You are on page 1of 15

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.

Kembali kita akan membahas tentang


laporan keuangan perusahaan jasa. Ini adalah laporan dari hasil sebuah siklus akuntansi
perusahaan jasa bernama salon Anggi. Dimana pada artikel sebelumnya Contoh Neraca Lajur
Perusahaan Jasa telah kita buatkan.

Laporan keuangan dari perusahaan ibu Anggi ini berupa :

1. Laporan Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal

Makanya untuk mengetahui bagaimana laporan ini di buat, atau dari mana datanya di peroleh
bisa membaca artikel-artikel sebelumnya tentang Salon Anggi. Dari transaksi salon anggi
kami telah membuat beberapa artikel di mulai dari :

1. Jurnal Umum
2. Imput Buku Besar
3. Pembuatan Neraca Saldo
4. Jurnal Penyesuaian
5. Neraca Lajur

Dan tentunya pase berikutnya adalah artikel yang and abaca sekarang yaitu tentang Contoh
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Salon Anggi.
Berasarkan neraca lajur maka kita akan memperoleh sebuah laporan keuangan sebagai
berikut :

Laporan Rugi Laba Perusahaan Jasa

Neraca Perusahaan Jasa


Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa

Gambar tersebut di atas memperlihatkan bahwa Keuntungan yang di peroleh oleh Salon
Anggi adalah sebesar Rp. 81.713.333. Dimana Laporan keuangan tersebut memberikan
informasi yang jelas tentang posisi saldo Kas dan perkiraan lainnya.

Jika kita tidak mempelajari dari awal, bagaimana laporan keuangan ini bisa di dapatkan maka
tentu akan sangat sulit. Tapi Insya Allah dalam artikel terakhir kami akan mencoba
membuatkan sebuah rangkuman bagi anda mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa step
by step-nya.

Mudah-mudahan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa ini bisa membuat kita sedikit
mengerti tentang bentuk laporan keuangan yang sederhana.
Baiklah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tetang laporan Keuangan Perusahaan
Dagang sebagai contoh. Sama seperti perusahaan Jasa, laporan keuangan akan kita tampilkan
dalam tiga jenis laporan yaitu masing-masing :

1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal

Dan artikel ini adalah kelanjutan dari siklus akuntansi perusahaan Dagang Mitra Mart Pak
Jono.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum proses pembuatan laporan keuangan, adalah proses
pengerjaan neraca lajur. Dan Neraca Lajur Mitra Mart telah kita selesaikan dalam artikel
Neraca Lajur Perusahaan Dagang.

Dalam neraca lajur tersebut, pada bagian Kanan ada dua jenis informasi yaitu Neraca dan
Rugi Laba. Proses pembuatan Laporan keuangan ini adalah sebenarnya hanyalah
memindahkan neraca lajur tersebut ke dalam format laporan keuangan seperti neraca dan rugi
laba. Cuma yang membedakan, dalam neraca lajur, informasi yang di hasilkan masih kurang
detail yang mana Rugi Laba usaha tidak terbaca dengan baik walau hasilnya sudah kita
ketahui.

Jadi untuk menyempurnakan laporan tersebut, kita tinggal memasukkannya dalam format
laporan keuangan yang benar dan akan tampak seperti berikut :

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan


Modal Perusahaan Dagang
Laporan Rugi Laba
Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang

Neraca
Neraca Perusahaan Dagang

Laporan Perubahan Modal

Laporan Perubahan Modal

Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi
Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi
Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk
pemakaian ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya sebagai berikut.

Laporan Perubahan Rugi Laba

Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi
Laba Adalah :

 (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp. 136.470.000


 (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000
Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan
tampil seperti berikut :

Neraca Akhir Perusahaan Dagang

Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :

 (D) Rugi Laba Bulan Lalu


 (K) Modal Usaha

Mudah-mudahan artikel Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal
Perusahaan Dagang ini bisa di mengerti dan jika ada yang kurang jelas silahkan untuk di
tanyakan. Secara Lengkap akan kami sajikan dalam artikel Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang !
Contoh Laporan Keuangan Manufaktur Sederhana. Laporan keuangan memang
merupakan sebuah informasi penting dalam perusahaan. Sebagai pembahasan kita kali ini
dalah pada perusahaan manufaktur (Produksi). Namun perlu untuk di ketahui pada dasarnya
laporan keuangan perusahaan itu baik Dagang, Jasa atau manufaktur adalah sama yaitu
Neraca, Laporan Rugi Laba dan Laporan Equitas (Perubahan modal). Hanya Berbeda soal
laporan Harga Pokok Penjualan / Produksi saja.

