You are on page 1of 22

1).

Fungsi Epidermis
1. Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar
2. Mampu membentuk sel-sel baru
3. Menggantikan sel-sel yang sudah mati
4. Sintesa vitamin D dan sitoksin
5. Pembelahan dan mobilitas sel
6. Pigmentasi (melanosit)
7. Pengenalan alergen (sel Langerhans)
2). Fungsi Dermis
1. Sebagai struktur penunjang
2. Mechanical strenght
3. Suplai nutrisi
4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi
3). Fungsi Hipodermis
1. Melekat ke struktu dasar
2. Isolasi panas
3. Cadangan kalori
4. Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik (mechanical
shock absorber)

PATOFISIOLOGI/PATOLOGI KULIT

A. Perubahan Patologi.
Perubahan patologis yang ditemukan pada penyakit kulit sering kali tidak
terdiagnosis. Ahli patologi harus bertumpu pada banyaknya keterangan klinik yang
diberikan padanya, uang seringkali sangat berarti dalam membantu diagnosis.
Secara umum proses patologik kulit dapat dibedakan menjadi 2 golongan:
1. Kelainan kulit sebagai penyakit yang berdiri sendiri.
2. Kelainan kulit sebagai gejala dari penyakit lain.

Perubahan patologis epidermis berupa proses berikut: HIPERPASA


1. Hiperkeratosis yaitu hipertrofi dari lapisan tanduk.
Ini sangat khas terlihat pada kornu kutaneus.
2. Parakeratosis yaitu inti sel lapisan tanduk masih ada.
Ini terlihat pada psoriasis dan keadaan lesi bersisik lainnya.
3. Akantosis yaitu penebalan stratum spinosum. Ini terjadi pada psoriasis
dan wart (kutil).
4. Spongiosis yaitu pembengkakan interselluler dan merupakan sebagian
gambaran dermatitis dan eksema.
5. Akantolisis yaitu melepasnya sel-sel epidermis sehingga terjadilah
eleft/vesikel dan bula pada epidermis. Ini terjadi pada keadaan penyakit berlepuh
yang disebut pemfigus.

Perubahan patologis dermis berupa proses berikut: PDH/A


1. Hipertrofi atau atrofi jaringan ikat. Ini terdapat pada keloid, atau pada
kulit orang tua.
2. Perubahan kapiler pada lupus eritematous atau skleroderma.
3. Degenerasi kolagen, pada kulit orang tua atau skleroderma.

B. Perubahan Histopatologi.
Perubahan histopatologi di epidermis, berupa:
1. Hiperkeratosis adalah penebalan stratum korneum.
Sebagai contoh callus, clavus.
a. Parakeratosis.
b. Ortokeratosis dengan inti sel-sel stratum yang masih ada. Oleh
karena sel-sel tersebut sehingga bila kena sinar matahari akan terlihat
pantulan sinar seperti mika (oleh karena ada pembiasan sinar). Contoh lesi
pada psoriasis.
2. Hipergranulosis yaitu penebalan stratum granulosum.
3. Hiperplasia yaitu penebalan epidermis akibat adanya pertambahan jumlah
sel.
4. Akantosis yaitu penebalan stratum spinosum.
5. Hipoplasia yaitu suatu keadaan dimana epidermis yang menipis akibat
berkurangnya sel-sel.
6. Hipertrofi adalah epidermis yang bertambah tebal dengan adanya sel-sel
yang bertambah besar.
7. Atrofi adalah keadaan dimana epidermis mengalami penipisan karena sel-
selnya mengecil.
8. Spongiosis adalah kelainan dengan adanya pengumpulan cairan di ruang
antar sel yang satu dengan sel yang lain menjadi renggang.
9. Degenerasi balon adalah sel-sel epidermis membulat akibat odemanya
sel-sel.
10. Eksositosis adalah suatu keadaan adanya sel-sel radang di dalam
epidermis.
11. Sel Diskeratotik adalah suatu kelainan keratinisasi sel epidermis yang
lebih awal. Dimana sitoplasma menjadi eosinofil dan intinya menjadi lebih kecil.
12. Nekrosis adalah kematian sel atau jaringan pada makhluk hidup.
13. Degenerasi hidropik adalah adanya ruangan berisi cairan di atas atau
dibawah stratum basal yang kemudian bergabung menjadi satu sehingga merusak
stratum basal yang teratur seperti pagar menjadi tidak teratur.
14. Cleft adalah adanya suatu ruangan yang tidak berisi cairan.

Perubahan histopatologis di dermis.


