Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Akuntansi PPN adalah akuntansi yang kegiatannya untuk memenuhi ketentuan yang diatur
dalam (1) UU No. 6 ps 28 (6), UU No. 8 ps 6 (1 dan 2), dan PP No. 22/1985 ps 13 dan bertu-
juan memberikan informasi bagi perusahaan untuk dapat menghitung, membayar, dan me-
laporkan mengenai PPN dan PPN BM yang terutang.
2. Pokok Bahasan
a. Prosedur pencatatan pembelian yang PPNnya dapt dikreditkan maupun yang tidak da-
pat dikreditkan.
b. Prosdur pencatatan penjualan dan PPN terutang.
c. Prosedur pencatatan PPN yang masih harus dibayar atau lebih dibayar.
d. Prosedur pencatatan PPN dalam hal kasus-kasus tertentu.
3. Prosedur pencatatan pembelian yang PPNnya dapt dikreditkan maupun yang tidak dapat
dikreditkan.
Terdapat beberapa kemungkinan perlakuan akuntansi terhadap transaksi pembelian, yaitu:
a. Pembelian atas barang-barang yang dapat dikreditkan PPNnya, yang dapat dibedakan ke
dalam:
1) Pembelian barang persediaan
2) Pembelian barang modal yang ada hubungannya langsung dengan proses produksi.
b. Pembelian atas barang-barang yang tidak dapat dikreditkan PPNnya.
c. Pembelian yang terdapat potongan harga.
d. Jika terjadi retur pembelian.
Contoh:
PT. ANTIKKN membeli barang untuk persediaan pada bulan September 2010 seharga
Rp15.000.000,00 dari PT. OGAHKKN. Jurnal untuk mencatat pembelian tersebut adalah se-
bagai berikut:
Metode Pisik:
Pembelian Rp15.000.000,00
PPN Masukan 1.500.000,00
Utang usaha Rp16.500.000,00
Metode Perpetual:
Persediaan Rp15.000.000,00
PPN Masukan 1.500.000,00
Utang usaha Rp16.500.000,00
1
Jurnal:
Sediaan BHP Rp2.000.000,00
PPN 200.000,00
Kas Rp2.200.000,00
Jika yang dibeli adalah aktiva tetap, PPN yang dibayarkan tidak dapat dikreditkan dan meru-
pakan tambahan kos bagi aktiva tetap yang dibeli.
Contoh:
PT. NOKKN membeli seperangkat komputer dari Metrokomputer Malang seharga
Rp3.500.000,00 ditambah PPN 10% dengan syarat uang muka 40% sisanya diangsur selama
12 bulan.
Jurnal:
Perlengkapan kantor Rp3.850.000,00
Kas Rp1.540.000,00
Utang pembelian 2.310.000,00
24 September 2010
Utang usaha Rp5.500.000,00
Kas Rp5.390.000,00
Potongan pembelian 100.000,00
PPN Masukan 10.000,00
Jika pada tanggal 17 September 2010 PT. OGAHKKN mengembalikan barang senilai
Rp250.000 karena cacat, PPN Masukan dapat dikreditkan sejumlah PPN yang dibayarkan
atas barang yang dikembalikan.
Jurnal:
Utang usaha Rp275.000,00
PPN Masukan Rp 25.000,00
Retur 250.000,00
2
Jurnal:
Kas Rp10.780.000,00
Potongan penjualan 200.000,00
PPN Keluaran 20.000,00
Piutang usaha Rp11.000.000,00
Jika pada 22 September 2010 PT. OGAHKKN mengembalikan barang seharga Rp100.000,00
dengan harga pokok sejumlah Rp75.000,00 karena tidak cocok dengan pesanan, PPN Kelua-
ran yang sudah dipungut dikembalikan.
Jurnal: