You are on page 1of 8

AKREDITASI

SEKOLAH/MADRASAH TAHUN

Dasar Hukum
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 60).
2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan PP No. 32 Tahun 2013
3. Permendikbud No.59 Tahun 2012 tentang BAN-S/M.
4. Permendiknas Nomor 2/2011 tentang Rencana Strategis Kementrian
Pendidikan Nasional 2011 – 2014.
5. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2011 tentang pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No. SE.Dj.I/PP.00/05/2008 tentang
Akreditasi Madrasah
7. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 1256/V/Tahun 2017
Tentang Pengangkatan Pengurus BAP-S/M Tahun 2017 - 2022.

VISI, MISI DAN MOTO


“Terwujudnya lembaga akreditasi sekolah/madrasah yang profesional dan
terpercaya”

1. Mengembangkan sistem penyelenggaraan akreditasi yang efektif dan


efisien sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan nasional
2. Mengembangkan perangkat akreditasi dan mekanisme yang tepat dan
bermutu.
3. Mengembangkan integritas dan kompetensi pengelola dan pelaksana
akreditasi.
4. Mengembangkan jejaring akreditasi dengan berbagai pemangku
kepentingan.
5. Mengembangkan sistem informasi akreditasi sebagai bagian dari
akuntabilitas publik dan mendukung pengambilan keputusan.
6. Mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi akreditasi
negara lain.
MOTO BAN-S/M

“Profesional, terpercaya, dan terbuka”


Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi, Syarat Akreditasi, Lingkup akreditasi dan
Mekanisme Akreditasi

UU N0. 20/2003 tentang SISDIKNAS

 Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan/atau


satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan. [Pasal 60 ayat (1)]

 Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh


pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik.

[Pasal 60 ayat (2)]

Manfaat Akreditasi S/M


1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu S/M dan rencana pengembangan
S/M.
2. Motivator agar S/M terus meningkatkan mutu pendidikan secara
bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
3. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja
warga S/M dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
dan program S/M.
4. . Membantu mengidentifikasi S/M dan program dalam rangka pemberian
bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk
bantuan lainnya.
5. 5. Bahan informasi bagi S/M sebagai masy. belajar untuk meningkatkan
dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam hal
profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.

Fungsi Akreditasi S/M


 Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggung-jawaban S/M kepada
publik, apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh sekolah/
madrasah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.

 Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang


kelayakan S/M dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada
standar minimal beserta indikator-indikatornya.
 Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi S/M,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau
pengembangan mutu S/M.

Persyaratan Mengikuti Akreditasi Sekolah/Madrasah


1. Memiliki Surat Keputusan Pendirian/ Izin Operasional Sekolah/Madrasah.
2. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas.
3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.
4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Melaksanakan kurikulum yang berlaku, dan
6. Telah menamatkan peserta didik.

Lingkup Akreditasi Satuan Pendidikan


1. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
5. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Sekolah menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan
Sekolah Menengah atas Luar Biasa (SMaLB).

Perangkat Akreditasi
Perangkat akreditasi digunakan untuk menilai kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan berdasarkan kriteria minimal yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP)

Perangkat Akreditasi terdiri dari :

1. Instrumen akreditasi
2. Petunjuk teknis pengisian instrumen akreditasi
3. Instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung akreditasi
4. Teknik penskoran dan pemeringkatan hasil akreditasi

