Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
PAJAK DAERAH
Disusun Oleh:
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya,
penulis telah dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan makalah ini yang
Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW yang telah meletakkan landasan pendidikan bagi umat manusia.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan, arahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Dr. T. M. Jamil, M.Si sebagai dosen pembimbing mata kuliah
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan baik
dari bahasa maupun dari struktur kalimat, maka penulis membuka diri kepada para
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pajak .............................................................................. 4
2.2 Jenis-Jenis Pajak .............................................................................. 5
2.3 Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah........................................ 7
2.4 Pengaruh Pajak Terhadap Daerah .................................................... 9
2.4.1 Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi ...................................... 9
2.4.2 Pengaruh Pajak Terhadap Pembangunan ................................ 11
2.4.3 Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian ............................... 11
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
terbagi atas beberapa provinsi dan provinsi terbagi atas beberapa kabupaten dan kota.
pemerintah daerah Pasal 1 ayat 5 bahwa “Otonomi daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
perundang undangan”.
sesuai dengan pendapat Darise (dalam Novalistia, 2016:2) bahwa “Dalam mengelola
merupakan sumber penerimaan pemerintah daerah yang berasal dari daerah itu
dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan pendapatan
daerah lainnya.
2. Dana Perimbangan.
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah
(UU No.32 Tahun 2004, Pasal 157)
2
Salah satu sumber penghasilan daerah adalah pajak. Menurut Prof. Dr. P.J.A.
Andriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang tergantung oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan –peraturan umum
Menurut data yang publikasi oleh Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun
2016 pajak daerah seluruh Indonesia mencapai Rp. 42.611.630.920, retribusi daerah
Rp.3.674.045.632.
memberikan dampak yang sangat besar terhadap konsumsi daerah, diantaranya dapat
serta pembangunan pasar. Tentu saja hal ini memberikan dampak positif pada daerah
yang bersangkutan.
Oleh sebab itu maka potensi-potensi pajak daerah yang ada di suatu daerah
makalah ini, penulis hendak mengulas lebih lanjut mengenai pajak daerah dan
perekonomian?
BAB II
PEMBAHASAN
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
iuran tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
1. Pajak merupakan iuran dari rakyat untuk negara. Yang berhak memungut pajak
adalah negara, baik melalui pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan
pajak.
dalam penerimaan negara karena pajak sendiri. Sesungguhnya fungsi pajak bukan
hanya sebagai salah satu sumber penerimaan negara tetapi juga meiliki fungsi
5
mengatur. Dalam fungi mengatur, pajak pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur
pada pajak penghasilan dimana bagi orang yang berpenghasilan tinggi maka ia juga
harus membayar pajak yang tinggi, pajak yang tinggi untuk barang-barang mewah
supaya mengurangi gaya hidup konsumtif dan tarif pajak ekspor sebesar 0% untuk
mendorong ekspor.
Di Indonesia pada saat ini di kenal berbagai macam jenis pajak dan bisa
Ditinjau dari berbagai lembaga pemungutannya, pajak dibedakan menjadi dua yaitu
pajak pusat yang di sebut juga pajak negara dan pajak daerah.
1. Pajak pusat
Pajak pusat adalah pajak yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui
yang pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Lebih spesifik lagi, pajak
e) Bea materai
g) Bea masuk, bea keluar (pajak ekspor), dan cukai (yang dikelola oleh
2. Pajak daerah
dikelola oleh pemerintah daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten atau kota.
Dinas Pendapatan Daerah atau kantor sejenisnya yang dipayungi oleh pemerintah
daerah setempat”. Oleh karena itu pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan
oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang
yaitu pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota yang diberi
kewenangan untuki melaksanakan otonomi daerah, pajak daerah di indonesia saat ini
1. Pajak provinsi
d) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.
