You are on page 1of 10

PENGARUH MODEL ASUHAN KEPERAWATAN GIGI PENCEGAHAN SEKUNDER

TERHADAP STATUS KESEHATAN GIGI IBU HAMIL


(Studi Kasus Di Puskesmas Penebel I Tabanan)

Ida Bagus Putu Putra Kencana


Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Denpasar

Abstract
Background : Gingivitis is the initial form of periodontal disease. Gingivitis at the time of
pregnancy is an independent risk factor for premature delivery and underweighed babies.
From the interviews of the dental nurse in Puskesmas, it is said that there has not been any
implementable model for pregnant women with gingivitis. Therefore, the researcher is
interested to develop the model secondary preventive dental care which can be
implemented for pregnant women with gingivitis. Objective : to analyze the effectiveness
of Mentoring Model of Secondary Dental Care Prevention towards GI, OHI-S, CPITN,
PHP, Knowledge, Attitude, and Behavior of pregnant women suffering from gingivitis.
Method : This research use true experiment method with pre and post test design in
intervention group and control group. The research sample used purposive sampling
technique. The total members of sample are 60, which 30 of there are in intervention
group and other 30 in control group. The measurement is done before and after
intervention used questionnaire, gingivitis index, OHI-S, CPITN and PHP. The data was
analyzed in univariate while bivariate manner using Chi-Square test Result : After the
implementation of Mentoring Model of Secondary Dental Care Prevention, there is a
change in bad GI into good GI at 66.7%, a change from bad CPITN into good CPITN at
73.9%, a change from bad OHI-S into good OHI-S at 68.4%, a change from a bad
knowledge into good knowledge at 57.9%, a change from bad attitude into good attitude at
89.5% and a change from bad actions into good actions at 75%.
Conclusion : Mentoring Model of Secondary Dental Care Prevention is effective towards
GI, CPITN, OHI-S, PHP, Knowledge, Attitude, and Behavior so that int can be used as
alternative or intervention model to maintain dental and oral health in pregnant women.

Keywords: Mentoring Model of Secondary Dental Care Prevention, Gingivitys in pregnant


women.

Pendahuluan rasa nyeri sehingga menyebabkan


terjadinya gangguan pada saat mengunyah
Gingivitis adalah suatu bentuk makanan, hal ini dapat menganggu asupan
penyakit periodontal dengan karakterisasi nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil.(3,4)
dapat dipulihkan yang terwujud dengan Gingivitis juga dapat mengakibatkan
adanya inflamasi pada gingiva sebagai kelahiran bayi dengan berat badan yang
akibat dari penumpukan plak pada gigi.(1,2) rendah. Penelitian yang dilakukan di Chile
Gingivitis kehamilan secara histologi sama menemukan hubungan yang signifikan
dengan gingivitis namun faktor antara kelahiran prematur gingivitis dan
penyebabnya yang berbeda. Gambaran setelah disesuaikan dengan faktor risiko
gingivitis kehamilan ditandai dengan utama untuk kelahiran prematur,
adanya kemerahan, menunjukan bahwa radang gusi bentuk