Baca artikel : Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa.

Dalam artikel yang tertulis tersebut bahwa laporan keuangan Perusahaan manufaktur hanya
di bedakan pada persediaan saja yang memiliki perkiraan persediaan yang lebih banyak
dibandingkan dengan perusahaan dagang.

Perusahaan manufaktur (Produksi/produsen) adalahperusahaan yang memperoleh persediaan


barang yang siap di jual dengan mengolah bahan baku/mentah menjadi bahan jadi. Dan sebagai
Contoh Laporan Keuangan Manufaktur yang Sederhana kita ankat saja sebuah Perusahaan konveksi :

CV. Akuntansi ID Konveksi


NERACA
Per 31 Desember 2012

I AKTIVA
i AKITVA LANCAR 1,328,093,834.69 1,348,131,964.16
Kas Utama 258,152,300.00 219,429,455.00
Kas Bank BRI 425,245,303.14 467,773,004.45
Kas Bank BNI 358,664,231.55 394,530,654.71
Piutang Dagang 264,578,500.00 242,800,000.00
Perlengkapan ATK 21,453,500.00 23,598,850.00

ii Persediaan 1,489,944,575.00 2,012,892,197.50


Persediaan Barang Jadi 1,404,331,000.00 1,895,630,300.00
Persediaan Dalam Proses 25,152,500.00 37,728,750.00
Persediaan Bahan Baku 55,792,325.00 72,530,022.50
Persediaan Bahan
4,668,750.00 7,003,125.00
Pembantu

iii AKTIVA LANCAR LAINNYA 204,100,000.00 183,690,000.00


Beban Dibayar dimuka 123,450,000.00 111,105,000.00
Asuransi Dibayar dimuka 35,250,000.00 31,725,000.00
Beban Iklan di bayar di
45,400,000.00 40,860,000.00
muka

iv AKTIVA TETAP 3,448,945,666.67 3,278,501,833.34


Inventaris Kantor 150,000,000.00 150,000,000.00
Akumulasi Penyusutan
(30,000,000.00) (45,000,000.00)
Inventaris Kantor
Peralatan 635,500,000.00 635,500,000.00
Akumulasi Penyusutan
(150,554,333.33) (225,831,500.00)
Peralatan
Kendaraan 750,000,000.00 750,000,000.00
Akumulasi Penyusutan
(160,333,333.33) (240,500,000.00)
Kendaraan
Gedung 850,000,000.00 850,000,000.00
Akumulasi Penyusutan
154,333,333.33 154,333,333.33
Gedung
Tanah 1,250,000,000.00 1,250,000,000.00

v AKTIVA LAINNYA - -
Investasi Pada Pihak
- -
Ketiga
TOTAL AKTIVA ( i + ii + iii + iv + v ) 6,471,084,076.36 6,823,215,995.00

IIKEWAJIBAN DAN MODAL


i KEWAJIBAN LANCAR 2,490,074,000.00 2,116,562,900.00
Utang Dagang 562,431,500.00 478,066,775.00
Utang Jatuh Tempo 52,642,500.00 44,746,125.00
Utang Bank 1,875,000,000.00 1,593,750,000.00

KEWAJIBAN JANGKA
ii 1,250,000,000.00 1,750,000,000.00
PANJANG
Investasi Pihak Pemerintah
500,000,000.00 500,000,000.00
Daerah
Investasi Pihak Ketiga 750,000,000.00 1,250,000,000.00

iii MODAL 2,731,010,076.70 2,956,653,095.00


Modal Pemilik 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
Laba Tahun Lalu 609,569,893.36 731,010,076.70
Laba Tahun Berjalan 121,440,183.34 225,643,018.30
TOTAL kewajiban dan modal ( i + ii + iii ) 6,471,084,076.70 6,823,215,995.00