7
a) Pajak hotel
b) Pajak restoran
c) Pajak hiburan
d) Pajak reklame
g) Pajak parkir
sumber daya yang memadai. Oleh karena itu dengan sekuat tenaga pemerintah
daerah telah mengerahkan semua aparaturnya untuk menggali semua potensi yang
salah satunya berupa pajak daerah yang merupakan andalan bagi daerah dan
berarti terhadap Pendapatan Asli Daerah dimaksudkan sebagai berikut : Hasil Pajak
Daerah
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menurut
Seragih (2003:61), yang dimaksud dengan pajak daerah adalah “Iuaran Wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung
“pungutan daeraha sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan orang
pribadi atau badan”. Retribusi untuk kabupaten/kota dapat dibagi menjadi 2, yakni :
masing daerah yang terdiri dari 10 jenis retribusi jasa umum, 4 jenis retribusi
perizinan tertentu.
2. Pajak Daerah
retribusi daerah menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib yang dilakukan
oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
daerah dan pembangunan daerah. Adapun jenis-jenis pajak yang dapat di terapkan di
kabupaten / kota terdiri dari : Jasa Hotel, Pajak Restoran, Pajak hiburan, Pajak
reklame, Pajak penerangan jalan, pajak bahan galian golongan C, Pajak parkir.
9
dan untuk kesejahteraan masyarakat. Kondisi perekonomian antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain tidak sama. Demikian juga dengan pendapatan masyarakat,
ada yang pendapatannya tinggi, menengah dan rendah. Oleh sebab itu, keberadaan
pendapatan yang nasional yang bersih. Dapat dikatakan bahwa pendapatan disposibel
equilibrium. Demikian pula, jika pungutan pajak diturunkan, maka konsumsi relatif
menjadi naik. Naiknya konsumsi juga akan berdampak pada naiknya pendapatan
sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X - M)
C = C (Y-T)
Dimana :
C= Konsumsi
I=Investasi
X-M = Total bersih ekspor
G=Pembelian oleh pemerintah
T=pajak
jika nilai konsumsi, investasi, dan neto ekspor minimal tetap. Pajak akan
Karena nilai uang yang dikeluarkan dari rumah tangga maupun masyarakat untuk
daerah yang tertinggal. Pajak juga dapat digunakan untuk membantu masyarakat
yang pendaptannya rendah. Contohnya hasil pungutan pajak dari masyarakat yang
obat-obatan, agar harga jualnya menjadi lebih murah karena biaya sudah ditanggung
dari pajak.
Pajak juga berperan sebagai pembantas suatu produk sehingga produk yang
masyarakat suatu daerah terhindar dari bahaya akibat efek dari produk yang
menjadikan generasi dari daerah tersebut masih sehat dan daerah juga akan aman.
Dengan adanya pungutan pajak dan adanya kesadaran masyarakat suatu daerah
untuk membayar pajak sesuai dengan kewajibannya, maka daerah tersebut akan
berkembang dengan maju dan masyarakatnya akan sejahtera, karena pajak digunakan
a) Pembangunan sekolah,
d) Pembangunan pasar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan umbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Di Indonesia pajak dibedakan menjadi dua yaitu pajak pusat yang di sebut juga
pajak negara dan pajak daerah.
3. Sumber-sumber pendapatan daerah adalah pajak daerah, retribusi, dan Lain-Lain
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah.
4. Ketika pungutan pajak dinaikkan, maka pendapatan disposibel menjadi turun.
Dengan menurunnya pendapatan disposibel maka konsumsi menjadi relatif turun
pula. Turunnya konsumsi akan berdampak pada turunnya pendapatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Novalistia, Rizka Lutfita. 2016. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Lain-
Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dan Bagi Hasil Pajak Terhadap
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten atau
Kota di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal. Semarang : Universitas Pandanaran
Semarang
Supramono. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi
Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam
Otonomi. Jakarta: Gahalia Indonesia.
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor public Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:
PS Salemba Empat
Putong, Iskandar. 2015. Ekonomi Makro: Pengantar Ilmu Ekonomi Makro untuk
Mahasiswa. Jakarta : Penerbit Andi