204 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
awal dari penyakit periodontal, merupakan gingivitis berlanjut merusak struktur
faktor risiko independen untuk kelahiran periodontal menjadi periodontitis. Di dalam
prematur dan berat lahir rendah.(5) pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan
Hasil penelitian di Chiang Mai, situasi daerah setempat, permasalahan yang
Thailand tahun 2010 yang dilakukan pada dihadapi ibu hamil, sehingga dapat
wanita hamil dan tidak hamil ditemukan membedakan penetapan diagnosis,
lebih dari 86,2% wanita hamil mengalami perencanaan dan implementasi dalam
peradangan gingiva..(7) Demikian juga mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan
dengan penelitian yang dilakukan tahun mulut ibu hamil
2012 di BKIA Puskesmas Kuta I Badung Tujuan penelitian adalah untuk
Bali menunjukkan bahwa 70 % ibu hamil membuktikan efektivitas model asuhan
mengalami gingivitis.(8) keperawatan gigi pencegahan sekunder
Perawatan yang tepat dari ibu hamil terhadap perubahan GI, OHI-S, CPITN,
dapat meningkatkan kesehatan ibu dan juga PHP, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu
mengurangi risiko baik bagi ibu dan hamil penderita gingivitis.
janin.(9) Penghapusan plak mekanis dengan
sikat gigi manual merupakan metode utama Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksperimen semu dengan
menjaga kebersihan mulut yang baik bagi rancangan penelitian pre and post test with
mayoritas penduduk.(10) Instruksi menjaga control design. Populasi penelitian adalah
kebersihan gigi dan mulut secara teratur ibu hamil di wilayah puskesmas Penebel I
dapat mencegah terjadinya gingivitis.(11) Kabupaten Tabanan. Sampel penelitian
Pembersihan gigi menyeluruh dapat adalah pasien ibu hamil penderita gingivitis
mengembalikan gingival ke kondisi yang yang berkunjung ke poli gigi di Puskesmas
Penebel I Kabupaten Tabanan. Penelitian
sehat dalam waktu sekitar 1 minggu.(12)
ini menggunakan teknik purposive
Proses keperawatan gigi merupakan sampling yaitu dengan kriteria ibu hamil
suatu siklus kontinyu sebagai alternatif trimester II, bersedia dengan sukarela
pengobatan berdasarkan respon pasien dijadikan sampel penelitian, dan tidak
terhadap terapi. Perawat gigi memainkan sedang dalam pengobatan dengan
peran penting dalam penilaian dan antibiotika. Analisa Data dilakukan secara
diagnosis status periodontal, perencanaan univariat untuk memberikan gambaran
secara umum terhadap variabel karakterisik
perawatan, pelaksanaan rencana perawatan,
responden berupa umur, tingkat pendidikan
dan evaluasi berkelanjutan dari rencana dan pekerjaan. Analisis bivariat dilakukan
perawatan.(13) Model asuhan keperawatan dengan uji Chi Square (X2) dengan tingkat
gigi pencegahan sekunder pada ibu hamil kemaknaan α = 0,05. RR dinyatakan
penderita gingivitis dapat diartikan sebagai menunjukkan faktor risiko bila > 1,00
suatu proses perawatan gigi pada ibu hamil dengan CI 95 % mempunyai batas bawah >
menggunakan pendekatan sistematik yaitu 1,00.
pengkajian, diagnosis keperawatan gigi, Gambaran Karakteristik Subyek
perencanaan, implementasi dan evaluasi Penelitian
yang bertujuan memberikan perawatan
kepada ibu hamil sehingga menyembuhkan Pada kedua kelompok persentase umur
terbanyak pada umur 21-30 tahun yaitu
gingivitis yang dialaminya dan mencegah
kelompok perlakuan sebesar 76,7% dan

205 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
kelompok kontrol sebesar 83,3 %. Untuk nilai awal dan nilai akhir pada kelompok
tingkat pendidikan pada kedua kelompok kontrol tidak bermakna secara statistik
persentase pendidikan responden
terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA, Hasil analisis memperlihatkan nilai GI,
kelompok perlakuan sebesar 63,3 %, dan OHI-S, CPITN, PHP, Pengetahuan, Sikap
kelompok kontrol 50,0 %. Untuk Dan Tindakan Pada Kelompok kontrol
pekerjaan, pada kedua kelompok lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada
persentase terbanyak pekerjaan responden perbedaan nilai awal antara kelompok
adalah tidak bekerja, kelompok perlakuan perlakuan dan kelompok kontrol.
sebesar 63,3 % dan kelompok kontrol 60,0
Hasil analisis memperlihatkan ada
%.
perbedaan nilai GI akhir antara kelompok
Hasil Penelitian perlakuan dengan kelompok kontrol
p=0,039 (RR = 1.8 CI 95% 1,0 - 3,2) yang
Hasil analisis memperlihatkan proporsi berarti kelompok yang tidak mendapat
perubahan nilai GI buruk menjadi GI baik perlakuan kemungkinan 1,8 kali akan
sebesar 66,7%, proporsi perubahan OHI-S menghasilkan GI buruk dibandingkan
buruk menjadi OHI-S baik sebesar 66,4%, dengan kelompok yang mendapatkan
proporsi perubahan CPITN buruk menjadi perlakuan.
CPITN baik sebesar 73,9%, proporsi
perubahan PHP buruk menjadi PHP baik Hasil analisis memperlihatkan ada
sebesar 57,9%, proporsi perubahan perbedaan nilai OHI-S akhir antara
pengetahuan buruk menjadi pengetahuan kelompok perlakuan dengan kelompok
baik sebesar 57,9%, proporsi perubahan kontrol p= 0,020 (RR= 1,9 CI 95% 1,1 -
sikap buruk menjadi sikap baik sebesar 3,3) artinya kelompok yang tidak
89,5% dan proporsi perubahan tindakan mendapat perlakuan kemungkinan 1,9 kali
buruk menjadi tindakan baik sebesar 75,0% akan menghasilkan OHI-S buruk
dengan nilai p lebih kecil dari 0,05 artinya dibandingkan dengan kelompok yang
ada pengaruh model asuhan keperawatan mendapatkan perlakuan.
gigi pencegahan terhadap perubahan nilai Hasil analisis memperlihatkan ada
awal dan akhir GI, OHI-S, CPITN, PHP, perbedaan nilai CPITN akhir antara
pengetahuan, sikap dan tindakan pada kelompok yang mendapat perlakuan
kelompok perlakuan. dengan kelompok yang tidak mendapat
Hasil analisis memperlihatkan proporsi perlakuan. P= 0,004 (RR = 2,2 CI 95% 1,2
perubahan nilai GI buruk menjadi GI baik - 4,0) artinya kelompok yang tidak
sebesar 0%, proporsi perubahan OHI-S mendapat perlakuan kemungkinan 2,2 kali
buruk menjadi OHI-S baik sebesar 18,8%, akan menghasilkan CPITN buruk
proporsi perubahan CPITN buruk menjadi dibandingkan dengan kelompok yang
CPITN baik sebesar 0%, proporsi mendapatkan perlakuan.
perubahan PHP buruk menjadi PHP baik Hasil analisis memperlihatkan ada
sebesar 0%, proporsi perubahan perbedaan nilai PHP akhir antara
pengetahuan buruk menjadi baik sebesar kelompok yang mendapat perlakuan
5,0%, proporsi perubahan sikap buruk dengan kelompok yang tidak mendapat
menjadi sikap baik sebesar 18,8%, proporsi perlakuan p= 0,038 (RR = 1,8 CI 95% 1,0 -
perubahan tindakan buruk menjadi 3,0) artinya kelompok yang tidak mendapat
tindakan baik sebesar 23,5% dengan nilai p perlakuan kemungkinan 1,8 kali akan
lebih besar dari 0,05 artinya perubahan menghasilkan PHP buruk dibandingkan

