Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Impaksi kaninus maksila merupakan anomali gigi yang sering ditemui. Ortodontis
penting untuk mengetahui kemungkinan kaninus akan mengalami impaksi atau tidak. Di
antara prosedur diagnostik untuk memprediksi kaninus yang berpotensi mengalami impaksi
yaitu pemeriksaan radiografi panoramik rutin dari gigi bercampur.Banyak metode penelitian
terdahulu memprediksi impaksi kaninus. Dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan
pengukuran sektor, angulasi, posisi antero-posterior apeks akar kaninus dan mahkota kaninus
dalam arah vertikal berdasarkan analisis foto panoramik pasien berumur 9-12 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kaninus maksila yang diprediksi
impaksi berdasarkan keempat variabel diatas, faktor mana yang paling besar proporsinya
pada pengukuran ke-empat variabel tersebut dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
proporsi kaninus maksila yang diprediksi impaksi antara anak laki-laki dan perempuan.
Rancangan penelitian berbentuk observasional dengan pendekatan cross sectional dengan
jumlah 70 sample foto panoramik, terdiri dari 35 pasien laki-laki dan 35 pasien perempuan
berumur 9-12 tahun, Dari jumlah tersebut sampel berumur 9 tahun sebanyak 21 orang (30% ),
berumur 10 tahun sebanyak 27 orang atau ( 38,57%), sampel berumur 11 tahun sebanyak 14
orang (20%) dan sampel berumur 12 tahun sebanyak 8 orang (11,42 %), lalu dilakukan
penapakan sefalometri dilakukan 2 kali, kemudian melakukan pencatatan semua data, melalui
program SPSS.
Pada hasil penelitian ini sebagian besar kaninus tidak memiliki potensi impaksi,
sebanyak 109 gigi terletak pada sektor 1 atau sebesar 87,2%, dan yang memiliki potensi untuk
impaksi hanya sebesar 16 gigi atau sebesar 12,8 %. Berdasarkan pengukuran sektor didapati
bahwa sebanyak 16 gigi diprediksi impaksi ang tersebar pada sektor 2 dan 4.
Proporsi kaninus berdasarkan angulasi hanya 12 subyek gigi (9,6%) terletak pada sektor 2
dan 4 subyek gigi (3,2%) terletak pada sektor 4, artinya terdapat 16 gigi (12,8%) yang
diprediksi impaksi berdasarkan penilaian angulasi.Adanya perbedaan proporsi kaninus yang
berpotensi impaksi berdasarkan pengukuran posisi antero- posterior apeks akar gigi
menunjukkan hanya 0,8 %, atau hanya 1 gigi yang diprediksi impaksi sedangkan posisi
mahkota kaninus dalam arah vertikal proporsi kaninus yang diprediksi impaksi sebesar 26,4
% artinya bahwa terdapat sejumlah 33 gigi dari 125 subyek gigi yang diprediksi impaksi.
Pada penilaian keseluruhan didapat proporsi kaninus yang diprediksi impaksi 34,4% atau
sejumlah 43 gigi yang mengalami impaksi dari 125 subyek gigi, dan didapat 82 gigi atau
65,6% proporsi gigi yang diprediksi tidak mengalami impaksi. Pada penelitian ini ditemukan
bahwa dari keempat parameter yang diukur yang paling besar proporsinya adalah posisi
mahkota kaninus dalam arah vertikal. Perbedaan proporsi impaksi kaninus antara anak laki-
laki dan perempuan menunjukkan bahwa anak perempuan lebih tinggi proporsi impaksi
kaninus sebesar 17,6% diandingkan anak laki-laki sebesar 16,8%.
ABSTRACT