Untul Laporan Rugi Laba Sebagai Berikut :

CV. Akuntansi ID Konvensi


Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2012

No. Perkiraan / Akun 31 Des 2011 31 Des 2012


I PENJUALAN
Penjualan 987,664,500.00 1,326,500,000.00
Return Penjualan - -
Potongan Penjualan - -
Total Penjualan Bersih 987,664,500.00 1,326,500,000.00
II HARGA POKOK PRODUKSI
Harga Pokok Produksi (HPP) 443,211,908.33 571,212,522.50
Laba Kotor ( I- II ) 544,452,591.67 755,287,477.50

BEBAN USAHA
BEBAN KANTOR 110,331,500.00 187,169,550.00
Beban Gaji Karyawan 89,500,000.00 89,500,000.00
Beban Listrik 7,831,000.00 8,614,100.00
Beban Telpon & Internet 9,550,000.00 85,950,000.00
Beban Air 3,450,500.00 3,105,450.00
-
BEBAN GUDANG &
250,186,000.00 252,854,600.00
PEMASARAN
Beban Gaji Karyawan 158,500,000.00 158,500,000.00
Beban Transportasi 16,475,000.00 18,122,500.00
Beban Iklan 4,540,000.00 4,994,000.00
Beban Perlengkapan 5,321,000.00 5,853,100.00
Beban Bungan Bank 65,000,000.00 65,000,000.00
Beban Lain-lain 350,000.00 385,000.00

LABA / RUGI PERUSAHAAN


Laba Bersih Sebelum Pajak 183,935,091.67 315,263,327.50

PENDAPATAN LAINNYA
Bunga Bank BRI 4,017,408.37 5,219,223.78
Bunga Bank BNI 3,387,683.30 4,401,085.42
7,405,091.67 9,620,309.20
Laba Bersih Sebelum Pajak 191,340,183.34 324,883,636.70

BIAYA LAINNYA
Pajak Pertambahan Nilai 52,425,000.00 74,430,463.80
Pajak Penghasilan 17,475,000.00 24,810,154.60
69,900,000.00 99,240,618.40
Laba Bersih Perusahaan 121,440,183.34 225,643,018.30

Untuk Laporan Harga Pokok Produksi

CV. Akuntansi ID Konveksi


Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2012

No Keterangan 31 Des 2011 31 Des 2012


I PEMBELIAN DAN BIAYA
i BAHAN BAKU 448,310,175.00 637,762,302.50
Persediaan Awal 45,352,500.00 55,792,325.00
Pembelian Bahan
458,750,000.00 654,500,000.00
Baku
Return
- -
Pembelian
Total Bahan
504,102,500.00 710,292,325.00
Baku
Persediaan Akhir 55,792,325.00 72,530,022.50
Bahan Baku
448,310,175.00 637,762,302.50
terpakai

BAHAN
ii 54,831,250.00 59,015,625.00
PEMBANTU
Persediaan Awal 5,150,000.00 4,668,750.00
Pembelian Bahan
54,350,000.00 61,350,000.00
Pembantu
59,500,000.00 66,018,750.00
Persediaan
4,668,750.00 7,003,125.00
Bahan Baku Ahir
Bahan Baku
54,831,250.00 59,015,625.00
Terpakai

iii TENAGA KERJA 188,470,000.00 197,893,500.00


Gaji Karyawan 121,550,000.00 127,627,500.00
Tunjangan 51,420,000.00 53,991,000.00
Bonus 15,500,000.00 16,275,000.00

BIAYA PRODUKSI
iv 228,030,733.33 239,432,270.00
PABRIK
Biaya Listrik 52,531,150.00 55,157,707.50
Biaya Air 9,645,250.00 10,127,512.50
Biaya
Penyusutan 150,554,333.33 158,082,050.00
Peralatan
Biaya
15,300,000.00 16,065,000.00
Pemeliharaan
JUMLAH BIAYA PRODUKSI ( I +
864,810,908.33 1,075,088,072.50
ii + iii + iv )

