Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Epidermis
1. Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar
2. Mampu membentuk sel-sel baru
3. Menggantikan sel-sel yang sudah mati
4. Sintesa vitamin D dan sitoksin
5. Pembelahan dan mobilitas sel
6. Pigmentasi (melanosit)
7. Pengenalan alergen (sel Langerhans)
2). Fungsi Dermis
1. Sebagai struktur penunjang
2. Mechanical strenght
3. Suplai nutrisi
4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi
3). Fungsi Hipodermis
1. Melekat ke struktu dasar
2. Isolasi panas
3. Cadangan kalori
4. Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik (mechanical
shock absorber)
PATOFISIOLOGI/PATOLOGI KULIT
A. Perubahan Patologi.
Perubahan patologis yang ditemukan pada penyakit kulit sering kali tidak
terdiagnosis. Ahli patologi harus bertumpu pada banyaknya keterangan klinik yang
diberikan padanya, uang seringkali sangat berarti dalam membantu diagnosis.
Secara umum proses patologik kulit dapat dibedakan menjadi 2 golongan:
1. Kelainan kulit sebagai penyakit yang berdiri sendiri.
2. Kelainan kulit sebagai gejala dari penyakit lain.
B. Perubahan Histopatologi.
Perubahan histopatologi di epidermis, berupa:
1. Hiperkeratosis adalah penebalan stratum korneum.
Sebagai contoh callus, clavus.
a. Parakeratosis.
b. Ortokeratosis dengan inti sel-sel stratum yang masih ada. Oleh
karena sel-sel tersebut sehingga bila kena sinar matahari akan terlihat
pantulan sinar seperti mika (oleh karena ada pembiasan sinar). Contoh lesi
pada psoriasis.
2. Hipergranulosis yaitu penebalan stratum granulosum.
3. Hiperplasia yaitu penebalan epidermis akibat adanya pertambahan jumlah
sel.
4. Akantosis yaitu penebalan stratum spinosum.
5. Hipoplasia yaitu suatu keadaan dimana epidermis yang menipis akibat
berkurangnya sel-sel.
6. Hipertrofi adalah epidermis yang bertambah tebal dengan adanya sel-sel
yang bertambah besar.
7. Atrofi adalah keadaan dimana epidermis mengalami penipisan karena sel-
selnya mengecil.
8. Spongiosis adalah kelainan dengan adanya pengumpulan cairan di ruang
antar sel yang satu dengan sel yang lain menjadi renggang.
9. Degenerasi balon adalah sel-sel epidermis membulat akibat odemanya
sel-sel.
10. Eksositosis adalah suatu keadaan adanya sel-sel radang di dalam
epidermis.
11. Sel Diskeratotik adalah suatu kelainan keratinisasi sel epidermis yang
lebih awal. Dimana sitoplasma menjadi eosinofil dan intinya menjadi lebih kecil.
12. Nekrosis adalah kematian sel atau jaringan pada makhluk hidup.
13. Degenerasi hidropik adalah adanya ruangan berisi cairan di atas atau
dibawah stratum basal yang kemudian bergabung menjadi satu sehingga merusak
stratum basal yang teratur seperti pagar menjadi tidak teratur.
14. Cleft adalah adanya suatu ruangan yang tidak berisi cairan.
2. Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik penyakit kulit harus dilakukan di tempat yang terang dan
berpedoman pada kaidah penentuan ujud kelainan kulit (UKK) atau ruam atau
efloresensi atau ujud kelainan lesi kulit yang dapat berupa kelainan lesi kulit primer atau
sekunder. Ujud kelainan kulit juga harus diperhatikan berkaitan dengan warna, ukuran,
susunan kelainan, penyebaran dan lokalisasi.
Kelainan warna:
Kelainan warna kulit;
1. Eritema: kulit berwarna kemerahan
2. Sianosis: kulit berwarna biru,misalnya pada ujung
jari,bibir,kelainan ini terjadi akibat O2 dalam darah berkurang.
Bentuk lesi:teratur,tidak teratur
Susunan lesi:
Penyebaran dan lokalisasi:
1.Sirkumskripta: berbatas tegas.
2.Difus: berbatas tidak tegas
3.Generalisata: mengenai sebagian besar dari tubuh
4. Regional: mengenai sebagian saja dari tubuh,misalnya hanya pada tangan saja
atau kaki saja.
5.Universalis: mengenai seluruh tubuh.
6.Soliter: lesi hanya satu
7.Multipel:lesi lebih dari satu
8. Herpetiformis: penyebaran seperti harpes (bergerombol)
9. Konfluens: beberapa lesi menjadi satu
10. Diskret: terpisah antara satu dengan lainnya.
11. Serpiginosa: lesi yang menjalar dengan disertai penyembuhan pada sesi
sebelumnya.
12. Irisformis: eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih
gelap di tengahnya.
13. Simetris: kedua sisi badan terkena.
14. Bilateral: kedua bagian badan terkena
15. Unilateral: satu bagian badan terkena.
2. Ruam Sekunder.
Merupakan kelainan lanjutan dari efloresensi primer dan biasanya timbul bila
penyakit kulitnya telah sembuh.
a. Skuama/sisik.
Kelainan ini hanya terdiri dari jaringan korneum, biasanya terjadi
akibat adanya peradangan dan pembengkakan kulit yang mengempis
setelah peradangan menyembuh dan mengalami pengelupasan.