206 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
dengan kelompok yang mendapatkan Pembahasan
perlakuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
Hasil analisis memperlihatkan ada pengaruh antara pemberian perlakuan
perbedaan pengetahuan akhir responden asuhan keperawatan gigi pencegahan
antara kelompok yang mendapat perlakuan sekunder terhadap perubahan gingiva index
dengan kelompok yang tidak mendapat dengan tingkat kemaknaan p =0,031,
perlakuan p= 0,004 (RR = 2,4 CI 95% 1,2 - demikian juga dengan hasil penilaian
4,5) artinya kelompok yang tidak mendapat terhadap perubahan CPITN didapatkan
perlakuan kemungkinan 2,4 kali akan hasil ada pengaruh antara pemberian
menghasilkan pengetahuan buruk perlakuan asuhan keperawatan gigi
dibandingkan dengan kelompok yang pencegahan sekunder terhadap perubahan
mendapatkan perlakuan. CPITN dengan tingkat kemaknaan p
=0,001. Penelitian ini sejalan dengan
Hasil analisis memperlihatkan ada penelitian lain yang dilakukan untuk
perbedaan sikap akhir responden antara menguji efektifitas program pendidikan
kelompok yang mendapat perlakuan kesehatan yang dirancang untuk
dengan kelompok yang tidak mendapat meningkatkan kebersihan mulut dan
perlakuan p= 0,022 (RR = 1,9 CI 95% 1,2 - pengetahuan anak 10 tahun yang
3,0) yang artinya kelompok yang tidak menunjukan bahwa anak-anak yang diberi
mendapat perlakuan kemungkinan 1,9 kali perlakuan memiliki skor rata-rata plak
akan menghasilkan sikap buruk secara signifikan lebih rendah dan memiliki
dibandingkan dengan kelompok yang pengetahuan yang lebih tinggi dari anak
mendapatkan perlakuan. yang tidak mendapatkan perlakuan.(16)
Hasil analisis memperlihatkan ada Pengkajian adalah pemikiran dasar dari
perbedaan tindakan akhir responden antara
proses keperawatan yang bertujuan untuk
kelompok yang mendapat perlakuan mengumpulkan informasi agar dapat
dengan kelompok yang tidak mendapat mengidentifikasi, mengenali masalah yang
perlakuan p= 0,049 (RR= 1,78 CI 95% dialami responden. Selanjutnya dari
1,1 - 2,8) yang artinya kelompok yang informasi yang terkumpul digunakan untuk
tidak mendapat perlakuan kemungkinan 1,7menetapkan diagnosis keperawatan,
kali akan menghasilkan tindakan buruk merencanakan keperawatan serta tindakan
dibandingkan dengan kelompok yang untuk mengatasi masalah.(3) Dari hasil
mendapatkan perlakuan. pengkajian didapatkan responden
mengeluhkan gusinya sering berdarah saat
Rangkuman Nilai akhir antar kelompok
menggosok gigi, dan sering berdarah pada
Variabel P RR 95% CI saat makan. Saat pemeriksaan klinis
GI 0,039 1,8 1,0 - 3,2 terlihat adanya karang gigi, gusi berwarna
OHI-S 0,020 1,9 1,1 - 3,3 merah, dan terjadi perdarahan saat probing,
CPITN 0,004 2,2 1,2 - 4,0 keadaan ini menunjukan terjadinya
PHP 0,038 1,8 1,0 - 3,0 gingivitis. Hal ini sesuai dengan teori
Pengetahuan 0,004 2,4 1,2 - 4,5 bahwa gambaran gingivitis ditandai dengan
Sikap 0,022 1,9 1,2 - 3,0 adanya kemerahan, pembengkakan, dan
meningkatnya perdarahan.(3,6)
Tindakan 0,049 1,7 1,1 - 2,8
Dalam pengkajian responden
menyatakan belum pernah mendapatkan
penyuluhan tentang kesehatan gigi

