You are on page 1of 12

1. Albite.
Sifat Fisik :Mineral ini mempunyai Kilap kaca, dimana bentuknya transparan (Tembus cahaya),
dengan warna dominan: putih, kebiru-biruan, abu-abu, merah muda, dll. Gores putih. Skala kekerasan
(Mohs): 6 -6½, belahan sempurna di [001], baik di [010], tak sempurna di {110}, pecahan
Irregular/Uneven, conchoidal. Densitas (yang di/terukur): 2.6 -2.65 g/cm3, densitas (yang dihitung):
2615(6) g/cm3.
 Sifat Kimia ;Komposisi kimia yang penting Na, Al, O, Si, merupakan salah satu mineral anggota grup
Feldspar, mengandung silika dan aluminum, rumus kimia Na(AlSi3O8).
 Sifat Optik ; Sistem kristal triclinic, termasuk dalam kelas pinacoidal, kembaran polysintethic, optik
(α = 1.525, β= 1.529, γ = 1.536).
 Lingkungan Pembentukan.

Pada daerah vulkanik, tepatnya pada daerah hidrotermal sebagai urat dan genesanya yaitu hasil dari
metasomatisma sodium.


1. Chlorite.
Sifat Fisik ; secara umum mineral ini berwarna hijau , kekerasan 2 – 2,5 skala mohs; kilap tanah/lilin;
pecahan sub-conchoidal ; densitas 2.6 – 3.3 g/cm3; belahan 2 arah; tidak dapat ditembus oleh cahaya;
cerat tidak mempunyai warna, bentuk prismatik
 Sifat Kimia ;Komposisi kimia yang penting Al, H, O, Si; mengandung unsur silikat dan aluminum;
rumus kimia Al2Si2O5(OH)4..
 Sifat Optik ;Sistem kristal monoclinic, kelas kristal pedial, pleokroisme lemah tidak tampak,
mempunyai surface relief rendah, optik (α = 1.570-1.66, β= 1.57-1.67, γ = 1.57-1.67).
 Lingkungan Pembentukan.

Terbentuk karena alterasi dari metamorfosa tingkat rendah dan alterasi hidrotermal dari mineral besi,
magnesium silikat. Sebagian besar di temukan pada betuan beku maupun metamorf

 Sifat Fisik.
1. Epidote.

Warna kuning kehijauan (kehijauan); kekerasan 6 skala mohs; kilap kaca; pecahan irrengular / uneven
; densitas 3.38 – 3.49 g/cm3 ; belahan 1 arah; dapat ditembus oleh cahaya, tidak mempunyai cerat.

 Sifat Kimia.

Komposisi kimia yang penting Al, B, Fe, O, Si; mengandung unsur silikat; anggota dari grup mineral
epidote; rumus kimia (AlFe3+)7[O3IBO3(SiO4)3].

 Sifat Optik.
Sifat optic mineral ini ditunjukkan dengan sistem kristal monoclinic, kelas kristal prismatic,
pleokroisme tampak kuat,optic nα = 1.715 – 1.751 nβ = 1.725 – 1.784 nγ = 1.734 – 1.797.

 Lingkungan Pembentukan.

Mineral ini terbentuk pada kontak metamorfosa regional, hasil alterasi dari mineral feldspar, piroksen,
amphibol, dan biotit.


1. Wairakite.
Sifat Fisik ; mineral ini tidak berwarna – putih; kekerasan 5.5 – 6 skala mohs; kilap kaca; dapat
ditembus oleh cahaya; pecahan conchoidal; cerat putih.
 Sifat Kimia ; Sifat kimia dari mineal ini adalah kaya akan kandungan mineral Ca dan terdapat
kandungan aluminium berasosiasi dengan unsur silika secara umum persamaan rumus kimianya
adalah Ca[Al2Si4O12].2H2O.
 Sifat Optik ;Sistem kristal monoclinic dengan kelas kristal prismatic, surface relief sedang, optic nα =
1.498 nγ = 1.502
 Lingkungan Pembentukan.
Plagioklas

