis

• Lapisan kutikula

Dibentuk dengan menempatkan kutin di antara mikroserabut selulosa


lapisan dinding paling luar, tempat terdapatnya pektin dan
hemiselulosa.Tumbuhan yang hidup di daerah kering, biasanya
mempunyai kutikula lebih tebal. Kutikula umumnya tertutup oleh bahan
bersifat lilin yang merupakan lapisan datar atau berbentuk batang atau
filament. Dalam hal ini,lilin Nampak seperti lapisan putih yang mudah
terlepas. Kutikula bagian dinding yang berkutikula, serta lapisan lilin,
berperan mengurangi penguapan air. Pada permukaan atas daun, dinding
luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan
kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus
misalnya daun durian.

(Daun Pisang)
(Daun Keladi) (Daun Durian)

• Penimbunan garam dalam bentuk kristal, misalnya dalam Tamarix,


Plumbago capensis.Penimbunan garam dalam bentuk silika ditemukan
dalam dinding sel epidermis dari kebanyakan tumbuhan misalnya
Equisetum, Gramineae, Cyperaceae, Palmae, dan spesies tertentu dari
Moraceae, Aristolochiaceae, dan Magnoliaceae

(Plumbago capensis ) ( Cyperaceae : Cyperus strigosus)

( Magnoliaceae: Michelia nilagirica)

• Lignin jarang ditemukan pada dinding sel epidermis.Dinding sel


epidermis yang berlignin terdapat pada daun Cycadaceae, Conifer,
rimpang Gramineae, pada Laurus nobilis dan Nerium oleander

(Cycadaceae ) (Laurus nobilis)

• Dinding sel epidermis yang bergetah pada dikotil tertentu misalnya


Moraceae, Malvaceae, Rhamnaceae, Thymelaceae, dan Euphorbiaceae

(Contoh dari Family Moraceae)

Pada beberapa Pteriodophyta, tumbuhan air, serta tumbuhan yang hidup


ditempat teduh, bisa ditemukan kloroplas dan pada epidermis Spermatophyta
biasanya hanya terdiri dari 1 lapisan sel.Tetapi pada beberapa tumbuhan tertentu
terdapat beberapa lapisan sel epidermis,yang secara morfologi dan fisiologi
berbeda dengan jaringan dasar bagian dalam.Lapisan ini secara ontogeni
berkembang dari 2 jaringan maristem yang berbeda
1. Lapisan epidermis dari protoderm (1 lapisan terluar)
2. Lapisan hipoderm/hidrodermis,dari maristem dasar terdiri dari beberapa
lapisan
Kadang-kadang protoderm yang (Meristemnya yang akan berdiferensiasi
menjadi epidermis) membagi paralel (periclinally X anticlinally) dengan
permukaan dan turunannya mungkin membagi lagi sehingga jaringan dengan
banyak terkait lapisan (beberapa epidermis,di Daun-daun,velamen: Beberapa
epidermis meliputi akar udara pada tumbuhan epifit)

Lapisan epidermis dan hipodermis tersebut bersama-sama sering disebut


multiseriate epidermis/multiple epidermis/epidermis ganda.Epidermis seperti ini
dapat dijumpai pada beberapa tumbuhan tertentu ,misalnya moraceae (Ficus
elastica), Begoniacea, Piperaceae, Chenopodiaceae (Chenopodium
album).Valamen pada tanaman angrek juga meruapakan epidermis
ganda,Hipodermis sel-selnya sering untuk menyimpan air disebut jaringan
air/hidrodermis.