Prinsip – Prinsip Akreditasi


1. Objektif
Akreditasi S/M pada hakikatnya merupakan kegiatan penilaian
tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh
suatu S/M.
Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang terkait
dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk
memperoleh informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu
dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan
dengan kondisi yang diharapkan maka dalam prosesnya digunakan
indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.
2. Komprehensif
Dalam pelaksanaan akreditasi S/M, fokus penilaian tidak hanya
terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai
komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil
yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan S/M
tersebut.
3. Adil
Dalam melaksanakan akreditasi, semua S/M harus diperlakukan
sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan, sosial
budaya, dan tidak memandang status S/M baik negeri ataupun swasta.
S/M harus dilayani sesuai dengan kriter
4. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi
S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian
akreditasi dan lainnya harus disampaikan secara terbuka dan dapat
diakses oleh siapa saja yang memerlukannya.
5. Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan
baik dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur
yang telah ditetapkan.
Penetapan Hasil Akreditasi, Seminar Akreditasi,Siklus Akreditasi, Saksi
Akreditasi dan Keberatan Akreditasi, Tindak Lanjut Akreditasi dan
Dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan akerditasi
1. Penetapan Hasil Akreditas
Penetapan hasil akreditasi diatur sebagai berikut.
1. BAN-S/M memberikan wewenang kepada BAP-S/M untuk atas nama
BAN-S/M menetapkan peringkat akreditasi sekolah/madrasah;
2. penetapan peringkat akreditasi sekolah/madrasah dilakukan dalam
rapat pleno BAP-S/M; dan
3. rapat pleno BAP-S/M yang dimaksud pada butir (b) dinyatakan sah
apabila memenuhi kuorum dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya satu
orang anggota BAN-S/M.
2. Kriteria Status Akreditasi dan Pemeringkatan
Hasil Akreditasi
a. Kriteria Status Akredita
Sekolah/Madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh
kriteria berikut.
1. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 71.
2. Nilai komponen STANDAR SARANA PRASARANA minimal 61
3. Tidak ada nilai komponen ratusan kurang dari 50

Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi (TT), jika


tidak memenuhi kriteria di atas.
Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut.
1. Peringkat akreditasi A (Unggul), jika memperoleh nilai
akhir akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100,
atau 91 < NA < 100.
2. Peringkat akreditasi B (baik), jika memperoleh nilai akhir
akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90, atau 81 < NA < 90.
3. Peringkat akreditasi C (cukup baik), jika memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80,
atau 71 < NA < 80.

3. Seminar Paparan Hasil Akreditasi


1. BAP-S/M menyelenggarakan seminar paparan hasil akreditasi.
2. Seminar paparan hasil akreditasi dihadiri oleh
a. Stakeholder meliputi: Kepala Disdik Provinsi, Kepala Kanwil
Depag, Kepala LPMP, Kepala Disdik Kabupaten/Kota, Kepala
Kandepag Kabupaten/Kota
b. Masyarakat pendidikan setempat meliputi: asosiasi pendidikan,
unsur perguruan tinggi, unsur masyarakat peduli pendidikan,
dewan pendidikan, dsb.

4. SIKLUS AKREDITASI
1. Akreditasi sekolah/madrasah berlaku selama lima tahun terhitung
sejak tanggal ditetapkan. Setelah periode lima tahun
sekolah/madrasah harus diakreditasi ulang.
2. Sekolah/Madrasah diwajibkan mengajukan permohonan akreditasi
ulang paling lambat enam bulan sebelum masa berlakunya akreditasi
berakhir.
3. Sekolah/Madrasah yang menghendaki akreditasi ulang untuk
memperbaiki peringkat setelah melakukan perbaikan dapat
mengajukan permohonan sekurang-kurangnya dua tahun terhitung
sejak ditetapkannya peringkat akreditasi.
4. Sekolah/Madrasah yang masa berlaku status akreditasinya telah
berakhir dan menolak untuk diakreditasi ulang oleh BAP-S/M, maka
status akreditasi sekolah/madrasah yang bersangkutan dinyatakan
tidak berlaku.
5. Sekolah/Madrasah yang masa berlaku status akreditasinya berakhir
dan telah mengajukan akreditasi ulang tetapi belum dilakukan
akreditasi oleh BAP-S/M, maka status dan peringkat akreditasi
sekolah/madrasah yang bersangkutan tetap berlaku dengan surat
perpanjangan masa berlakunya akreditasi yang dikeluarkan oleh BAP-
S/M.
6. Masa perpanjangan akreditasi berlaku hingga BAP-S/M melakukan
akreditasi terhadap sekolah/madrasah yang bersangkutan.
5. Tindak Lanjut Hasil Akreditasi
Hasil akreditasi sekolah/madrasah dilaporkan ke berbagai pihak
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.
a. BAN-S/M melaporkan kegiatan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah
kepada Mendiknas.
b. BAP-S/M melaporkan kegiatan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah
kepada Gubernur dan BAN-S/M, dengan tembusan kepada Dinas
Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Kandepag, dan LPMP disertai bahan rekomendasi
tindak lanjut.

Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemetrian Agama,


Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan penyelenggara
sekolah/madrasah melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan
berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan kewenangannya.

6. SANKSI DAN KEBERATAN ATAS HASIL AKREDITASI


 Bagi satuan dan program pendidikan yang tidak terakreditasi akan
terkena sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 61 ayat 2 Ijazah
diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi
belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus
ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi
 Sekolah/Madrasah atau pihak lain yang merasa tidak puas terhadap
hasil akreditasi dapat menyampaikan keberatan kepada BAP-S/M
dengan tembusan kepada BAN-S/M. Berdasarkan pengajuan keberatan
tersebut. BAP-S/M melakukan verifikasi dan evaluasi ulang serta
menyampaikan hasilnya kepada BAN-S/M. BAN-S/M membantu
penyelesaian bila BAP-S/M tidak dapat menyelesaikan.
 Bagi satuan dan program pendidikan yang tidak terakreditasi akan
terkena sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 61 ayat 2 Ijazah
diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi
belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus
ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi
 Sekolah/Madrasah atau pihak lain yang merasa tidak puas terhadap
hasil akreditasi dapat menyampaikan keberatan kepada BAP-S/M
dengan tembusan kepada BAN-S/M. Berdasarkan pengajuan keberatan
tersebut. BAP-S/M melakukan verifikasi dan evaluasi ulang serta
menyampaikan hasilnya kepada BAN-S/M. BAN-S/M membantu
penyelesaian bila BAP-S/M tidak dapat menyelesaikan.
7. SANKSI - SANKSI
UU. No. 20 Tahun 2003 Bab. XVII Pendirian Satuan Pendidikan
Pasal. 62
1. Setiap Satuan Pendidikan Formal dan Non Formal yang didirikan wajib
memperoleh izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah
2. Syarat untuk memperoleh Izin pendidikan jumlah dan kualifikasi
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan,
pembiayaan pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi serta
manajemen pendidikan
3. Pemerintah dan Pemda memberi atau mencabut izin pendirian satuan
pendidikan sesuai peraturan UU. Yang berlaku.

Bab. XX Ketentuan Pidana Pasal 67.


1. Perseorangan, organisasi, atau penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi
dan atau vakai tanpa hak akan dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,-
Pasal 68
1. Setiap orang yang membantu memberikan ijazah, sertifikat
kompetensi , gelar akademik, profesi dan atau vakai dari satuan
pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidanan denda paling banyak
Rp. 500.000.000,-
Pasal. 71
Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan tanpa izin
pemerintah atau pemerintah daerah sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 62 ayat (1) dipidana dengan pidana paling lama 10 tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

Dokumen Yang Harus Disiapkan Dalam Pelaksanaan Akreditasi


1. SK Pengangkatan Kepala Sekolah
2. Akte Pendirian Sekolah/Madrasah,
3. Izin Operasional Sekolah/madrasah
4. Sertifikat Tanah, Izin Mendirikan Bangunan Sekolah/Madrasah
5. KTSP terdiri dari : Buku 1 dan Buku 2, RPP dan Silabus
6. Dokumen proses penyusunan KTSP, dokumen penyusunan Mulok,
Daftar hadir dan dokumen lain tentang keterlibatan pihak –
pihak lain dalam penyusunan KTSP
7. Dokumen Supervisi Kepala Sekolah lengkap dengan
Instrumennya
8. RAPBS / RAPBM
9. Daftar Inventaris Barang Sekolah/Madrasah
10. File Guru / Pegawai Sekolah/ Madrasah
11. DUK
12. Dan Dokumen Lain – Lain Yang dianggap perlu

You might also like