Professional Documents
Culture Documents
Dosen pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 3
TANJUNGPINANG
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangan saran dan kritikan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung terutama mengenai isi materi maupun penulisannya.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi di masa
yang akan datang khususnya di bidang pendidikan. Namun, Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan
hati terbuka penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini
Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang jaringan pelindung (Epidermis)
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri dan struktur sel penyusun jaringan
pelindung pada berbagai kelompok tumbuhan
3. Untuk mengetahui struktur epidermis dan fungsi
BAB II
PEMBAHASAN
(Jaringan Epidermis)
Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja sehingga
tidak membentuk klorofil. Prorotoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan
mengandung leukloplas dan tidak memiliki kloroplas. Dalam plastida ditemukan pati
dan protein, sedangkan dalam vakuola ditemukan antosianin.
Bentuk, ukuran dan susunan sel-sel epidermis berbeda pada berbagai jenis
tumbuhan, dan ditemukan dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama.
Misalnya bentuk sel epidermis anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) ada yang
memanjang, segi lima, segi enam, dan tidak beraturan. Walaupun berbeda
epidermisnya, semua epidermis tersusun rapat satu sama lain dan membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel (Woelaningsih 2001).Jika terdapat ruang antar
sel,misalnya epidermis mahkota bunga, ruang itu ditutupi oleh kutikula.
Pada biji, sisik, dan beberapa macam daun seperti daun Coniferae, dinding
sel epidermis amat tebal serta berlignin. Lapangan noktah primer terdapat terutama
pada dinding radial dan dinding sebelah dalam. Pada dinding luar kadang-kadang
terlihat daerah dengan ruang anatar fibril lebar yng disebut ektodesmata.
Sel epidermis umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding
antiklinal sel epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan
teristimewa pada daun tumbuhan monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang.
Dalam epidermis biji-bijian tertentu (Leguminosae dan Punica), sel epidermis dalam
arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk tongkat. Dalam tumbuhan tertentu,
sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari permukaan. Namun sebenarnya
berbentuk polihedron.
Senyawa dalam jaringan epidermis
• Pada epidermis dapat ditemukan kutin, lilin, garam, lignin, getah
• Lapisan kutikula
(Daun Pisang)
(Daun Keladi) (Daun Durian)
Chenopodium album
2.2.1 Letak Epidermis Pada Batang, Akar Dan Daun
Batang Dikotil
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang
antar sel. Epidermis pada batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel
berkutin, yang terdapat pada bagian paling luar.Padanya terdapat stomata dan
berbagai trikomata.Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.Lapisan gabus pada tumbuhan berguna untuk memperbesar daya
perlindungan batang dan mengurangi penguapan air.
Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat
ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kam
bium padaMonokotil menyebabk an batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Mono kotil yang dapat mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline
sp) dan po hon Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada batang umumnya
juga terdapat stomata dan trikomata.
b. Letak Epidermis Pada Akar
(Gambar Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun
dengan stomata.)
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan
bentuk modifikasi dari sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada
stomata. Stomata/ mulut daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit
oleh dua sel penjaga. Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat
mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan penyempitan celah (stomata
menutup). Ketika stoma terbuka terjadi pertukaran gas, karbondioksida
berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.
Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada
tumbuhan lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan
Piper sebagai hasil pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan
permukaan) protoderm. Dinding selnya mengal ami penebalan tidak merata,
dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin
tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan
kutikula yang tebal tipisnya tergantung pada habitat , tumbuhan xerofit
umumnya tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat
lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau
meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak
mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan
tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat.
Adapun ciri-ciri jaringan epidermis adalah yaitu tersusun dari sel-sel hidup, terdiri
atas satu lapis sel tunggal dan beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya
tersusun rapat tidak ada ruang antar sel. Selain itu,tidak memiliki klorofil, dinding sel
jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan
lain dinding selnya tetap tipis. Disamping itu sepidermis mengalami modifikasi
membentuk derivat jaringan epidermis
DAFTAR PUSTAKA
Jaringan_Pelindung - id.scribd.com
http://bio.fst.uin-alauddin.ac.id/e-learning/bio_file/Anatomi%20Tumbuhan
Nurlailah%20M,%20S.P.,M.P.pdf
http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/FilePdf/jaringan_pada_tumbuhan
_-plant_tissues.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15579&val=1026
http://dokumen.tips/documents/jaringan-epidermis-55c998efbb876.html
https://eis.hu.edu.jo/ACUploads/10039/Epidermis.%20lec%20s.pdf
Lampiran