mus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8, Karakteristik fisik yang dimiliki
mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih, abu-abu, sampai hitam keabu-abuan, dengan kilap
kaca, kekerasan 6 – 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan – opaque (albit, anorthit, bytownite),
transclucent – transparan (oligoklas, andesin, labradorit), mempunyai sistem kristal trilklin, belahan 1
arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 ( albite ), 2,64 – 2,68 ( oligoklas ), 2,68 – 2,71 ( andesin ), 2,70 –
2,74 ( labradorit ), 2,74 – 2,76 ( bytownite dan anorthit ), cerat putih, asosiasi mineral :kuarsa, toumalin,
muscovit ( albit ); kuarsa, muscovit dan K-feldspar ( oligoklas );biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (
andesine ); biotit, piroksen, dan hornblende ( labradorit, dan bytownit ); biotit, augit, hornblende dan
piroksen ( anorthit ).

Albit ( Na Al Si3 O8 )

Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga merupakan
kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyai range komposisi kimia dari Na Al Si3 O8- sampai
K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi dengan mineral sanidin dan juga potasium
sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang
disebut exsolution. Albit mempunyai komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potassium

Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna (colorless) tetapi
dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca dan bersifat transclucent –
opaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan
kekerasan 6 – 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, tourmalin
dan muscovit.
Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra, belahan 1 arah yaitu
sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna {110}, relief rendah, n<balsam, warna
interferensi kuning orde 1, kembaran: polysintetik dengan sudut antara 15o–37o. Keterdapatan:
terdapat pada granit, granit pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf

2. Oligoklas ( (Na,Ca) AlSi3O8 )

Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik
fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning
atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah
dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna
putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.oligoklas yang membatasi albit

Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik
fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning
atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah
dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna
putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.

Karakteristik optik mineral oligoklas: tidak berwarna (colorless), bentuk euhedral, subhedra dan
anhedral dengan belahan 1 arah, sempurna{001}, kurang sempurna{110}, tidak sempurna{110},
mempunyai relief rendah. Warna interferensi abu-abu sampai putih orde 1, mempunyai kembaran albit,
keterdapatan: terdapat pada batuan beku seperti granit, ryolit juga terdapat pada syenit, trachit.

3. Andesine ( (Al,Si) Al Si2 O8 )

Andesin mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 70 – 50% sodium dan 30 – 50%
calcium, mempunyai karakter fisik berwarna putih atau abu-abu, kilat kaca, sifat kristal transclucent –
transparan dengan belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6-6,5 dan berat jenis
2,68-2,71 dengan cerat putih dan karakteristik lain berupa index refraksi 1,545-1,562

Karakteristik optik mineral andesin: tidak berwarna (colorless), bentuk kristal euhedral sampai
anhedral, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, kurang sempurna {010} dan tidak sempurna
{110}. Mempunyai relief rendah n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1,
mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku yaitu diorit dan andesit, andesin juga
terbentuk pada batuan metamorf

Nama mineral : Garnet

Rumus kimia : Al3B2(SiO4)3

Kilap : non logam - kaca

Kekerasan : 6,5-7,5.
Genesis : batuan metamorf

¨ Pada umumnya,batu garnet sangat mengkilau warnanya dan tembus cahaya. Hampir semua batu
garnet mempunyai warna yang dalam dan bermacam-macam warnanya kecuali biru. Di Indonesia batu
garnet ini diberi nama bermacam-macam seperti manilam anggur, biduri delima, biduri anggur, dan
mirah anggur.

¨ Garnet adalah jenis kelompok mineral yang semuanya pada dasarnya memiliki struktur kristal yang
sama isometrik tetapi bervariasi dalam komposisi kimia dan sifat-sifat fisik mereka.

¨ Batu Garnet memiliki kumpulan mineral yang mempunyai kristal rhombic dodecahedrons dan
trapezohedrons, serta memiliki komposisi kimia utamanya ialah kalsium, magnesium, aluminium,
ferum2+, ferum3+, kromium, mangan, dan titanium.