1. Papilomatosis adalah papil-papil yang tumbuh secara berlebihan dan
melebihi permukaan kulit.
2. Degenerasi hialin.
Peristiwa dimana serabut-serabut kolagen menjadi satu dan berwarna kemerah-
merahan.
3. Fibrosis.
Pertumbuhan serabut-serabut kolagen dimana susunan anyaman serabut ini
berubah dan jumlah sel-sel fibroblaspun bertambah.
4. Sklerosis.
Serabut-serabut kolagen bertambah disertai dengan perubahan susunan
anyaman dan jumlah sel-sel fibroblas yang berkurang.

Perubahan hitopatologis jaringan subkutis berupa proses; PPNV


1. Peradangan.
2. Proses degeneratif.
3. Nekrosis Jaringan.
4. Vaskulitis.

C. Etiologi Penyakit Kulit.


Macam-macam etiologi penyakit kulit meliputi:
1. Virus.
Virus hanya adapat dilihat dengan mikroskop elektron, bersifat cepat menular
sehingga mudah menimbulkan epidemi. Penyakit yang disebabkan virus antara
lain: variola (cacar), varisela (cacar air), morbili (gabagen), hespes zoster
(dompo), moluskum kontagiosa dan kondiloma akuminata.
2. Bakteri.
Jenis bakteri bermacam-macam, antara lain:
a. Koken/kokkus: baiasnya menyebabkan penyakit piodermi.
b. Basil/batang menyebabkan lepra, TBC Kutis.
c. Spirocheta menyebabkan sifilis, frambusia.
3. Jamur.
Golongan jamur yang menyerang epidermis disebut dermatomikosis.
Dermatomikosis terdiri atas 2 macam yaitu:
a. Dermatomikosis superfisialis.
Contoh: panu (pitiriasis versikolor), kadas (tinea sirsinata).
b. Dermatomikosis profunda.
Contoh: aktinomikosis, blastomikosis, sporomikosis.
4. Binatang.
Golongan ini dapat dibagi 3 kelompok yaitu:
a. protozoa seperti amubiasis kutan, trikomikosis.
b. Cacing seperti larva migrans. Larva currens, ground itch,
drakontiasis, oksiuriasis.
c. Insekta atau kutu: skabies (gudig), miasis, pedikulosis dll.
5. Gangguan Metabolisme.
Contoh kelainan gangguan metabolisme antara lain:
DM dapat menimbulkan pruritus ani pada laki-laki dan pruriutus vulva pada
wanita.
Xantelesma adalah penimbunan lemak pada skrotum atau kelopak mata bagian
bawah.
Kalsinosis adalah penimbunan kapur dalam kulit sehingga tampak berupa
benjolan keras pada kulit.
6. Hormonal.
Contoh: akne (jerawat).
7. Gangguan kerentanan.
Misalnya habis makan udang atau kepiting timbul bidur (urtikaria).
8. Penyakit kulit bawaan.
Misalnya vitiligo, albino, iktiosis.
9. Tumor.
Adalah benjolan dalam kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan.
a. Benigna, mislanya caplak (veruka).
b. Maligna, misalnya karsinoma (ektoderm), sarkoma
(mesoderm).
10. Trauma.
Misalnya luka bakar, luka bakar karena radiasi sinar matahari, sinar rontgen.

D. Diagnosis Penyakit Kulit.


Diagnosis penyakit kulit dapat ditentukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan diagnostik.
1. Anamnesis.
2. Pemeriksaan Fisik.
3. Pemeriksaan Laboratorium.
1. Anamnesis.
Anamnesis yang baik merupakan tiang utama diagnosis. Anamnesis dimulai
dengan mencari keterangan mengenai nama, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan dan
status perkawinan. Keterangan yang didapat ini kadang sudah memberi petunjuk
permulaan kepada kita. Namun tidak diperbolehkan memastikan diagnosa penyakit kulit
hanya didasarkan anamnesis belaka.
Pertanyaan yang ditujukan biasanya:
a. Mengenai keluhan pokok:
1). Dimana mulai terdapat keluhan?
2). Menjalarkah?
3). Apakah hilang timbul?
4). Berapa lama?
5). Apakah kering atau basah?
6). Apakah gatal atau sakit?
b. Mengenai penderita dan keluarganya:
1). Apa penyakit-penyakit yang pernah diderita?
2). Obat-obat apa yang digunakan?
3). Adakah makanan yang membuat penyakit bertambah parah?
4). Apa pekerjaan penderita dan bagaimana lingkungannya?
5). Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai bekerja?
6). Penyakit apa saja yang diderita oleh keluarga penderita?

2. Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik penyakit kulit harus dilakukan di tempat yang terang dan
berpedoman pada kaidah penentuan ujud kelainan kulit (UKK) atau ruam atau
efloresensi atau ujud kelainan lesi kulit yang dapat berupa kelainan lesi kulit primer atau
sekunder. Ujud kelainan kulit juga harus diperhatikan berkaitan dengan warna, ukuran,
susunan kelainan, penyebaran dan lokalisasi.
 Kelainan warna:
Kelainan warna kulit;
1. Eritema: kulit berwarna kemerahan
2. Sianosis: kulit berwarna biru,misalnya pada ujung
jari,bibir,kelainan ini terjadi akibat O2 dalam darah berkurang.
 Bentuk lesi:teratur,tidak teratur
 Susunan lesi:
 Penyebaran dan lokalisasi:
1.Sirkumskripta: berbatas tegas.
2.Difus: berbatas tidak tegas
3.Generalisata: mengenai sebagian besar dari tubuh
4. Regional: mengenai sebagian saja dari tubuh,misalnya hanya pada tangan saja
atau kaki saja.
5.Universalis: mengenai seluruh tubuh.
6.Soliter: lesi hanya satu
7.Multipel:lesi lebih dari satu
8. Herpetiformis: penyebaran seperti harpes (bergerombol)
9. Konfluens: beberapa lesi menjadi satu
10. Diskret: terpisah antara satu dengan lainnya.
11. Serpiginosa: lesi yang menjalar dengan disertai penyembuhan pada sesi
sebelumnya.
12. Irisformis: eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih
gelap di tengahnya.
13. Simetris: kedua sisi badan terkena.
14. Bilateral: kedua bagian badan terkena
15. Unilateral: satu bagian badan terkena.

 UKK (Ujud Kelainan Kulit)/Ruam.


1. Ruam Primer.
a. Makula/bercak.
Adalah suatu kelainan kulit berbatas tegas dengan konsistensi normal.
Jadi kelainan hanya berupa perubahan warna kulit, dapat berwarna
putih (leukoderma) dan hitam (melanoderma).
Penyebab leukoderma primer belum diketahui. Contoh : vitiligo,
albino.
Leukoderma sekunder timbul akibat lanjut suatu penyakit.
Contoh: paska kombustio, paska sifilis, paska psoriasis.
b. Papula.
Berupa penonjolan kulit yang terjadi akibat adanya infiltrat yang
berukuran 2 mm s/d 2 cm.
Papula terdiri atas sel-sel infiltrat limfosit atau leukosit dan dapat
bertahan beberapa hari hingga beberapa minggu.
c. Urtika=bidur disebut juga sebagai edema interseluler.
Adalah suatu penonjolan kulit yang terjadi secara mendadak dan
menghilang secara perlahan-lahan disertai rasa gatal hebat. Kelainan
ini timbul akibat keluarnya cairan dari pembuluh darah dan biasanya
hanya bertahan selama beberapa jam.
d. Vesikula.
Adalah gelembung pada kulit dengan ukuran penampangnya berkisar
antara 2 s/d 5 mm. Isinya serum atau cairan dengan atap yang terdiri
atas stratum korneum dan stratum lusidum serta bila pecah
menimbulkan bekas.
e. Bula.
Suatu vesikula yang ukuran penampangnya lebih dari 5 mm. Contoh
kelainan ini terjadi pada kombustio.
Dinding bula terdiri atas stratum korneum dan stratum lusidum. Bila
dinding bula kendur ditemukan pada impetigo atau pemfigus.
Sedangkan dinding bula tegang pada dermatitis herpetiformis. Isi bula
berupa cairan serous dan kadang-kadang pus. Hipopion terdapat pada
impetigo kontagiosabulosa.
f. Pustula.
Merupakan vesikula yang berisi nanah. Ini terdapat pada variola.
g. Nodula.
Adalah benjolan dibawah kulit yang menonjol keatas permukaan kulit.
Ini terjadi karena adanya penimbunan lemak seperti pada lipoma,
pertumbuhan jaringan pada eritema nodosum. Ukuran penampangnya
kurang lebih 5 cm.
h. Plaque (plakat).
Merupakan penonjolan (papula) yang lebih lebar dengan ukuran
penampang lebih besar dari 2 cm.
i. Kista (kantung).
Terjadi karena adanya penyumbatan misalnya penyumbatan kelenjar
palit, kelenjar keringat. Isi kista dapat berupa lemak (kista aterom),
jaringan embrional (kista dermoid).
j. Tumor (benjolan).
Kelainan ini lebih besar dari nodula. Terjadi akibat adanya
pertumbuhan jaringan dapat bersifat jinak dan ganas.
k. Kunikula.
Adalah terowongan dalam epidermis yang disebabkan karena binatang
yang disebut ”Sarkoptes Skabiei”.