207 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
sehingga responden kurang memahami sesuai dengan hasil penelitian setiap ibu
tentang gingivitis, cara pengobatan dan hamil harus melakukan pemeriksaan gigi
cara pencegahannya. Terbukti dari jawaban untuk mengurangi resiko penyakit gigi dan
responden tidak tahu gingivitis dapat mulut, konseling mengenai kebersihan
menyebabkan prematur dan kelahiran bayi mulut yang tepat dan dirujuk bila
dengan berat badan rendah. memerlukan perawatan, tindakan seperti
radiografidiagnostik, perawatan
Diagnosis keperawatan gigi adalah periodontal, restorasi, dan ekstrasi yang
kesimpulan dari pengkajian dan fokus aman, terbaik dilakukan selama trimester
kepada kebutuhan-kebutuhan klien. kedua.(20)
Sehubungan dengan kasus gusi berdarah
maka yang menjadi fokus kebutuhan Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
responden adalah tindakan yang dapat pengaruh antara pemberian perlakuan
mengurangi perdarahan pada gusinya. Hal asuhan keperawatan gigi pencegahan
ini sesuai dengan teori yaitu diagnosis sekunder terhadap perubahan OHI-S
keperawatan gigi harus diprioritaskan dengan tingkat kemaknaan p =0,021.
untuk mengarahkan tindakan asuhan Demikian juga dengan perubahan PHP
keperawatan gigi(4) didapatkan hasil ada pengaruh pemberian
perlakuan asuhan keperawatan gigi
Perawatan gingivitis dapat dilakukan pencegahan sekunder terhadap perubahan
dengan interaksi kebersihan mulut, PHP dengan tingkat kemaknaan p =0,012.
menghilangkan plak dan calculus dengan
scaling (17). Sebuah penelitian di Amerika Hasil pengkajian setelah perlakuan
juga menyimpulkan kalkulus gigi, menunjukan terjadi perubahan responden
perdarahan gingiva, dan resesi gingiva yang memiliki OHI-S baik dan PHP baik.
merupakan penyakit yang sering diderita, Hal ini disebabkan karena responden mulai
selain mengurangi percaya diri dalam mengerti cara untuk memelihara kesehatan
pergaulan kondisi ini dapat menyebabkan gigi Setelah perlakuan responden tahu
penyakit periodontal. Mencegah atau penyebab gingivitis adalah plak. Untuk
memelihara kesehatan mulut merupakan mencegah atau menurunkan penimbunan
hal yang tepat, juga efektif dilakukan plak dilakukan pembersihan plak secara
dalam meningkatkan kesehatan mulut dari mekanis yaitu dengan menyikat gigi.
populasi orang dewasa.(18 ) Selain pengetahuan tentang gingivitis,
pada saat konseling juga dijelaskan cara
Tindakan skaling dilakukan untuk menyikat gigi yang benar. Hasil pengkajian
membersihkan karang gigi pada responden. setelah perlakuan menunjukan terjadi
Tindakan skaling dilakukan untuk peningkatan responden yang tahu cara
menghilangkan keradangan pada gingiva. menyikat gigi yang benar. Hal ini juga
Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa disebabkan karena responden tahu bahwa
penghapusan plak subgingival dan kalkulus kesehatan gigi dan mulut yang buruk tidak
tetap menjadi pilihan terapi periodontal.(19) baik untuk kesehatan ibu dan anak. Hal ini
juga didukung oleh penelitian menunjukan
Dalam tahap implementasi dilakukan
bahwa kondisi kebersihan mulut memiliki
pemberian konseling tentang gingivitis
hubungan yang merugikan bagi kesehatan
pada ibu hamil. Tujuan disampaikan materi
ibu dan anak, periodontitis dikaitkan
agar ibu hamil sadar akan pentingnya
dengan kelahiran prematur dan berat badan
melakukan pemeliharaan kesehatan gigi
lahir rendah. Salah satu contoh adalah hasil
selama kehamilan, terbukti setelah
penelitian dari Dasanayake, dimana status
diberikan materi semua responden datang
penyakit periodontal dari ibu yang
saat melakukan pemeriksaan ulang. Hal ini