CARA TERBENTUKNYA GARNET

¨ Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis yang
terbentuk akibat proses malihan pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi.

¨ Batuan metamorf mengkristal dalam sistem kubik dengan bentuk rhombdodecahedral atau
trapezohedral atau kombinasi dari keduanya.

¨ Karena garnet cenderung mempunyai pemecahan yang rendah sehingga jika terjadi pecahan akan
menjadi potongan-potongan kecil dengan bentuk sudut tajam dan tidak merata yang dianggap sebagai
fitur karakteristik dari abrasif yang baik dan dinilai sebagai abrasif alami.

¨ Warna yang kita lihat pada garnet terbentuk karena adanya absorbsi cahaya oleh ion-ionnya atau
interaksi ion-ion yang ada pada garnet itu sendiri.

¨ Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf seperti gneiss dan sekis dari yang bersifat basa
sampai asam, kapur kristal dan pegmatites. Garnet banyak ditemukan di sekis mika dan batuan
metamorf yang mengandung alumina dan besi.

¨ Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam yang berbeda, seperti besi, magnesium
aluminium, dan kromium.

5. Nama mineral : Garnet

Rumus kimia : Al3B2(SO4)3

Habit / sistem x’tal : isometrik / dodekahedron

Kilap : non logam - kaca

Warna : merah kecoklatan

Goresan : hitam

Kekerasan : >5

Genesis : batuan metamorf


7. Nama mineral : Kyanit

Rumus kimia : Al2SiO5

Habit/Sistem kristal : tabular panjang / triklin

Kilap : non logam - kaca

Warna : Hijau kebiruan

Goresan : Putih

Kekerasan : <5>

Kuarsa.

Sejarah penemuan dan penamaan

Penemuan kuarsa dimulai pada abad ke 17, Nicholas Steno mempelajari kuarsa berdasarkan
kristalografinya, ia menemukan bahwa kristal kuarsa merupakan prisma panjang dengan setiap sudut
sebesar 60°.Pada tahun 1880, Jacques and Pierre Curie menemukan sifat piezoelectricity. Pada tahun
1921, Walter Guyton Cady mengembang osilator atau resonator kuarsa untuk pertama kalinya. Pada
tahun 1923, George Washington Pierce mematenkan desain osilator kuarsanya.Pada tahun 1927,
Warren Marrison menciptakan osilator jam berdasarkan prinsip yang digunakan oleh Cady dan Pierce.

Secara etimologi Kuarsa atau Quartz berasal dari Bahasa Jerman yaitu Quarz yang mana berasal dari
Slavic, pekerja tambang Ceska menyebutnya sebagai křemen

Nama Kuarsa (Quartz) berasal dari bahasa Saxon, "Querkluftertz", atau yang disebut dengan cross-vein
ore.

Dilihat dari ciri – ciri fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih,
ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau
bahkan bercampur ( seperti putih keunguan ). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut
bersifat asam. Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2 , berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi :

· (Si) Silikon 46,74 %

· (O2) Oksigen 53,26 %

Berdasarkan literatur yang ada, kuarsa memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit
ketika di luar air lebih besar 2,6 - 2,7 x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tidak memiliki belahan,
sehingga belahannya tidak menentu karena tidak adanya bidang belahan. Kuarsa memiliki pecahan (
fracture ) concoidal, yaitu memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan, seperti
kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah.
Sifat dalam ( tenacity ) dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila digores menjadi tepung /
bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya. Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri
dihexagonal bypiramidal. Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet.

Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O .
Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan mineral ini meliputi 25
% dari keseluruhan mineral yang dikenal dan 40 % dari mineral yang umum dijumpai pada batuan.

Contoh lainnya : Feldspar, olivine, piroksin ( augite ), hornblende, kaolin, dll.

3. Epidote.
Sifat Fisik.

Warna kuning kehijauan (kehijauan); kekerasan 6 skala mohs; kilap kaca; pecahan irrengular / uneven ;
densitas 3.38 – 3.49 g/cm3 ; belahan 1 arah; dapat ditembus oleh cahaya, tidak mempunyai cerat.