2. Ruam Sekunder.
Merupakan kelainan lanjutan dari efloresensi primer dan biasanya timbul bila
penyakit kulitnya telah sembuh.
a. Skuama/sisik.
Kelainan ini hanya terdiri dari jaringan korneum, biasanya terjadi
akibat adanya peradangan dan pembengkakan kulit yang mengempis
setelah peradangan menyembuh dan mengalami pengelupasan.
Pelepasan stratum korneum ini disebut:
 deskuamasi furfurasea bila ukuran sisik halus.
 deskuamasi lamelosa bila ukuran sisik ± 5 cm.
 deskuamasi eksfoliativa bila lebih dari 5 cm.
b. Krusta/kerak.
Kelainan ini terdiri stratum korneum, darah, serum dan pus yang telah
mengering.
c. Erosi.
Erosi terjadi akibat bula yang pecah, sehingga akan tampak dasar lesi
yang berwarna kemerah-merahan dan mengeluarkan serum.
d. Ekskoriasi=”babak”.
Adalah kehilangan sebagian epidermis dan dermis sehingga akan
tampak titik-titik perdarahan akibat terkenanya pembuluh darah.
e. Ulkus/borok/luka.
Kelainan ini terjadi akibat adanya nekrosis jaringan pada makhluk
hidup. Kelainan ini dapat disebabkan karena pengaruh toksin dan akan
sembuh dengan meninggalkan jaringan sikatriks. Jaringan sikatriks
adalah jaringan granulasi yang timbul dari luka yang menyembuh, lesi
ini terdiri dari epidermis yang telah tipis, mengkilap dan tidak
berambut, kelenjar keringat atau kelenjar palit. Pada permulaan
jaringan sikatriks berwarna kemerahan berubah menjadi kehitam-
hitaman. Bila pertumbuhan melebihi permukaan kulit disebut keloid.
f. Fisura/retak.
Diskontinuitas jaringan epidermis kadang-kadang sampai dermis
disertai dengan perdarahan. Biasanya kelainan ini terjadi pada telapak
tangan dan kaki.
g. Pigmentasi.
Misalnya: luka bekas kombustio (leukoderma).
Luka biasa (melanoderma).
h. Sulkus=celah.
Kelainan ini sama seperti fisura tapi epidermisnya tidak pecah.
i. Likenifikasi.
Epidermis menebal dan biasanya ini terjadi penyakit kronis.
j. Guma.
Adalah suatu pertumbuhan jaringan yang tidak disertai pertumbuhan
pembuluh darah.
k. Eksantema/roseola.
Kelainan kulit yang timbulnya secara mendadak dengan disertai
demam dan akan menghilang secara cepat.
l. Anetoderma.
Keadaan kulit dimana kehilangan serabut-serabut elastisnya. Contoh:
stria gravidarum.
Peradangan pada Kulit
A. Definisi
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun
jangan takut karena penyakit ini tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui
keluarga. Sifat dari penyakit ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara
total. Jika radang kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh
dengan total.
Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal ini dimaksudkan ketika penyakit ini
datang bisa lebih mudah mencari obat untuk menyembuhkan radang kulit. Penyebab
radang kulit diantaranya karena penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi terkena
bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena kain yang bersifat kasar, alergi dengan
detergen ataupun cairan untuk mencuci lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap
penggunaan ponsel bahkan alergi terhadap makanan tertentu.
Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir di kulit adalah akan timbul rasa yang
sangat gatal yang dilanjutkan dengan timbulnya lepuhan di kulit yang berwarna merah.
Lepuhah ini dapat pecah dan akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan akan
mengering dan akan menimbulkan kerak pada kulit.
Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka hindari kontak dengan alergen (bahan
yang menyebabkan alergi). Biasanya akan timbul kebingungan untuk mengingat bahan
yang menyebabkan alergi. Namun yang bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit
yang timbul. Jika terjadi muka, kemungkinan disebabkan pemakaian kosmetik yang tidak
sesuai. Namun jika terjadi pada pergelangan tangan tempat dimana biasanya
menggunakan jam tangan, kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan
tersebut.
Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat pemakaian kosmetik bisa jadi
disebabkan karena pemakaian perhiasan tersebut. Namun jika terjadi pada tangan dan
jari-jari bisa jadi disebabkan karena penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan
untuk mencuci lainnya. Selain itu jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk menggaruknya.
Sebaiknya gunakan krim pelembab. Hal ini mencegah kulit mengering yang rentan
menimbulkan rasa gatal. Obat anti alergi juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika
sudah sangat mengganggu dan untuk menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya
untuk memeriksakan kepada dokter agar diberikan penanganan untuk menyembuhkan
radang kulit dengan lebih baik.