Pelepasan stratum korneum ini disebut:
deskuamasi furfurasea bila ukuran sisik halus.
deskuamasi lamelosa bila ukuran sisik ± 5 cm.
deskuamasi eksfoliativa bila lebih dari 5 cm.
b. Krusta/kerak.
Kelainan ini terdiri stratum korneum, darah, serum dan pus yang telah
mengering.
c. Erosi.
Erosi terjadi akibat bula yang pecah, sehingga akan tampak dasar lesi
yang berwarna kemerah-merahan dan mengeluarkan serum.
d. Ekskoriasi=”babak”.
Adalah kehilangan sebagian epidermis dan dermis sehingga akan
tampak titik-titik perdarahan akibat terkenanya pembuluh darah.
e. Ulkus/borok/luka.
Kelainan ini terjadi akibat adanya nekrosis jaringan pada makhluk
hidup. Kelainan ini dapat disebabkan karena pengaruh toksin dan akan
sembuh dengan meninggalkan jaringan sikatriks. Jaringan sikatriks
adalah jaringan granulasi yang timbul dari luka yang menyembuh, lesi
ini terdiri dari epidermis yang telah tipis, mengkilap dan tidak
berambut, kelenjar keringat atau kelenjar palit. Pada permulaan
jaringan sikatriks berwarna kemerahan berubah menjadi kehitam-
hitaman. Bila pertumbuhan melebihi permukaan kulit disebut keloid.
f. Fisura/retak.
Diskontinuitas jaringan epidermis kadang-kadang sampai dermis
disertai dengan perdarahan. Biasanya kelainan ini terjadi pada telapak
tangan dan kaki.
g. Pigmentasi.
Misalnya: luka bekas kombustio (leukoderma).
Luka biasa (melanoderma).
h. Sulkus=celah.
Kelainan ini sama seperti fisura tapi epidermisnya tidak pecah.
i. Likenifikasi.
Epidermis menebal dan biasanya ini terjadi penyakit kronis.
j. Guma.
Adalah suatu pertumbuhan jaringan yang tidak disertai pertumbuhan
pembuluh darah.
k. Eksantema/roseola.
Kelainan kulit yang timbulnya secara mendadak dengan disertai
demam dan akan menghilang secara cepat.
l. Anetoderma.
Keadaan kulit dimana kehilangan serabut-serabut elastisnya. Contoh:
stria gravidarum.
Peradangan pada Kulit
A. Definisi
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun
jangan takut karena penyakit ini tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui
keluarga. Sifat dari penyakit ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara
total. Jika radang kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh
dengan total.
Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal ini dimaksudkan ketika penyakit ini
datang bisa lebih mudah mencari obat untuk menyembuhkan radang kulit. Penyebab
radang kulit diantaranya karena penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi terkena
bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena kain yang bersifat kasar, alergi dengan
detergen ataupun cairan untuk mencuci lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap
penggunaan ponsel bahkan alergi terhadap makanan tertentu.
Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir di kulit adalah akan timbul rasa yang
sangat gatal yang dilanjutkan dengan timbulnya lepuhan di kulit yang berwarna merah.
Lepuhah ini dapat pecah dan akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan akan
mengering dan akan menimbulkan kerak pada kulit.
Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka hindari kontak dengan alergen (bahan
yang menyebabkan alergi). Biasanya akan timbul kebingungan untuk mengingat bahan
yang menyebabkan alergi. Namun yang bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit
yang timbul. Jika terjadi muka, kemungkinan disebabkan pemakaian kosmetik yang tidak
sesuai. Namun jika terjadi pada pergelangan tangan tempat dimana biasanya
menggunakan jam tangan, kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan
tersebut.
Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat pemakaian kosmetik bisa jadi
disebabkan karena pemakaian perhiasan tersebut. Namun jika terjadi pada tangan dan
jari-jari bisa jadi disebabkan karena penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan
untuk mencuci lainnya. Selain itu jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk menggaruknya.
Sebaiknya gunakan krim pelembab. Hal ini mencegah kulit mengering yang rentan
menimbulkan rasa gatal. Obat anti alergi juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika
sudah sangat mengganggu dan untuk menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya
untuk memeriksakan kepada dokter agar diberikan penanganan untuk menyembuhkan
radang kulit dengan lebih baik.
Gambar
Gambar 1. luka bakar dangkal (superfisial) Pada daerah badan dan lengan
kanan, luka bakar jenis ini biasanya memucat dengan penekanan
Gambar 2. luak bakar superficial partial thickness. Memucat dengan penekanan,
biasanya berkeringat.
Gambar.3. Luka bakar deep partial thickness. Permukaan putih, tidak memucat
dengan penekanan
Gamabr.4 luka bakar full thickness. Tidak terasa sakit, gambaran putih atau
keabu-abuan.
Gambar: Psoriasis
Fungsi Kulit : Indera Peraba
Indera peraba mencakup jenis rangsang-rangsang nyeri, tekanan, getaran, dan
suhu. Rangsangan dideteksi oleh dua jenis reseptor di balik permukaan kulit:
ujung-saraf terbuka dan ujung-saraf berpenutup (corpuscles). Berbagai jenis
ujung-saraf ataupun corpuscles memantau rangsang tertentu. Jumlah reseptor
bervariasi di seluruh tubuh; misalnya, ujung-jari sangat peka dan memiliki banyak
reseptor, sementara reseptor di punggung-tengah sangat sedikit.