Sifat Kimia.

Komposisi kimia yang penting Al, B, Fe, O, Si; mengandung unsur silikat; anggota dari grup mineral
epidote; rumus kimia (AlFe3+)7[O3IBO3(SiO4)3].

Sifat Optik.

Sifat optic mineral ini ditunjukkan dengan sistem kristal monoclinic, kelas kristal prismatic, pleokroisme
tampak kuat, optic nα = 1.715 – 1.751 nβ = 1.725 – 1.784 nγ = 1.734 – 1.797.

Lingkungan Pembentukan.

Mineral ini terbentuk pada kontak metamorfosa regional, hasil alterasi dari mineral feldspar, piroksen,
amphibol, dan biotit.

12. Wairakite.
Sifat Fisik ; mineral ini tidak berwarna – putih; kekerasan 5.5 – 6 skala mohs; kilap kaca; dapat
ditembus oleh cahaya; pecahan conchoidal; cerat putih.

Sifat Kimia ; Sifat kimia dari mineal ini adalah kaya akan kandungan mineral Ca dan terdapat kandungan
aluminium berasosiasi dengan unsur silika secara umum persamaan rumus kimianya adalah
Ca[Al2Si4O12].2H2O.
Sifat Optik ;Sistem kristal monoclinic dengan kelas kristal prismatic, surfacerelief sedang, optic nα =
1.498 nγ = 1.502

Lingkungan Pembentukan.

CHLORITE

Sifat Fisik : secara umum mineral ini berwarna hijau , kekerasan 2 – 2,5 skala mohs; kilap tanah/lilin;
pecahan sub-conchoidal ; densitas 2.6 – 3.3 g/cm3; belahan 2 arah; tidak dapat ditembus oleh cahaya;
cerat tidak mempunyai warna, bentuk prismatik

Komposisi Kimia : Komposisi kimia yang penting Al, H, O, Si; mengandung unsur silikat dan aluminum;
rumus kimia Al2Si2O5(OH)4..

Sifat Optik : Sistem kristal monoclinic, kelas kristal pedial, pleokroisme lemah tidak tampak,
mempunyai surface relief rendah, optik (α = 1.570-1.66, β= 1.57-1.67, γ = 1.57-1.67).

Lingkungan Pembentukan : Terbentuk karena alterasi dari metamorfosa tingkat rendah dan alterasi
hidrotermal dari mineral besi, magnesium silikat. Sebagian besar di temukan pada batuan beku maupun
metamorf.

MINERAL HORNBLENDE

Istilah hornblende berasal dari bahasa Jerman; Horn (tanduk) dan Blender (Blender = bersinar) dan
mengacu pada kecerahan mineral. Mineral hornblende termasuk dalam mineral silikat dan mineral
ferromagnesium. hornblende adalah nama dari kelompok mineral silikat atau aluminosilikat.
Mempunyai rumus umum adalah (Na, Ca)2-3(Mg, Fe, Al)5(Al, Si)8O22(OH)2.

Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai
jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan
Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua
kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

KARAKTERISTIK FISIK MINERAL

Warna segar : hitam sampai hijau gelap.


Warna lapuk : hitam putih
Golongan/klas : Silikat
Subclass : Inosilicates
Group : amphibole
kilap : kaca
derajat ketransparanan : umumnya opaque mineral tapi jika dalam bentuk lembaran tipis
atau pada mineral tertentu dapat tembus cahaya/ transparant mineral.
Sistem kristal : monoklin
perawakan Kristal : Granular (membutir), masif (agregat besar) dan kadang-kadang acicular
(menjarum).
Belahan : imperfect (tidak sempurna) dalam dua arah pada 560 dan 1240.
Pecahan : tidak merata (uneven).
Kekerasan : 5 – 6 Skala Mohs.
Berat Jenis : 2,9-3,4 gr/cm3 (agak di atas rata-rata untuk mineral tembus)
Goresan : coklat sampai abu-abu
Genesa : Terbentuk karena proses pembekuan magma pada suhu sekitar
7000C-6000C. Merupakan mineral penting dan penyebarannya luas dan mineral pembentuk batuan
pada batuan beku seperti diorit,gabbro,basalt,pada betuan metamorf seperti pada hornblendite.