B. Penyakit Peradangan Pada Kulit


1. Dermatitis – Peradangan Pada Kulit
Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak
mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak
nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu
mengobati penyakit dermatitis.
Pengertian dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada
kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasuk dermatitis seboroik dan dermatitis atopik
(eksim). Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam
berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah dan
kulit gatal.
Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai gangguan yang semua
mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi
bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis
dermatitis memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun,
penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan
berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak
langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti
alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok
akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
Bagaimana Dermatitis Terjadi?
Dermatitis mungkin merupakan reaksi singkat untuk substansi. Dalam kasus seperti itu
dapat menghasilkan gejala-gejala, seperti gatal dan kemerahan, hanya beberapa jam atau
hanya satu atau dua hari. Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu.
Tangan dan kaki sangat rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering kontak
dengan zat-zat asing dan kaki berada di bagian bawah yang kondisinya hangat lembab
sehingga penggunaan kaus kaki dan sepatu dapat mendukung pertumbuhan jamur.
Dermatitis kronis dapat mewakili salah satu kontak, jamur, atau penyakit kulit lainnya
yang tidak cukup di diagnosis atau diobati, atau mungkin salah satu dari beberapa
kelainan kulit kronis yang tidak diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis
menghasilkan retak dan lecet di kulit, semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan
infeksi bakteri. Terdapat berbagai jenis penyakit dermatitis, namun dermatitis kontak dan
dermatitis atopik merupakan jenis yang paling sering ditemukan.
2.3 Infeksi pada Kulit
A. Defenisi
Penyakit infeksi kulit adalah penyakit yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari
segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk
menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak
merespon terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bahwa
frekuensi yang tepat dari penyakit kulit,namun kesan umumsekitar 10-20 persen pasien
mencari nasehat medis jika menderita penyakit padakulit. Matahari adalah salah satu
sumber yang paling menonjol darikanker kulit dantrauma terkait. Penyakit kulit untuk
sebagian orang terutama wanita akan menghasilkan kesengsaraan, penderitaan,
ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain itu,mereka menganggap cacat besar
dalam masyarakat. Namun akibat kemajuanteknologi dan perkembangan ilmu kedokteran
bekas luka kulit dapat berhasil dilepasdengan perencanaan plastik, terapi laser,
pencangkokan kulit dan lain sebagainya.Gejala-gejala penyakit pada kulitdapat menjadi
parah jika tidak diobati, kadang-kadang bahkan menyakitkan. Beberapa penyakit radang
kulit dapat menyebabkan jaringan parut dan pengrusakan. Gejala-gejala penyakit kulit
pun perlu dirawat untuk mengontrol tingkat keparahan dan perkembangannya.
B. Macam-Macam Penyakit Infeksi Pada Kulit
1. Eksim(ekzema)Ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa
gatalterutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah,
bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.
Penyebabnyakarena alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan
terhadapmakanan tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dllPencegahan :
Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
2. Kudis (Skabies)Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari
tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting
payudara), dan permukaan depan pergelangan.Kudis mudah menular ke orang lain baik
secara langsung maupun tidak langsung(handuk, pakaian, dll).Pencegahan : kudis lebih
sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadimemelihara kebersihan tubuh adalah
wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
3. Kurap Penyebab : jamur Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran,
bersisik, lembab, berair,dan terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan.Pencegahan :
jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel)Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus
pada kulitmelalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang
kemudianmenimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul
antara lainkebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika
yangmenyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.
5. Campak (Rubella)Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala,
badanterasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari
gejalatersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa
bagiantubuh.
6. Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacteriumlepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapatmenyerang
kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata,otot, tulang, dan
testis

Tanda pasti kusta adalah:


1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dankelemahan pada otot
tangan, kaki, dan mata
3. Pada pemeriksaan kulit BTA +
7. Lepra
Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakittersebut
sudah akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda
merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter karena jika di
biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.
8. Cacar air (Frambusia)Penyebab penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus
bakteriTrypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian,
tempattidur dan keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena
Frambusiamirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala :
Bintil,Frambus,Cacar Air.
9. Panu atau panau adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit
panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasagatal pada saat
berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merahtergantung warna
kulit si penderita.Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun
begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.Cara pencegahan penyakit
kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihankulit, dan dapat diobati dengan
obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat jugadiobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit
yang terserang Panau.
10.Infeksi Jamur Kulit dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan
kerusakantekstur kulit sehingga terlihat buruk.Belum lagi, rasa gatal yang sering
menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Jikatidak segera di atasi, jamur kulit dengan
cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebihluas.
2.4 Alergi pada Kulit
Jenis-jenis Alergi kulit :
A. Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim)
Dermatitis atopik sering terjadi pada anak-anak, walaupun pada dewasa muda juga biasa
terjadi dan bisa terus ke dalam kehidupan dewasa. Ruam dermatitis atopik terjadi di mana
seseorang terkena goresan. Pada bayi, ruam terjadi di pipi dada, dan kulit kepala. Anak
yang lebih besar dan dewasa biasanya memiliki ruam di kulit lipatan siku dan di belakang
lutut, meskipun mungkin juga terjadi pada wajah, leher, tangan, kaki dan punggung.
Ruam ini merah, sering serpih atau merembes, dan lepuh kecil atau benjolan. Sering
terjadi excoriations atau daerah alergi kulit yang rusak dari agresifitas garukan.
B. Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan Angioedema (Pembengkakan)
Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat terjadi pada semua usia. Ruam ini muncul
sebagai akibat pengangkatan benjolan merah dari berbagai bentuk dan ukuran, dan
biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Pembengkakan kadang-
kadang sejalan dengan urtikaria yang biasa disebut angioedema (biasanya pembengkakan
pada bibir, mata, dan tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak gatal atau merah, ia
cenderung untuk membakar, menyengat atau menyebabkan sensasi kesemutan. Parah
pembengkakan ini kemampuan untuk bernapas bisa berbahaya dan bahkan mengancam
jiwa.
C. Alergi kulit jenis Kontak Dermatitis
Kontak dermatitis ini disebabkan dari kontak kulit yang dapat menjadi alergi kulit dengan
zat yang menyebabkan reaksi seperti ruam. Orang bereaksi terhadap berbagai bahan
kimia, termasuk kosmetik, pewarna rambut, logam, obat topical, dan sebagainya. Contoh
dari dermatitis kontak adalah ruam dari poison ivy, yang sangat gatal dan muncul sebagai
lepuh cairan dan kerak setelah kontak dengan tanaman. Ruam dermatitis kontak ini dapat
terlihat seperti dermatitis atopik, tapi bintik merah itu biasanya terletak hanya di daerah
kontak dengan bahan kimia. Lokasi umum meliputi wajah, terutama kelopak mata, leher,
tangan dan kaki.
Dermatitis Kontak untuk logam, seperti di perhiasan resleting pada pakaian, biasanya
terjadi pada pergelangan tangan leher, tangan, telinga dan di pinggang.
Gambar: Dermatitis Kontak.

Gambar: Dermatitis Atopik.


Gambar: Dermatitis Seboroika.

Gambar

Gambar 1. luka bakar dangkal (superfisial) Pada daerah badan dan lengan
kanan, luka bakar jenis ini biasanya memucat dengan penekanan
Gambar 2. luak bakar superficial partial thickness. Memucat dengan penekanan,
biasanya berkeringat.

Gambar.3. Luka bakar deep partial thickness. Permukaan putih, tidak memucat
dengan penekanan
Gamabr.4 luka bakar full thickness. Tidak terasa sakit, gambaran putih atau
keabu-abuan.

Gambar: Psoriasis
Fungsi Kulit : Indera Peraba
Indera peraba mencakup jenis rangsang-rangsang nyeri, tekanan, getaran, dan
suhu. Rangsangan dideteksi oleh dua jenis reseptor di balik permukaan kulit:
ujung-saraf terbuka dan ujung-saraf berpenutup (corpuscles). Berbagai jenis
ujung-saraf ataupun corpuscles memantau rangsang tertentu. Jumlah reseptor
bervariasi di seluruh tubuh; misalnya, ujung-jari sangat peka dan memiliki banyak
reseptor, sementara reseptor di punggung-tengah sangat sedikit.

You might also like