208 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
melahirkan bayi BBLR kurang bulan lebih menggunakan bahasa yang mudah
buruk dari ibu yang melahirkan bayi dimengerti oleh responden dan disertai
normal.(21) gambar-gambar sehingga responden lebih
menarik untuk membacanya. Penelitian ini
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada didukung oleh penelitian lain mengenai
pengaruh antara pemberian perlakuan efektifitas pemakaian booklet terhadap
model asuhan keperawatan gigi pengetahuan menunjukkan bahwa media
pencegahan sekunder terhadap perubahan booklet efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dengan tingkat kemaknaan p pengetahuan sesudah intervensi (p=0,001)
=0,022, perubahan sikap dengan tingkat dan tiga hari setelahnya (p=0,001).(23)
kemaknaan p =0,001, dan perubahan
tindakan dengan tingkat kemaknaan p Konseling tentang gingivitis pada ibu
=0,003. hamil dengan tujuan responden menjadi
tahu pentingnya memelihara kesehatan gigi
Dari pengkajian didapatkan bahwa dan mulut saat kehamilan. Pada saat
selama hamil responden belum pernah konseling ibu hamil diberi kesempatan
mendapatkan penyuluhan tentang untuk mengemukakan semua masalah
kesehatan gigi dan mulut. Responden tidak kesehatan gigi dan mulutnya.
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
selama hamil. Untuk meningkatkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran Green (2000), sikap itu masih merupakan
agar memelihara kesehatan gigi ibu hamil reaksi tertutup sebagai predisposisi
perlu diberi pengetahuan tentang gingivitis terhadap tindakan atau perilaku. Jika
pada ibu hamil. respon seseorang terhadap suatu bentuk
pelayanan kesehatan yang dianggapnya
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian positif atau menguntungkan maka
Alwaeli dan Al-Jundi yang menunjukkan kemungkinan besar seseorang tersebut
pengetahuan dan kesadaran bagi ibu hamil akan melakukan tindakan kesehatan
tentang kesehatan gigi dan gingiva sehingga sikap hanya dapat ditafsirkan dari
umumnya rendah. Ibu hamil membutuhkan perilaku yang nampak. Sikap belum
informasi kesehatan yang akurat tentang otomatis terwujud dalam bentuk praktik (
kesehatan gigi dan mulut. Program overt behavior ) untuk terwujudnya sikap
pendidikan pencegahan sederhana pada agar menjadi suatu perbuatan yang nyata
perawatan mulut dan pencegahan penyakit (praktik) diperlukan faktor pendukung atau
sebelum maupun selama kehamilan harus kondisi yang memungkinkan(14)
dilaksanakan untuk meningkatkan
(22)
kesehatan mulut Berkaitan dengan kesehatan gigi dan
mulut, sikap adalah suatu evaluasi yang
Untuk meningkatkan pengetahuan pada positif atau dapat diartikan bila hasil
tahap implementasi responden diberikan evaluasi positif maka seseorang akan
konseling. Dengan cara bimbingan dan cenderung mendekati obyek. Timbulnya
penyuluhan (Guidance and Counceling) kemauan atau kehendak ialah sebagai
kontak antara petugas kesehatan dan klien bentuk dari kesadaran atau pemahaman
lebih intensif. Setiap masalah yang terhadap suatu obyek. Misalnya
dihadapi klien dapat teliti dan dibantu keuntungan dari pembersihan karang gigi
penyelesainya sehingga berdasarkan secara rutin setiap 6 bulan sekali, ternyata
kesadaran dan sukarela klien akan manfaat pembersihan karang gigi mampu
menerima perilaku tersebut.(14) Dalam menambah percaya diri dalam pergaulan,
pemberian konseling digunakan alat bantu maka mereka akan menyatakan setuju
Booklet. Booklet dikemas sedemikian rupa,