BARANG DALAM
v
PROSES
Barang Dalam
24,344,500.00 25,152,500.00
Proses Awal
Jumlah Biaya
864,810,908.33 1,075,088,072.50
Produksi
889,155,408.33 1,100,240,572.50
Barang Dalam
25,152,500.00 37,728,750.00
Proses Akhir
Barang Jadi
864,002,908.33 1,062,511,822.50
Setelah Proses
vi BARANG JADI
Persediaan
983,540,000.00 1,404,331,000.00
Barang Jadi Awal
Barang Jadi
864,002,908.33 1,062,511,822.50
Setelah Proses
Total Persediaan
1,847,542,908.33 2,466,842,822.50
Barang Jadi
Persediaan
Barang Jadi 1,404,331,000.00 1,895,630,300.00
Akhir
Harga Pokok Produksi 443,211,908.33 571,212,522.50

Saya yakin kalau anda sedikit bingung dengan data tabel di atas, itu di karenakan oleh blog
ini tidak menampilkan garis pada setiap kotaknya. Untuk itu saya membuatkan ini dalam
bentuk excel yang bisa kamu peroleh sebagai bahan referensi dan pembelajaran. Silahkan
Klick Laporan Keuangan Manufaktur.

Saya harap materi tentang Contoh Laporan Keuangan Manufaktur Sederhana bisa
memberikan informasi yang ada butuhkan, sebagai bahan perbandingan bisa membaca artikel
Contoh Laporan lainnya terima kasih !

Berikut ini kita akan membahas tentang Harga pokok Penjualan atau HPP untuk perusahaan
dagang. Dan kita mencoba menyelesaikan soal dari perusahaan mitra mart yang mana dalam
soal tersebut kita di minta untuk melakukan penyelesaian perhitungan Harga Pokok
Penjualan.

Silahkan kihat artikelnya di Contoh Soal Perusahaan Dagang yang mana dalam artikel
tersebut ada soal tetang hitunglah harga pokok Penjualan dari mitra mart (Point 3).

Berdasarkan siklus akuntansi yang kita telah peroleh dari perusahaan Pak Jono (Mitra Mart)
kita telah memperoleh neraca lajur yang sudah bisa dijadikan dasar perhitungan harga pokok
penjualan. Tetapi sebelumnya silahkan baca artikel Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk
melihat formatnya.

Dari transaksi pak jono kita melihat bahwa hal-hal yang mempengaruhi Laporan HPP
adalah :

1. Penjualan
2. Return Penjualan
3. Potongan Penjualan
4. Pembelian
5. Rerturn Pembelian
6. Potongan Pembelian
7. Ongkos Angkut Pembelian
8. Persediaan Awal
9. Persediaan Akhir

Ada beberapa perkiraan yang tidak ada dalam Usaha Dagang Milik Pak Jono tersebut.
Sehingga gambaran dari laporan perusahaan Mitra Mart milik pakjono adalah sebagai berikut
:
Contoh HPP Perusahaan Dagang

Kita melihat bahwa Posisi Harga Pokok Penjualan Pak Jono adalah Rp. 494.550.000. secara
singkat kami jelaskan cara menghitungnya.

1. Menghitung Penjualan Bersih

Rumusnya : Penjualan – (Return Penjualan + Potongan Penjualan) = Penjualan Bersih

Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum saja.

2. Menghitung Pembelian Bersih


Rumusnya : (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Return Pembelian + Potongan
Pembelian) = Pembelian Bersih

3. Menghitung Persediaan Barang

Rumusnya : Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Rumusnya : Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

5. Menghitung Laba Kotor

Rumusnya : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor

6. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak

Rumusnya : Laba Kotor – Akumulasi Biaya = Labaa Bersih Sebelum Pajak.

Dari contoh kasus akuntansi mitra mart ini kita melihat bahwa laporan yang di hasilkan oleh
neraca lajur untuk nilai HPP adalah sama dengan nilai dalam Laporan HPP di atas. Ini
membuktikan bahwa perhitungan HPP Neraca Lajur adalah sudah benar dan sesuai dengan
Hasil laporan di atas.

Dalam Laporan ini kami tidak menampilkan laba bersih setelah pajak.

You might also like