8. Epidote Ca2Al2(Fe3+;Al)(SiO4)(Si2O7)O(OH), Mineral


ini menunjukkan warna hijau, sistem kristal monoklin, belahan jelas 2 arah, pecahan
tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada
temperatur 900 – 10000 C, terbentuk akibat proses metamorphisme pada fasiesgreen
schist dan glaucophane schist dan hidrotermal (propylitic alteration). Proses magmatik
sangat jarang menghasilkan mineral ini.

9. Garnet X3Y2(SiO4)3, Mineral ini menunjukkan warna hijau


gelap atau merah gelap, sistem kristal rhombic dodekahedron, belahan tidak sempurna,
pecahan konkoidal dan menunjukkan kenampakan tabular. Terbentuk pada suhu 1600
– 18000 C, dapat terbentuk pada zona kontak magmatic plutons dengan temperatur
yang tinggi, yaitu pada mineralisasi skarn. Selain itu juga dapat terbentuk akibat proses
metamorfisme. Lingkungan terbentuknya pada daerah magmatisme.
16. Prehnite Ca2Al(AlSi3O10)(OH)2, Mineral ini menunjukkan warna
kehijauan, sistem kristal orthorombic, belahan sempurna, pecahan tidak rata, kilap
kaca, cerat berwarna putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 700
– 8000 C, akibat proses metamorfisme dan proses hidrotermal yang mengisi rongga
pada batuan volkanik basalt.

17. Wairakite CaAl2Si4O12•2(H2O), Mineral ini menunjukkan


warna putih, dapat terbentuk pada suhu 600 – 7000 C, akibat proses hidrotermal
(geothermal environment), proses metamorfisme burial dengan suhu yang rendah,
reksi dehidrasi dari laumontite pada sedimen tuff.

5. Clinopiroxene XY(Si,Al)2O6, Mineral ini menunjukkan


warna hijau, biru, sistem kristal monoklin, belahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih
dan menunjukkan betuk prismatik. Terbentuk pada suhu 900 – 1000 0 C, terbentuk
akibat proses magmatik mafik dan ultramafikplutonic, pada proses metamorfisme
kontak dan regional dengan temperatur yang tinggi. Dapat terbentuk pada daerah
magmatisme bersifat basa.
3. Albite NaAlSi3O8, Mineral ini menunjukkan warna putih,
sistem kristal triklin, belahan 3 arah, pecahan tidak rata – konkoidal, kilap kaca, cerat
putih. Terbentuk pada suhu 750 – 8000 C, akibat proses hidrotermal dengan suhu yang
rendah dan alterasi dari plagioklas, proses metamorfik dengan temperatur dan tekanan
yang rendah, proses magmatisme dan proses albitisasi.

8. Aktinolit

Aktinolit memiliki rumus kimia , tergolong mineral silikat dan termasuk subclass
Inosillicates. Aktinolit ini sendiri merupakan mineral yang umum terdapat pada batuan
metamorf. Aktinolit ini mineral yang sangat unik karena memiliki kekhasan dalam
penyusunnya berupa seart yang biasa disebut byssolite. Selain itu kemiripan dengan
mineral lain pun kadang membingungkan keberadaan mineral aktinolit, seperti hampir
sama dengan hornblend hanya dibedakan oleh transparansinya. Mineral aktinolit
memiliki sifat fisik diantaranya :

· Warna : Hijau.putih atau abu-abu.

· Luster : Vitreous atau berserat.

· Transparansi : Transparan.

· Sistem kristal : Monoklinik, 2 / m

· Kebiasaan kristal : termasuk kristal prismatik memanjang dan diratakan


dengan penghentian kubah seperti itu sebenarnya merupakan dua dari empat wajah
prisma. Juga sebagai massa berserat (asbes) dan sebagai massa berserat dan sangat
kompak (giok nephrite).