209 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
untuk membersihkan gigi setiap 6 bulan Hasil yang diinginkan dari perawatan
sekali. Pengetahuan merupakan indikator gingivitis pada ibu hamil adalah
dari orang untuk melakukan tindakan, jika pengurangan yang signifikan pada
didasari dengan tindakan yang baik peradangan gingiva. Berkurangnya
terhadap kesehatan, maka orang tersebut peradangan menyebabkan risiko
akan mengaplikasikan apa yang berlanjutnya gingivitis menjadi
dipahaminya tersebut. (15) periodontitis berkurang. Untuk mencegah
timbulnya kembali peradangan pada
Dalam penelitian ini semua ibu hamil gingiva adalah bagaimana ibu hamil dapat
telah mendapatkan konseling, sehingga menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.
mengetahui manfaat dari pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut saat hamil. Hasil penelitian menunjukan tingkat
Pengetahuan ini akan membawa ibu hamil kebersihan gigi dan mulut pada kelompok
untuk mau memelihara dan memeriksakan perlakuan bertambah baik. Pada kelompok
kesehatan giginya ke puskesmas sehingga yang tidak mendapatkan perlakuan model
tidak ada keluhan selama kehamilan. Hasil asuhan keperawatan gigi pencegahan
peneletian ini sesuai dengan teori bahwa sekunder memiliki risiko 1,97 kali
pengetahuan merupakan faktor internal (RR=1,97 95% CI 1,148-3,395) memiliki
yang ada pada diri individu sehingga kebersihan mulut buruk dari kelompok
mempermudah individu untuk berperilaku yang mendapat perlakuan dengan tingkat
dan pengetahuan berpengaruh langsung kemaknaan p=0,020, demikian juga
terhadap sikap dan perilaku khusus kelompok yang tidak mendapatkan
seseorang(15) Hal ini juga sesuai dengan perlakuan model asuhan keperawatan gigi
hasil penelitian yang menunjukan pencegahan sekunder memiliki risiko 1,83
pengetahuan berpengaruh terhadap kali (RR=1,83 95% CI 1,085-3,097)
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan memiliki PHP buruk dari pada kelompok
mulut di BPG puskesmas, dimana ibu yang mendapat perlakuan dengan tingkat
hamil yang memiliki pengetahuan baik kemaknaan p=0,038, hal ini menunjukan
lebih tinggi kemungkinan memanfaatkan untuk mencegah terjadi peradangan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.(24) kembali sangat penting untuk memelihara
kebersihan gigi sehingga tidak terjadi
Dalam penelitian ini hasil perlakuan penimbunan plak. Untuk menumbuhkan
pada responden terbukti berpengaruh kesadaran ibu hamil untuk memelihara
terhadap nilai GI akhir antar kelompok kesehatan giginya dibutuhkan pengetahuan
dimana kelompok yang tidak mendapatkan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan
perlakuan model asuhan keperawatan gigi mulut saat kehamilan.
pencegahan sekunder memiliki risiko 1,87
kali (RR=1,87 95% CI 1,063-3,294) Hasil penelitian menunjukan kelompok
memiliki GI buruk dari kelompok yang yang tidak mendapatkan perlakuan model
mendapat perlakuan dengan tingkat asuhan keperawatan gigi pencegahan
kemaknaan p=0,039, demikian juga sekunder memiliki risiko 2,40 kali
dengan nilai CPITN akhir antar kelompok (RR=2,40 95% CI 1,281-4,520) memiliki
dimana kelompok yang tidak mendapatkan pengetahuan buruk dari pada kelompok
asuhan keperawatan gigi pencegahan yang mendapat perlakuan dengan tingkat
sekunder memiliki risiko 2,28 kali kemaknaan p=0,004, demikian juga
(RR=2,28 95% CI 1,299-4,021) perubahan sikap dimana kelompok yang
membutuhkan perawatan komplek dari tidak mendapatkan perlakuan model
kelompok yang mendapat perlakuan asuhan keperawatan gigi pencegahan
dengan tingkat kemaknaan p=0,004. sekunder memiliki risiko 1,93 kali

210 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
(RR=1,93 95% CI 1,228-3,046) memiliki permintaan responden, permasalahan
sikap buruk dari pada kelompok yang kesehatan gigi yang lain tidak
mendapat perlakuan dengan tingkat teridentifikasi sehingga peradangan
kemaknaan p=0,022, hal yang sama terlihat gingivitis dapat berlanjut menjadi
dari perubahan tindakan dimana kelompok periodontitis.
yang tidak mendapatkan perlakuan model
asuhan keperawatan gigi pencegahan Hal ini sesuai dengan penelitian yang
sekunder memiliki risiko 1,78 kali hasilnya peningkatan intervensi promosi
(RR=1,78 95% CI 1,120-2,842) memiliki kesehatan dan program pencegahan pada
tindakan buruk dari pada kelompok yang perawatan mulut selama kehamilan dapat
mendapat perlakuan dengan tingkat meningkatkan kualitas kesehatan mulut
kemaknaan p=0,049. sehingga mengurangi dampak yang buruk
pada masa kehamilan(25)
Terjadinya perubahan indikator
kesehatan gigi pada kelompok perlakuan Simpulan dan Saran
disebabkan pada tahap pengkajian
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
dilakukan dengan teliti dan cermat
disimpulkan ada perubahan proporsi GI
sehingga seluruh masalah dan kebutuhan
buruk berubah menjadi GI baik sebesar
responden teridentifikasi. Data dicatat dan
66,7% sesudah perlakuan model asuhan
didiskusikan dengan responden untuk
keperawatan gigi pencegahan sekunder
dicarikan penyelesaian permasalahan yang
dengan nilai p 0,031. Ada perubahan
sesuai dengan kebutuhan responden.
proporsi OHI-S buruk berubah menjadi
Diagnosa keperawatan gigi ditetapkan
OHI-S baik sebesar 68,4% sesudah
untuk mengarahkan tindakan asuhan
perlakuan model asuhan keperawatan gigi
keperawatan gigi. Dalam tahap
pencegahan sekunder dengan nilai p 0,021.
perencanaan ditetapkan tindakan yang akan
Ada perubahan proporsi CPITN buruk
dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai
berubah menjadi CPITN baik sebesar
untuk mengatasi masalah yang dihadapi
73,9% sesudah perlakuan model asuhan
responden. Dalam tahap implementasi
keperawatan gigi pencegahan sekunder
dilaksanakan semua rencana yang telah
dengan nilai p 0,001. Ada perubahan
ditetapkan dalam perencanaan. Kemudian
proporsi PHP buruk berubah menjadi PHP
dalam tahap evaluasi dilakukan untuk
baik sebesar 76,2% sesudah perlakuan
membandingkan hasil yang dicapai dengan
model asuhan keperawatan gigi
tujuan yang telah ditetapkan. Bila ada
pencegahan sekunder dengan nilai p 0,012.
permasalahan yang belum dapat
Ada perubahan proporsi pengetahuan
diselesaikan dilakukan proses asuhan
buruk berubah menjadi pengetahuan baik
keperawatan gigi kembali sampai
sebesar 57,9% sesudah perlakuan model
terpenuhinya kebutuhan responden.
asuhan keperawatan gigi pencegahan
Perlakuan model asuhan keperawatan sekunder dengan nilai p 0,022. Ada
gigi pencegahan sekunder menyebabkan perubahan proporsi sikap buruk berubah
terjadi pengurangan tingkat peradangan menjadi sikap baik sebesar 89,5% sesudah
gingivitis dan peningkatan kebersihan perlakuan model asuhan keperawatan gigi
mulut pada kelompok perlakuan sehingga pencegahan sekunder dengan nilai p 0,001.
peradangan gingivitis tidak berlanjut Ada perubahan proporsi tindakan buruk
menjadi periodontitis. berubah menjadi tindakan baik sebesar
75% sesudah perlakuan model asuhan
Sedangkan pada kelompok kontrol keperawatan gigi pencegahan sekunder
hanya dilakukan perawatan sesuai dengan nilai p 0,003. Kelompok yang tidak