Ficus elastica Begoniacea Piperaceae

Chenopodium album
2.2.1 Letak Epidermis Pada Batang, Akar Dan Daun

a. Letak Epidermis Pada batang

 Batang Dikotil
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang
antar sel. Epidermis pada batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel
berkutin, yang terdapat pada bagian paling luar.Padanya terdapat stomata dan
berbagai trikomata.Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.Lapisan gabus pada tumbuhan berguna untuk memperbesar daya
perlindungan batang dan mengurangi penguapan air.
 Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat
ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kam
bium padaMonokotil menyebabk an batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Mono kotil yang dapat mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline
sp) dan po hon Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada batang umumnya
juga terdapat stomata dan trikomata.
b. Letak Epidermis Pada Akar

Epidermis akar disebut juga epiblem/rhizodermis; hanya dijumpai pada


akar yang masih muda. Pada akar dan batang yang telah mengalami penebalan
sekunder, fungsi epidermis diambil alih oleh jaringan di bawahnya
yaituperiderm ~ jaringan gabus.Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa
ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada
penampang melintang berbentuk membulat.Dinding sel disusun oleh selulosa
dan pectin yang menyerap air. Bila epidermis terkelupas waktu akar menua,
dinding selnya akan mengalami penebalan dengan kutin dan suberin.
Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar.Permukaan sel epidermis sebelah
luar membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau bulu akar.Sel-sel yang
membentuk bulu akar terletak di belakang daerah pembentangan, meliputi
sepanjang daerah satu sampai beberapa centimeter.
Bulu akar sangat berguna dalam proses penyerapan air dan mineral-
mineral dari dalam tanah. Air dan mineral akan masu kke dalam tumbuhan
melewati sel epidermis. Oleh karena itu, susunan sel-sel epidermis akar biasanya
tidak serapat pada sel-sel epidermis daun.Selain itu, rambut akar juga dapat
membantu tumbuhan menancap/ menempel dengan kokoh.
c. Epidermis Pada Daun

(Gambar Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun
dengan stomata.)
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan
bentuk modifikasi dari sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada
stomata. Stomata/ mulut daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit
oleh dua sel penjaga. Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat
mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan penyempitan celah (stomata
menutup). Ketika stoma terbuka terjadi pertukaran gas, karbondioksida
berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.

(Letak epidermis pada mesofil daun)

Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada
tumbuhan lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan
Piper sebagai hasil pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan
permukaan) protoderm. Dinding selnya mengal ami penebalan tidak merata,
dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin
tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan
kutikula yang tebal tipisnya tergantung pada habitat , tumbuhan xerofit
umumnya tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat
lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau
meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak
mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan
tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas.

2.3 Fungsi Epidermis


Adapun fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu
sebagai pelindung

• Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan


• Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
• Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
• Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
• Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
• Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu a kar-akar
yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.
• Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi.
• Tempat difusi O 2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis
yang permukaannya bergabus
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat.
Adapun ciri-ciri jaringan epidermis adalah yaitu tersusun dari sel-sel hidup, terdiri
atas satu lapis sel tunggal dan beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya
tersusun rapat tidak ada ruang antar sel. Selain itu,tidak memiliki klorofil, dinding sel
jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan
lain dinding selnya tetap tipis. Disamping itu sepidermis mengalami modifikasi
membentuk derivat jaringan epidermis
DAFTAR PUSTAKA

Jaringan_Pelindung - id.scribd.com
http://bio.fst.uin-alauddin.ac.id/e-learning/bio_file/Anatomi%20Tumbuhan
Nurlailah%20M,%20S.P.,M.P.pdf

http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/FilePdf/jaringan_pada_tumbuhan
_-plant_tissues.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15579&val=1026

http://dokumen.tips/documents/jaringan-epidermis-55c998efbb876.html

https://eis.hu.edu.jo/ACUploads/10039/Epidermis.%20lec%20s.pdf
Lampiran

Model pembelajaran yang dipilih dalam penyampaian materi yaitu model


pembelajaran Talking Stick. Adapun langkah-langkah pembelajaran Talking Stick adalah
sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan tongkat


2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3. Setelah selesai, guru menyuruh siswa membuka materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, kemudian siswa menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
5. Guru memberikan kesimpulan.
6. Evaluasi.
7. Penutup.
(Tatag Yuli Eko Siswoyo, 2009:17)

You might also like