· Pembelahan : adalah sempurna dalam dua arah mendekati 60 - dan


120-derajat sudut.

· Fraktur : Splintery untuk tidak merata.

· Kekerasan : 5,5 - 6.

· Berat Jenis : sekitar 2,9-3,3 (sangat sedikit di atas rata-rata untuk


mineral tembus).

· Streak : Putih.
· Mineral terkait : Kuarsa, lawsaonite, epidot dan glaukofan.

· Lain Karakteristik : Nephrite kompak sangat sulit dan sebenarnya lebih kuat
dari baja.

Aktinolit ini merupakan mineral index pada batuan metamorf. Aktinolit ini teerbentuk
pada fasies metamorfisme yaitu greenschist fasies yang merupakan fasies yang
pembentukannya dipengaruhi oleh tekanan. Aktinolit ini termasuk dalam derajat
metamorfisme yang menengah yang terbentuk pada tekanan yang tertentu saat proses
metamorfismenya. Aktinolit ini termasuk dalam jenis antistress, Aktinolit ini tidak
ditemukan pada batuan yang terdeformasi dengan kuat.

9. Kianit

Kianit merupakan salah satu mineral silikat yang termasuk dalam kelas nesosillicates.
Kianit memiliki rumus kimia . Kianit adalah sebuah polymorph dari silimanit dan
andalusit. Kianit memiliki sifat fisik yang khas untuk pengidentifikasian diantaranya :

· Warna : biru biasanya tapi juga bisa menjadi putih, abu-abu


atau hijau. Warna ini sering tidak konsisten sepanjang kristal dan dapat bernoda kotor
atau coretan.

· Kilap/Luster : Vitreous ke hampir mutiara.

· Transparansi kristal : Transparan.

· Sistem kristal : Triklinik; bar 1

· Kebiasaan kristal : termasuk datar, pinacoid didominasi, kristal prismatik


sering tertanam dalam batuan metamorf dan urat kuarsa

· Pembelahan : yang baik dalam satu arah sejajar dengan wajah


pinacoid datar

· Pecahan/Fraktur : Splintery.

· Kekerasan : Sekitar 4,5 ketika tergores sejajar dengan sumbu


panjang kristal dan sekitar 6,5 ketika tergores atau tegak lurus di sumbu panjang

· Berat Jenis : Sekitar 3,58 + (di atas rata-rata)

· Streak : Putih.

· Mineral Asosiasi : Biotit, staurolite, garnet, kuarsa, andalusite dan


sillimanite.

Kianit ini memiliki keunikan pada kekerasannya yang bisa berbeda antar spesimennya.
Hal inilah yang dapat dijadikan sebagai salah satu aspek dalam pengidentifikasiannya di
lapangan. Kianit ini sering ditemukan pada batuan metamorf, kianit ini terbentuk oleh
pengaruh dominan dari tekanan yang asngat besar, dan biasa ditemukan pada batuan
yang mengalami deformasi yang kuat. Kianit ini termasuk mineral yang memiliki
derajat meramorfosa yang tinggi.
Thompson, AJB.Atlas Of Alteration. Canada : Geological Association Of Canada, Mineral
deposit Divisons

Anonim. 2009. http://mindat.org. Browsing ; 20 Juni 2009

Thompson, AJB.Atlas Of Alteration. Canada : Geological Association Of Canada, Mineral deposit


Divisons

Judith, Sean, Soetomo, Hadi, dan Soekardi, 1981, Diktat Mineral Optik, pusat penerbitan Fakultas Teknik
UGM Proyek PPPT-UGM Tahun 1980/1981, Yogyakarta

Kraus, Edward, 1951, Mineralogy An Introduction to the Study of Minerals and Cystals, Mc Graw hill
Book Company.inc,New York,Toronto.

Kerr, Paul, F., 1959, Optical Mineralogy, Mc. Graw-Hill Book Company, Inc, New York, Toronto, London

You might also like