211 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
mendapatkan perlakuan berisiko 1,87 kali William G. Wade. Bacterial
(RR=1,87 95% CI 1,063-3,294) memiliki Community Development in
GI buruk, berisiko 2,28 kali (RR=2,28 95% Experimental Gingivitis
CI 1,299-4,021) memiliki CPITN buruk, Microbiology. PlosOne.
berisiko 1,97 kali (RR=1,97 95% CI 1,148- August200813; Volume 8 Issue 8
3,395) memiliki OHI-S buruk, berisiko e71227.
1,83 kali (RR=1,83 95% CI 1,085-3,097) 2. Barnard, Keith. The management of
memiliki PHP buruk, berisiko 2,40 kali gingivitis. View Profile. GP (Nov 25,
(RR=2,40 95% CI 1,281-4,520) memiliki 2011); 28.
pengetahuan buruk, berisiko 1,934 kali 3. Carranza’S 2006. Carranza’s Clinical
(RR=1,934 95% CI 1,228-3,046) memiliki Periodontology, Tenth Edition.
sikap buruk, berisiko 1,78 kali (RR=1,78 Saunders, an imprint of El Sevier,
95% CI 1,120-2,842) memiliki tindakan Inc, St. Louis Missouri.2006.p: 639-
buruk dari kelompok yang mendapat 647.
perlakuan artinya model asuhan 4. Wilkins, Esther M., Clinical Practice
keperawatan gigi pencegahan sekunder of the Dental Hygienist -9th.
efektif mencegah gingivitis sehingga tidak Lippincott Williams & Wilkins;
berlanjut menjadi periodontitis karena 2005.p:6-13,174-186,323-341769-
terjadinya pengurangan keradangan 780.
gingivitis dan peningkatan kebersihan gigi 5. Lopes. NJ, Da Silva I, Ipinza J,
dan mulut pada kelompok perlakuan. Guterrez J. Periodontal Therapy
Berdasarkan kesimpulan, maka diajukan Reduces The Rate Preterm Low Birth
beberapa saran, untuk Keilmuan Weight In Women Pregnancy-
Keperawatan Gigi Hasil penelitian ini Assciated Gingivitis. J Periodontol.
dapat dijadikan tambahan pengetahuan atau 2005 Nov; 76(11 Suppl):214-53.
sebagai sumbangan terhadap keilmuan 6. B.M. Eley, M. Soory, J D. Mansion.
keperawatan gigi dibidang promotif dan Periodontics Sixth Edition. Saunders
preventif karena model asuhan Elsevier Limited 2010:P.90.
keperawatan gigi pencegahan sekunder 7. Rakchanok, 2010, Dental Caries and
efektif dapat meningkatkan status Gingivitis Among Pregnant and Non
kesehatan gigi ibu hamil. Bagi Puskesmas Pregnant Women In Chiang Mai
disarankan menerapkan model asuhan Thailand. Nagoya Journal Of Medical
keperawatan gigi sebagai wujud pelayanan Sciene. V.72,N.1-2,2010,P.43-50.
yang berkesinambungan dalam 8. Sukmasari, N. M. Gambaran Kondisi
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu Gingiva dan Tingkat Pengetahuan
hamil dibidang promotif dan preventif. tentang Kesehatan Gigi dan Mulut,
Bagi perawat gigi dapat mempelajari model Studi dilakukan pada ibu hamil yang
asuhan keperawatan gigi pencegahan untuk berkunjung ke BKIA Puskesmas Kuta
peningkatan pengetahuan dan kompetensi I Badung (KTI). 2012.
perawat gigi dalam bidang promotif dan 9. Gajendra, Sangeeta Kumar, Jayanth.
preventif. Bagi peneliti lain hasil penelitian Oral Health And Pregnancy: A Rivew.
ini dapat menjadi dasar untuk 96.6(Sept 2006):81,82,85,88-87.
melanjutkan penelitian berikutnya 10. Vibhute, Akshay, Vandana, K. The
dengan menambahkan variabel lainnya Effectiveness of manual versus
guna kesempurnaan penelitian. powered toothbrushes for plaque
removal and gingival health: A Meta-
Daftar Pustaka Analysis. Journal of Indian society of
1. James O.Kistler, Veronica periodontology 16.2(apr 2012):156-
Booth, David J. Bradshaw,

212 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 
160. 1144.
11. NA Chrysanthakopoulos. Periodontal 20. Donald J. White. Dental calculus:
Disease Status in an Isolated Greek recent insights into occurrence,
Adult Population. Journal of formation, prevention, removal and
Dentistry of Tehran University of oral health effects of supragingival
Medical Sciences. J Dent (Tehran). and subgingival deposits. European
2012 Summer; 9 (3) : 195–206. Journal of Oral Sciences;Volume
12. Pihlstrom, Bruce L, Michalowicz, 105, Issue 5, pages 508–522,
Bryan S, Johnson, Newell W. OCTOBER 1997.
Periodontal Diseases. The Lancet 21. Ananda P. Dasanayake. Poor
366.9499 (Nop 19-Nop 25, Periodontal Health of the Pregnant
2005):1809-20. Woman as a Risk Factor for Low
13. Periodontics For The Dental Birth Weight. Annals of
Hygienist, Second Edition, Lippincott Periodontology July 1998, Vol. 3, No.
Williams & Wilkins,(2008).p; 298- 1, Pages 206-212.
319. 22. H.A. Alwaeli and S.H. Al-Jundi.
14. Notoatmojo,S. Promosi Kesehatan Periodontal disease awareness among
Dan Ilmu Perilaku . Rineka Cipta. pregnant women and its relationship
Jakarta.2007. p; 15-20, p57. with socio-demographic variables.
15. Notoatmojo,S. Promosi Kesehatan International Journal of Dental
Teori Dan Aplikasi. Rineka Cipta. Hygiene. Volume 3, Issue 2, pages
Jakarta.2005. p; 43-80. 74–82, May 2005.
16. Helen V. Worthington, Kirsty B. Hill, 23. Pakpahan RP, Larasati TA, Sibuea S,
Jeanette Mooney, Fiona A. Hamilton Sahli, A.Z. The Effectivnees of
and Anthony S. Blinkhorn. A Cluster Booklet For Improved Knowledge
Randomized Controlled Trial of a and Attitude About Cigarette ang its
Dental Health Education Program for Dangerous at SDN 01 Panjang
10-year-old Children; Journal of Selatan, Panjang Bandar Lampung,
Public Health Dentistry; Volume 61, Jurnal Medical Faculty of Lampung.
Issue 1, pages 22–27, March 2001. 2013. Hal;2337;
17. Manson J.D. dan Eley B.M. 1993. 3776.
Buku Ajar Periodonti. Edisi kedua 24. Suarniti,LP. Pengetahuan dan sikap
p.45, ibu hamil tentang kesehatan gigi dan
18. Dr. J.M. Albandar . Gingival mulut serta pengaruhnya terhadap
Recession, Gingival Bleeding, and pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi
Dental Calculus in Adults 30 Years of dan mulut di puskesmas di kabupaten
Age and Older in the United States, Badung.( Tesis), Universitas Udayana
1988-1994. Journal of 2012.
Periodontology; January 1999, Vol. 25. S Acharya,PV Bhat and S Acharya.
70, No. 1, Pages 30-43 , DOI Factors affecting oral health-related
10.1902/jop.1999.70.1.30. quality of life among pregnant
19. Silk, Hugh; Douglass, Alan B.; women. International Journal of
Douglass, Joanna M.; Silk, Laura. Dental Hygiene;Volume 7, Issue 2,
Oral Health During Pregnancy. pages 102–107, May 2009.
American Family Physician .
4/15/2008, Vol. 77 Issue 8, p1139-

213 
Jurnal Kesehatan Gigi  Vo. 2  No.2  ( Agustus 2014) 
 

You might also like